NovelToon NovelToon
YOU'RE MINE BRIANNA

YOU'RE MINE BRIANNA

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:404.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Arashka

Selamat datang di novel kedua author!!
Terimakasih sudah mampir dan baca di sini❤
Seperti biasa author bikin novel dengan minim konflik karena novel author adalah hasil kehaluan author yang direalisasikan dalam bentuk kisah sempurna tanpa cela sedikitpun😆

Happy reading love!


BRIANNA STANFORD, wanita cantik pemilik mata heterochromia dijadikan jaminan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya. Kakaknya meminta suntikan dana kepada pengusaha muda multinasional ALLARD LEONARDO SMIRNOV dengan alasan untuk membangun kembali perusahaannya yang hampir colaps. Bagaimana nasib Brianna ditangan Allard? Akankah cinta tumbuh diantara keduanya? Sedangkan Brianna sudah mengikrarkan bahwa dirinya tidak akan pernah menikah.

Simak terus ceritanya❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Allard dan Brianna kini sudah sampai di mansion Allard. Mereka lebih memilih untuk menginap di mansion karena jarak dari perjalanan pulang mereka lebih dekat ke mansion daripada apartemen Brianna. Brianna kini sedang duduk berselonjor di atas sofa di ruang tv. Ia sedang meminum susu hangatnya yang sisa sedikit lagi sambil menikmati sebuah film drama.

Allard yang baru selesai mandi pun kini ikut bergabung dan duduk bersama Brianna. Allard mengangkat kaki Brianna lalu ia duduk dan menaruh kaki Brianna di atas pahanya.

"Kau lelah?" Tanya Allard sambil memijat pelan kaki jenjang Brianna.

"Hmm. Mendaki adalah pengalaman pertamaku, dan kakiku terasa sangat pegal sekali." Jawab Brianna.

"Kau harus banyak berolahraga nanti agar tubuhmu tak mudah lelah. Apalagi saat bercinta denganku." Sahut Allard lagi-lagi menggoda Brianna.

"Nafsuku sangat tinggi dan kau harus selalu siap kapan pun itu, baby." Ujar Allard.

"Kau yakin sekali aku akan melakukannya denganmu." Ujar Brianna dengan tawa lirihnya.

"Karena aku tak akan membiarkan kau bercinta sembarangan dengan pria di luar sana." Jawab Allard yang kini mengangkat kaki jenjang Brianna lalu ia menciuminya.

Sentuhan yang berupa kecupan di kaki Brianna itu membuat tubuh Brianna meremang dan darahnya berdesir dengan cepat. Ia merasakan sesuatu di perutnya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalamnya. Allard menggerakkan bibirnya di atas permukaan tubuh Brianna. Ia menyusuri mulai dari kaki yang tak terbungkus kain karena Brianna menggunakan dress yang panjangnya hanya sampai setengah pahanya saja.

Allard mengangkat dress Brianna hingga ke atas perutnya dan Allard tak melewatkan pemandangan yang sangat indah itu. Ia menciumi bagian intim tubuh Brianna dari luar sebuah kain yang menutupinya.

"Pemandangan ini lebih indah dari pada pemandangan yang kita nikmati di bukit tadi, honey." Ujar Allard dengan suara yang terdengar sangat seksi.

Brianna melipat bibirnya ke dalam rapat-rapat karena menahan gairah panas yang sedang menjalar di tubuhnya. Sentuhan Allard semakin bergerak ke atas melalui perut, kedua dada Brianna yang sintal, leher, dan kini bermuara di bibir ranum yang manis milik Brianna. Gelas yang sudah kosong pun, di biarkan terjatuh begitu saja di atas karpet.

"Jika kau keberatan, kau bisa menolaknya." Ujar Allard yang kini melepaskan ciumannya.

"I can't.." Jawab Brianna dengan suara mendesah.

Seakan mendapatkan lampu hijau dari Brianna, Allard pun kembali mencium bibir Brianna. Brianna membalas ciuman Allard tanpa terburu-buru karena mengikuti permainan Allard yang terkesan perlahan dalam menikmatinya. Brianna mengalungkan kedua tangannya di leher Allard. Mereka berciuman dengan sangat intim dan gairah terasa lebih panas di tubuh keduanya. Allard yang setengah menindih tubuh Brianna tak bisa lagi menahan gairahnya yang selama ini selalu ditahannya. Allard pun menggendong tubuh Brianna ke dalam kamar tanpa melepaskan ciuman mereka.

Allard merebahkan tubuh Brianna di atas ranjang dan melepaskan pakaian Brianna lewat atas. Kini yang tersisa hanya pakaian dalam berwarna nude yang masih menempel dengan sempurna.

"Sudah lama aku menginginkan ini, baby." Ujar Allard dengan pandangan penuh kabut gairah.

Tangan kanan Allard meremas dada Brianna dan tangan kirinya bertumpu di atas kasur untuk menopang tubuhnya agar tidak menindih tubuh mungil Brianna. Allard memundurkan tubuhnya lalu melepas kain penutup terakhir dan menciumi area intim Brianna. Allard bermain dengan sangat lihai di sana. Jari beserta lidahnya menari dengan sangat memuaskan di pusat gairah milik Brianna.

"Aaahhhhhh..." Desah Brianna dengan sangat nikmat.

"Desahanmu sangat merdu, baby." Sahut Allard yang masih bermain di bagian bawah.

Tubuh Brianna bergetar saat merasakan puncak kenikmatan pertama meski saat ini mereka masih melakukan pemanasan dan belum masuk ke permainan inti.

Allard kembali menautkan bibirnya dengan bibir Brianna. Semakin lama ciuman itu semakin liar dan panas. Tubuh mereka menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar berciuman. Brianna mengangkat kaos yang dipakai oleh Allard dan membantu untuk membukanya.

Pemandangan eksotis perut six pack milik Allard membuat Brianna ingin bertindak lebih liar dari biasanya.

Akhirnya dengan mengikuti naluri mesumnya, Brianna mengubah posisinya hingga kini Allard berada di bawah tubuhnya. Dengan nakal Brianna menyentuh dada Allard dengan jarinya yang bergerak membuat pola abstrak di sana. Allard dengan gesit membuka bra yang dipakai oleh Brianna dan melemparnya ke sembarang arah. Ia pun memainkan dua gundukan itu dan meremasnya. Semakin lama jari jemari Brianna turun dan mengusap perut yang bagaikan roti sobek itu. Brianna pun menciumi perut Allard hingga turun ke bawah. Brianna melepas celana milik Allard dan ia dengan berani menyentuh pangkal paha Allard hingga menggenggam sesuatu yang sudah sangat mengeras seakan siap untuk segera di lepaskan.

"Aahhhh.." Desah Allard dengan suara berat yang seksi.

Allard mendesah karena sentuhan Brianna yang begitu mampu memuncakkan gairahnya. Allard sudah tak bisa menunggu lagi. Ia menarik tubuh Brianna dan mengubah posisinya agar Brianna berada di bawah tubuh Allard.

"Kau basah sayang. Kau sudah siap untuk ku masuki." Ujar Allard dengan suara yang mendesah.

Tak lama kemudian penyatuan itu pun dilakukan oleh Allard. Pada awalnya Allard terlihat kesulitan saat akan memasukinya. Hingga tangan Allard harus sedikit membantunya agar penyatuan itu berlangsung dengan nikmat.

"Mungkin akan sedikit terasa sakit honey. Tapi percayalah semakin lama rasa sakit itu akan berubah menjadi kenikmatan yang tak akan kau dapatkan dimana pun." Ujar Allard dan masih berusaha untuk memasukinya.

"Aaakhhhh...." Brianna mendesah saat Allard berhasil memasukinya. Kedua tangan Brianna mencengkram bahu Allard hingga tercipta bekas kuku jari Brianna yang sedikit panjang.

Allard bergerak cepat karena ia sudah tak bisa menahannya lebih lama lagi. Brianna pun mengikuti irama permainan Allard dengan tempo yang cepat. Allard bergerak maju mundur dan menghentakkan miliknya. Brianna kini mencengkram lengan kekar Allard dan bibir mereka saling bertautan.

"Faster Al.. Aakhhhh..." Ucap Brianna dengan nakal.

"Sabar honey. i will fuck you until you scream," ujar Allard dengan nafas yang terengah-engah.

Tubuh mereka sudah penuh dengan peluh dan Allard tak ingin melakukannya terlalu lama karema takut Brianna kelelahan. Allard mempercepat ritmenya hingga mereka mendapatkan puncaknya bersamaan.

"Aahhhh.." Brianna dan Allard mendesah hebat saat mereka merasakan gairahnya tersalurkan dan sampai dengan puncaknya.

Allard masih berada di atas tubuh Brianna, sikunya bertumpu untuk menahan beban tubuhnya. Allard menciumi pipi dan bibir Brianna meskipun permainan panasnya baru saja selesai.

"Ini baru perkenalan honey. Lain kali aku akan melakukannya dengan lebih liar." Ujar Allard.

"Hmm aku menunggu permainan liarmu Tuan Allard." Jawab Brianna dengan senyuman nakalnya.

TOK

TOK

TOK

Pintu kamar terketuk dari arah luar saat Brianna dan Allard baru saja menyelesaikan percintaan panasnya. Allard memakai celananya terlebih dahulu lalu beranjak dari ranjang dan membuka pintunya.

CEKLEK

"Tuan ada tamu untuk Anda dan Nona Brianna. Mereka menunggu di bawah." Ucap seorang pelayan wanita.

"Hmm aku akan segera ke sana." Jawab Allard. Lalu pelayan itu pun menundukkan kepalanya dan berlalu meninggalkan kamar.

Allard kembali masuk ke dalam kamar dan tak melihat Brianna di ranjangnya. Ia mendengar gemericik air di dalam kamar mandi dan Allard membuka pintu kamar mandi tersebut.

"Oh god dia menggodaku sepertinya," ucap Allard saat ia mengetahui pintu kamar mandinya tak di kunci.

Allard pun masuk dan bergabung dengan Brianna. Sudah bisa dipastikan apa yang akan mereka lakukan di dalam sana. Tentu saja bercinta di bawah kucuran air shower.

*

*

"Ahh kaliaaan.." Pekik Brianna saat ia melihat ada Bethany, Mia dan Hana di mansion Allard.

Brianna memeluk ketiga sahabatnya dengan sangat erat. Maklum sudah sangat lama mereka tak bertemu sejak kejadian yang menimpa Brianna. Ketiga sahabat Brianna pun sengaja menunda pertemuannya dengan Brianna, karena mereka ingin bertemu dengan Brianna dalam keadaan Brianna sudah membaik.

Bukan tanpa alasan mereka melakukan itu. Semua karena perintah Allard karena ia hanya ingin Brianna fokus terlebih dahulu dengan kesehatannya.

"Hei i miss you so much bicthh. Kau lama sekali di dalam sana," Ujar Hana dengan tangan yang masih memeluk Brianna lalu bibirnya menciumi wajah Brianna.

"Stop Hanaaaa," Ujar Brianna saat wajahnya dihantam dengan ciuman oleh Hana.

"Hei bagaimana kalau kita berbicara di taman samping dekat kolam saja?" Usul Brianna kepada sahabatnya.

"Sepertinya ada pembicaraan yang serius." Sahut Mia.

"Sudahlah jangan banyak menerka. Ayo kita ke sana. Aku sudah sangat merindukanmu." Ujar Bethany dengan semangat.

"Honey aku ke taman samping bersama mereka." Kata Bethany kepada Axel yang juga ikut ke mansion Allard.

"Ya sayang hati-hati." Jawab Axel.

"Oke," Jawab Bethany.

Para wanita pun pergi ke taman samping dan berbincang di sana. Sedangkan Allard dan Axel memilih untuk berbincang di dalam saja.

"Kau sudah menentukan kapan pembukaan resort akan di adakan?" Tanya Axel.

"Ya, bulan depan bagaimana? Aku ingin fokus dengan kesembuhan Brianna terlebih dahulu," Jawab Allard.

"Sepertinya sumpahku di dengar oleh dewa," Ucap Axel lagi.

"Hmm, kau benar Ax. Aku sekarang menjadi budak cinta sepertimu," Sahut Allard yang dijawab dengan gelak tawa oleh Axel.

"Hahaha bagaimana rasanya terjajah oleh cinta, Al?" Ujar Axel menertawakan Allard dengan puas.

"Ya ya ya. Tertawakan saja aku sepuasmu." Jawab Allard.

Kedua pria itu pun mengganti topik pembicaraan mereka. Karena jika mereka terus membicarakan percintaan mereka itu tak akan pernah ada habisnya. Sesekali Allard memperhatikan Brianna yang tertawa lepas saat bersama sahabatnya.

"Sepertinya kau sudah melakukannya." Kata Hana yang sebenarnya mulutnya sudah sangat gatal ingin menanyakan hal ini.

"Ayo ceritakaaann!! Apakah Allard bermain dengan sangar liar dan panas?" Tanya Mia yang juga sudah tak sabar.

"Ini kali pertama untukku. Dan Allard melakukannya dengan sangat hati-hati." Jawab Brianna dengan santai.

"Jadi ini alasan kau dan Allard sangat lama keluar dari kamar? Betulkah itu nona Brianna Stanford?" Tanya Bethany.

Brianna mengangguk. "Jika aku tau bercinta senikmat itu seharusnya aku melakukannya dari dulu." Ujar Brianna dengan random.

PLAK

Bethany memukul paha Brianna karena mulutnya yang tidak berfilter itu.

"Tapi jika kau melakukannya dulu, maka belum tentu ku akan melakukannya dengan Allard." Ucap Mia sambil memakan camilan yang di siapkan oleh pelayan mansion.

"Ya kau benar, Mia. Setidaknya dengan cara hal ini aku tak perlu membeli sex toys." Sahut Brianna yang dijawab dengan gelak tawa oleh ketiga sahabatnya.

"Bagaimana dengan Jeffrey?" Tanya Bethany.

"Aku tak tahu dia ada dimana dan tak mau tahu." Jawab Brianna dengan malas karena ia tak mau membahas kakak brengseknya itu.

Para wanita itu berbincang cukup lama hingga Brianna dan Bethany melupakan dan sedikit mengabaikan pria tampannya. Allard ingin segera mengusir mereka karena ia ingin melakukan sesi kedua percintaannya. Tapi Brianna tak mengizinkannya karena ia masih ingin bercerita dengan ketiga sahabatnya.

TBC

Jangan lupa tinggalin jejak yaa

Follow Like Komen Vote dan hadiah juga boleh

Happy Reading ❤

1
Ririn Nursisminingsih
knapa thor visualnya banyakan jesica tokoh utamanya kan briana sama al...
Ririn Nursisminingsih
syukurin al...rasain loo
Ririn Nursisminingsih
mkanya prioritas 1 istri jg bodoh kamu al...menyesal kmu al bila terjadi sama anakmu
Ririn Nursisminingsih
halah si ulet bulu mulai baraksi awas briana ada pelakor
Ririn Nursisminingsih
suami idaman banget
Ririn Nursisminingsih
suka a sama briana yg bar2
Ririn Nursisminingsih
a mampir thor visualnya kereeen .a suka karakter cowoknya pria2 yg matang😍😍
Alvivia
terima kasih thor...
Yhunie Andrianie
aq curiga ini ulah jeffrey, ya tuhan klo itu bnr, bnr" jahat skli kau jeff😭😭
Alvivia
apakah hana jodoh daniel
♊Gemini06
Luar biasa
Alvivia
i like it
Alvivia
q msh setia padamu thor...
Alvivia
cerita yang menarik....semangat thor...lanjutkan karya2 mu...ku tunggu
Alvivia
kok agak curiga ya..
Alvivia
hai thor.....q mulai baca novelmu...semangat ..
devi mawar
ok... lanjut
Fajar Ayu Kurniawati
.
Alvivia: q suka..
total 1 replies
Maggie Toth Lim
lelaki lemah x menghargai istri
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!