NovelToon NovelToon
Menantu Dewa Roh

Menantu Dewa Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:24.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.

Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.

Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 13 : Ayah dan Anak Sama Saja

"Zhao Yang ...."

Gu Xingyu tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat perhatian tertuju ke jejak ledakan yang berada tepat di samping posisi Jian Yun.

Dia tidak sedang berhalusinasi. Serangan itu benar-benar baru saja dibalikkan oleh Zhao Yang. Suami yang dipikirnya tidak memiliki basis budidaya sekarang tubuhnya terlihat memancarkan energi kekuatan.

"Mungkinkah.. dia sudah membangkitkannya?"

Bukan hanya Gu Xingyu. Gu Bei, Gu Yiwei, Gu Yi, bahkan Gu Xun. Semua yang ada di sana terkejut menyaksikan kejadian di depan mata mereka.

Seluruh penduduk kota mengetahui jika menantu Tuan Besar Gu tidak memiliki basis budidaya. Seharusnya Zhao Yang tidak akan bisa membalikkan serangan yang diarahkan oleh Jian Yun. Namun, Zhao Yang benar-benar melakukannya.

Orang-orang saling berbisik. Semuanya berfokus kepada Zhao Yang membuat Jian Yun bertambah kesal.

"Sialan." Jian Yun mengepalkan tangan dan mendengus tajam.

"Memangnya kenapa jika kau sudah memiliki basis budidaya? Itu barusan hanya secuil dari kekuatanku." Dia mengangkat tangan kanannya dan mulai mengalirkan Qi. Senyum di bibirnya menjadi sangat menghina. "Kali ini aku akan lebih serius. Mari lihat, apa kau masih bisa membalikkannya?"

Bersama dengan itu sebuah tombak terbentuk dari energi yang berkumpul di tangan Jian Yun. Berwarna kuning menyala dan cukup panjang. Selain itu ada aura menekan yang membuat tingkat raga dan jiwa akan merasakan penindasan.

Dapat dilihat jika Jian Yun benar-benar serius dengan ucapannya. Dia bersiap melempar tombak itu mengincar Zhao Yang. Namun sepersekian detik tiba-tiba datang hembusan angin yang menyapu energi dari tombaknya hingga lenyap begitu saja.

Woosh...

Tidak ada yang tersisa di telapak tangan Jian Yun. Pria itu tampak tidak puas, dan langsung menoleh pada sosok yang mengacaukan tekniknya.

"Tuan Besar Jian. Apa kau hanya akan diam saja melihat putramu berniat memulai keributan di sini?"

Satu rombongan penuh orang-orang dari Paviliun Pedang tiba di tempat itu. Zhao Weisheng yang berjalan paling depan kembali berkata, "Kau sangat berani mengingat ini masih di halaman Griya Harta."

"Ketua Weisheng. Apa yang kau maksud? Dua generasi muda ingin mengadu kekuatan, bagaimana generasi tua sepertiku ikut campur dalam urusan mereka?" Jian Shu berdehem sambil merapikan kerah pakaiannya. "Lagipula Yun'er tidak akan menggunakan kekuatan penuhnya. Dia tahu bagaimana cara bersikap pada yang lebih lemah."

Kata 'lemah' membuat Zhao Weisheng melirik ke tempat tuan mudanya. Dia sangat ingin tertawa, tapi karena terlalu banyak orang jadi berusaha sekuat tenaga menahannya.

"Entah dari mana datangnya kepercayaan diri tua bangka ini! Jangankan anaknya. Dia sendiri pun tidak akan bisa menghadapi tuan muda."

Zhao Weisheng membatin. Dia kembali melirik ke tempat Zhao Yang, terkekeh lalu berkata, "Baiklah. Itu terserah kalian. Aku tidak akan menghalangi lagi."

Jian Yun tampak senang mendengar kalimat ini. Dia kembali mengumpulkan Qi untuk membentuk tombak spiritual. Tersenyum menyeringai seperti ingin menunjukkan dominasinya. "Zhao Yang. Aku tidak akan bersikap kejam."

Saat itu Jian Yun kembali bersiap melempar tombaknya. Namun hal serupa terjadi, dan tombak spiritual miliknya kembali menghilang.

"Yun'er. Sudah cukup."

Namun bukan Zhao Weisheng atau orang-orang dari Paviliun Pedang yang menghentikan Jian Yun kali ini. Melainkan Jian Shu, ayahnya sendiri.

"Tapi Ayah-- ...."

"Ada terlalu banyak orang saat ini. Selain itu kita masih di wilayah Griya Harta. Cukup akhiri sampai di sini saja." Jian Shu berhenti dan melirik ke tempat Zhao Yang. "Dia bukan lawan yang sulit untukmu. Masih ada kesempatan di masa depan untuk berurusan dengannya."

Meski suara sang ayah sangat pelan tapi Jian Yun mendengarnya cukup jelas. Mau tidak mau dia pun mengikuti perkataan ayahnya dan berusaha mengendalikan amarah.

"Tuan Besar Gu. Aku harap kau tidak menganggap hal ini terlalu serius. Putraku hanya ingin menjajal kekuatan menantumu. Dia salah karena tidak memberikan aba-aba sebelum menyerang. Tolong maafkan kesalahannya."

Gu Bei tidak puas tapi masih tertawa saat menanggapi perkataan Jian Shu. "Tuan Besar Jian terlalu sungkan. Itu sama sekali bukan masalah. Dan karena sudah selesai, kami akan langsung pergi."

"Ya. Silakan."

Jian Shu juga terlihat sangat ramah. Namun tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan pria tua itu. Kepribadiannya jelas lebih mengerikan dibanding dengan putranya.

 

Kereta kuda Keluarga Gu.

Setelah sampai di depan kereta kuda semua mata sekarang tertuju kepada Zhao Yang. Diam cukup lama hingga Gu Bei pertama kali membuka suaranya.

"Sejak kapan?" Dia langsung bertanya ke intinya. "Sejak kapan kau membangkitkan kekuatan? Apa sudah lama?"

Zhao Yang sejenak diam sebelum mengangkat telunjuknya. "Satu tahun." Dia bingung harus menjawab, dan kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutnya.

"Sudah sejauh mana?" Gu Bei kembali bertanya. "Seharusnya sudah di tingkat jiwa, kan? Karena jika kau masih di tingkat raga, mustahil membalikkan serangan Jian Yun meski dia masih menahan kekuatannya."

Semua orang termasuk Gu Xingyu tampak begitu serius menunggu jawaban. Namun Zhao Yang masih berpikir bagaimana dia harus menjawabnya.

"Sekarang... Masih di tingkat jiwa lapisan pertama."

Dia benar-benar di tingkat jiwa. Itu yang ada dalam pikiran beberapa orang. Gu Yuanwu, paman ketiga, tiba-tiba berdiri di samping Zhao Yang dan menepuk pundaknya dengan kuat.

"Itu luar biasa. Hanya dalam waktu satu tahun sudah mencapai tingkat jiwa. Bahkan tuan kota yang dijuluki genius pun dulu membutuhkan tiga tahun sejak pertama kali berkultivasi untuk mencapai tingkat jiwa. Kau benar-benar luar biasa."

Beberapa orang setuju dengan pendapat ini. Namun Gu Yi segera berkata dengan nada mencibir. "Memang benar tuan kota membutuhkan tiga tahun untuk mencapai tingkat jiwa. Tapi tuan kota memulai kultivasi diusia tiga belas tahun, dan saat berusia dua puluh delapan tahun dia sudah di tingkat bumi lapisan ketiga."

"Yuanwu. Kau sangat tidak masuk akal membandingkan seorang genius seperti tuan kota dengan seseorang yang baru mencapai tingkat jiwa lapisan pertama di usia dua puluh delapan tahun." Gu Yi tertawa. Begitu pula dengan Gu Xun. Akan tetapi tawa mereka kemudian berhenti mendengar suara seseorang yang baru saja datang.

"Memang apa salahnya jika seseorang baru mencapai tingkat jiwa lapisan pertama di usia dua puluh delapan tahun?"

Hao Ming. Pria berkulit putih dengan tubuh gemuk itu menghampiri kerumunan Keluarga Gu dan berdiri di samping Gu Yi dengan mengeluarkan aura kekuatannya untuk menekan.

"Tuan Kedua Gu. Usiaku sekarang masih dua puluh enam tahun. Tapi sepertinya basis budidaya ku sama denganmu yang berusia dua kali lipat dari umurku. Bukankah ini juga lucu? Kau seharusnya juga tertawa."

Gu Yi benar-benar kehilangan selera humor. Wajahnya sekarang menjadi agak suram. Dia begitu kesal karena ucapan Hao Ming sangat merendahkan. Namun tidak bisa bertindak karena itu kenyataan.

Dia menahan kekesalannya dan berkata, "Ketua Hao Ming. Sepertinya kau ketinggalan rombongan. Ketua Weisheng dan anggota Paviliun Pedang lainnya pergi ke tempat tuan kota. Apa kau tidak berniat ke sana?"

Hao Ming menoleh ke belakang tapi tidak mengatakan apapun. Dia menggeser tubuhnya lalu berdiri samping Zhao Yang.

"Kakak. Apa kau juga ingin aku pergi menyapa tuan kota?"

1
Eka suci
kemana Thor?
black swan
Luar biasa
Sigit Prasetyo
sudah mulai seru membaca malah pending...
lanjutkan lg ceritanya thorrrr
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Ruslan Faisal
Luar biasa
Qing shan
💪💪💪💪
Qing shan
🤔🤔🤔🤔
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!