Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.
Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.
Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.
Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?
Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?
Simak kisahnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3. Dinner
TUHAN, beri aku seribu alasan lain untuk bahagia, jika keberadaan ku di sisi mereka tidak lah penting, maka hadirkan aku seseorang yang menganggap aku adalah prioritas penting bagi nya.
Tak apa jika aku harus menjadi penonton dalam serial drama keluarga, karena aku memang engkau takdirkan untuk hal itu.
Shafira Angel Baskara.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Rumah Shafira.
Jika malam adalah saat yang paling indah, karena di hiasi oleh rembulan dan bintang, maka berbanding terbalik dengan aku.
Nyatanya aku sedang gundah di lema, aku seperti berada di angan - angan. Saat ini semua orang sudah siap dengan stelan yang rapi, aku pun sudah siap dengan dress yang cantik, meski perasaaan ku tak secerah gaun yang aku kenakan, aku memakai gaun berwarna merah, tapi hatiku gundah, seperti warna abu-abu.
Ku lihat mama, Kak Elsa, dan juga Lilia udah siap dengan penampilan glamor, kak Rangga gak bisa ikut karena ada meeting di luar kota. Mereka sedang menunggu kak Kiara. Lima menit kemudian, Kak Kiara turun dengan gaya anggunnya, dia pakai Dress merah muda Dengan tas selempang berwarna senada. Dia sangat cantik menurut ku, seperti bidadari, wajar sih, selain kulit nya putih posturnya juga profesional banget, dia cocoknya jadi model.
"Anak mama cantik sekali, dan selalu membanggakan."
Ucap Mama ketika melihat penampilan kak Kiara.
"Kamu kayaknya bisa aku promosi buat jadi model dek, kalau kamu tertarik sih."
Ucap Kak Elsa kembali menimpali dengan senyuman. Sejak tadi aku berdiri di samping mereka, tapi tak ada yang memuji ku, aku malah di cuekin, tapi saat kak Kiara turun, semua orang sangat heboh.
"Shafira juga cantik ma, dia lebih imut menurut aku."
Ucap kak Kiara memuji ku. Kak Kiara memang tidak terlalu cuek sama aku, beda dengan mama, dan kak Elsa.
"Ya cantik, tapi lebih cantik kamu sih, Shafira kan pendek, kalau kamu tinggi, ya kan Shafira?"
Ucap Kak Elsa membandingkan penampilan aku dan Kak Kiara.
"Iya Kak, aku emang pendek, jadi kak Kiara lebih cantik dan modis, karena postur nya yang tinggi."
Ucap ku dengan senyuman.
"Ya udah karena semua nya udah siap, ayo kita berangkat, jangan terlalu malam, nanti cucu oma udah ngantuk lagi, jadi gak bisa Dinner deh."
Ucap Mama mengajak kami berangkat sekarang.
"Ayo ma, Lilia sayang, ayo sama Aunty Kia."
Ucap Kak Kiara memegang tangan Lilia, Lilia pun menyambut uluran tangan kak Kiara dengan gembira.
Tadi waktu aku ajak dia, dia gak mau.
Aku puji Lilia aja, dia gak mau jawab malah diam aja, dia akrab banget sama Kak Kiara, aku iri, padahal aku juga sayang sama ponakan aku, tapi entah kenapa dia gak bisa liat rasa sayang dari aku buat dia, dia bobok aja kadang - kadang sama kak Kiara, sama aku mana mau dia. Ya sudah lah.
Kami melangkah keluar rumah menuju mobil, malam ini Kak Elsa yang nyetir bukan supir, mama duduk di depan dengan kak Elsa, aku, Lilia dan kak Kiara duduk di belakang, Bik Minah juga di ajak, beliau duduk di belakang. Mama memang sangat menghormati Bik Minah, mungkin karena Bik Minah, sudah di anggap seperti keluarga, Bik Minah duduk di belakang.
Dua puluh menit kemudian, kami sampai di Restoran langganan keluarga ku.
SIGNATURES RESTAURAN.
Kami memasuki restoran, mama menuju ke meja yang berisi enam orang, lalu pelayan datang membawa buku menu.
"Mau pesan apa Buk?"
Tanya pelayan dengan ramah pada mama.
"Saya pesan Nasi Goreng satu, ayam saus madu, minumnya Avocado Jus satu."
Ucap mama pada pelayan.
"Saya mau Chicken Steak satu sama Burger satu, minuman nya Jus Strawberry satu, Orange Jus satu."
Ucap Kak Elsa menyebutkan pesanan.
"Saya mau Spaghetti satu, minuman nya Apple Jus satu."
Ucap Ku menyebut pesanan.
"Saya mau Steak Iga Sapi satu, Kentang goreng satu, minuman nya Jus Strawberry satu."
Ucap Kak Kiara.
"Bik Minah mau pesan apa?"
Tanya ku pada Bik Minah.
"Nasi goreng aja satu, sama kopi hitam."
Ucap Bik Minah pada pelayan.
"Baik, mohon di tunggu sebentar ya Mbak."
Ucap Pelayan itu lalu pergi mengambil pesanan.
"Gimana dengan pekerjaan kamu Elsa?"
Tanya mama pada kak Elsa.
"Pekerjaan aku lancar- lancar aja sih ma, bahkan sekarang perusahaan kita udah jadi Trending Bisnis no satu di Jakarta, banyak banget Klien yang merasa puas bekerja sama dengan perusahaan kita, bahkan klien nya banyak dari luar negeri, keuntungan perusahaan delapan puluh persen meningkat tahun ini."
Ucap Kak Elsa dengan wajah cerah.
"Wah hebat kamu Sayang, gak salah mama mempercayai urusan perusahaan sama kamu, kamu memang sangat cerdas, Kia Saya Ng, kelak kalau kamu sudah lulus sekolah, dan selesai wisuda, kamu juga harus bisa menjalankan perusahaan, karena perusahaan kita banyak, kamu juga harus bisa mengelola."
Ucap Mama menasehati kak Kiara, tapi kok mama gak nyebut nama aku ya, padahal aku dan kak Kiara sama - sama masih sekolah.
Sabar - Sabar.
"Iya ma, aku pasti akan belajar yang rajin biar bisa buat mama bangga dan sukses kayak kak Elsa."
Ucap Kiara dengan penuh keyakinan dan senyum di wajahnya.
"Aku juga mau sukses kayak kak Elsa dan Mama, semoga aja aku juga bisa."
Ucap Ku juga mengutarakan keinginan untuk sukses di masa depan.
"Kalau mau ya berusaha, karena kalau kamu gak berbakat di bidang bisnis, otomatis kamu tidak bisa menjadi penerus perusahaan kita."
Ucap Mama dengan wajah lebih kepada datar pada ku.
Tak ada senyum lembut dan penuh kasih sayang seperti yang mama tunjukkan pada kak Elsa dan Kak Kiara.
Aku hanya menganggukkan kepala, mengisyaratkan bahwa aku sangat paham akan hal itu. Tak lama kemudian pelayan datang membawa makanan dan minuman.
Kami makan dengan diam, dalam keluarga ku, sambil makan tidak di bolehkan berbicara, semua orang harus diam saat makan, jika ingin kembali berbicara, maka harus menunggu selesai makan.
Sepuluh menit kami semua selesai makan.
"Ma aku ke toilet sebentar."
Ucap Ku lalu pergi ke toilet.
"Iya."
Ucap Mama singkat. Jawaban mama selalu singkat jika menjawab pertanyaan dari ku, tapi jika kak Kiara, mama akan memanggil nya dengan Iya Nak, atau Iya Sayang.
Aku berjalan menuju toilet. Setelah selesai dengan ritual singkat di dalam toilet, aku pun keluar.
Aku jalan dengan santai sambil melihat ke sana - sini. Tak sengaja aku menabrak sesuatu yang keras, tapi bukan tembok ya, karena sesuatu yang aku tabrak, keseimbangan ku hampir saja hilang, jika saja sebuah tangan tidak memeluk pinggang ku.
Untuk seketika aku terjebak dalam pandangan mata cowok itu, aku gak kenal siapa dia, ini kali pertama aku liat dia, entah kenapa, tiba-tiba jantung ku berdegup kencang sekali, aku tidak pernah sedekat ini dengan seorang cowok, apalagi cowok ini sangat tampan sih, OMG jangan sampai dia dengar degup jantung aku, aku bisa malu. Tak terasa pipi ku memerah.
Setelah sadar aku sedang memandang wajah cowok itu, aku kembali berdiri tegak dan menetralkan degup jantung ku.
"Makasih udah tolongin aku."
Ucap ku dengan senyuman tipis.
"Sama - sama, lain kali hati - hati ya, Untung ada gue yang tangkap Lo, kalau enggak gimana,"
Ucap cowok itu dengan senyum manis nya.
"Kalau gak ada kamu, ada Allah yang kasih pertolongan."
Jawab ku lalu pergi meninggalkan nya.
"Cantik, imut dan menarik, menggemaskan banget, semoga jadi jodoh gue."
Ucap laki - laki itu dengan senyum manis nya.
Apa dia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis itu.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
jangan lupa mampir guys.😆😆😆😆🙏🙏🙏🙏