Mayang terpaksa harus menikah dengan Randi. Ia di jodohkan oleh ibu tiri nya pada pria arogan dan tempramen itu, demi bisa melunasi hutang kakak tiri nya bernama Sonya pada Randi.
Mayang menempati rumah orang tua Randi dan satu rumah dengan mertua juga kakak ipar nya yang sudah menikah.
Selama ini Mayang selalu di perlakukan semena-mena oleh suami dan keluarga suaminya. Kecuali Rion yang merupakan suami Lia, kakak ipar Randi.
"Mayang, kenapa kamu tidur di teras? Ayo masuk, disini dingin. Apa Randi yang melakukan ini?" ajak Rion, yang baru pulang dari bekerja. Ia terkejut melihat Mayang yang tidur meringkuk diatas lantai teras.
Mayang yang kaget mendengar suara bariton milik kakak iparnya langsung duduk dan menunduk malu. "Nggak papa mas! Aku takut mas Randi akan memarahiku, jika aku memaksa masuk dan tidur di dalam."
"Keterlaluan sekali Randi, bisa-bisa nya menyuruh istrinya tidur di luar, padahal di luar hujan deras." Rion menggertakkan rahangnya hingga menegas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Hari bergulir dengan cepat.
Pagi ini suasana di rumah Mayang terasa heboh karena Rion mendadak mual mual.
Mayang yang sedang berada di alam mimpi seketika terbangun karena mendengar Rion yang muntah di kamar mandi.
Mayang mencepol asal rambutnya dan bergegas turun dari ranjang, ia menghampiri Rion di kamar mandi.
"Mas kamu kenapa?" tanya Mayang cemas. Ia melihat Rion duduk di depan kloset dengan kondisi mengenaskan.
Rion menatap Mayang dengan tatapan sayu, tubuhnya terasa sangat lemas dan berkeringat dingin.
"Sayang! Bisa bantu aku bangun." pinta Rion dengan suara lemah.
Mayang mengangguk dan memapah Rion membawanya ke ranjang.
"Sebenarnya kamu kenapa sih mas, dari kemarin aneh banget. Mual mual, pusing, lemas, sekarang malah muntah-muntah. Kita ke dokter saja ya." ucap Mayang sambil membantu Rion bersandar di kepala ranjang. Ia meletakkan 2 bantal di belakang punggung Rion.
"Aku juga nggak tau, sudah seminggu aku seperti ini. Bagaimana kalau aku memiliki penyakit kronis?" ucap Rion ngawur.
Dan langsung di hadiahi tatapan tajam dari Mayang. "Ngomong apa sih. Sembarangan aja. Hari ini aku nggak ada kelas, sebaiknya kita ke dokter saja. Aku nggak tega liat mas Rion kaya gini. Sejak kemarin nggak makan apapun malah muntah-muntah."
Rion menutup matanya mendengarkan ocehan Mayang. Kepalanya bertambah pusing mendengar ocehan Mayang.
Semalam ia sudah merasa lebih baik setelah mendapatkan jatah dari Mayang, tapi pagi ini kembali seperti ini.
Mengingat hal semalam, Rion langsung membuka matanya dan menatap Mayang dengan seringai aneh. Mayang merasa heran melihat seringai di bibir Rion.
"Ada apa?" tanya Mayang yang saat ini duduk di tepi ranjang.
"Ingin mengulangi lagi yang semalam." ucap Rion. Ia menggenggam tangan Mayang dan menariknya ke dalam pelukannya.
"Mas kamu masih sakit!" protes Mayang dan mendorong dada Rion.
"Tidak, aku merasa lebih sehat setelah melakukannya. Semalam aku langsung bisa mengerjakan laporan yang di kirimkan Deni hingga pukul 2. Dan tidak merasa lemas sama sekali, bahkan aku menghabiskan banyak nasi goreng buatan bibik." terang Rion.
Mayang mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Rion. "Mas semalam makan? Jam berapa?" tanya Mayang penasaran. Pasalnya saat makan malam, Rion sama sekali tidak mau makan. Karena merasa mual.
"Setelah kamu tidur karena kelelahan, aku keluar kamar dan meminta bibik membuatkan nasi goreng. Setelah itu aku mengerjakan laporan Deni di ruang kerja hingga pukul 2." jelas Rion. Ia membelai rambut panjang Mayang dengan sayang. Mayang hanya mengangguk paham.
Rion merebahkan Mayang di ranjang dan membuka satu persatu kancing piyama yang Mayang pakai. Ia tak bisa lagi menahan dirinya lagi saat ini. Mayang hanya bisa pasrah dan mendesah ketika kulitnya mendapatkan rangsangan dari jemari dan bibir Rion.
...🌸🌸🌸🌸🌸...
Setelah permainan panas pagi ini usai. Rion langsung bangkit dari ranjang setelah menutupi tubuh polos Mayang dengan selimut.
"Aku mandi dulu, mau ikut atau tidak?" tanya Rion sambil memunguti pakaiannya. hendak ia masukan ke keranjang kotor.
Mayang menggeleng pelan dengan dada naik turun, nafasnya masih tersengal karena kelelahan melayani Rion.
"Tidak, mas duluan saja." jawabnya singkat lalu kembali memejamkan matanya.
Rion tersenyum senang menatap hasil karyanya di leher dan dada Mayang. Sudah seminggu tidak bertemu, ia melampiaskan dengan brutal.
Setelah selesai mandi, Rion melihat Mayang masih tertidur. Ia memakai pakaian kerjanya lalu keluar kamar untuk sarapan.
Pagi ini ia harus ke Peninsula untuk menemui Lutfi karena harus melaporkan pekerjaannya selama seminggu di Jogja.
"Bik! Kalau Mayang mencariku, katakan aku ke Peninsula. Siang nanti aku pulang." ucap Rion ketika selesai sarapan.
Ia merasa heran dengan kondisi tubuhnya. Mengapa sangat bersemangat dan nafsu makannya meningkat setelah bercinta dengan Mayang. Ia sama sekali tidak merasakan lelah dan mual seperti sebelumnya.
Rion keluar rumah dengan bersiul senang karena merasa sudah mengisi amunisi dengan full. Hingga membuat Mayang kelelahan, entah mengapa melihat Mayang lemas tak bertenaga setelah melayaninya membuatnya senang.
kenapa harus Buta 🤔🤔🤔
Rion
apa othor ya yg ......