Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Bang, apa tidak sebaiknya kita terima saja tawaran Gibran." ujar Sinta berpendapat.
"Bukanya abang tidak mau,dek. Tapi abang takut tidak sanggup membayarnya nanti. Ini saja kita telah banyak di bantu. Abang malu, dek." jawab Derel.
"Tapi bagaimana dengan tuntutan Gani,bang? Kamu kan tau adik kamu yang satu itu gimana orangnya?" Sinta tau kelakuan adik kedua suaminya yang tidak sabaran dan temperamen. Akan melakukan segala cara agar keinginannya tercapai.
"Kalau terdesak lebih baik abang jual aja, dek. Semua aman, ga ada lagi yang ribut. Abang juga tidak pusing lagi." ujar Derel putus asa.
"Aku kok kurang setuju rumah itu abang jual, rumah itu masa kecilnya. Banyak kenangan tersimpan disana."
"Kalau menurut aku sih bang. Abang terima saja tawaran Gibran. Anggap saja kita memberikan seperempat bagian abang. Dari pada di jual, sayang. Bagaimana menurut abang?" tanya Sinta.
"Nanti abang pikirkan lagi, sudah malam sebaiknya kita tidur saja." keduanya mengakhiri obrolan, memejamkan mata menuju dunia mimpi yang indah hingga pagi menjelang.
Sementara itu di rumah Gani, ia dan istrinya tengah berbincang berdua.
"Bagaimana ini, aa? Masa kamu cuma dapat bagian sedikit." Istrinya mulai memprotes suaminya.
"Ga tau lah,yang. Aa juga bingung, padahal tadi jika warisan itu di bagi rata mas sudah bayangin kita bisa hidup enak tanpa harus bekerja keras." sesal Gara.
kedua pasangan suami istri itu berbincang - bincang hingga tidak terasa hari beranjak malam.
"Nanti kita pikirkan rencana selanjutnya. Pusing kepala aa." Gara merebahkan tubuhnya di samping istrinya yang masih duduk bersandar di pinggir ranjang
Karna ssudah mengantuk Gara tidak menghiraukan istrinya lagi. Nia istrinya merasa kesal karna suaminya begitu bodoh.
"Aa kenapa sih bodoh bangat? Aku sudah bermimpi mendapat warisan almarhum ibu kamu banyak. Ternyat kamu ga punya nyali memperjuangkannya. Kamu terlalu lemah dengan abang Derel." bathin Nia sembari menatap wajah suaminya yang sudah terlelap.
Ponsel Nia berdering tertera nama sang mama di layar.
"Iya, ma. Ada apa telpon malam - malam?" tanya Nia saat menjawab panggilan telpon dari mamanya.
"Gimana hasil pertemuan tadi?" tanya mama.
"Ooh itu, aku kira ada kabar apa gitu?" ujar Nia lalu turun dari ranjang dan berpindah duduk do dekat jendela kamarnya.
"Kamu dapatkan bagian yang banyakan?" tanya mama antusias.
"Kecewa,ma."
"Kecewa gimana? mama ga ngerti."
"Ternyata rumah almarhum mertua itu pernah di digadaikan dan yang menebusnya adalah abang aa Gara. Aa cuma dapat sedikit." jelas Nia kesal menjelaskan kronologis sebenarnya.
Panjang lebar mereka ngobrol, Nia yang sakit hati ditambah hasutan sang mama makin meradang.
"Rayu suami kamu supaya mendapatkan pembagian rata. Coba tanya - tanya pengacara yang kamu kenal, mana tau kamu di bohongi abang Gara." hasut mama Nia.
"Baik, ma. Nanti coba aku cari tau. Makasih ya ma saranya." tutur Nia mulai melunak.
"Ingat, pesan mama."
"Baik, ma. Udah dulu ya ma. Udah malam, Nia ngantuk." sambungan telpon langsung terputus.
Nia yang sudah agak lega hatinya memilih tidur disamping suaminya yang sudah terlelap. Saking lelah dan mengantuk Nia sudah terbang ke alam mimpi hingga sang fajar kembali merangkak malu - malu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siang kk,apa kabar? Thor doakan semua pembaca karya - karya thor selalu sehat dan bahagia dan dimudahkan rezekinya.
Terimaksih sudah menunggu, thor udah up ya kk. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat up nya 😊😘😘😘🙏🙏🙏💪
"
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor