NovelToon NovelToon
Jangan Kau Ulang Lagi

Jangan Kau Ulang Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Riya Wardu

Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.

Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Terima Kasih

Kedua insan yang masih terdiam dan saling bertatapan mata, masih dalam posisi layaknya berdansa romantis seakan dunia milik mereka berdua yang lain ngontrak. Hingga suara cempreng membuyarkan lamunan mereka.

"Habiba.. Kita pulang seka-- eh".. "ucapan Rita terputus dan langsung menutup mulutnya melihat Habiba dipeluk Yusuf

Rita yang melihat adegan ala dansa ini cukup terkejut, dia menoleh ke arah asisten Ardan. Dia hanya mengangkat bahu dan senyum.

Jangan ditanya bagaimana ekspresi Yusuf dan Habiba yang terkejut karena suara cempreng Rita. Mereka bak anak ABG yang ketahuan pacaran sama emak bapaknya. Bagaimana wajah mereka? Tentunya merah bak kepiting rebus.

"Eh,, maaf.. "ucap Rita salah tingkah sambil mengatup kedua tangannya

Yusuf yang terkejut dengan kedatangan Rita langsung melepas rengkuhan pinggang Habiba dan membantu Habiba untuk duduk di kursi roda. Habiba menurut karena memang kakinya sakit.

"Maaf, jika tadi saya lancang.. Saya refleks mau membantu Anda agar tidak terjatuh.. "ucap Yusuf setelah membantu Habiba duduk di kursi roda

"Saya juga minta maaf dan terima kasih.. "balas Habiba dengan kondisi wajah memerah bak tomat

Setelah Habiba sudah duduk di kursi, mereka semua keluar dari ruang IGD. Yusuf mau mendorong kursi roda tetapi langsung dicegah oleh Rita, akhirnya kursi roda yang diduduki Habiba di dorong Rita sampai ke lobby rumah sakit. Sebelumnya Yusuf menyuruh Ardan untuk menyiapkan mobil jadi nanti mereka tidak terlalu lama menunggu di luar lobby rumah sakit. Selang beberapa menit Ardan sudah sampai di depan lobby dengan mengendarai mobil. Yusuf membukakan pintu jok belakang, dan lagi-lagi perlakuan dia di luar nurul membuat Habiba serta Rita dan Ardan bertanya-tanya dalam hati mereka. Kenapa sikap seorang terlalu berlebihan seperti itu. Berlebihan bagaimana?

Iya berlebihan.. Yusuf membukakan pintu mobil jok belakang untuk Habiba, lalu salah satu tangannya diletakkan di atas pintu mobil agar kepala Habiba tidak terpentok saat akan masuk ke dalam mobil. Lalu dia membantu Habiba masuk ke dalam mobil padahal di situ ada Rita, kenapa harus dia membantu sebegitu-nya? Agak berlebihan kan?

"Ini beneran Pak Yusuf? Memperlakukan Nona Habiba yang baru dikenalnya seperti itu? Padahal kalau sama Nona Elsa sikap beliau biasa-biasa aja.. Apa dia jatuh cinta pada padangan pertama pada seorang Habiba? Jika memang iya semoga cinta-nya terbalas dan semoga mereka bahagia.. "ucap asisten Ardan dalam hati sembari senyum kecil

Kenapa asisten Ardan membatin seperti itu? Karena dia adalah saksi bagaimana seorang Yusuf Maulana Malik yang menyukai bahkan mencintai seorang Elsa Annabella tapi selalu diabaikan dengan berbagai alasan. Sebagai seorang yang selalu dekat dengan Tuan Yusuf tentunya dia ingin membantu agar Tuan nya menemukan kebahagian, jika memang Habiba bisa membuat Tuan Yusuf bahagia dengan senang hati dia akan membantu.

"Ardan.. "suara Yusuf membuyarkan lamunan Ardan

"Ah, iya Tuan.. "jawab Ardan

"Kamu kesabet ya? Melamun sambil senyum-senyum begitu.. "

Ardan yang salah tingkah hanya menggaruk-garuk tengkuk leher yang tidak gatal sambil senyum kecil

"Ayo jalan.. "ajak Yusuf

"Baik Tuan.. "jawab Ardan

Setelah Yusuf membantu Habiba duduk di kursi jok belakang Yusuf menutup pintu mobil lalu dia meminta Ardan untuk mengembalikan dan meletakkan kursi roda di lobby rumah sakit. Yusuf masuk ke dalam mobil,dia duduk di depan samping kemudi pun dengan Rita yang duduk di kursi jok belakang bersama Habiba. Setelah Ardan selesai meletakkan kursi roda di lobby rumah sakit Ardan menuju mobil dan masuk duduk di jok kemudi.

"Sudah siap semuanya Tuan..?" tanyanya pada Yusuf

"Sudah,ayo jalan.. "pinta Yusuf

"Baik Tuan..

Ardan melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Untuk alamat rumah Habiba dia sudah menanyakan kepada Rita jadi dia tidak perlu bertanya lagi, langsung melaju ke alamat yang sudah diberikan Rita. Di dalam mobil tidak ada yang bersuara hanya terdengar samar-samar suara deru AC mobil dan lagu yang diputar di dalam mobil itu. Semua larut dalam pikiran masing-masing, Yusuf dengan ponselnya entah dia sedang mengecek pekerjaan dia atau sedang berkirim pesan dengan seseorang, entahlah.. Ardan yang tetap fokus karena dia menyetir mobil. Habiba yang menyandarkan kepala nya di jok karena merasa agak sedikit pusing. Sambil menyandarkan kepala dia masih bertanya-tanya dalam hati kenapa dia seperti diperlakukan seperti tadi oleh Pak Yusuf, tidak mungkin kan seorang Yusuf Maulana Malik ada rasa sama dia.

"Jangan GR Biba, dia melakukan itu bentuk rasa terima kasih karena kamu menolong dia jadi wajar saja, tidak lebih.. "ucap Habiba dalam hati sambil menghela nafas

Rita yang memandang bergantian antara Habiba dan Yusuf jadi bertanya-tanya sendiri

"Kenapa aku jadi merasa aneh ya? Seorang Yusuf kenapa memperlakukan Habiba seperti itu, udah seperti seorang kekasih.. Ah tidak malahan sudah seperti seorang suami yang mau melindungi istrinya.. "monolog Rita dalam hati

Sudah setengah perjalanan menuju rumah Habiba, masih dalam suasana hening belum ada yang berbicara. Hingga Rita memulai pembicaraan untuk memecah keheningan

"Biba.. "panggil Rita pelan

"Hmm,,iya.. "sahut Habiba sambil membuka perlahan matanya karena tadi dia sempat tertidur

"Udah sampai ya..? "tanya-nya lagi sambil memijat pelipis

"Belum,, kepala kamu pusing? "tanya Rita

Seketika itu Yusuf menoleh ke arah belakang. Belum Habiba menjawab pertanyaan Rita, Yusuf langsung berkata

"Tidur saja lagi kalau kepala kamu masih pusing, nanti kalau sudah sampai kita bangunkan.. "ucap Yusuf

Rita menganggukan kepalanya agar Habiba menuruti ucapan Yusuf. Namun Habiba menolak dengan menggelengkan kepala karena sudah agak mendingan.

Sekitar 45 menit mobil yang membawa mereka sampai di depan rumah Habiba. Bertepatan dengan itu ada wanita paruh baya yang sedang membuang sampah, dia adalah Mbok Sumi ART di rumah Habiba. Dia kaget ada mobil mewah parkir di depan rumah majikan-nya.

"Mobil siapa itu," gumamnya sambil membuang sampah

Betapa terkejutnya dia ketika yang keluar dari mobil itu adalah anak majikannya. Dengan keadaan keluar dari mobil dibantu oleh dua orang.

"Ya Allah Gusti.. Non Biba,, pekiknya sambil menutup mulut

"Buu.. Ibuu Non Biba bu.. "teriaknya ke arah dalam rumah

Ya. Habiba keluar dibantu keluar mobil oleh Rita dan Yusuf. Mobil yang dikendarai Ardan sampai di depan rumah Habiba. Habiba membuka pintu mobil penumpang dan lagi-lagi Yusuf dengan sikap overprotektif nya meletakkan telapak tangannya di atas pintu mobil agar kepala Habiba tidak terpentok. Ardan dan Rita yang sudah keluar dari mobil melihat pemandangan masih bertanya-tanya dalam hati kenapa sampai sebegitunya perlakuan seorang Yusuf kepada Habiba

Sebelum keluar dari mobil Habiba memanggil Rita untuk membantunya, dia tidak enak hati dengan perlakuan Yusuf.

"Rita.. Bisa tolong aku?" panggil Habiba seraya meminta bantuan

Rita langsung menghampiri Habiba dan membantu Habiba keluar dan membantu berdiri untuk berjalan ke dalam rumah. Di saat sedang akan keluar dari mobil ada seseorang yang menghampiri mereka.

"Ya Allah,, Biba kamu kenapa sayang? "tanya seorang wanita paru baya yang tetap cantik masih diusianya dengan balutan hijabnya dengan nada panik

"Mama.. "ucap Habiba

Wanita itu adalah Mama Sarah, mama Habiba. Tadi Mama Sarah begitu panik mendengar ART nya berteriak memanggil-nya. Apalagi berteriak menyebut nama putrinya. Buru-buru dia langsung keluar rumah.

"Apa yang terjadi Nak?" tanya Mama Sarah kembali ke Habiba

"Nggak papa Ma, tadi ada sedikit insiden cuma luka kecil kok? "jawab Habiba

"Luka kecil gimana? Kaki kamu aja sampai begitu.." omel Mama Sarah

"Ehm.. "suara deheman membuat Mama Sarah terdiam dan menoleh ke arah deheman itu.

"Maaf Bu,, sebaiknya Habiba disuruh masuk dulu.. Kasihan dia harus istirahat.. "ucap Yusuf

"Eh.. "Maaf Anda siapa ya? "tanya Mama Sarah sambil menelisik penampilan Yusuf yang seperti kalangan atas.

"Saya Yusuf.." jawabnya memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan ke Mama Sarah.

"Dan ini Ardan asistennya saya.."lanjutnya yang diikuti dengan Ardan menjabat tangan Mama Sarah

"Saya berter -- "ucapan Yusuf terpotong

"Sebaiknya kita masuk dulu, Mbok tolong bantu Habiba masuk.. "ucap Mama Sarah

Mama Sarah menyuruh Mbok Sumi dan Rita membantu memapah Habiba masuk ke dalam rumah. Dia juga mempersilahkan masuk Yusuf dan Ardan. Dan itu dijawab dengan anggukan kepala Yusuf, mereka pun masuk ke dalam rumah Mama Sarah

"Di situ aja,," tunjuk Habiba di salah satu sofa di ruang tamu

"Makasih Mbok, makasih Rita.. "ucapnya lagi setelah dibantu untuk duduk.

"It's oke.. "jawab Rita

"Pak Yusuf, Pak Ardan mari masuk.. Silahkan duduk.. "ucap Mama Sarah sambil mempersilahkan duduk

"Mbok.. Minta tolong buatin minum ya.. "pintanya ke Mbok Sumi

"Iya Bu.. "balas Mbok Sumi

Mama Sarah duduk diikuti Yusuf dan Ardan yang duduk di ruang tamu. Di sana juga ada Habiba dan Rita yang sudah duduk terlebih dahulu. Lalu Mama Sarah membuka percakapan dengan pertanyaan

"Maaf, sebenarnya apa yang terjadi pada anak saya, setahu saya tadi pagi anak saya pergi ke acara seminar naik motor kenapa sekarang dia diantar oleh Anda? "tanya Mama Sarah halus

Yusuf pun mulai menjawab pertanyaan dari Mama Sarah. Dia menceritakan bagaimana kejadian dia ditolong oleh Habiba yang hampir tertimpa neon box, sampai Habiba pingsan dan terluka hingga dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Hingga akhirnya dia mengantarkan pulang Habiba ke rumah sebagai rasa terima kasih kepada Habiba karena menolong dia.

Mama Sarah yang mendengarkan cerita Yusuf agak sedikit syok,bersyukur Habiba tidak terluka parah hanya sedikit cidera pada kaki.

"Permisi,, "suara Mbok Sumi yang datang membawa minuman memotong borokan Mama Sarah dan Yusuf.

Mbok Sumi meletakkan minuman di atas meja ruang tamu. Kemudian Mama Sarah mempersilahkan kepada Yusuf dan Ardan untuk meminum teh hangat yang disediakan.

"Silahkan diminum Pak,, "ucap Mama Sarah mempersilahkan minum kepada Yusuf dan Ardan

1
Lia_Vicuña
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
KnuckleDuster
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Candela Antunez
Akhirnya nemu juga cerita indonesianya yang keren kayak gini! 🤘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!