NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Untuk Mu

Kesempatan Kedua Untuk Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Maya's

hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 31

Makan siang yang diminta pram segera dihidangkan oleh laras, meski dengan lauk seadanya tapi mereka sangat senang bisa sering makan siang bersama. Pram jadi ingat pada masalalunya dengan santi yang tak pernah setiap hari menyajikan makan siang untuk dirinya juga anaknya, santi kerap kali meminta jajan diluar kala dia merasa lapar jarang sekali masak. Kalau mereka lagi tak punya uang untuk beli makan diluar, karna sering sekali tak ada makan siang dirumahnya pram sering makan siang dirumah bu diah.

"alhamdulillah ya Allah, semenjak aku menikahi laras semua berubah menjadi lebih baik, tiap hari aku dimasakin terus tanpa rasa cape dia selalu melayaniku dengan sepenuh hati, dia tak pernah lupa akan kewajibannya pada suami meski kesibukannya lebih dari kesibukanku. Aku rasa, aku tak pernah salah memilih laras menjadi istriku. Berbeda 180 derajat dengan kehidupan ku dulu bersama santi, yang hanya ingin makan sesuap nasi saja dia jarang sekali menyediakannya untukku". Batin pram yang membandingkan kehidupannya dulu bersama santi dan kehidupannya dengan laras sekarang.

"mas kok makan sambil melamun sih ?". Ujar laras membuyarkan lamunan pram

"eh enggak ras, mas cuma teringat masa masa susah jaman dulu bersama santi, dulu mas tak pernah sesering ini makan siang dirumah". ujar pram berusaha jujur.

"lho memang kenapa mas, memang dia tak pernah masak buat makan siang apa gimana ?". Ujar laras penasaran dengan kehidupan suami dan mantan istrinya dulu.

"dia jarang sekali masak, bahkan selama kami menikah dia masak boleh dihitung dengan jari mungkin". Imbuh pram.

"kok bisa sih mas, terus kalau kamu pengen makan gimana ?". Tanya laras makin penasaran dan kepo

"kalau sarapan paling beli bubur orang yang lewat, dan kalau mau makan siang paling banter masak mie instan sama telor, kan mas jadi bosen jadi mas sring pulang kerumah ibu atau mira untuk sekedar makan siang". Jujur pram lagi.

"terus kalau makan malam gimana ?". Tanya laras lagi.

"yah terpaksa makan diluar walau cuma makan diwarteg tapi kan kalau dijumlah tiap hari besar juga pengeluarannya". Imbuh pram pada laras.

"oh kok bisa yah, malas atau gimana mantan istrimu itu mas ?". Ujar laras bertanya pada pram

"entah lah, kalau aku membeli beras tak jarang beras putih itu berubah warna jadi hijau. Saking lama tersimpan tak dimasak". Ujar pram lagi.

"ya Allah sayang sekali, eh udah ah kok mas jadi bandingin aku sama mantan istrimu itu sih". Laras merajuk sambil memajukan bibirnya membuat pram makin asyik menggodanya.

"lho kenapa cemburu yah hahaha ?". Goda pram yang makin gemas melihat bibir istrinya semakin mengerucut

"gak ngapain aku cemburu, jelas jelas aku lebih baik dari dia ngapain juga harus cemburu". Bibir laras tak kunjung berubah posisi masih mengerucut

"mmmm bilang saja iya gitu, apa susahnya sih hahaha". ujar pram yang semakin gemas melihat wajah istrinya dan semakin ingin menggodanya.

"enggak mas". Jawab laras ketus.

"bude, bude. Keponakan kesayangan bude lagi cemburu ini bude hahaha". Pram terus saja menggodanya

"iiih apan sih mas pke ngadu ngadu sama bude lagi, malu tau". Jawab laras tambah ketus

"kamu cantik deh kalau lagi cemburu gitu". Ujar pram lagi, sambil menatap wajah istrinya yang merah merona seperti kepiting rebus.

"apaan sih, sekarang malah gombalin aku kaya gitu, gak lucu tau". ujar laras. Pram hanya diam sambil tersenyum.

"ada apa sih anak anak ini seperti anak kecil saja saat makan pake ribut segala". Gumam bude sambil tersenyum bahagia melihat kedua keponakannya sedang bercanda.

"gusti Allah, jadikanlah rumah tangga mereka tetap bahagia dan harmonis seperti ini, jangan sampai berubah satu sama lain. amiiin". Batin bude mendoakan laras dan pram.

********************************

Ditempat berbeda santi yang mendengar laras dan pram sukses membangun usaha mereka membuat dia gerah dan kebakaran jenggot, rasa ingin kembali kepangkuan pram dan merebutnya dari laras semakin menggebu setelah mendengar kesuksesan mereka.

"kok bisa sih mas pram lebih sukses setelah menikahi perempuan itu, sedangkan dulu saat bersamaku kerjaannya gitu gitu saja gak ada peningkatan, tapi sekarang dia makin sukses begitu ?". Gumam santi yang masih tak percaya dengan keberhasilan pram juga laras.

tanpa sengaja gumaman santi didengar oleh anaknya yaitu davina.

"bun, ada apa kok ngomong sendiri ?". Tanya davina.

"gak bunda cuma lagi mikir saja, bunda dengar dengar ayah kamu sekarang usahanya tambah maju yah, dan ibu tiri kamu itu buka all shop gitu dirumahnya, memang iya ya dav ?". Tanya santi sedikit menyelidiki keadaan mantan suami dan istrinya dari davina.

"ia alhamdulillah bun, mereka punya usaha yang cukup maju sekarang". Ujar davina sambil tersenyum.

"oh pintar yah wanita itu, cari dukun dimana dia yah sampe sesukses itu". Ujar santi

"dukun ?, dukun apa sih bunda ?, yang davi tau mereka bekerja keras bun bukan main yang begitu begituan". Ujar davina sedikit membela ayahnya dan juga laras.

"ya siapa tau, kamu kan gak pernah tau mereka melakukan apa, orang kamu gak tinggal serumah dengan mereka". Ujar santi lagi.

"astagfirullah bun, istigfar lho bun ga boleh nuduh orang sembarangan kaya begitu gak baik bun ". Ujar davina sedikit memperingatkan bundanya.

"ia kan siapa tau dugaan bunda ada benarnya dav ". Imbuh santi lagi.

"sudah lah jangan suudzon terus sama ayah". Ujar davina

"eh tapi ada bagusnya sih mereka jadi kaya raya, kamu harus minta uang jajan kamu ditambahin sama mereka dav lumayan nanti bunda bisa pinjam uangnya". Ujar santi pada davina

"gak ah bunda apaan sih, terserah mereka mau menambah atau justru mengurangi jatah jajan davina dan kebutuhan davina bun". Ujar davina.

"ia tapi sekali sekali minta lah uang jajan yang sedikit besar dari ayah kamu, enak saja uang ayah kamu dihabiskan oleh istrinya, harusnya dia menomer satukan kamu darah dagingnya sendiri bukan orang lain". Ujar santi, dan davina hanya diam tak mau mendengarkan ucapan bundanya itu

"dav, kamu dengarkan apa yang bunda bilang barusan ?". Tanya santi jutek.

"dengar bunda". Jawab davina singkat yang enggan meneruskan debat dengan bundanya itu.

"Kalau kamu sungkan untuk memintanya biar bunda yang bicara sama ayah kamu nanti !!!". Tawar santi pada davina.

"gak usah bunda, davi juga bisa memintanya sendiri tanpa harus bunda yang bicara.

1
Nancy Nurwezia
makin jadi2 aja salah pahamnya.. pram sih nggak tegas dan nggak jujur sama istri..
Nancy Nurwezia
kenapa kamu takut laras tau pram.. segitu aja ancaman santi sudah takut si pram.. kan nanti2 datang lagi santinya.. tegas donk pram..
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Listya ning
Haii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Mochiiz!
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
Elysia
Jangan mudah menyerah, semangat menulis dan membuat penggemar terus bertambah 💕
Rubí 33-12
Cerita ini bikin hati berbunga-bunga, salut buat Author-nya! 🌸
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!