NovelToon NovelToon
FOSKAITA "Return Of The Wind"

FOSKAITA "Return Of The Wind"

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: MataKatra

Seorang remaja benama Freis Greeya hari memikul takdirnya sebagai penerus dari WIND. Untuk menghentikan pertumpahan darah dan pemberontakan yang dilakukan Para Harimau.

Ini adalah kisah cerita perjalanan Freis Greeya dalam memenuhi takdirnya sebagai seorang WIND, Sang Pengendali Angin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MataKatra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertempuran di Istana The Tiger Kingdom

Bulan ke 7, Tahun 1248

Saat ini Thaos Greg dan Lott Greg sedang mengulang pertarungan mereka kembali. Tombak milik mereka berdua saling beradu dan menghantam dengan dahsyatnya. Lantai, dinding serta atap istana bergetar oleh sebab pertarungan mereka. Para prajurit yang berdiri di dekat mereka berdua merasa gentar dan ngeri melihat pertarungan mereka berdua.

Di saat yang bersamaan, Frank telah dikepung oleh para pasukan dari The Tiger Kingdom di halaman luar istana. Tidak lama kemudian salah satu dari mereka melompat dan menerjangnya dari belakang. Tapi dengan cepat Frank mencabut Pisau Kerambitnya dan menusuk penyerangnya itu. Lalu memutar rendah tubuhnya dan melompat membelakangi prajurit itu.

Beberapa saat kemudian, prajurit itu menatap Frank dengan rasa takut dan ngeri. Lalu seluruh tubuh prajurit itu bergetar dan tiba-tiba akar-akar menjalar keluar dari tubuhnya. Akar itu menjalar dan membesar dengan cepat dan menelan tubuh itu habis. Seketika itu juga para prajurit yang mengepung Frank menjadi terdiam mematung dalam ketakutan.

Lalu Frank berkata, “Berhentilah hanya berdiri dan terpatung di sana. Maju dan lawanlah aku, karena hari ini aku akan membinasakan kalian semua!”

Perkataan Frank itu menyadarkan serta memanaskan hati mereka semua. Lalu secara serentak mereka semua yang ada di sana maju dan menerjang Frank. Tapi dengan gesitnya Frank melompat kesana kemari, memutarkan badannya tinggi dan rendah. Pisaunya berayun dengan buas dan liarnya, menyayat leher, serta menusuk jantung para prajurit itu. Dan beberapa kali Frank menancapkan pisaunya ke tanah untuk memakai kemampuan elemen alam yang ada di dalam Kristal Enichtis yang ada di pisaunya.

Tapi para prajurit itu terus berdatangan tidak ada habisnya dari segala arah. Mereka berusaha menumbangkan Frank Reig. Dan perlahan-lahan tumpukan mayat-mayat yang berada di bawah kaki Frank pun semakin bertambah serta berserakan dimana-mana. Frank saat ini terlihat seperti sosok iblis yang begitu buas dan haus akan darah.

Di lain pihak, pertempuran antara Thaos dan Lott berjalan semakin sengit. Tapi di tengah kesengitan itu tiba-tiba Avram, yang merupakan putra tertua Lott, melompat di tengah-tengah pertarungan dan berkata,

“Biarkan aku membantumu, Ayahanda.”

Setelahnya, tidak memerlukan waktu lama bagi mereka berdua mendesak serta menghempaskan Thaos keluar istana. Bersamaan dengan itu, seluruh para prajurit yang saat itu bertarung di dalam istana pun secara perlahan mulai terdesak hingga keluar istana.

Selain itu, Frank terperangah akibat kemunculan dua panglima perang dari The Tiger Kingdom di hadapannya, Gelsia Greg dan juga Ignatius Greg. Di lain sisi, melihat pemandangan para prajurit The Tiger Kingdom yang telah tewas serta berserakan di tanah tentu saja membuat Gelsia dan Ignatius geram. Dan pertempuran antara Frank melawan Gelsia dan Ignatius pun tak terhindarkan lagi.

Sudah tentu kali ini giliran Frank yang terdesak. Berulang kali dadanya hampir lubang oleh tusukan-tusukan tombak Gelsia dan Ignatius. Gerakan tubuh Frank tak mampu mengimbangi kegesitan Gelsia. Dan dinding-dinding akar miliknya tak dapat menahan hantaman Tombak Kamayari milik Ignatius. Sudah tentu jika pertarungan ini terus berlanjut akan menjadi akhir bagi hidup Frank.

Selain itu seluruh prajurit istana mulai berkumpul dan mengepung Regu Penyusup yang dipimpin Thaos. Kali ini Frank berada tidak jauh dari Thaos. Dan juga para pasukan Regu Penyusup perlahan mulai terkumpul di sekitar mereka berdua. Akhirnya mereka semua telah terkepung oleh seluruh prajurit The Tiger Kingdom.

Di saat itu, tiba-tiba Thaos menoleh serta memberikan isyarat kepada Frank. Frank pun menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Lalu tiba-tiba pasukan Regu Penyusup itu menyerang dan mendesak para pasukan yang ada di belakang mereka, para pasukan yang berada dekat di dinding istana. Mereka terus mendesak hingga berada di dekat dinding-dinding itu.

Kemudian Thaos membunyikan peluitnya dengan panjang. Seketika itu juga pasukan Regu Penyusup, tentu saja termasuk Thaos dan Frank, merapatkan diri mereka ke dinding.

Tidak lama kemudian terdengar suara desiran udara dari atas langit. Dan panah-panah berjatuhan bagai hujan menyapu sebagian besar pasukan The Tiger Kingdom yang sedang mengepung pasukan Regu Penyusup. Hujan-hujan panah itu turun dengan derasnya dan tersembunyi dalam gelapnya langit-langit malam.

Akibatnya para pasukan The Tiger Kingdom mulai berlarian dalam kepanikan. Gelsia, Avram, serta Ignatius berteriak dengan lantang dalam kepanikan itu untuk memerintah seluruh pasukannya mencari tempat berlindung. Tapi semua terlambat karena hampir sebagian besar prajurit kala itu berada di halaman istana untuk mengepung pasukan pasukan Regu Penyusup. Hampir sebagian besar dari mereka tidak memiliki waktu untuk melarikan diri.

Panah-panah itu terus turun dengan derasnya. Dan tanah-tanah mulai di banjiri oleh darah, darah para pasukan dari The Tiger Kingdom.

Tidak lama kemudian, setelah hujan panah mulai mereda, Thaos kembali membunyikan peluit panjangnya dua kali. Dan terdengarlah sangkakala dari kejauhan, yang kemudian diiringi oleh suara-suara teriakan yang lantang.

Tidak butuh waktu lama untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Karena sekarang para pasukan yang dipimpin oleh Raja Lorrias Eleor telah tiba dan menerobos gerbang istana The Tiger Kingdom. Freis-lah yang menjadi serangan pembuka mereka.

Dia mengayunkan kedua tangannya menyamping dengan kuat sambil berseru,

“Wahai angin yang menyelimuti bumi datanglah! Dan binasakan mereka dalam hembusanmu!”

Setelahnya angin berhembus dengan cepat bagai sebuah tebasan pedang, serta menghempaskan dan juga mencabik seluruh prajurit yang ada di hadapan Freis. Freis terus mengayunkan tangannya, mengendalikan angin-angin, menghancurkan istana di hadapannya dan menghempaskan serta mencabik-cabik para pasukan The Tiger Kingdom.

Lott Greg beserta putra-putrinya, dan juga seluruh prajuritnya berlarian berusaha mencari tempat untuk berlindung dari serangan bertubi-tubi yang di lancarkan Freis Greeya. Tapi tidak beberapa lama setelah berhentinya serangan Freis, Raja Lorrias berseru dan memberi perintah kepada seluruh prajurit,

“Serang!”

Dan seluruh prajurit itu menyerang ke istana, mereka berlarian menerjang pasukan The Tiger Kingdom. Kali ini para pasukan The Tiger Kingdom berada dalam keadaan terdesak, sebagian besar prajurit telah tewas oleh hujan panah dan serangan Freis Greeya. Dan sekarang mereka semua harus menghadapi serangan kejutan dari pasukan yang jumlahnya jauh lebih besar dari pasukan The Tiger Kingdom yang tersisa.

Kali ini Thaos berjalan di antara para prajurit yang berlarian itu untuk mencari Lott Greg. Orang yang telah menghancurkan kehidupannya. Kematian Raja yang ia hormati, Raja Drias Seer, dan istri yang ia cintai, Isra Greg. Baginya Lott lah yang menjadi penyebab dari itu semua.

Terlihat Lott yang melangkah perlahan mendekati Thaos sambil menatapnya dingin. Kemudian ia pun berteriak,

“Thaos! Sudah puaskah dirimu!”

Dengan cepat Thaos berpaling dan mencari sumber suara itu. Dan terlihatlah sosok Lott.

Kemudian mereka berdua saling menatap dengan dinginnya.

Langkah-langkah mereka perlahan semakin cepat dan tidak lama kemudian kaki-kaki mereka mulai berlari dengan cepat. Dan mereka pun melompat dan saling menerjang satu sama lain dengan Tombak Kamayari, yang merupakan senjata khas Lef’tigris serta Ras Harimau, di kedua tangan mereka. Thaos dan Lott pun kembali bertarung dengan sengit.

Di sisi lain, di hadapan Freis saat ini telah berdiri tiga panglima perang dari The Tiger Kingdom, Avram Greg, Gelsia Greg, dan Ignatius Greg.

Avram pun berseru, “Mari kita akhiri semua ini. Entah ini akan jadi akhir bagi Elentary Owner WIND. Atau mungkin ini akhir dari The Tiger Kingdom.”

“Dan aku akan membalas perlakuanmu dulu terhadapku. Tentu saja termasuk kematian guru kami,” tambah Gelsia.

“Majulah!” jawab Freis Greeya.

Kali ini pertarungan antara Freis Greeya melawan Avram, Gelsia, dan Ignatius pun dimulai.

***

Kuda yang ditunggang oleh Raya telah tiba di halaman istana The Tiger Kingdom. Dan terlihatlah olehnya pemandangan mengerikan itu. Tubuh-tubuh yang berserakan tak bernyawa, darah yang membanjiri tanah. Tubuhnya tertegun sesaat melihat itu semua.

Kemudian terdengar suara Anya yang berkata, “Raya? Apa yang kau lakukan turunlah?”

Anya memang saat itu telah turun dari atas kuda mendahuluinya. Ia pun turun dari kuda, di susul dengan bibinya.

Tak berselang lama, terlihat seorang prajurit dari pasukan The Tiger Kingdom berlari mendekat. Tapi Bibi Elise menghempaskannya menggunakan aura berbentuk sayap yang ada di balik tubuhnya. Sayap seekor naga.

Kemudian bibinya berkata, “Ingatlah ini! Kalian berdua jangan pernah pergi jauh dariku. Kalau tidak aku sendirilah yang akan membawa kalian pergi. Meski itu harus mematahkan kedua kaki kalian! Kalian paham!”

Ia dan Anya pun hanya dapat menganggukan kepala ngeri. Ia tahu bibinya saat ini bersungguh-sungguh. Ia akan benar-benar mematahkan kedua kaki miliknya serta milik Anya. Terlihat Anya pun sepertinya mengerti dan memahami keseriusan perkataan bibinya.

“Sekarang mari kita mencari para pasukan yang membutuhkan pertolongan kita,” lanjut Bibi Elise.

Ia dan Anya menganggukkan kelapa menjawab perintah itu. Kemudian ia berjalan bersama dengan Anya dan tentu saja dipimpin oleh Bibi Elise masuk ke dalam medan pertempuran yang ada di hadapannya.

****

“Saat ini bulan-bulan itu sedang tertegun dalam tangis,

Dan tanah sedang merintih kedinginan dalam genangan darah,

Burung-burung malam berlarian menjauh dalam ngeri,

Hati-hati yang lembut dan penuh kasih itu,

Kini telah tenggelam dalam kebencian dan murka,

Dan haus akan darah.”

1
tokiko muichiro
👍👍👍
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
Langsung deg deg degan
MataKatra: MC nya belum keluar kak...
total 1 replies
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
muncul harimau nya?
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
tujuannya mau kemana kira²?
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
seram juga harimu nya
😂
geraldena
nabung chap dlu thor
MataKatra: siap kak
total 1 replies
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
done mampir novelnya bagus, nanti mampir lagi klo ada waktu
MataKatra: ya kak. makasih... jgn lupa ninggalin like ya... hehehehe
total 1 replies
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
kayak kaki manusia
😂
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
bintang datang ,mangat ya upnya👍🙏
tokiko muichiro
mantap kak
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪💪👍👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍💪💪🙏
Kun
Pas baca Thaos mesti jadi Thanos Thor hhh, up terus Thor
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
MataKatra: halo kak...
salam ya...
kok lama gak ngikutin novel ku.
klo ada waktu jgn lupa mampir sama baca ya... udah sampai jauh lho...
mohon dukungannya selalu ya kak...
dan tolong jgn tinggalkan daku...
MataKatra: makasih kak... 😄😄😄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!