NovelToon NovelToon
Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Seni Modern Menguasai Dunia Sihir

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: arachanaee

"Ah, aku berada di mana?"

Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.

Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?

Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyihir Baru

Semua orang saling menatap, keraguan mereka menghilang setelah mendengar bahwa panen bisa dipercepat karena adanya sebuah bahan yang disebut sebagai pupuk kompos. Tentu saja hal ini membuat mereka tidak khawatir lagi sekalipun pendatang ini datang.

“Bukan masalah, tidak apa-apa.” Salah seorang penduduk mengangkat tangan yang menunjukkan sebuah opsi setuju dalam musyawarah ini. Kemudian, di susul beberapa afirmasi yang menyatakan bahwa mereka telah sepakat.

Sementara yang tidak sepakat mungkin dapat dihitung dengan mata telanjang. Yang menandakan bahwa musyawarah ini memberikan hasil bahwa mereka setuju.

“Baik, karena mayoritas setuju, maka aku sebagai kepala desa juga setuju.” Kazuto mengangguk.

Semua pendatang itu tersenyum dan saling menatap, bahagia muncul di wajah mereka setelah mendapatkan persetujuan bahwa mereka akan tinggal di sini dan mendapatkan pengakuan sebagai warga untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal. Hanya saja bagi Kazuto tidak seremeh itu.

Secara serentak, mereka semua bersujud-sujud, mengucapkan rasa terimakasih dalam diri hati mereka. Suara mereka juga benar-benar membuat orang lain merasa tidak nyaman karena memang terlalu keras untuk di dengar.

“Berdirilah, jangan merendahkan diri kalian. Namun yang pasti, kalian di sini tidak menumpang gratis hingga mendapatkan persediaan makanan secara gratis pula. Ini akan menimbulkan kebencian yang tidak-tidak pada penduduk asli.” Ucap Kazuto dengan wajah yang serius, sebelum dia mengangkat tangannya, “Maka dari itu, aku memiliki syarat yang harus dituruti oleh kalian semua.”

Para pendatang itu kemudian duduk kembali dan mendengarkan aturan yang harus dituruti oleh mereka semua, dan mereka sama sekali tidak keberatan. “Kalian harus bekerja, membuka lahan pertanian untuk meningkatkan pasokan makanan pada panen selanjutnya. Pertanian di sini mudah, sehingga wanita dewasa turut andil.”

“Yang kedua, aku membuka tambang di gunung Ara. Yaitu tambang bijih besi yang kemungkinan juga mengandung unsur-unsur lainnya. Jada aku minta untuk beberapa orang menjadi penambang dan membawa hasil tambang ke bawah.”

“Yang ketiga. Kalian harus membangun rumah sendiri, mengikuti hukum sosial dan tidak berbuat kejahatan. Tidak ada diskriminasi terhadap penduduk asli ataupu pendatang. Tidak ada diskriminasi terhadap penyihir dan yang bukan.”

“Karena kita belum memiliki pendapatan yang tetap. Maka dari itu, aku ingin pasokan makanan kita lebih banyak, sehingga kita bisa menjualnya ke luar dengan kualitas tinggi. Belum lagi bijih besi. Hanya saja, aku tidak akan menjual bijih besi mentahan, aku akan menjualnya dalam bentuk sesuatu. Sehingga, aku ingin kalian semuanya bekerja sama.”

Semua orang saling menatap dan setuju, mau bagaimana lagi, itulah harga yang harus dibayarkan. Tidak mungkin mereka menumpang di sini secara gratis. Dan Kazuto sudah mewanti-wanti hal ini, karena dia mengingat sebuah kaum yang selalu mengemis di asia tenggara, yang selalu datang entah itu di Malaysia atau mungkin ujung Indonesia.

“Untuk pendatang, sebaiknya menghadap aku. Aku ingin tahu mengenai kalian semua.”

Kazuto kemudian pergi, membubrkan musyawarah ini dan menginginkan semuanya bekerja.

..........

Hingga beberapa waktu kemudian, semua orang sudah memperkenalkan diri di hadapan Kazuto. Di antara dua puluh orang, hanya lima di antaranya yang ternyata merupakan seorang penyihir. Mereka semua berdiri di hadapan Kazuto yang sedang duduk dan menaruh tangan sedekap di atas meja. Di sampingnya, Cornel dan juga Helen berdiri menjadi seorang asisten.

“Bisakah kalian memperkenalkan diri ulang.”

Seorang wanita yang berwajah sinis tadi pagi kemudian membungkukkan badannya, dia agak sedikit gelap dengan rambut hitam, “Namaku adalah Viona, aku memiliki sihir elemen petir, dan memiliki berbagai skill lain mengenai elemen petir. Dan di sebelahku, adalah adikku, Ravian.”

Dua bersaudara itu, Kazuto mengenalnya. Ravian yang tadi pagi memeluk kaki Kzuto sementara kakaknya lah yang menariknya. Siapa yang menyangka bahwa mereka berdua memiliki elemen petir.

Mereka pasti akan sangat berguna! Pasti itu. Dalam waktu dekat, Kazuto akan membuat sebuah pembangkit listrik, peran mereka akan sangat berguna untuk perkembangan peradaban yang lebih modern. Viona dan Ravian, tampaknya menjadi sosok yang begitu berharga, bukan menjadi sebuah mesin perang untuk mengalahkan musuh, akan tetapi menjadi sebuah titik terang dari gelapnya peradaban.

Kemudian, seorang laki-laki berdiri. Dia mungkin juga seumuran dengan Kazuto, Helen dan anak-anak remaja lainnya. Sosoknya tidak banyak bicara, berambut panjang dan tatapannya begitu dingin. “Namaku Zhayn, sishirku ....” Orang itu, tiba-tiba membentuk sesuatu dari tangannya, Kazuto melihat tangannya mebentuk seperti seekor burung, “Shadow Canon: elang.”

Saat itu juga, sebuah energi bayangan berkumpul tepat di hadapan Zhayn, membentuk seekor elang yang ukurannya sama persis dengan ukuran aslinya. Elang itu memiliki warna yang gelap, persis dengan bayangan yang hidup. Semuanya menatapnya dengan indah, apalagi ketika bertengger di pundak Zhayn.

“Manipulasi bayangan ya.”

“Benar tuan. Selama aku pernah melihaat hewan apapun itu, aku bisa membuat bayangannya. Aku tidak akan bisa membuatnya apabila belum pernah melihatnya secara langsung. Dan semakin besar objeknya, maka konsumsi mana nya juga semakin besar.” Dia menjelaskan.

“Naga?”

“Sayangnya aku belum melihatnya secara langsung.”

Kazuto mengangguk, mengerti. sihirnya terbatas jika belum pernah melihat objeknya secara langsung.

“Aku! aku selanjutnya!” teriak seorang laki-laki remaja yang penuh semangat. Dia menggunakan ikat kepala di bawah rambutnya yang berwarna merah, “Namaku adalah Theo! Sihirku adalah berhubungan dengan es, dan beberapa skill lainnya.”

Es, Kazuto berpikir apa fungsi sihir es untuk perkembangan peradaban modern. Dan sebenarnya sihirnya tampaknya adalah sihir yang begitu kuat. Sayangnya, kenapa dirinya bisa diasingkan oleh penguasa benteng Valmour?

“Baik, perkenalkan namaku adalah Calister Loremasta tuan.” Seorang wanita anggun, walaupun dia tampak kurus dan lusuh, kecantikannya tidak ada obat. Rambutnya kuning kepang dan dia agak sipit. Usianya mungkin sepantaran dengan Helen, sekitar 20 an tahun. “Skill atau bakat sihirku adalah Lexicon Arcana, memungkinkan aku mendalami pengetahuan yang tak terbatas, memiliki ingatan jauh di atas rata-rata manusia dan dapat memahami situasi apapun dengan begitu mudah.”

Mata Kazuto berbinar. Bukan karena kecantikannya! Tapi jenis sihinya yang luar biasa! Bagi orang modern yang mengedepankan sumber daya manusia, apabila orang ini hidup di dunia modern dan memiliki skill yang sama, Kzuto pastikan dia menjadi seseorang yang paling cerdas di dunia. Bayangkan saja, dia mampu mendalami pengetahuan dan ingatan yang tak terbatas jauh di atas rata-rata manusia. Jika dia memiliki pengetahuan dari berbagai sumber! Maka dia bisa menjadi mesin pencari mengalahkan google!

Secara kebetulan, Kazuto memang sudah menulis berbagai pengetahuan dunia modern sejak musim dingin. Namun itu hanya pengetahuan dasar dan belum dikembangkan. Hanya saja, keberadaan Calister menjadi sesuatu yang sangat amat berharga di dunia ini. Jika dia manusia modern, maka kecerdasannya akan mengalahkan Kazuto.

“Sihir kalian menarik. Dan semua sihir berguna. Namun jangan merasa tinggi karena memiliki kemampuan dibandingkan manusia non penyihir. Aku sendiri juga bukan seorang penyihir. Dan suatu saat kalian akan mengerti kenapa aku berkata demikian.”

Mereka semua mengangguk, mengerti. walaupun mereka sendiri tidak yakin bahwa Kazuto ini tidak memiliki sihir. Dan sebenarnya beberapa dari mereka memiliki pemikiran hendak pergi dari desa ini jika memang Kazuto tidak memiliki sihir. Memangnya, buat apa?

1
Wallilah Sry alda
👍👍👍
Wallilah Sry alda
🔥🔥
Wallilah Sry alda
🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
msih sgt setia menunggu update an nya thorrr,,, 👍👍🔥🔥🔥
Wallilah Sry alda
di tunggu lanjutan nya thorrr👍👍👍🔥
Wallilah Sry alda
kerennnn!!!!!!
Skin Free
thor cara buat thumbnail kek gitu ke mana
arachanaee: cover?
total 1 replies
Wallilah Sry alda
suka sm cerita nya thorr,, ditunggu updatenya 👍👍🔥🔥
Dimas Setiawan
nice
Ravi Andri Wahono
bagus
Dimas Setiawan
gaspool
Dimas Setiawan
josss
Dimas Setiawan
good
Dimas Setiawan
nice
Dimas Setiawan
daging sale
Wisman Kusuma
keren.. asli ide dan semuanya sangat luar biasa.. tapi kayaknya terlalu banyak 1 tempat yang di gambarkan dalam beberapa chapter.. tolong agak di peringkat saja.. terimakasih
Äï
sudah ada kertas sm pena njirr
Jihan Hwang
awal cerita yang bagus thor...
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan
D.S.K
bagus
sᴀɴᴊɪ's ᴡɪғᴇ🌷
Bikin nagih ceritanya thorr mangat yaaww/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!