Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melarikan Diri
Pagi hari yang cerah dengan udara yang dingin dan sejuk, para murid klan Glasier mulai beraktifitas kembali setelah beristirahat semalaman.
Di dalam Goa yang pengap Yan Lan terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa segar kembali tak seperti hari hari biasanya, Qi di dalam tubuhnya pun sangat berlimpah.
Yan Lan kembali memejamkan matanya sekedar menghirup udara yang tipis di dalam ruangan itu, alangkah terkejutnya Yan Lan, dia bisa melihat apapun dalam gelap, bahkan bisa menembus dinding pembatas dalam ruangan itu.
Segera dia membuka matanya kembali, kini yang dilihatnya hanya dinding pembatas ruangan saja. Kembali Yan Lan memejamkan kedua matanya untuk memastikan fenomena yang baru saja terjadi dengan melihat sekeliling ruangan, tapi yang ada hanya kegelapan di matanya.
"Mengapa tadi aku bisa melihat dan menembus dinding itu dengan mata tertutup? tapi sekarang kok aku tak bisa melihat seperti tadi?," batin Yan Lan.
"Mungkin tadi hanya perasaanku saja," bisik Yan Lan.
"Sekarang tingkat kultivasi ku sudah di tingkat Qi emas bintang satu, dengan kekuatanku yang sekarang, aku akan mencoba untuk keluar dari tempat ini," batin Yan Lan.
Salah seorang murid klan penjaga datang mengantarkan Yan Lan makanan, setelah 2 hari yang lalu murid penjaga itu datang untuk mengantarkan makanan bagi Yan lan, seperti biasa piring yang berisikan makanan di taruh di hadapan Yan Lan.
Tanpa sepengetahuan murid penjaga pembawa makan, tiba tiba Yan Lan menyerangnya. Dengan satu gerakan cepat dari Yan Lan membuat murid penjaga pembawa makanan itu tak berdaya dan jatuh pingsan.
Segera Yan Lan melucuti pakaian yang dikenakan murid penjaga pembawa makanan dan memakainya.
Yan Lan berjalan dengan membawa keranjang makanan, sambil memperhatikan sekelilingnya. Di hadapannya sekarang terdapat dua orang yang sedang berjaga berdiri di depan mulut goa, tanpa ragu Yan Lan berjalan seperti tak terjadi apa apa.
"Berhenti!!" ucap salah satu penjaga.
Yan Lan berhenti berjalan dengan tetap meningkatkan kewaspadaannya.
"Bagai mana keadaan sampah itu di dalam sana?" tanyanya.
Ingin sekali Yan Lan merobek mulut murid yang telah mengatainya sampah itu, akan tetapi kalau dia nekat mengikuti amarahnya itu bisa membuat rencananya keluar dari goa kristal es akan gagal.
"Dia masih sama seperti biasanya, maaf aku mau kedepan dulu untuk sesuatu hal penting," ucap Yan Lan sambil tetap membelakangi kedua murid penjaga di depan goa.
Yan Lan terus berjalan hingga dia tiba di depan pintu gerbang klan Glasier.
"Berhenti!!"
"Yan Lan ada urusan apa kamu keluar, dan mengapa kamu bisa berada disini!!" ucap salah satu murid yang mengenali Yan Lan. Tak beberapa lama murid penjaga gerbang lainnya juga datang menghampiri Yan Lan.
Yan Lan berusaha untuk santai, seperti tak terjadi apa apa. "Maaf kakak senior, aku di suruh ketua Huang Mo untuk membeli beberapa tumbuhan roh di pasar, guna untuk membuat resep baru pembuatan pil Eleksir," jawab Yan Lan berbohong.
Mendengar nama ketua Huang Mo yang di sebutkan oleh Yan Lan, para murid penjaga pun terdiam. Hal ini yang membuat Yan Lan melanjutkan perkataannya.
"Ketua Huang Mo hari ini dalam kondisi kurang baik, beberapa kali dia mencoba melakukan percobaan pemurnian pil obat, selalu saja gagal hingga salah satu tumbuhan roh yang menjadi bahan baku pemurnian pil obat habis. Saya di suruh oleh ketua Huang Mo untuk secepatnya membelikan tumbuhan roh itu di pasar," ucap Yan Lan.
Salah satu murid penjaga gerbang langsung membukakan pintu gerbang klan, dia tak mau berurusan dengan ketua Huang Mo yang terkenal kejam dalam mendidik para murid.
"Kalau begitu cepatlah kau ke pasar, jangan sampai ketua Huang Mo menunggumu!!" ucap salah satu murid penjaga gerbang.
Mendapat angin segar karna terbebas dari pemeriksaan gerbang klan, Yan Lan segera berlari sekencang kencangnya ke arah timur.
Yan Lan terus berlari tanpa henti hingga Qi yang berada dalam tubuhnya mulai habis.
"Aku berhenti di sini dulu, Qi yang ada di dalam tubuhku mulai habis," batin Yan Lan.
Yan Lan lalu duduk bersila di bawah sebuah pohon dengan dedaunannya yang rindang, dia mulai menyerap Qi alam dengan mengunakan metode tehnik penyerapan yang tertulis di dalam kitab yang berada di dalam fikirannya.
SEMENTARA ITU DI DALAM GOA KRISTAL ES
"Ackh.." teriak murid penjaga yang merasakan leher belakangnya sakit. Dia melihat sekelilingnya tapi tak menemukan Yan Lan di dalam ruangan itu.
"Di mana Yan Lan? celaka kejadian ini bisa membuat ketua Huang Mo murka," batinnya.
Murid pembawa makanan dengan sekuat tenaga mencoba berdiri, akan tetapi pukulan keras yang di layangkan oleh Yan Lan di tengkuk kepalanya membuatnya pusing, dengan tubuh sempoyongan dia berjalan gontai menuju kedepan goa kristal es.
"Tolong..!! Tolong..!!" teriaknya.
Murid penjaga yang mendengar teriakan minta tolong dari dalam goa segera berlari menuju asal suara.
"Tong Ai, apa yang telah terjadi padamu?, bukannya tadi kau keluar karena ada urusan yang penting!!" tanya salah satu murid.
"Yan Lan telah menyerangku, dan sekarang dia kabur!, cepat beritahu ketua Huang Mo!!" jawab Tong Ai.
Salah satu murid penjaga segera meninggalkan tempat itu dan menuju ke kediaman ketua Huang Mo.
Di kediaman Huang Mo, sedang ada tamu yaitu ketua Yan Lao dan putrinya Yan Ling. Mereka berdua datang ke kediaman ketua Huang Mo karena ingin meminta ijin untuk menjenguk keadaan Yan Lan disana, karena Huang Mo yang bertanggung jawab pada Goa kristal es.
Tak lama berselang, datang murid penjaga goa kristal es dengan raut muka yang sangat panik.
"Ada apa kau kemari? apa kau tak melihat aku sedang kedatangan tamu penting yaitu ketua Lao dan putrinya!," ucap ketua Huang Mo dengan raut muka tak senang.
"Saya ingin melaporkan hal penting ketua," ucap murid tersebut.
"Apa yang ingin kau laporkan," ucap ketua Huang Mo.
"Ketua Huang Mo! Yan Lan kabur dari goa kristal es," ucap murid penjaga goa.
"Ayah kakak Yan Lan," pekik Yan Ling.
Ketua Yan Lao bangkit dari duduknya yang di ikuti oleh Yan Ling di sisinya.
"Huang Mo apa yang sebenarnya terjadi!! mengapa Yan Lan bisa kabur dari goa kristal es, apa selama ini kau telah berlaku buruk padanya!?," tanya ketua Yan Lao sambil menunjuk muka ketua Huang Mo.
Ketua Huang Mo menepis tangan ketua Huang Lao.
"Aku tak terima dengan tuduhan mu itu Yan Lao, kau sepertinya meremehkan aku, walaupun kau seorang wakil ketua klan, aku Huang Mo tak akan pernah takut padamu," bentak ketua Huang Mo.
Suasana hati ketua Yan Lao memanas, apalagi melihat putrinya telah berlinangan air mata di sampingnya.
Ketua Yan Lao memang sudah tak suka dengan semua sepak terjang ketua Huang Mo di dalam klan Glasier, yang selalu menjadi propokator diantara petinggi klan yang ada, hal ini bisa membuat klan Glasier menjadi terpecah belah.
Ketua Yan Lao menyerang ketua Huang Mo dengan pukulan tangan kosongnya yang mengandung Qi tingkat saint bintang 1. Ketua Huang Mo yang telah siap dengan kondisi yang ada, segera menangkis serangan dari ketua Yan Lao.
Pertempuran pun tak dapat terhidarkan, halaman ketua Huang Mo menjadi porak poranda akibat pertempuran dua orang petinggi klan Glasier itu.
/Good//Good//Good//Good//Good/