NovelToon NovelToon
Benih Sang CEO Arogan

Benih Sang CEO Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:73.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: MY. OH HA LU

Cerita Dewasa!!!

***

Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.

"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.

"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

"Hahaha!."

Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.

"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."

***

Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikmati Sisa Waktu

Setelah melewati proses negosiasi yang cukup panjang, akhirnya Alsa telah resmi menjadi pemilik rumah yang baru.

"Terimakasih, karena kalian sudah berkenan membeli rumah kami." Ucap penjual rumah tersebut.

"Sama-sama, Pak." Jawab Alsa.

"Semoga anda betah tinggal di sini."

"Amin."

"Kalo begitu kami pamit pergi dulu, permisi."

"Silahkan!."

Alsa dan Meldi ikut mengantar sang pemilik rumah yang lama sampai di teras.

Senyum manis tak pernah luntur dari bibir ranum Alsa. Setelah sekian lamanya, akhirnya cita-citanya untuk memiliki rumah sendiri telah tercapai.

"Masuk lagi, yok!! Aku belum puas lihat-lihat rumah barumu." Ajak Meldi.

"Ayok!."

Meldi begitu sangat antusias. Sebagai teman yang baik, dia ikut bahagia atas apa yang di miliki oleh Alsa. Alsa berhak bahagia dengan kehidupan yang layak.

"Wuihh... Kamar utamanya luas banget, ya?." Ujar Meldi ketika memasuki kamar utama di rumah barunya.

"Iya, Mel. Rencananya aku akan membeli book Bayi, terus aku taruh di sebelah kanan ranjangku." Balas Alsa dengan pandangan yang telah nerawang jauh.

"Kau tak ingin membuatkan anakmu kamar sendiri?." Tanya Meldi.

"Tidak. Aku akan tidur dengan anakku di kamar ini."

"Alasannya?."

"Anakku adalah satu-satunya keluarga yang aku punya. Aku ingin menikmati moment demi moment bersamanya, sebelum dia nanti beranjak dewasa dan memiliki kehidupannya sendiri."

Meldi mengangguk paham, tak bertanya lebih lanjut lagi.

"Oh iya.. kayaknya kau harus cari asisten rumah tangga untuk bantuin ngurus rumah dan anakmu nanti." Ujar Meldi mengalihkan pembicaraan.

"Itu pasti, Mel. Tapi untuk sementara ini aku akan mengurus rumah ini sendiri."

Alsa duduk di tepi ranjang yang masih belum ada kasurnya, lalu di ikuti Meldi yang ikut serta.

"Jadi, kau akan tinggal di sini sendirian?." Tanya Meldi lagi.

Alsa mengangguk. "Aku sudah terbiasa hidup sendiri, Mel. Bagiku tak masalah jika harus hidup sendiri di sini."

Meldi terbungkam. Dia sudah tahu kalo Alsa terbiasa hidup sendiri di kota, tapi ini 'kan di desa?.

"Kenapa diam, Mel? Kau khawatir membiarkan-ku di sini sendirian?."

"Jujur saja, aku memang khawatir. Alangkah lebih baik kalo kau ada yang nemenin di sini." Ujar Meldi mengungkapkan unek-uneknya.

"Tapi mencari asisten rumah tangga tidak mudah, Mel. Aku harus mencari dan memilah-milah dulu."

"Kamu tenang saja, Sa. Aku akan membantu mu mencarikan asisten rumah tangga. Aku enggak tenang kalo membiarkanmu tinggal di rumah ini sendirian."

Alsa sungguh sangat terharu dengan perhatian yang Meldi berikan. "Terimakasih ya, Mel. Andai saja aku tak punya teman sepertimu, entah akan seperti apa nantinya nasibku." Ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Helleh.. Mulai deh.. jangan lebay, ah. Dari tadi ucap terimakasih mulu!." Sungut Meldi tak suka.

"Hahaha!."

Alsa terkekeh pelan. Padahal dirinya sudah hampir melow, tapi saat melihat raut wajah Meldi, malah membuatnya tersenyum dan tertawa. Dia sungguh bersyukur sekali bisa memiliki teman seperti Meldi, karena kehadirannya bisa membuatnya melupakan lika-liku kehidupannya.

.

.

.

Di rumah sakit..

Elkan, duduk di atas kursi roda sembari mengamati jendela rumah sakit. Tatapan laki-laki itu sangat tajam sekali. Tatapan yang mengisyaratkan penuh marah dan kerinduan.

Sudah hampir satu jam, Elkan melihat pemandangan di luar jendela. Keadaan di luar sedang gerimis, sehingga menambah suasana sunyi semakin terasa.

"Berani-beraninya kau pergi meninggalkan ku, Sa." Batinnya geram.

Elkan sangat marah sekali pada Alsa, karena wanita itu tiba-tiba pergi tanpa kabar. Padahal masih ada waktu hampir 2 Minggu untuk mereka saling bersama menghabiskan waktu yang tersisa, tapi wanita sialan itu malah telah pergi tanpa kabar. Yang lebih parahnya, mereka sudah los kontak karena nomer Alsa sudah tak aktif.

"Kamu ngapain duduk di sana, El?." Tanya Risma dengan suara serak khas bangun tidur.

Elkan menghiraukan pertanyaan Risma, tanpa berniat menjawab ataupun menoleh ke arahnya.

"Kau sedang merindukan wanita simpanan dan anak haram mu itu, ya?."

Sindiran Risma sukses menarik eksistensi Elkan. Kemudian, lelaki itu membalik kursi rodanya dan menyoroti wanita itu dengan tatapan tajam.

"Bisakah kau menjaga mulutmu?." Desisnya penuh ketidaksukaan.

"Memangnya kenapa? Apakah aku salah?."

Elkan tersenyum masam. "Tentu saja salah! Jika kau masih ingin tetap melanjutkan pernikahan kita, lebih baik kau diam."

"Aku ingin sekali pernikahan kita tetap di lanjutkan. Justru karena itulah aku memintamu untuk melupakan wanita j*l*ng itu."

"Jangan ngatain orang hina, karena yang kau katain hina belum tentu lebih baik dari dirimu sendiri."

"Apa maksudmu, El?." Tanya Risma tak terima.

"Tidak apa-apa, jangan di pikirkan. Lebih baik kau tidur saja. Jangan menggangguku."

Tak ingin berhadapan dengan Risma lebih lama lagi , Elkan pun bergegas memutar kemabli kursi rodanya. Meladeni omongan Risma tidak akan ada habisnya.

Rintik air hujan jauh membasahi bumi, terlihat lebih terlihat indah, daripada harus melihat wajah Risma yang menjengkelkan. Entah kemana perginya cinta yang dulunya menggebu? Semenjak Elkan kenal Alsa, perlahan-lahan perasaan cintanya untuk Risma mulai memudar.

Sementara itu, Risma hanya bisa menatap punggung Elkan dengan penuh ketidak sukaan. Secara tidak langsung, tadi Elkan mengatakan kalo dirinya tidak jauh beda dari wanita j*l*ng selingkuhannya itu.

"Katakan padaku, El. Sebenarnya siapa yang kau cinta, aku atau wanita itu?." Tanya Risma lirih.

Sebelum menjawab pertanyaan yang Risma lontarkan, Elkan menarik nafas panjang lebih dulu.

"Tentu saja dirimu, karena bagaimanapun kau adalah cinta pertamaku, dan kita sudah saling bersama-sama bertahun-tahun lamanya." Jawabnya tanpa menoleh ke arah Risma.

Mendengar itu cukup membuat hati Risma sedikit merasa lebih lega.

"Lalu kenapa kau lebih belain dia daripada aku? Kau juga lebih perduli padanya ketimbang aku."

"Aku melakukannya karena dia sedang mengandung anakku. Kau menghinanya, maka sama juga kau sedang menghina anakku."

Seketika saja tubuh Risma langsung mematung saat mendengar jawaban yang Elkan berikan. Baiklah, di sini dia mengaku salah.

Karena tak mendapatkan respon apapun dari lawan bicaranya itu, Elkan memutar kembali kursi rodanya untuk melihat wajah Risma.

"Tapi yang perlu kau tahu, untuk sementara ini aku merasa lebih nyaman dengan Alsa. Karena apa? Karena di lebih bisa ngertiin aku ketimbang dirimu."

Deg!

Risma tak dapat lagi menahan derai air matanya. Tega-teganya Elkan mengatakan itu pada dirinya.

"Maaf, karena selama ini aku kurang dewasa dalam menjalin hubungan kita, El." Mohonnya penuh penyesalan.

"Semua sudah berlalu.. Sebagai ganjaran atas kesalahanmu, maka biarkan aku menikmati sisa waktuku bersama mereka (Alsa dan anak di dalam kandungannya) sebelum kita nanti resmi menikah."

Risma mengangguk. "Lalukan saja, aku tak peduli. Yang penting setelah kita menikah nanti tak ada yang namanya orang ketiga. Jika sampai ada yang mengingkari janji tersebut, maka harta gono-gini akan jatuh ke tangan orang yang di khianati."

"Hahaha!."

Elkan menertawakan apa yang Risma katakan. Di saat serius seperti ini, wanita itu masih saja memikirkan harta.

"Terserah! Atur saja sesukamu!."

Setelah mengatakan itu, Elkan mendekati ranjangnya kembali. Lebih baik dia tidur, daripada berdebat dengan Risma yang semakin membuat moodnya menjadi rusak.

Tanpa Elkan ketahui, sebenarnya Risma sedang tersenyum menyeringai.

"Nikmatilah sisa waktu itu, El. Aku berani menjamin kalo kau tidak akan menemukan wanita itu lagi. Kalo sudah Papamu sendiri yang turun tangan, lalu kau bisa apa?." Batin Risma penuh kemenangan.

1
Elfia Yusma
ternyata bukan pria baik2😏
Anna Kurniasari
Luar biasa
Dhewi Nurlela
Lumayan
Ririn Nursisminingsih
yaa bedalah alkan elza masih perawan....gregeten a sama alkan
Ririn Nursisminingsih
ayoo ekza pergi aja
Ririn Nursisminingsih
thor bikin punya elkan hanya on sama elza...ayoo elza jg lemah
Rusmini Rusmini
gimana sih thor masih nggantung ceritanya
Dewi Yani
season 2 sudah up belum kakak
Atik
ceritanya ngegantung
𝓎𝑒𝑜𝓃𝓃𝒶
bangkeee.....ceritanya gantungnya gini amat thorrrr...niat nulis pa kaga....yang gini.ini bikin jengah yang baca
Rusmini Rusmini
piye to ki kok main tamat aja ..tanggung jwb outhor mainin perasaan org ...jd gemez aq... /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
ayo sa ajak elkan ke KUA biar Sah sah sahhhhh..../Grin//Grin/
A&R
bagus
Yusria Mumba
kasiang aksa
Ndinlisaa
Luar biasa
Mapia nopel
Knp di tmatin sih tor
Twati twatih: hahh,,,koq gtu aja critanya,,,,
OH HA LU: Mau balik di PF sebelah aja, Kak. Besok Rabu, aku mau kerja di dunia nyata, jadi enggak bisa kalau harus nulis di dua PF 😭
total 2 replies
mbok Darmi
tamat yg bener aja kak msh gantung semuanya ini kelakuan risma yg jalang murahan blm terbongkar msh bagus elkan ngga nyebarin kelicikan risma demi menjerat elkan jd suaminya
mbok Darmi: semangat kak dunia halu mmgenyesatkan, semoga pekerjaan didunia nyata sukses fighting 💪
OH HA LU: Bakal ada season dua, Akak 😭 Tapi untuk sementara ini mau libur nulis dulu, karena akan kerja di dunia nyata 🥲
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
PengejarSurga
Makin seru tor
OH HA LU: Terimakasih, Akak 🥰
total 1 replies
Gabutz
lanjutttttt
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!