Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Aron yang polos
"Kakak tidak usah khawatir. Aron tidak akan merepotkan ku di sana. Tenang saja kak," kata Megan meyakinkan kakak iparnya.
"Hmmmmm, baik lah kalau begitu. Kabari kakak kalau Aron nakal di sana," ucap Freya.
"Kamu itu selalu saja mengekor pada aunty mu. Jangan merepotkan aunty mu di sana ya sayang," lanjut Freya menatap putranya.
"Oke mom..." balas Aron.
"Kakek temani Aron ke rumah untuk mengambil baju-baju Aron," ujar Aron menghampiri Harold dan mengajaknya ke rumah mereka yang tidak jauh dari sana.
"Oke..oke nak. Kamu antusias sekali," ujar Harold bangkit dari sofa dan mengikuti Aron yang sudah berjalan lebih dulu.
********
Tiba di bandara, Beatrix memesan taxi. Tak lama kemudian taxi datang menjemput mereka dan membawa mereka menuju alamat rumah Jack, kekasih Vivian. Sebelumnya Vivian sudah mengajak Beatrix dan Megan untuk menginap bersamanya di rumah kekasihnya yang ada di Las Vegas. Sepuluh menit kemudian mereka tiba di depan rumah mewah milik Jack dan disambut oleh pekerja yang ada di rumah tersebut. Sepertinya Vivian sudah memberitahu perihal kedatangan mereka.
"Kalian pasti temannya nona Vivian. Saya Lucy pekerja di sini," ucap wanita paruh baya itu
"Mari... silahkan masuk nona," ucap Lucy itu ramah. Ketiganya lalu mengikuti wanita itu dari belakang sembari menarik koper kecil mereka, lalu masuk ke dalam rumah.
"Silahkan duduk dulu nona, saya akan menyiapkan minuman untuk kalian," ucap wanita paruh baya itu pergi menuju dapur.
"Vivian sangat beruntung mendapatkan kekasih seperti Jack yang kaya raya, aku juga ingin seperti dia," kata Beatrix.
"Vivian dimana sih, bukannya dia sudah sampai tadi malam disini," ucap Beatrix menatap interior rumah yang sedang mereka datangi.
"Mungkin dia sedang ada urusan," balas Megan mengusap rambut Aron yang sedang asyik mengunyah cemilannya.
"Aku akan menghubunginya," ucap Beatrix mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Vivian.
"Tidak diangkat," ujar Beatrix meletakkan ponselnya di atas meja.
Lucy kembali dengan membawa nampan berisi minuman untuk mereka.
"Apa Vivian tidak di rumah bibi Lucy?" tanya Megan.
"Nona Vivian dan tuan Jack sedang di ruang kerjanya. Tuan Jack bilang ada yang sedang mereka bicarakan, mungkin sebentar lagi mereka akan datang," ujar Lucy.
"Silahkan dinikmati minumannya," lanjut Lucy.
"Terima kasih bibi Lucy," balas Megan, Lucy lalu mengangguk. Aron lalu turun dari sofa dan mengambil minumannya karena sudah haus.
"Ahh...segarnya..." ujar Aron setelah meneguk minumannya. Aron mengambil satu gelas dan memberikannya pada Megan.
"Aunty... ayo minum dulu," ujarnya memberikan gelas itu dengan hati-hati.
"Ya ampun sayang, aunty bisa ambil sendiri," ujar Megan tersenyum Aron yang punya inisiatif sendiri untuk mengambilnya.
"Aunty Beatrix juga," ujar Aron memberikan gelas yang lain pada Beatrix.
"Ohh... kamu baik sekali. Thanks boy," tukas Beatrix mengusap kepala Aron. Anak itu kembali duduk di sofa.
Tak lama setelah itu, Vivian datang menghampiri sahabatnya.
"Maaf ya karena tidak menyambut kedatangan kalian tadi," ujar Vivian duduk di sofa.
"Ini semua karena ulah Jack yang tidak bisa mengontrol dirinya ," ujarnya lagi dengan wajah kesalnya. Kedua sahabatnya itu tentu saja paham dengan apa yang dimaksud Vivian.
"Sepertinya kekasihmu itu maniak," ujar Beatrix terkekeh.
"Aunty Vivian, kenapa leher aunty merah-merah," ujar Aron menunjuk leher Vivian yang dipenuhi dengan kiss mark buatan Jack. Beatrix dan Megan yang terbelalak saat melihat leher Vivian. Sementara Vivian yang baru menyadarinya, bingung menjawab pertanyaan Aron.
"Ganas banget si Jack," gumam Megan namun masih bisa didengar oleh Aron.
"Jack siapa aunty? apa Jack yang melakukannya. Aron akan menghukumnya karena sudah menggigit aunty. Apa Jack itu binatang yang menggigit? " tanya Aron dengan polosnya. Membuat ketiga wanita itu menatap Aron.
"Iya Jack yang meng___"
"Bu...bukan sayang, i...ini karena aunty sedang terkena alergi saja," ujar Vivian memotong pembicaraan Beatrix yang tidak bisa menyaring perkataanya. Harusnya ia tadi berkaca dulu sebelum menemui kedua sahabatnya itu.
"Semoga aunty segera sembuh," ucap Aron.
"Terima kasih sayang," balas Vivian tersenyum pada Aron.
"Aron juga sering melihat leher mommy seperti aunty Vivian," ucap Aron membuat ketiga wanita itu kembali melotot.
"Berarti mommy sedang alergi," lanjut Aron meneguk minumannya.
"Aishh...sepertinya aku harus memperingati kak Edward dan istrinya," ucap Megan.
Sementara Jack sedang menahan tawa dari atas menatap ke empat manusia yang sedang berbicara di bawah. Mendengar pertanyaan polos anak kecil yang tidak dikenalnya itu dan melihat ekspresi ketiga wanita itu.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...