NovelToon NovelToon
Become The Duke'S Adopted Daughter

Become The Duke'S Adopted Daughter

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:74.3k
Nilai: 5
Nama Author: Atiiqah Alysia Hudzaifah

Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.

Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.

Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana

Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?

Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?

Semua keanehan ini..

Tidak masuk akal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16 | Pelayan baru

Tak.. Tak.. Tak

Lidya berjalan menyusuri lorong menuju kamarnya. Dibelakangnya terdapat 2 kesatria yang diutus Duke untuk menjaganya.

Tatapannya mengedar melihat Mansion nya yang sepi. Pemecatan besar-besaran kemarin benar-benar membuat tempat ini terlihat kosong tak berpenghuni. Padahal masih ada ratusan orang disini yang secara garis besar adalah kesatria yang diajar langsung oleh Duke Velvord.

Namun tentu saja mereka sekarang berada di bangker tempat para kesatria berlatih.

Jujur, Lidya cukup penasaran akan hal itu.

Ketika melewati sebuah kaca, Diam-diam Lidya melirik pantulan 2 kesatria dibelakangnya. Mereka terlihat acuh tak acuh menjaganya, terlihat terpaksa namun karena perintah mau bagaimana lagi?

Lidya mendengus

Jujur saja, dia tak butuh manusia seperti ini di sekitarnya.

Ngomong-ngomong, dia juga sedang butuh pelayan pribadi sekarang. Lidya sedikit berfikir, bagaimana caranya Duke mencari pelayannya nanti? Dia mengatakan akan mencarikan yang lebih baik dari Oliver sebelumnya, bukan?

Kira-kira siapa?

Tak lama setelah itu, dari ujung sana terlihat Hendrick yang berjalan kearahnya.

"Lady!" Panggilnya.

Lidya menoleh bersamaan dengan dua kesatria lainnya. Mereka lalu menunduk menyapa dengan hormat Hendrick yang jabatannya lebih tinggi dari mereka. Hendrick hanya mengangguk membalasnya lalu memberi salam pada Lidya. Lidya 'pun hanya mengangguk sebagai balasan.

Sebelum menyampaikan sesuatu, Hendrick terlihat mengatur nafasnya terlebih dahulu lalu mulai bicara

"Lady.. Duke memanggil anda keruangannya."

...-oOo-...

Tok.. Tok. Tok

"Masuk"

"Tuan, saya telah membawa Lady kemari."

Alverd mengangguk lalu menyuruh mereka masuk.

"Ada apa ayah memanggil ku?" Tanya Lidya tanpa basa-basi.

Mendengar nya membuat Alverd mengangkat wajahnya "kau belum memiliki seorang pelayan, bukan?" tanyanya

Lidya diam lalu menjawab "belum, " Lidya sedikit memiringkan kepalanya "Apa ayah sudah mencarinya?" Tanya Lidya

Duke mengangguk "ya, lebih tepatnya ada yang merekomendasikan nya padaku. Jika kau setuju aku akan mengujinya besok."

Lidya mengarahkan pandangannya pada Rosella yang baru masuk diikuti seorang pelayan cilik dibelakangnya. Lidya mengangkat alisnya,

Bukankah itu pelayan yang kemarin membelanya?

Apakah dia yang akan menjadi pelayan ku selanjutnya?

Rosella tersenyum padanya "Bagaimana kabarmu, Ella?"

Lidya balas tersenyum "lebih baik dari hari hari sebelumnya, bibi." jawab Lidya dengan senyum ceria

Rosella menunjukkan raut keibuan yang kentara saat menatapnya "syukurlah" ucapnya lembut. Seakan mengingat sesuatu, Rosella menggeser tubuhnya "ini Meylin, rencananya dia yang akan menjadi pelayan mu selanjutnya. Bagaimana menurutmu?"

Lidya lantas menatap bocah itu. Bocah yang bernama Meylin itu tersenyum begitu cerah menatap Lidya.

"Kenapa bertanya pada Ella?" Tanya Lidya bingung

Bukan mereka yang menjawab tetapi Hendrick yang sejak tadi diam kini mengeluarkan suaranya.

"Karena kedepannya nona 'lah yang akan selalu bersamanya. Maka dari itu, kami membutuhkan persetujuan nona untuk memilihnya."

Lidya mengangkat alisnya "Jika aku setuju?"

Hendrick lalu tersenyum "tuan Duke akan mengujinya."

"Jika aku tidak setuju?"

"Tuan Duke akan mencari kandidat lain untuk Lady."

"Jika dia tidak lolos?"

"Antara dia akan dilatih atau terpaksa dicari kandidat lain untuk menggantikan nya." Ucap Hendrick sabar. Lidya tidak melanjutkan, dia memutuskan untuk mendekati Meylin yang masih tersenyum padanya.

"Adakah yang ingin kau katakan padaku?" tanya Lidya dengan kedua alis yang terangkat

Dengan tak terduga anak itu justru mengatakan

"Anda sangat bersinar~" ucapnya tanpa sadar

Lidya mengernyit "bersinar?"

Meylin lalu tersentak "ah, maafkan saya, nona. Tanpa sadar saya mengatakan apa yang saya pikirkan tadi." Ucapnya terlihat sedikit malu.

Hmm

Lidya memandang Alverd serius "Ayah"

Duke mengangkat wajahnya mendengar panggilan itu

"Ada apa?" tanyanya

Lidya berbalik agar dapat menatap penuh ayahnya "Bolehkah aku berfikir sebentar?"

Dahi Alverd mengerut sejenak, lalu dengan beberapa pertimbangan dia kemudian menjawab "Silahkan, bila perlu kau boleh membawa anak itu lalu menginterogasi nya." Jawab Alverd tenang namun dengan raut serius

Lidya tertawa canggung lalu dengan cepat menolak "tidak perlu seperti itu, aku cukup duduk disini saja untuk memikirkannya." Lidya lalu memilih untuk duduk disalah satu sofa disana kemudian memanggil Meylin untuk mendekat

Duke menghela nafasnya "kalau begitu lakukan sesukamu."

Lidya tersenyum "terimakasih"

Lidya pov

Kalau diingat-ingat, diingatan Gricella tidak ada kenangan tentang anak ini. Baru kemarin ketika masuk aku melihatnya. Dan anak ini terlihat membelaku.

Duke bilang anak ini direkomendasikan oleh pelayan ini kan? Rosella, kepala pelayan. Seingatnya Rosella selalu baik padanya bahkan membelanya dan menghukum setiap pelayan yang mengganggu Gricella. Kalau begitu, seharusnya pelayan yang dia pilih pastinya baik untukku.

Jujur saja, aku lebih suka mencari orang-orang ku sendiri dan menilainya. Namun saat ini, situasi sedang tidak mendukung ku untuk melakukannya. Banyak yang harus kulakukan demi kelangsungan hidupku di dunia antah berantah ini. Dan mencari pelayan pribadi adalah hal yang cukup merepotkan tetapi penting juga.

Aku memikirkannya sekali lagi

Sebenarnya mereka bisa dipercaya. Rosella yang sedari awal baik pada Gricella, Hendrick yang sejauh yang kulihat selalu melindungiku, dan Duke, ayah angkat ku disini. Aku tidak mengerti dengan jalan pikirnya. Sejauh ini aku melihatnya peduli pada ku, tetapi kenapa baru sekarang? Gricella sejak dulu sangat menginginkan nya, tapi baru sekarang Duke peduli padanya.

Sebenarnya kenapa? Apa yang belum ku tahu tentangnya?

Aku menatap anak ini lagi.

Siapa namanya?

Oh benar, Meylin

Dia memang terlihat baik padaku, namun siapa tau dia memiliki suatu rencana dengan mendekati ku.

Namun itu bisa kupikirkan nanti. Jika dia memang diterima, aku bisa mengawasinya dari dekat. Apa tujuannya dan kenapa. Jika memang punya tujuan terselubung, aku tinggal menyingkirkan nya. Untuk sekarang aku memang membutuhkan seorang pelayan. Jadi tak masalah.

Kutolehkan wajahku kembali pada Duke. Kulihat mereka sangat penasaran dengan keputusanku.

Aku tersenyum "aku menyukainya. Kuharap dia segera menjadi pelayanku."

Kulihat Meylin tersenyum senang sambil menatapku cerah. Aku merasa dia semangat sekali seolah-olah ekornya juga bergerak-gerak mengikuti suasana hatinya. Tentunya ini hanya ada di bayanganku saja

"Begitu," Duke terlihat menatap Meylin sejenak lalu memerintahkan Hendrick untuk melakukan sesuatu.

"Hendrick siapkan ujiannya."

"Baik"

Sejujurnya aku penasaran karena itu aku bertanya pada Duke. Aku tersenyum "bolehkah aku melihat ujiannya?" tanyaku sedikit berharap

"Tidak perlu."

Senyumku memudar

"Kau istirahat saja. Jika dia lolos, besok dia akan langsung kukirimkan padamu agar segera bekerja."

Entah sadar atau tidak, aku memasang wajah tidak senang

"Kau cukup menunggu saja dikamar. Lakukan apa yang kau inginkan selagi itu tidak merugikan." Lanjut Alverd

"Kau boleh pergi."

Lihat, dia bahkan mengusirku?! Sialan.

Tanpa menunggu lama aku memutuskan untuk pergi dari sana tanpa berpamitan.

Seperti biasa, aku bahkan tidak sadar bahwa tingkahku ini sudah seperti anak kecil yang ngambek pada papanya karena tidak dibelikan permen.

Ingatkan aku untuk mengubur diriku nanti.

Lidya pov end

Setelah kepergian Lidya, tanpa bisa ditahan mereka tertawa melihat wajah Lidya barusan.

Rosella menatap putra asuhnya "putrimu semakin menggemaskan, bukan?"

Alverd dengan wajah datarnya kembali menulis "tidak, dia selalu begitu."

Rosella tersenyum geli mendengarnya.

'Dasar keras kepala'

"Tuan, Lady sepertinya marah pada anda. Bukankah seharusnya anda membujuknya?" Goda Hendrick pada atasannya.

Alverd menatapnya dingin "bukankah aku menyuruhmu melakukan sesuatu? Kenapa kau masih disini?"

Hendrick tersentak lalu segera pergi dari sana.

"Saya akan segera kembali, tuan!"

Alverd mendengus diikuti tawa Rosella ditelinganya. Lalu tatapannya jatuh pada Meylin yang masih diam ditempat sambil menatapnya.

Duke mengangkat sebelah alisnya.

"Kau cukup berani untuk menatapku secara langsung." Nilainya seraya meletakkan kuas ditangannya.

Meylin menunduk "maaf jika itu menganggu anda, yang mulia."

Alverd mengabaikannya "jadi kita mulai tes nya?" Dia lalu bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Meylin disana. Alverd menoleh pada ibu asuhnya "aku tidak akan lembut pada anak ini meskipun dia lebih kecil dari putriku."

Rosella tertawa dibuatnya "kau memang tidak perlu lembut padanya, kupastikan kau akan terkejut dengan pribadinya yang unik."

Alverd diam lalu kembali menatap anak itu "kuharap yang kau ucapkan benar, ibu."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dilain sisi, Lidya sedang terduduk menatap langit dari balkonnya. Dia sedang memikirkan hidupnya disini kedepannya.

Para pelayan sudah ditangani, kedepannya mungkin akan banyak pelayan baru di kediaman ini dan mereka dipastikan akan menghormati nya disini.

Lidya tertawa kecil mengingat nya.

'Benar, memang siapa yang berani melanggar ancaman Duke kemarin?'

.

.

.

.

"Kalian akan bernasib sama seperti mereka jika menghina putriku!"

Suasana tiba-tiba kembali ricuh mendengar pernyataan dari seorang Alverd.

"Wanita itu adalah pelayan pribadi putriku, Gricella, dia yang selama ini menyiksanya tanpa sepengetahuanku. Keberaniannya membuatnya berakhir seperti ini tanpa ada yang bisa membantu. Aku memecat seluruh pelayan di kediaman Velvord karena penghinaan yang mereka lakukan pada putriku."

"Jika kedepannya aku mendengar kalian menghina Putriku lagi, bersiaplah untuk menerima hukuman dariku. Selama ini aku diam karena merepotkan harus membungkam mulut kalian satu per-satu. Tapi kali ini, bahkan seluruh kesatria di kediamanku 'pun akan kukerahkan jika itu menyangkut Putriku."

Mendengar ancaman itu membuat mereka menunduk ketakutan. Tidak ada yang berani mengangkat kepala mereka mengingat ucapan mereka yang sejak tadi menghina putrinya.

"Sejak tadi kalian aku biarkan, tapi kedepannya, jangan harap pedang ku masih bertengger manis pada sarungnya jika sedikit saja aku mendengar makian dari mulut busuk kalian tentangnya."

Mereka semakin menunduk tak berani menatap wajah mengerikan Duke didepan sana.

Sekali lagi Alverd menatap mereka tajam "beberapa hari lagi akan dibuka penerimaan pelayan di kediaman ku. Jangan harap kalian yang sudah menghina putriku akan bertahan disana. Karena asisten ku sendiri yang akan menyeleksi kalian."

"Camkan itu."

.

.

.

.

Lidya menyenderkan tubuhnya seraya membuang nafasnya lelah. Dia sedang memikirkan apa yang selanjutnya harus dilakukan.

Tak lama, pintu kamarnya diketok

Tok..

Tok.. Tok

"Nona, ini saya."

Lidya mengernyit "siapa?"

"Pelayan yang sebelumnya berada di ruang tuan duke."

Ah yang itu..

Lidya mengangguk sekilas lalu menyuruhnya masuk.

Klek

Dia membungkuk memberikan salam hormat pada Lidya.

"Nona, perkenalkan saya Meylin. Saya ditugaskan tuan duke untuk melayani anda."

Lidya tidak bergerak dan masih dalam posisi awalnya yaitu duduk. Lidya menatap Meylin dengan pandangan menilai

"Jadi, kau sudah lulus ujian darinya?"

"Benar, nona."

"Bagaimana ujiannya, apakah sulit?" tanya Lidya penasaran

"Duke sangat menyayangi anda, nona, beliau memperhatikan semua hal yang berhubungan dengan anda. Karena itu, menurut saya ujiannya cukup sulit bagi saya demi menjadi pelayan anda. Tetapi saya senang akhirnya bisa berhasil menyelesaikan semuanya."

Tanpa sadar Lidya mendengus mendengarnya

'Sayang? Peduli? Heh kenapa tidak dari dulu?!'

Lidya lalu menegakkan tubuhnya kemudian memerintahkan Meylin untuk mendekat.

"Meylin"

"Saya, nona."

"Jujur saja, aku sangat membutuhkan seorang pelayan yang bisa ku percayai, yang bekerja hanya untukku, dan hanya akan menuruti perintah ku tanpa harus banyak bertanya.

Orang yang bisa kupercayai untuk merahasiakan segala hal yang kulakukan pada siapapun, termasuk Duke. Orang yang hanya mengikuti setiap perkataanku dan hanya akan setia padaku sampai ajalnya. Orang yang menerima kekuranganku dan mampu menutupi hal itu dengan kemampuannya. Dan orang yang bisa menjadi temanku dan selalu berada disisiku sampai aku mati."

Lidya bangkit, berjalan mendekati Meylin yang berada di hadapannya lalu menatap tepat di netra coklat miliknya. "Seperti itulah pelayan yang kubutuhkan. Karena kedepannya kau pelayan ku, makan izinkan aku untuk bertanya,

Bisakah kau melakukan semua itu?"

Lidya mencengkram pundak Meylin kuat "Menjadi orang yang paling ku percayai dan akan selalu berada disisiku sampai ajal menjemput.“ Lidya memiringkan kepalanya "Bisakah? Kau siap dengan itu?"

Dan seperti yang diharapkan, dengan tegas Meylin mengangguk. Namun jawabannya diluar bayangannya

"Menjadi pelayan anda adalah impian saya. Segala hal akan saya lakukan jika itu menyangkut anda. Menjadi orang yang anda percayai adalah suatu kehormatan bagi hamba. Karena itu hamba bersumpah atas langit dan bumi, dengan air dan udara sebagai saksinya, kepada sang dewi saya bersumpah, akan setia kepada Anda seumur hidup saya! Akan menjaga setiap rahasia anda! Dan menjaga anda sampai titik darah penghabisan! Itulah sumpah saya di hadapan anda!!"

Sedikit tidak menyangka, tetapi tak dipungkiri, Lidya puas dengan jawabannya. Ia sedikit tersenyum "kalau begitu, selamat datang di kehidupanku. Mulai sekarang kau pelayanku dan aku akan memanggilmu Meylin."

Lidya lalu menepuk pelan pucuk kepala Meylin yang memang lebih pendek darinya. "Mohon bantuannya, Meylin. Maaf jika kedepannya aku sedikit merepotkan."

Meylin tertegun mendengar pernyataan anak yang kini sudah menjadi nonanya. Tepukan dikepalanya membuat kakinya lemas. Dengan air mata yang ingin tumpah, Meylin berkata dengan senyuman lebar.

"SAYA AKAN BEKERJA DENGAN BAIK, NONA!!"

Dan itulah awal dari persahabatan mereka.

Satu dari banyaknya pengikut Lidya dimasa depan sudah didapatkan.

Namun, perjalanannya masih panjang untuk memenuhi standar kehidupan sempurna dimasa depan. Masih banyak rintangan yang harus dilalui.

Sanggup kah Lidya melewati itu semua?

.

.

.

to be continued

1
Saulia Aulia
ck ck kesian kesian/Facepalm/
Saulia Aulia
Ahahaha
Saulia Aulia
🤣🤣🤣🤣
Ririn Santi
pict: "tidak terimakasih"
hahaha....apa apaan muka seperti itu, dapat dimana Thor?/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ririn Santi
ya ampun spiritnya di tendang macam bola kaki hahahaha....
Wulansari Fiona Serhalawan
ya ampun thor,lama banget upnya,aku tungguin smpe mau jamuran loh thor😩! aku smpe hampir amnesia krna author kelamaan up. double up donk thor atau klu nggk tenble up deh sklian thor,bener nggk sih nulisnya🤔🤣! dalam hati author "nih pembaca gue 1 ini maruk bener ya,udh protesnya bejibun malah minta up tenble lagi. kaga tau apa gue mikir jln critanya ampe nggk tidur sma mkn yg bener" bener nggk sih thor,maaf klu salah🤣🤣🤣
Lylysifah
cepet sembuh thor yaa.. cerita mu akan selalu kutunggu
sansan
semoga cepat sehat ya thorr... bisa update lagi... ak mau otw baca.. Nemu novel ini langsung baca info penting dulu... 🤭🤭 takutnya Hiatus apa gimana gt...
Ita Xiaomi
Maaf kk klo bs jgn gunakan kata ini. Kasar banget.
akyyaa_
Biasa
Viona Syafazea
bener banget.. 🤣🤣🤣
Nadine Wulans
ku tunggu up nya kak yg panyang biar puasss lanjutt🌹
Dewi Ansyari
Season 2 jadi penasaran deh 🤔
Dewi Ansyari
AQuarium di bilang laut dalam kotak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget Leo namanya
Dewi Ansyari
Wah luar biasa rancangan baju-bajunya benar bagus dan cantik
Dewi Ansyari
Wow nama Ella sudah di sebut hebat .semuanya pasti terkejut hingga ingin muntah darah🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
siapa sebenarnya laki2 berambut perak itu jadi penasaran deh 🤔
Dearest
semoga lekas sembuh ya othor yang imut²...
gak sabar baca ceritanya lagi.

tapi tolong banget nih untuk konfliknya gak usah terlalu banyak n ribet karna aq bakal skip kalo udah terlalu kompleks konfliknya.

get well soon ya bebep
Chauli Maulidiah
isabela itu sp thor? koq aku lupa ya..

btw, cepet sembuh ya thor. biar bs liat aksi si lidya lagi..
Dewi Ansyari
Gracella di lawan 🤣🤣🤣🤣 dasar Isabella bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!