NovelToon NovelToon
Pendekar Pengendara Petir

Pendekar Pengendara Petir

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: KidOO

Berjuang dari titik terendah, Gou Long memapak jalannya sendiri di Dunia Kangow.

Dunia Kangow penuh dengan Kultivator-Kultivator yang tamak dan ingin berkuasa.

Pertarungan, perebutan, pelarian, kelicikan lawan dan berbagai macam rintangan lainnya. Pertemuan dengan orang-orang baru, pencarian akan musuh dan pembalasan dendam.

"Aku akan berdiri di Puncak Dunia Persilatan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB — 020

Pagi itu, ketika Gou Long sudah bersiap-siap untuk pergi ke Biro Perpustakaan, Ye Xuan muncul lebih dahulu berdiri di depan pintu gubuk Gou Long.

“Junior perguruan!”

“Junior perguruan!”

“Ayok kita coba adu beberapa jurus pukulan! Kita latih tanding dulu, baru nanti kami temani dirimu ke Perpustakaan Sekte. Kami bisa memberi nasehat Kitab apa yang cocok denganmu nanti.” Dengan gembira Ye Xuan mengajak Gou Long.

“Ide yang bagus Senior Ye, Senior memang dapat diandalkan,” balas Gou Long, dia tidak menolak ajakan seniornya.

“Senior He juga harus ikut, kita masing-masing bermain satu ronde dengan adik Junior kita!” Ye Xuan juga mengajak He Fei untuk berlatih bersama Gou Long.

“Baiklah! Kali ini aku ikut pengaturan darimu,” ucap He Fei.

Mereka bertiga bergegas ke halaman latihan, ronde pertama latihan ilmu pedang antara Ye Xuan dan Gou Long. Ini karena Ye Xuan memang seorang pendekar pedang, dia telah berfokus pada latihan pedang sejak berumur sepuluh tahun.

Karena hanya latihan antar sesama murid mereka hanya menggunakan pedang kayu.

Ye Xuan memasang kuda-kuda tempur, dia membuka dengan Ilmu Pedang Mengejar Roh. Jurus-jurus ilmu pedangnya sangat lincah dan gesit, pedang kayu Ye Xuan mengejar ke mana saja Gou Long bergerak.

Gou Long tidak mau mengalah, dia juga menunjukkan kebolehan dalam Ilmu Pedang. Bayangan-bayangan yang terproyeksi di pikiran Gou Long tempo hari kembali terlihat.

Ini adalah Jurus Ilmu Pedang Angin dan Petir, jurus pertama yang terbagi ke sepuluh perubahan. Jurus Pedang Petir Membelah Langit, pedang kayu Gou Long bergerak lincah mengimbangi gerakan seniornya.

Setiap gerakan pedang Gou Long, selalu membawa hawa pedang yang kuat, walau hanya dengan pedang kayu. Sayang, setiap gerakan Gou Long terasa kaku, seperti orang yang baru belajar.

Berbeda dengan Ye Xuan, yang sudah lama bermain-main dengan pedang, sehingga gerakan pedang dan setiap serangannya jitu. Dari nama jurus saja orang bisa tahu, kalau Ilmu Pedang itu termasuk Ilmu Pedang super cepat, yang mengincar setiap titik inti di tubuh lawan.

Ya! Ilmu Pedang Pengejar Roh memang seperti itu, seakan-akan ujung pedang berhasil mengunci roh lawan.

Gou Long terus berusaha mengimbangi gerakan seniornya, sampai berlalu dua puluh gerakan. Saat itu, Ye Xuan sudah bisa melihat, Gou Long hanya mengulang jurus dan gerakan yang sama setiap sepuluh gerakan berlalu.

Karena ilmu meringankan tubuh Gou long yang tinggi, dia bisa terus menghindar dari kejaran ujung pedang Ye Xuan.

“Kena!”

“Kena lagi!”

“Lagi!”

Saat itu, tepat di gerakan yang keempat puluh, ketika Ye Xuan berteriak dengan keras, kemudian dia mengambil langkah, menjauh dari gelanggang pertempuran.

“Junior Gou! Lihatlah bajumu di dada, perut dan ulu hati!” lanjut Ye Xuan, menunjuk lubang baju kecil di tubuh Gou Long

Gou Long melihat tiga lubang kecil di jubahnya, lubang bekas tutul pedang kayu Ye Xuan.

“Junior menyerah! Ilmu Pedang Senior Ye sungguh cepat dan sukar dihindari,” ucap Gou Long, jujur dan memuji.

“Sebenarnya, Ilmu Pedang Junior Gou juga luar biasa, hanya saja kulihat gerakan Junior Gou masih sangat kaku dan setiap sepuluh gerakan, Junior Gou akan mengulang kembali gerakan yang sama!”

“Benar apa yang Senior Ye ucapkan! Junior belajar Ilmu Pedang baru-baru ini, dan belum sempat berlatih, pedang saja ... juga belum Junior miliki,” jawab Gou Long, tersenyum malu.

“Ha ha ha! Itu gampang saja, nanti akan Senior ini bimbing Ilmu Pedangmu sampai ke puncaknya.” Sambil menepuk dada, Ye Xuan kembali menyombong dan tertawa senang.

“Sudahlah! Malas aku mendengar ocehanmu yang tidak karuan itu.” He Fei memotong kesenangan Ye Xuan, menghadap pada Gou Long. “Junior mari kita lanjut ronde kedua! Berlatih Ilmu Pukulan denganku.” Dia tidak suka menunda-nunda waktu dan langsung mengajak Gou Long berlatih.

Memang begitulah adanya Senior He Fei ini, pribadinya terlalu kaku dan serius, yang kadang membuat Ye Xuan mendongkol sendiri, untungnya He Fei selalu dapat diandalkan kalau dimintai nasehat tentang Ilmu Bela Diri.

“Junior Gou! Perlu kau ketahui, Ilmu Pukulanku bernama Jurus Tangan Pasir Besi, lenganku akan sekeras baja pilihan dan kebal terhadap pedang. Hawanya sangat panas, Junior berhati-hatilah!” He Fei menjelaskan dan memberi peringatan.

“Senior tenang saja! Kalau Ilmu Pukulan, walau Junior ini tidak belajar secara serius, Junior yakin pukulanku lebih berbahaya bagi Senior,” ucap Gou long, penuh keyakinan.

“Lihat pukulan! teriak He Fei.

Tangan He Fei sudah menghitam dan mengeluarkan cahaya mengkilap, seperti besi yang sangat alot, juga berhawa sangat panas. Dia mulai melancarkan serangan-serangan tangan kosong.

Hawa pukulan itu memerihkan kulit, kadang pukulan berupa tonjokan, kadang berupa cakaran dan sesekali disertai dengan totokan-totokan yang dapat menghentikan aliran tenaga dalam. Setiap pukulannya jitu, dan tidak ada gerakan yang sia-sia.

Tidak tinggal diam, Gou Long juga mengempos tenaga dalam, hawa tenaga dalam yang juga memerihkan lawan tandingnya. Disertai bunyi cicit keras, setiap pukulan dibalas Gou Long dengan pukulan, dia hanya menghindari setiap totokan dan cakaran.

Gou long menyalurkan tenaga dalam ke kedua kaki, bergerak dengan ilmu meringankan tubuh Jurus Walet Menunggang Angin.

Gerakan Gou Long sangat lincah, disertai energi petir dan percikan cahaya perak kecil, yang keluar dari tangan dan kedua kaki. Kadang dia tampak di arah Barat dan tiba-tiba berpindah ke Timur, gerakan Gou Long tidak dapat diikuti mata kepala.

Kali ini, Ye Xuan menonton dari samping menjadi sangat takjub, dia tidak menyangka Junior perguruan mudanya sangat luar biasa, dengan tenaga dalam elemen yang aneh. Ye Xuan seperti melihat manusia yang berjalan di atas cahaya petir, di mana muncul kilatan cahaya di situ muncul manusia.

He Fei, bertarung langsung dengan Gou Long lebih takjub dari Ye Xuan, setelah bertukar ratusan jurus serta beradu pukulan puluhan kali, Hei Fei sudah mengetahui tingkatan tenaga dalam Junior perguruan mereka, sama dengan ranah dia dan Ye Xuan.

Hanya saja, pengalaman bertarung Junior ini sangat kurang. Jurus-jurus pukulan dan Ilmu Pedang juga tidak dimiliki atau tidak dipelajari. Junior perguruan ini seperti singa yang tidak ada giginya.

Pada jurus keseratus dua, He Fei memanfaatkan momentum dan mengadu keras dengan keras. “Booomm!” Adu pukulan ini menggetarkan tanah, mereka berdua sama-sama tersurut mundur tiga langkah.

“Cukup Junior Gou! Aku sudah melihat caramu bertarung dengan tangan kosong! Harus kuakui, tenaga dalammu sangat kuat dengan elemen yang aneh seperti kilatan petir, tapi Junior Gou seperti belum pernah belajar Ilmu Pukulan, hanya Ilmu Meringankan Tubuhmu sangat sempurna, benarkah begitu?”

He Fei mengakhiri latihan itu, ia bertanya hal-hal yang belum dipahaminya pada Gou Long.

“Yang senior lihat memang benar! Junior memang belum sempat berlatih, baik itu Ilmu Pukulan maupun Ilmu Pedang, ke depan Junior ini akan banyak merepotkan Senior berdua,” jawab Gou Long, jujur.

“Sudahlah Junior! Jangan terlalu merendah, aku yang menonton dari samping terkagum-kagum dengan caramu berkelahi sungguh sangat hebat!” Ye Xuan memuji, langsung berbicara sesuka hatinya.

“Jangan Junior dengar itu si batang kayu tidak jelas! Ha ha ha!” Puas tertawa. “Dia hanya cemburu padaku, karena tidak bisa mengalahkan mu seperti aku mengalahkan mu!” Ye Xuan melanjutkan, tertawa sombong dan mengejek Senior perguruan paling tua di bukit itu.

“Kau!”

“Kau!”

“Kau!”

“Sudahlah!” He Fei kesal dan berlalu dari situ.

“Junior Gou, mari kita minum teh dulu! Nanti Senior antar kau ke Biro Perpustakaan!”

Ye Xuan juga berlalu dari lapangan berlatih, dan mengajak He Fei untuk ikut beristirahat sambil menikmati teh.

1
Riki Irawan
Mantap, alur ceritanya luas dan detail
Riki Irawan
Lama2 makin asik ceritanya....
Ompong
Luar biasa
Ompong
Biasa
Ompong
Kecewa
Abu
Alhamdulillah,
Terima kasih ini saah satu novel yang baik.
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Riki Irawan
Alur cerita sangat bagus, detail penggambaran kecantikan sosok wanita perlu dipertegas terutama bentuk fisik, rambut, wajah dan bibir saat tersenyum...
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
/Facepalm/
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
wkwkwk namanya juga laki²
/Facepalm/
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
/Facepalm/
masjidi rjr
rudin adalah singkatan dari saprudin
I-Ron Cvk Jr.
Luar biasa
Mirsah Usman
tong ko song,pasti nyaring bunyinya thor
Eneng Eneng
Ha ha haaaa
Eneng Eneng
Ini bagus apabila dipoles Konyol dan lain lainya
Eneng Eneng
Bocah edan ha ha haaa
Eneng Eneng
Ha ha haaa long gege taruuusss. Dipoles dikit jadi humor bermutu. Jangan ragu autor. Lanjutkan Imajinasimu ha haaa
Eneng Eneng
Aku tau otak autornya Encer. Tapi takut Poles novelnya. Gambaran persis kehidupan kita seutuhnya hari hari kita. LANJUTKAN IMAJINASIMU OK????
Eneng Eneng
Alurnya bagus tapi terlalu pannnjaaannggg. Yg pas ringkas padat ber isi itu lebih bermutu ok lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!