Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Elin
Gemal memutuskan mandi di kamar tamu dan setelah mandi ia mengambil makanan di dapur untuk Vivian. "Loh nggak makan bareng kita Gem?" tanya Elin.
"Buat Vian Mi, Vian demam," ucap Gemal.
"Sini biar Mami anterin makanannya ke Vian!" ucap Elin.
"Mama yakin mau ngaterin tapi jangan diajak berantem dulu ya Mi!" pinta Gemal membuat Elin menatap sinis putra bungsunya.
"Sembarang kamu pikir Mami ini mertua jahat apa?" kesal Elin. "Gem, dari wajah Vian yang sedih dan tersiksa kayak tadi, Mami yakin dia nggak seburuk apa yang kamu pikirkan Gem," jelas Elin.
"Iya Mi, Gemal tahu. Kalau dia jahat ngapain Gemal nikahin dia Mi," jelas Gemal.
"Otak kamu itu Mami paham Gem, Vian cantiknya kebangetan dan alasan kamu pulang juga karena dia kan hayo ngaku sama Mami!" ucap Elin.
"Ngarang aja nih Mami, Vian itu dari dulu cintanya sama Gemal kenapa dia mau saja dijodohkam sama Kak Guna kalau bukan dia mau uang Kakek kan Mi" ucap Gemal membuat Elin memukul lengan Gemal.
"Kakek kalian bilang ke Mami kalau Vian itu pintar banget, dia juga rajin belajar dan bekerja. Uang yang dia dapatkan itu hasil kerja kerasnya selama ini hadia dari kakek dan juga diavkan punya bisnis juga saat di Amerika. Dia jadi manajer pemasaran salah satu brand pakaian yang cukup terkenal" ucap Elin.
"Tetap saja Mi, dia kenapa coba maksa mau jadi istri kedua Kak Guna. Dia murahan banget cintanya Mi," ucap Gemal.
"Mami nggak tahu ya Gem, tapi Vivian itu setahu Mami sangat patuh sama Kakek kamu, bisa jadi kan dia hanya mau mengikuti keinginan Kakek kamu!" ucap Elin. "Biar Mami aja yang anterin Vian makanan, Mami ngerasa bersalah buat dia nangis tadi!" ucap Elin.
"Iya Mi" ucap Gemal.
Elin meninggalkan Gemal sambil membawa sepiring nasi diatas nampan dan ia menuju lantai dua. "Mau kemana Mi?" tanya Ayunda. turun dari tangga dan mendekati Elin.
"Nganterin makanan buat Vian, kamu mau kemana?" tanya Elin melihat Ayunda memakai lipstik di bibirnya.
"Mau tunggu Mas Guna dibawah Mi," jelas Ayunda malu-malu.
"Jangan turun tangga, pakai lift ya Yu, nanti kamu dimarahain Guna!" ucap Elin.
"Iya Mi," ucap Ayunda. Melangkahkan kakinya menuju lift.
Elin melanjutkan langkah kakinya menuju kamar Gemal dan ia menghentikan lamhkahnya saat sampai didepan pintu kamar Gemal lalu ia mengetuk pintu kamar itu. Pintu terbuka menampilkan sosok Vivian yang saat ini terlihat sangat pucat. Vivian telah selesai mandi dan rambutnya terlihat basa.
"Mami bawa makanan buat kamu!" ucap Elin.
"Terimakasih Mi" ucap Vivian mencoba menunjukkan senyumnya. "Sini Mi biar Vian yang bawa!" ucap Vivian ingin mengambil nampan yang ada ditangan Elim.
"Biar Mami aja Vian, kata Gemal kamu demam. Mami temanin kamu makan ya!" ucap Elin membuat Vivian terkejut.
Sebenarnya ia ingin menolak karena tidak ingin merepotkan Elin apalagi keadaan mereka pasti akan canggung nantinya. Vivian mencoba menjaga hatinya agar ia bisa kuat dan bersiap mendengar ucapan Elin yang mungkin akan menyakiti hatinya.
"Ayo dimakan Vian!" pinta Elin membuat Vivian menganggukkan kepalanya dan ia segera mengambil sepiring makanan itu dan meletakannya ke pangkuannya. Vivian menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya membuat Elin tersenyum.
"Kamu kurus Vian, makannya harus banyak ya!" ucap Elin menatap Vian dengan tatapan sendu.
"Iya Mi terimakasih," ucap Vivian terlihat tulus membuat Elin menyadari sepertinya Vivian tidak seburuk apa yang ia pikirkan selama ini.
Maaf ya Vian kalau Mami tadi menyinggung perasaan kamu. Batin Elin.
Elin tidak ingin memulai pembicaraan tentang kejadian tadi, jika itu akan merusak suasana mereka saat ini. "Besok Mami ajari kamu masak ya!" ucap Elin.
"Iya Mi, terimakasih," ucap Vivian tersenyum dan itu senyuman yang terlihat tulus, membuat Elin ikut tersenyum.
request cerita Brian sama radinakaaaa🙏
ini udh utk yg ga tau ke sebrp kli nya baca ini .. terfavorit d bndngkn yg lain
yg lain bnyk .. bnyk bgt mlh d lapak sebelah jg bnyl tp ini terfavoritku ga ada bosennya