Cinta Diujung Batas Usia

"Akhirnya selesai juga kata Nadhira."

"Iya selesai juga,coba kalau marah terus mana selesai kata Naufal."

"Mas nyindir ya,tanya Nadhira pada Naufal."

"Ngapain nyindir Nad,jawab Naufal."

"Kalau gitu,sekarang waktu nya pacaran kata Nadhira sambil melompat ke pangkuan Naufal."

Inilah yang membuat Naufal gak bisa jauh dari Nadhira,dia selalu rindu akan sifat manja kekasihnya ini.

Naufal pun mencium lembut bibir Nadhira,tapi hanya sebentar lalu dia melepaskannya.

"Canim,kok sebentar tanya Nadhira."

Naufal pun tersenyum melihat kenakalan bocilnya,sampai kapan dia kuat melihat kemanjaan bocilnya ini.

"Sayang kalau gini terus,lama - lama iman canim mu ini goyah jawab Naufal."

"Biar aja,biar kita cepat nikah nya,aku gak mau sekolah lagi,aku mau selalu dekat dengan canim ku jawab Nadhira."

"Hai,ada apa dengan sayang ku ini tanya Naufal."

"Mas,sudah bosan nya sama ku,tanya Nadhira."

"Bosan???tanya Naufal."

"Ya canim ku,sudah bosan denganku."

Kalau dulu dia selalu lama" ingin mencium ku,tapi sekarang menciumku saja dia gak mau kata Nadhira manja.

"Sayang ku dengar ya,canim mu ini sampai kapan pun gak pernah berubah sayang nya.Kalau kelamaan mas cium kamu,lama" bisa ke terusan bahaya kan,apa lagi sekarang ini di rumah gak ada orang,cuma kita berdua jawab Naufal.

Karena sudah sore,kamu mandi dulu bau acem tahu,mas biar tunggu kamu di teras,apa kata tetangga kalau kita berdua di dalam rumah ini.

"Mandiin kata Nadhira manja."

"Bukan mandiin kamu nantinya Nad,yang ada mas akan makan kamu nantinya,jangan goda mas terus kata Naufal."

Nadhira pun pura" menangis dan berdiri membelakangi Naufal,sambil menangis Nadhira pun mengatakan sesuatu pada Naufal.

"Teryata cinta ini hanya punyaku,mas gak pernah mencintaiku kata Nadhira."

"Bukan gitu Nad,jawab Naufal."

Jangan berkata apa pun,benar kata orang"kalau cinta yang datang nya cepat pasti perginya cepat juga kata Nadhira.

"Nadhira kamu salah,kata Naufal."

"Jangan bicara apa pun mas,seharusnya aku sadar kalau kamu itu gak pernah benar - benar mencintaiku,sesaat kamu memujaku kamu berikan harapan yang besar sehingga aku melambung tinggi,dan bersama dengan itu kamu pun menjatuhkan aku,sakit tahu kata Nadhira sambil menangis."

"Nadhira kamu salah sangka sayang kata Naufal sambil memeluk nya dari belakang."

Canim mu ini gak pernah berubah,sampai kapan pun,apa kamu gak bisa menilai semua yang mas lakukan pada mu kata Naufal sambil mencium pucuk kepala Nadhira.

"Tapi yang kurasakan lain,canimku ini seperti menghindar dari ku jawab Nadhira."

Naufal pun membalikkan tubuh Nadhira,berhadapan dengan dirinya,diangkatnya dagu Nadhira agar bisa menatap kearah matanya.

"Lihat lah mata canim mu ini,apa ada yang berubah.Kata orang dari mata seseorang bisa mengetahui ke jujuran hati.Apakah ada yang berubah kata Naufal sambil mendekatkan bibirnya kearah bibir ranum Nadhira.

Ini lah yang ingin dihindarin Naufal,karena setiap dia melihat Nadhira,hasrat dalam dirinya selalu ingin mencium bibir Nadhira baginya bibir Nadhira seperti candu,sangat manis mengalahkan madu yang manis batinnya.

Ciuman panas itu berlangsung lama,Naufal mengabsen setiap senti dalam mulut Nadhira.

Ciuman iti berhenti saat keduanya kehabisan nafas,Nadhira pun menyembunyikan wajahnya di dada bidang Naufal.

"Terima kasih mas,mencintai ku begitu besar,mungkin aku terlalu takut kehilangan canim ku,jangan pernah berubah mas,aku sangat mencintaimu kata Nadhira."

"Begitu juga dengan mas,sangat mencintaimu dan terlalu takut kehilangan mu kata Naufal."

Sekarang sudah sore,mandilah mas biar menunggumu di teras.

"Mas,apa yang kamu rahasiakan dari aku,tanya Nadhira."

"Maksudnya apa Nad,tanya Naufal."

Kenapa mas lama di ruang kerja ayah,apa yang mas dan bunda bicarakan.

"Sayang,,,,bunda hanya menasihati mas,tentang hubungan kita gak ada yang lain."

Nadhira lama memandangi Naufal,mencoba mencari kejujuran di mata kekasihnya itu.Tapi dia gak merasakan kejujuran disana,tapi entah mengapa juga hatinya gelisah.

Sudah lah sayang kamu mandi aja dulu biar segar,kata Naufal.

"Ya sudah aku mandi ya mas,mas gak mandi juga tanya Nadhira."

"Mau mas mandiin goda Naufal pada bocilnya."

"Ih genit,maksud ku mas mandi di kamar bang Akhdan,pakai aja pakaian mas Akhdan seperti biasa kata Nadhira."

"Iya juga ya,kata Naufal dia pun menuju ke kamar Akhdan untuk mandi."

Setelah mandi,Nadhira pun kedapur untuk membuat kan kopi untuk Naufal.Karena asyiknya Nadhira sampai dia gak sadar kalau Naufal sudah di belakang dan memeluk pinggang Nadhira.

"Duh wanginya ayang mas,serasa punya istri sore begini sudah di buat kan kopi ada bolu caramel,jadi gak sabar mas kamu jadi istri mas."

Nadhira pun berbalik,seperti biasa Nadhira paling suka mengalungkan lengannya di leher Naufal.

"Nanti kalau sudah halal,sayang nya gak kan berkurang kan tanya Nadhira pada Naufal."

"Gak akan,kata Naufal mungkin semakin besar."

"Gombal,jawab Nadhira."

"Ih gak percaya ayangnya kata Naufal."

"Ya sudah kita kedepan,sambil nunggu bunda dan Lia."

"Mas,benar kan gak ada yang kamu rahasia kan dari aku,bunda gak ada ngelarang kamu untuk jauhin aku kan tanya Nadhira lagi pada Naufal."

"Gak Nad,bunda sudah setuju dengan hubunga kita,cuma pada ayah jangan cerita dulu,sebelum kelulusan kamu kata Naufal."

Sekarang mas tanya Nad,sudah siap ayang mas ini setelah kelulusan nanti kita berumah tangga tanya Naufal.

"Aku gak tahu mas,cuma aku takut aja kalau kita nanti berumah tangga jawab Nadhira."

"Takut kenapa,tanya Naufal."

"Mas kan belum kerja,jadi kebutuhan kita gimana tanya Nadhira."

"Kalau itu,gak usah kamu pikir kan Nad,tugas utamamu sekarang belajar dan belajar,biar kamu lulus dengan nilai yang baik.Kamu jangan pikirkan kalau nanti kita berumah tangga gimana,biaya kuliah kamu gimana,itu biar jadi tanggung jawab mas kata Naufal lagi."

Kalau gitu aku gak usah kuliah mas,aku gak mau jadi beban mas,yang penting kita bisa sama - sama aja aku sudah senang kata Nadhira.

Kamu tetap harus kuliah,mas gak mau buat ayah kecewa,karna ayah kan ingin putri nya semua ke perguruan tinggi kata Naufal.

"Tapi mas kan belum ada kerjaan tetap,jawab Nadhira."

Rejeki itu gak tahu Nad,mana tahu setelah kata sah masmu ini jadi milioner kata Naufal.

"Aamiin,istrimu selalu berdoa Insha Allah suamiku yang tampan ini selalu diberi kemurahan rizki kata Nadhira sambil memandang mesra Naufal."

"Insha Allah perkataan mu tadi sebuah doa ya Nad,jawab Naufal."

"Perkataan yang mana mas,tanya Nadhira."

"Perkataan istrimu ini kata Naufal,senang kali hati mas mendengar perkataan kamu itu."

"Benar kah suamiku,kata Nadhira lagi."

"Benar istriku,jawab Naufal."

Seperti ini lah yang aku mau mas,setelah berumah tangga nanti,walaupun uang kita gak ada tapi dengan kita selalu bersama itu hal yang paling bahagia buat aku kata Nadhira.

"Insha Allah semua yang kita rencanakan terlaksana ya Nad kata Naufal."

"Aamiin jawab Nadhira."