Sania terlahir dari keluarga sederhana, Ia merupaka anak ke 2 dari 3 bersaudara. kakaknya bernama rena dan adiknya bernama hani, perlakuan ibunya sangat buruk kepadanya. tidak seperti kepada saudara saudaranya.dinikahi oleh seseorang yang sangat tampan dan baik hati juga kaya harta itu bukanlah salah satu mimpinya, tapi tuhan berkendak lain......
ikuti perjalanan hidup sania..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy lila lalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami yang sabar
Setelah semua penghuni rumah sudah sarapan kini waktunya sania mengajak gilang untuk sarapan..
Jarum jam sudah berada di antara angka 7 dan 8. dimana gilang harus berangkat kerja dan diantar sania sampai depan rumah. Kebetulan rena juga mengantar suaminya yang mau berangkat kerja.
Gilang melangkah ke tempat dimana motornya diparkir dan memang itu di sebelah mobil dito
"Heiii kamu. cepetan dong minggirin motor bututmu itu, lain kali kalau markirin motor jangan deket-deket sama mobil mewahnya mas dito. bisa lecet tauu bisa kena karat-karat di motormu itu."Angkuh rena
"Nggak usah gitu juga dong kak. mas gilang kan parkir sepedanya juga gak deket-deket amat sama mobilnya mas dito.nggak mungkin kan kalau lecet." Bela sania
"Alah udah lah gausah kamu belain suamimu yang miskin ini.udahh cepetan sana mobilnya mau keluar ini." Sambung rena
"Udah udah sania. aku berangkat dulu ya,, gausah diperpanjang aku emang salah. Ucap gilang sambil menenangkan sania agar tidak lagi emosi. padahal gilang sangat senang, karena sania membelanya.
Sania sebenarnya sangat sakit hati mendengar suaminya di hina seperti itu. tapi dia juga bersyukur karena gilang memang orangnya sangat sangat sabar. Akhirnya sania pun mengangguk sebagai jawaban iya dari perkataan suaminya. dan tak lupa mencium tangan suaminya dengan takzim.
Gilang pun menyalakan motornya yang memang sangat butut dan jelek. Motor itu memiliki suara yang bisa memekak.kan telinga dan juga asap yang sangat banyak sekali.
"Aduhhh polusi udara tau nggak sih udah berisik juga, udah udah cepetan berangkat..! gak kuat aku lihatnya mending di kasihkan tukang rongsok biar nggak namba-nambahi penyakit." teriak rena.
Gilang tak menghiraukan ucapan sang kakak ipar, dia langsung melajukan motornya keluar dari pekarangan rumah mertuanya.
Sania juga langsung masuk rumah dan tak menghiraukan rena yang sedang menunggu suaminya mau berangkat bekerja..
"Rena kamu lain kali jangan menghina orang nggak baik." tutur dito
"Udahlah mas orang aku nggk menghina.aku kan cuma bilang apa adanya. Udah berangkat gih keburu telat..Dadah sayang." jawab rena yang disusul dengan lambaian tangan karena dito yang memang sudah berada di dalam mobil
Diruang tamu ibuk mengumpulkan rena dan sania dan berkata
"kalian berdua ingat ya pernikahan hani kurang 6 minggu lagi. jadi kalau bisa kalian segera kasih uang patungan untuk biaya pesta pernikahan hani. Kalian harus bilang ini kepada suami kalian masing masing. Berapapun itu asal kalian patungan yaaa.. kalau bisa yang banyak."Tutur ibu retno panjang lebar
"Iya bu nanti aku kasih tau mas dito"jawab rena
Sania hanya mengganggukan kepala sebagai jawaban iya
meskipun sania menganggukkan kepala tapi dalam hatinya dia sangat bingung.
"* Bagaimana cara untuk kasih tau ke mas gilang. sedangkan pekerjaan mas gilang kan cuma kuli, mungkin pendapatannya cuma cukup untuk biaya kita sehari harii. yaudah lah nanti coba aku tanyakan pada mas gilang gimana enaknya aja.*" batin sania
"yaudah ibu hanya mau bilang itu saja.. Dan kamu sania kemasin kue di meja dapur ya..! setelah itu langsung saja antar ke cafe dan warung biasanya. dan bilang juga 2 minggu lagi kita nggak bikin kue karena mau nyiapin pesta pernikahan hani yang sangat mewah. hahahaha duuh tidak sabar aku." ucap bu retno yang ditujukan ke sania
Sania pun melangkahkan kakinya ke dapur. guna melaksanakan perintah ibunya..
sambil tangannya mengemas kue. sania membatin dalam hatinya.
"* katanya calon suaminya hani pengusaha. kenapa nggak minta di biayain semua pestanya. kok malah ibu yang keteter minta sumbangan. duuh ini definisi nggak ikut nikah tapi ikut budrek, yaaa gusti nu agung sabarkan dan lapangkan hati hambamu yang malang ini*"
Selesai mengantar kue. Sania masuk kekamarnya untuk mengambil pakaian kotor milik gilang. karena suaminya itu hanya memiliki baju yang sedikit. jadilah gilang selalu memakai baju yang cuci kering pakai, waktu sania mengambil celana gilang. sania menemukan sesuatu di dalam kantongnya dan itu sontak membuatnya terkejut dan membelalakkan matanya.
🔥🤣Hayolohhh penasaran kan🤣🤣apa yang ada di kantong celananya mas gilang... apa ya kira kira....🤔🤔
Coba deh komen di bawah enaknya sania nemu apa biar aku bisa lanjutin ceritanya 😁
jangan lupa like biar aku tambah semagat ngetik
vote yang banyak biar aku tambah rajin update
daaaaaan hadiah yang banyak biar aku senang🤗🙏 makasih teman teman
