NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05

"Bagaimana para saksi? Sah?..."

"Sah..." Airmata Keira membasahi pipinya. Ia tak tahu bagaimana konsep kehidupan nya setelah ini. Mereka menikah dengan hanya sebagai tanggung jawab selepas kejadian tak terduga malam itu. Pria itu menatap gadis yang sedari tadi menangis dengan diam. Ia juga tak tahu harus bagaimana, ia tak bisa menghindar juga dari tanggung jawab ini.

"Saya benar benar kecewa sama kamu Keira." Suara Juan membuat dirinya semakin tak berdaya. orang dengan pakaian serba hitam datang, dan Bisa keira simpulkan bahwa orang itu adalah bawahan dari pria yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.

(Note : Mimin Tahu setiap wanita yang sudah ditalak sama suaminya itu harus melalui masa Iddah untuk bisa kembali menikah. Tapi ini hanya fiktif belaka jadi Mimin ngarang aja hehehe. 🙏🏻)

Lidah Keira kelu, ia seperti tak bisa mengatakan apapun. Menjelaskan situasi nya juga dirinya tak bisa. Nasi sudah menjadi bubur. Ia tak bisa melakukan apapun, memanggil nama Juan saja rasanya begitu sulit.

"urus mereka, jangan sampai hal ini menjadi berita yang menguntungkan pihak luar. Aku ingin dalam waktu setengah jam semua beres." ucap Pria itu. Keira hanya mendengar dengan perlahan saja.

"Baik Tuan, saya pergi dulu." Kini hanya tinggal mereka berdua di ruangan yang sama yaitu kamar yang dimana tempat mereka melakukan hal terlarang itu. Keira merasa jijik dengan tubuhnya sendiri. Pria itu berdiri dan kini menatap kearah kasur dengan sprei putih itu terdapat noda darah yang cukup banyak di sana. Kini dirinya berfikir apakah Keira masih perawan? Tapi bagaimana bisa bukankah gadis itu sudah menikah. Pikirannya melayang akan kejadian semalam yang membuatnya terus meremang.

"Katakan padaku sebenarnya apa yang terjadi?" tanya pria itu pada Keira yang duduk di sofa. Ia segera duduk di sebelahnya.

"Apa yang harus aku jelaskan."

"noda itu? Apa kamu bisa menjelaskannya padaku? kamu tidak mungkin masih perawan kan." ucapnya dengan ragu. Keira tertawa miris.

"Kalau aku masih perawan memangnya kenapa?"

"Apa maksudmu? Bukankah kalian sudah menikah, bagaimana mungkin?"

"Aku nggak pernah berhubungan badan dengan suamiku... Hiks... Kami nggak pernah lakuin hal itu..." ucap Keira dengan menangkup wajahnya. Rasanya begitu sesak, ia berfikir bahwa suaminya lah yang akan merasakannya. Namun malah pria lain yang menikmati nya. Bagaimana ini bisa terjadi Keira tak mengerti. Pria itu tercenung mendengarkan ucapan Keira.

"Berapa lama pernikahan kalian?" tanyanya.

"hampir satu tahun." lagi-lagi Pria itu tercenung. bagaimana bisa pria itu tak menyentuh istrinya sendiri. Apa ada yang salah dengan pria itu? Mengabaikan Keira seperti ini.

Situasi macam apa ini? Keduanya hening, keira terus menangis meratapi nasibnya. Bagaimana setelah ini, pasti pria dihadapannya juga akan mencampakkannya. Ia sangat takut bertemu ibu Zahra, penyesalan itu kini kian mencuat dalam hatinya.

"Ganti pakaianmu, kita akan pulang sekarang."ucap pria itu.

"Kemana? Kita nggak saling kenal, kenapa begini ya tuhan." ucap Keira lirih.

"Aku Daniel, kamu bisa memanggilku Daniel atau apalah terserah." ucapnya dengan santai. Entah kenapa Keira merasa pria didepannya ini seolah tak memiliki beban setelah apa yang dirinya lakukan.

"kamu nggak nyesel dengan apa yang udah terjadi?"

"nyesel sih karena buat dosa, Tapi mau bagaimana lagi? Nasi sudah jadi bubur. saya sudah bertanggung jawab juga, dan kamu sudah jadi istriku. Jadi saya akan membawa kamu pulang ke rumah kita." ucapnya membuat Kepala Keira berdenyut nyeri.

...----------------...

Keira membuka matanya terkejut melihat ruangan yang begitu berbeda. Ruangan bernuansa Navy itu membuatnya kebingungan.

"Nyonya... Nyari siapa?"

"Astaghfirullah... " Keira memegangi dadanya yang kini hampir copot dari tempat nya. Wanita muda dengan pakaian pelayan itu tersenyum kikuk menatap Keira.

"Kok saya ada disini?"

"Oh tadi Tuan yang bawa. Nyonya tadi pingsan, dan suruh saya buat jagain Nyonya." ucapnya dengan lembut.

"Jangan panggil saya Nyonya. Santai saja panggil na–"

"Nama Nyonya Keira kan. Saya dan Nia sudah mengingat nama Nyonya." Keira memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Dimana yang sakit, biar Tika pijat ya Nyonya." ucap Gadis itu dengan semangat memijat kepala Keira. Namun gadis itu menolak pijatan Gadis yang bernama Tika itu.

"Dimana Mas Daniel?" tanya Keira.

"Oh Tuan sedang ada urusan Nyonya. Sedang keluar." Keira tak tahu apa yang sebenarnya dilakukan pria itu. Dan dirinya juga belum menyetujui tentang kelanjutan pernikahan ini. Keira menatap jam di dinding yang menunjukan pukul tiga sore hari.

"Saya mau mandi dulu, apa Tika punya mukena?" tanya Keira.

"Semua barang Nyonya sudah disiapkan di walk in closet. Disebelah sana. Nyonya." ucap Tika dengan menjelaskan bagian-bagian mana yang miliknya dan bagaian mana yang milik Daniel.

"Semua?"tanya Keira ragu.

"Tuan sudah mengatur semuanya Nyonya, dan saya sudah membereskannya untuk nyonya." ucap Tika lagi.

"Terimakasih ya Tika. Saya mandi dulu." ucap Keira bangkit dari ranjang empuk itu. baru saja melangkah area sensitifnya begitu linu sekali. Tika memapah tubuh Keira menuju kamar mandi.

"Perlu saya temani Nyonya?"

"Hah... Tidak perlu. Saya bisa sendiri. Kamu pergi aja." ucap Keira canggung. Keira menatap dengan terpesona kamar mandi yang luar dilengkapi dengan bathtub, bersekat dengan toilet dan dibagikan paling depan terdapat wastafel. Keira segera mengisi air di bathtub dengan air hangat. Keira berendam di sana dengan semua pikiran yang saling menghantam satu sama lain.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!