Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJADI GARIS TAKDIR ...
Lama sang waktu bergulir, memeluk hari dalam balutan sendu. Suka duka kadang datang menghampiri, tangis dan tawa selalu menyertai. Aku pernah berharap memiliki keindahan itu, nyata nya semua hanya menjadi pajangan bagi ku, sedang dalam kenyataan nya, aku tak pernah merasakan apa itu bahagia.
Mereka fikir aku bahagia dengan keluarga yang komplit di sisi ku. Ada mama, ada papa, dan juga aku. Tapi apa yang mereka fikir kan tak seperti apa yang aku alami. Memang kelihatan nya memiliki keluarga yang sempurna akan menjadi kebahagiaan tersendiri. Bagi mereka, bukan aku..
Menjadi anak hasil dari perselingkuhan merupakan tekanan berat dalam hidup ku, meski akhir nya kini ke dua orang tua ku sudah resmi meningkah dan sah dalam hukum agama dan negara. Namun status sebagai anak pelakor tak pernah hilang, seolah aku ini orang nya paling hina dan nista.
Hingga aku sendiri pun merasa benci dengan keadaan ini, kadang aku lelah, aku letih, tapi aku tak bisa berbuat apa - apa. Karena apa yang telah tergaris dalam takdir tak akan bisa di rubah oleh tangan manusia. Begitu juga dengan takdir ku yang menjadi anak dari hasil perselingkuhan.
Apa yang sudah tertulis dalam jalan takdir hidup kita tak akan bisa di ubah seperti apa yang menjadi keinginan kita, yang terbaik hanya bisa jalani semua dengan sebaik yang kita bisa. Toh sama saja hasil nya sudah di tentu kan, oleh Tuhan.
Bisa bayang kan gimana rasa nya jadi aku, selama ini aku hanya bisa melampias kan kekesalan ku sama si Dira yang di takdir kan menjadi anak sah papa ku. Meski aku lahir lebih dulu dari nya, tapi tetap saja tak akan merubah fakta bila aku tak lebih hanya lah anak dari seorang pelakor.
Mendengar kabar yang beredar di seantero tempat kerja ku bahwa baru - baru ini Dira sudah resmi bertunangan dengan si mekanik Adnan, aku jadi punya ide untuk membuat papa semakin tak suka dengan Dira, he he sudah menjadi hal yang biasa selama ini aku suka diam - diam, menjelekan Dira di hadapan papa, supaya apa.. Ya jelas agar papa nggak suka dengan putri sah nya itu.
Jika mereka bilang aku jahat, ya memang omongan mereka benar ada nya. aku hanya ingin Dira juga merasa kan apa yang selama ini ku rasa kan. Sejauh yang aku tahu, selama ini aku memang mendapat kan perhatian papa, kehadiran papa di sisi ku, namun aku tahu hati papa untuk siapa. Hanya putri sah nya itu yang mampu dapat kan hati papa, maka sudah sewajar nya kan aku bila aku menjadi jahat untuk melindungi perasaan ku sendiri.
Tepat saat makan malam berlangsung aku sengaja menahan papa agar lebih lama berada di ruang makan.
" Pa, adek Dira tu juga kerja di tempat aku kerja lho. " ucap ku mencoba memancing respon papa, tentang anak sial itu.
" Dira kerja, lho bukan nya dia tinggal di rumah Aji ya.. Memang nya Aji memberi izin Dira untuk bekerja. " sahut papa dengan raut wajah penuh rasa penasaran. Melihat respon papa aku menjadi bersemangat untuk mencerita kan semua tentang Dira, biar habis sekalian dia sama papa ku. He he
" lho memang papa belum tahu berita tentang dek Dira, atau mungkin tante Kiran apa Dira nggak cerita semua ke papa. " balas ku seolah kaget ku tata wajah ku sedemikian rupa agar terlihat meyakin kan.
" Belum, mereka nggak ada cerita apa - apa sama papa. Ya mungkin karena sudah lama juga papa nggak bertemu dengan mereka. Terakhir ketemu Dira saja waktu acara ngunduh mantu di rumah Aji dulu itu, apa lagi papa sudah jarang sekali berkunjung ke sana. Pantas jika mereka merasa sudah nggak butuh aku lagi, memang ada apa dengan adik mu si Dira itu. Sampai dia harus susah - susah kerja, padahal juga suami dan keluarga nya itu termasuk orang kaya di desa nya kan. " ungkap papa yang membuat ku bisa sedikit lebih lega untuk bernafas.
" Dek Dira kan sudah lama cerai dari Aji pah, bahkan denger - denger sekarang Dira sudah menjalin hubungan lagi dengan pria lain pa.. Vara fikir malah papa sudah tahu soal ini, setahu Vara kemarin waktu peresmian hubungan Dira dan anak baru itu, acara nya juga berlangsung gede - gedean lho pah, masa iya papa nggak di kasih tahu sama mereka. " jelas ku mulai memanas - manasi papa, yang terlihat lucu dengan wajah syok nya.
Pasti saat ini papa sedang merasa hancur banget mendengar hal ini dari aku, yang notaben nya seperti orang lain bagi mereka.
" Haaaaa apa yang kau kata kan Vara, jangan asal bicara kamu, ini nggak lucu lho bila hanya untuk jadi bahan candaan mu saja. Jangan suka ngarang cerita kamu, jika hal sebesar ini saja mereka nggak ada kasih tahu papa ya, fix keterlaluan banget mereka. Hingga seolah sudah tak menganggap aku ini ada. " sahut papa mulai terpancing.
" Sumpah demi apa pun, Vara nggak bohong pa.. Serius, bahkan Vara pernah dengar sendiri dari Dira ngomong langsung ke Vara. Bila dia sebentar lagi akan menjadi seorang janda. Vara saja sampai kaget mendengar nya pah, waktu itu Vara di kasih tahu nya pas masih awal - awal Dira masuk ke tempat kerja Vara pah. " kata ku, meyakinkan papa.
Perkataan ku rupa nya berhasil membuat papa kebakaran jengot terbukti papa menjadi salah tingkah di depan ku. Dari sorot mata nya, seolah bicara akan rasa benci yang semakin dalam. Ketika seorang ayah tidak di beritahu bila putri nya telah menjanda apa lagi tidak menunggu waktu lama akan kembali meningkah, dan ayah nya tak tahu apa - apa tentang itu.
Bisa di bayang kan gimana perasaan papa waktu itu, dia pasti merasa hancur, sakit hati, yang paling parah nya merasa bila dia sudah tak di anggap lagi sebagai orang tua oleh anak nya. Aku pun hanya tersenyum melihat reaksi papa saat ini. Biar papa tahu seperti apa putri yang selalu dia bangga kan itu, putri yang mendapat tempat nomer satu di hati nya. Tanpa pernah menatap ke arah ku, selalu saja Dira yang papa elu - elu kan. Tanpa mikirin bagaimana perasaan ku, gini - gini kan aku anak papa juga.
Sekarang biar papa rasa kan gimana rasa nya tak di anggap.
" Kurang ajar, mereka nggak Dira, nggak ibu nya sama saja, selalu bikin aku repot. Nanti aku akan coba pasti kan kebenaran nya ke mereka, jika ternyata benar. Lihat saja nanti, bisa - bisa nya aku nggak di beri tahu. Secara logika aku kan bapak nya Dira, bagaimana bisa hal sebesar itu mereka putus kan tanpa aku. Awas saja aku pasti akan bikin perhitungan terhadap mereka. Dasar tidak tahu sopan santun, orang tua masih hidup main terima saja lamaran orang tanpa aku. " ujar papa kelihatan sangat marah, sampai muka nya terlihat merah padam.
" Tenang pah, seperti yang papa sampai kan tadi, mungkin mereka merasa sudah tak butuh papa lagi, mengingat papa juga sudah lama kan nggak menemui mereka kan. " sahut ku mencoba memperkeruh fikiran papa, membuat suasana semakin panas.
" Iya itu kan bila perkara nya tidak sebesar ini Vara. Bagaimana pun juga aku ini masih orang tua nya. Benar - benar harus di kasih pelajaran, Vara papa mau keluar dulu ya, kamu kunci rumah dan gerbang, kemungkinan papa pulang nya akan larut. " balas papa langsung menyambar kunci motor nya tanpa banyak basa - basi lagi.
Aku yakin bila tujuan papa saat ini pasti ke rumah Dira, mengetahui rencana ku berhasil, auto loncat sambil jingklak - jingklak dong aku, saking senang nya.
Tinggal duduk manis dan tunggu kabar selanjut nya.
Menjadi orang yang tersisih itu nggak enak, setiap apa yang kita lakukan, mau berusaha bagaimana juga pada akhir nya hanya akan menjadi sia - sia, karena sudah pasti tak akan penah tampak ke permukaan.
Ini aku alami dari sejak aku lahir hingga kini, jika aku bisa merubah garis takdir ku, pasti aku akan memilih untuk tidak pernah di lahir kan ke dunia ini. Dari pada kelahiran ku hanya menjadi aib, selalu buruk di pandangan orang. Memang aku ada dari hasil mengambil milik orang, tapi kembali lagi itu bukan aku yang meminta. Semua terjadi atas kehendak semesta.
...****************...