NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Berondong

Terjebak Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Savira tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda. Dia menolongnya sampai membiarkan dia tinggal di rumahnya. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan hal berbeda dengan pemuda ini. Hingga benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.

Namun, mengetahui jika pemuda yang dia tolong ternyata bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang pewaris utama dari Perusahaan besar tempatnya bekerja.

Bagaimana setelah ini? Savira hanya merasa dibohongi oleh pemuda itu. Apa dia akan memaafkannya? Atau mungkin segala rintangan akan membuat dia menyerah begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Harus Berpisah

Shandy menatap layar ponselnya, merasa bingung karena Savira tidak bisa dihubungi sejak tadi sore. Membuat dia terus berpikir kemana Savira pergi sebenarnya. Kenapa ponselnya sampai sulit dihubungi seperti ini.

"Ah, sebenarnya dia kemana? Apa masih kerja lembur"

Shandy melirik ke arah jam dinding, rasanya tidak mungkin Savira masih bekerja lembur sementara ini sudah hampir jam 10 malam. Seharusnya dia sudah pulang.

"Sudahlah, mungkin ponselnya sedang di charger"

Shandy masih mencoba berpikir jernih sekarang. Karena tidak mungkin juga Savira tiba-tiba menghilang tanpa alasan. Karena mereka juga tidak ada permasalahan apapun sebelumnya.

Tidak bisa hanya berdiam saja seperti ini, Shandy akhirnya menyambar kunci mobil di atas nakas dan pergi keluar dari kamarnya. Sampai di ruang tengah, Mama langsung menahan Shandy.

"Mau kemana Shan? Ini sudah malam"

"Ke rumah Savira"

Mama ingin menahannya, namun Shandy langsung berlalu pergi. Seolah sangat buru-buru untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Mama kembali duduk dan menatap suaminya yang duduk di depannya.

"Sudahlah Ma, kalau memang Savira bisa menerima kenyataan ini, mungkin dia akan tetap bersama Shandy. Tapi jika tidak, maka kita harus siap untuk membuat Shandy lebih kuat lagi"

"Daripada kita yang menyembunyikan semuanya dan malah ketahuan setelah mereka benar-benar bersama. Maka itu lebih menyakitkan, lebih baik kita beritahu dari sekarang saja. Masalah konsekuensinya tentu kita harus terima" ucap Kakek.

Sebenarnya hanya tidak ingin menyembunyikan kenyataan yang ada. Apalagi jika Savira mengetahuinya setelah mereka benar-benar bersama. Maka akan lebih menyakitkan.

*

Savira masih tidak menyangka dengan kenyataan yang baru saja dia ketahui. Ternyata pria yang dia cintai selama ini, adalah adik dari orang yang sudah merenggut nyawa Kakaknya. Pria yang paling berharga dalam hidup Savira saat itu.

Tangannya memegang figura foto Kakaknya,  tangisan tidak berhenti sejak dia kembali ke Rumah. Masih terlalu mengejutkan tentang semua ini.

"Kak, gue harus gimana sekarang? Gue gak mau bersama orang-orang dari keluarga yang udah nabrak lo sampe meninggal. Sampe lo harus meninggalkan istri yang sedang hamil"

Rasa sakit itu masih nyata, bagaimana Savira harus menguatkan dirinya sendiri ketika mengetahui Kakaknya meninggal dunia. Ada Kakak ipar yang harus dia kuatkan, apalagi dalam keadaan hamil muda. Mentalnya pasti hancur dan lukanya mungkin lebih besar, meski Kak Mena tidak begitu menunjukannya.

Tok tok..

"Sayang, kamu di dalam? Buka pintunya"

Teriakan itu membuat air mata Savira semakin mengalir deras. Bagaimana dia bisa bertemu dengan orang yang sangat dia cintai, namun dia adalah kerabat dari orang yang membuat Kakaknya meninggal.

"Sayang, ini aku. Tolong buka pintunya! Aku tahu kamu ada di dalam"

Lagi, Shandy terus berteriak memanggil Savira. Tangannya juga terus mengotak-ngatik ponsel, mencoba untuk menghubungi Savira. Namun, gadis itu tetap mengabaikan panggilannya.

"Sayang, aku mohon jangan kayak gini. Apa salahku? Kenapa kamu tiba-tiba menghindar seperti ini?"

Shandy sudah hampir mendobrak paksa pintu rumah, namun Savira sudah membuka pintu lebih dulu. Shandy menghela nafas lega. Dia langsung memeluk Savira dengan erat.

"Ada apa hmm? Kenapa tiba-tiba menghindar kayak gini? Kalau ada apa-apa cerita dulu sama aku"

Savira tidak menjawab dalam pelukan Shandy, dia hanya terdiam tanpa membalas pelukan pria itu. Rasanya masih seperti mimpi, kenyataan yang dia ketahui tadi.

"Shan, sebaiknya kita putus saja"

Deg,, pelukan Shandy langsung terlepas, dia mundur satu langkah dan menatap Savira dengan lekat. Bahkan tidak tahu kenapa tiba-tiba gadisnya berkata tentang perpisahan. Padahal mereka sudah berjanji untuk tidak mengatakan tentang perpisahan lagi.

"Haha, kamu bercanda ya? Apaan si Sayang, gak lucu ah bercanda kayak gini"

Shandy langsung terdiam saat melihat wajah Savira yang menunjukan keseriusan. "Sayang, gak lucu ah. Kamu kenapa si? Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu? Apa salahku?"

Savira mendongak dan menatap Shandy dengan matanya yang berkaca-kaca. "Kita tidak bisa bersama. Lebih tepatnya, aku tidak mungkin bersama denganmu. Jadi, tolong mengerti ya. Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini"

"Enggak!" Shandy langsung memegang tangan Savira. "...Kamu gak bisa kayak gini. Apa alasan kamu ingin berpisah? Jelas kita bisa bersama, kenapa kamu bilang kita tidak bisa bersama. Sayang, tolong jangan seperti ini"

Savira menundukan wajahnya, air mata menetes begitu saja. Perlahan dia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Shandy.

"Maaf Shan, tapi kali ini kita benar-benar harus berpisah. Aku tidak bisa terus bersama denganmu. Sebaiknya kamu pulang sekarang, dan jangan mencariku lagi"

Savira berbalik dan langsung masuk ke dalam Rumah. Menutup pintu dengan kasar, dan dia bersandar di balik pintu dengan tangisan yang pecah. Nyatanya dia begitu sakit sekarang.

"Aku tidak bisa jika harus bersama denganmu, hatiku masih belum terima jika Kakakmu yang membuat Kakakku meninggal, Shan"

Sementara Shandy masih membeku ditempatnya. Terdiam dengan kebingungan dan rasa terkejut yang besar. Tubuhnya perlahan luruh ke atas lantai, dadanya terasa sesak. Bahkan dia tidak mampu berkata apapun lagi.

"Shan, lo baik-baik aja?"

Entah darimana munculnya, namun Gilang tiba-tiba datang. Mamanya Shandy yang sengaja meminta Gilang untuk menyusul Shandy, karena tahu situasinya tidak akan baik.

Shandy mendongak, menatap Gilang dengan matanya yang berkaca-kaca. "Lang, Savira mutusin gue. Apa salah gue Lang? Gue gak tahu alasan dia ingin berpisah dengan gue karena apa"

Gilang menghela nafas pelan, kali ini dia benar-benar keadaan sahabatnya yang begitu hancur. Gilang juga tidak bisa menjawab apapun, akhirnya dia hanya membantu Shandy berdiri dan pergi dari sana.

"Mungkin Savira sedang banyak pikiran Shan, dia sedang butuh waktu sendiri"

Akhirnya Gilang yang membawa Shandy kembali pulang. Keadaan Shandy juga tidak baik, bahkan dia mulai mengalami gejala sesak seperti biasa.

"Kita ke rumah sakit aja ya, Shan?"

Shandy menggeleng pelan, dia mengambil obat dalam saku jaketnya dan segera meminumnya. Cara untuk menghilangkan rasa sakit dan sesak di dadanya.

Sementara di dalam Rumah, Savira hanya terduduk diam di atas lantai dengan bersandar pada pintu. Air mata masih belum berhenti mengalir.

"Kenapa harus kamu Shan? Kenapa harus kamu yang menjadi adik dari orang yang membuat Kakakku meninggal?"

Rasanya Savira masih belum bisa menerima tentang kenyataan ini. Seseorang yang dia anggap paling berarti dalam hidupnya, harus meninggal karena orang tidak bertanggung jawab. Dan orang itu adalah Kakak dari pria yang dia cintai saat ini. Sungguh kenyataan ini membuat Savira begitu terpuruk.

Bersambung

1
Masfaah Emah
ada yg cembokur tuh.....
Nur Adam
lnjur
Masfaah Emah
Alhamdulillah akhirnya lancar jga operasi nya tinggal menunggu sehat nya aja,👍💪😘
Masfaah Emah
smoga operasi nya lancar tidak kurang satu apapun, 🤲nanti bisa cepat ngelamar Savira 👍💪
Masfaah Emah
semoga pengobatan nya berhasil dan berjalan lancar🤲 semangat Sandy demi Savira,💪😘
Nur Adam
lnjir
Nourisna
mencintai dan dicintai secara ugal² an , terkadang iri liat shandy dan savira 🤭😁, semoga sehat smpe akhir hayat shandy nya 🤲🤲
Masfaah Emah
semangat Sandy 💪demi cinta kalian smoga bersatu sampai menua🤲
Pujiyati Astuti
semoga tak terjadi apa² saat Shandy operasi diluar negri dan mereka akan bersatu
sunshine wings
Yeay 👏👏👏👏👏
Semangat Shandy 💪💪💪💪💪
Nur Adam
lnjut
Masfaah Emah
ya udah nikah kan aja dlu nanti jdi bisa slalu bersama dan ga bisa terpisahkan lgi
Masfaah Emah
smoga Savira bisa memaafkan Erlangga dan bisa menerima Sandy kembali n smoga Sandy mau berobat dan cepat sembuh 🤲
Pujiyati Astuti
pawangnya Shandy sudah datang jadi pasti akan nurut kalau disuruh sama Savira untuk berobat
Nanik Arifin
udah, nikahkan aj Shandy dg Savira. biar Shandy cangkok jantung di LN dengan didampingi Savira
Pujiyati Astuti: setuju kak biar mereka berdua tak terpisahkan lagi
total 1 replies
Masfaah Emah
pasti kak Mena n Savira kaget karena yg nabrak kakak nya adalah Erlangga kakak nya Sandy yg suka pesen ketring k kak Mena ..
Pujiyati Astuti
semoga Savira mau ikut bersama Gilang buat ketemu sama Sandy dan Savira juga bisa menyakinkan Sandy agar mau berobat untuk mengobati sakitnya

lanjut ya kak tetap semangat
Pujiyati Astuti
apa yang akan terjadi jika savira dan kak Mena tahu kalau yang nabrak suami dan kak mereka adalah Erlangga yang suka memesan makanan sama kak Mena
Nanik Arifin
ayo Vir, temui Shandy. saat ini kamulah nyawa Shandy. kamu menjauh, nyawa Shandy juga jauh dr raganya. kamu juga g bisa jauh dr Shandy kan ?
Berdamailah dg keadaan. Bantu Mena menerima garis Tuhan, bukan malah SPT itu
Ikhlaskan yg terjadi. bangun masa depan yg lebih baik tuk dirimu, keponakanmu bahkan mungkin juga tuk Kakak Iparmu. bisa jadi jodoh Mena dg Ganang hanya 1 th, jodohnya sampai justru bersama Langga. bukankah Mena kenal baik dg Erlangga pelanggan cateringnya ?
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!