Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 - Apakah Ini Kencan?
Sesuai dengan janjinya Ayra dan Gefano akan menghabiskan waktu liburnya ke kebun binatang dan aquarium besar. Seperti biasanya Ayra memakai pakaian berwarna cerah sedangkan Gefano memakai pakaian berwarna gelap. Gefano pun langsung tancap gas motornya setelah Ayra menaiki motornya untuk pergi ke kebun binatang.
Sesampainya di gerbang kebun binatang, Gefano memarkirkan motornya di parkiran khusus motor di sebelah kanan kebun binatang yang berukuran besar yang dapat menampung sekitar dua ratus motor.
Setelah itu, Gefano berinisiatif mengantri ke loket tiket untuk membeli tiket masuk kebun binatang yang berukuran sangat luas di jalur sisi kanan, sedangkan loket tiket di sebelah kiri untuk pengunjung aquarium. Ayra menunggu Gefano membeli tiket di sisi kanannya. Kini giliran Gefano yang menyerahkan kedua tiket ke penjaga pintu masuk ke kebun binatang.
Gefano dan Ayra memasuki pun kebun binatang, dengan susasana langit yang cerah yang membentang di atas kebun binatang dan udara segar bercampur dengan aroma dedaunan yang lembab setelah hujan semalam. Di kejauhan terdengar suara kicauan burung sembari mengiringi langkah kaki para pengunjung yang mulai memadati jalur setapak berkerikil.
Terdengar suara gemericik air di kolam kecil yang dihiasi berbagai tanaman air yang dapat menciptakan suasana damai di kebun binatang seolah menciptakan waktu yang berjalan lambat.
Ayra dan Gefano pun mengunjungi kandang jerapah yang ditemani tawa heboh dari pengunjung anak-anak berlarian. Jerapah itu terlihat segar walaupun usianya sudah tua, jerapah itu memiliki tinggi sekitar 5,5 meter yang sedang asik menyantap wortel yang diberikan oleh pengunjung.
"Ma, lihat ma! leher jerapahnya panjang banget," ucap seorang anak kecil menarik lengan ibunya.
Di sisi seberang ada kandang binatang singa, sekelompok anak remaja berkumpul yang sibuk terpesona oleh gerakan anggun hewan buas itu di balik pagar besi silver yang kokoh. Mata mereka tak bisa lepas dari singa jantan, dengan surai yang tebal dan megah, yang perlahan berbaring di bawah naungan pohon besar yang rimbun.
“Keren banget ya! kayak di film-film, dokumenter,” heboh salah satu dari mereka dengan nada kagum.
Aroma manis es krim dan es teh yang dijual di dekat pintu masuk taman bermain menyebar hingga memikat para pengunjung untuk berhenti sejenak dan menikmati camilan di bawah bayang-bayang pohon rindang. Di sekitar mereka, para keluarga duduk di bangku-bangku kayu, berbagi cerita dan tertawa, sementara anak-anak mereka asyik memotret hewan-hewan yang terlihat lucu dan menggemaskan.
Ayra dan Gefano berjalan beriringan dengan selisih jarak hanya sejengkal. Mereka baru saja selesai melihat singa yang garang dan sekarang, tanpa kata, keduanya duduk di bangku kayu yang menghadap ke arah padang rumput terbuka. Ayra terdiam membisu merasakan angin lembut yang berhembus, menerbangkan aroma segar dedaunan, begitu pula dengan Gefano yang juga terdiam membisu. Keduanya hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing di bangku, terutama Ayra yang hatinya terasa berdebar-debar lebih cepat hanya karena duduk berdua dengan Gefano.
"Gef.. " panggil Ayra.
"Ya?" singkat Gefano.
"Gak jadi deh,"
"kenapa gak jadi? bilang aja kalo ada sesuatu yang ngeganjel."
"Gak apa-apa nih? "
"Gak apa-apa, mau ngomong apa? " tanya Gefano yang kini menatap Ayra.
"Random asking aja nih ya... lo ada cewek yang disuka gak? " tanya Ayra blak-blakan.
"Kalo gak mau dijawab ya juga gak apa-apa, gue gak maksa kok, " lanjut Ayra.
Gefano hanya terdiam membisu seperti sedang sibuk dengan pikiran dan hatinya.
"Yaudah emm.. kita liat-liat hewannya lagi yuk! " saran Ayra berusaha memecahkan keheningan di antara mereka berdua. Gefano pun menggangguk pelan atas ajakan Ayra tanpa menjawab pertanyaan Ayra.
......................
Saat matahari mulai bergerak naik, suasana kebun binatang semakin hangat, dipenuhi dengan canda tawa dan keriangan dari pengunjung. Di tengah keramaian itu, terdapat seorang remaja perempuan yang duduk sendirian di bangku sedang termenung sambil melihat ke arah kandang jerapah. Matanya berbinar ketika seekor jerapah tinggi menjulurkan lidahnya seolah menyapa dengan keingintahuan. Sejenak, semua masalahnya terasa jauh, terlupakan di antara canda dan suara alam yang harmonis.
Ayra dan Gefano masih sibuk menyusuri hewan-hewan di kebun binatang, masing-masing masih bergerumul dengan pikirannya masing-masing terutama Gefano usai mendapatkan pertanyaan yang tak terduga dari Ayra.
Tingg.. tiba-tiba suara notifikasi pesan masuk di ponsel Gefano, menunjukkan pesan dari Glenca.
Glenca: Gef, siang ini bisa ketemuan di taman kota? ada yang mau gue omongin sama lo, penting ga penting.
Gefano pun langsung mengetik membalas pesan Glenca dengan raut wajah yang sulit ditebak dan alisnya berkerut sehingga membuat Ayra bertanya-tanya siapa yang mengirimkan pesan pada Gefano.
'Kenapa ekspresi wajahnya gitu? apa itu chat dari Glenca?' batin Ayra menatap lekat Gefano yang tak disadari Gefano.
'Ah jadi badmood..' batin Ayra lalu mengalihkan pandangannya.
"Gef.. " panggil Ayra.
"Pulang yuk Ra, gue ada urusan mendadak sorry banget ya, " ucap Gefano mematikan layar ponselnya.
Kali ini momen jalan berdua yang tidak sepenuhnya berjalan sukses karena baru sebentar mereka di kebun binatang tetapi harus pulang lebih cepat sehingga justru malah membuat Ayra badmood.
'Gefaaa, kapan lo bisa sadar kalo gue tuh menikmati momen sama lo, lo gak tau apa kalo gue seneng jalan sama lo apa..' batin Ayra.
Tingg.. sebuah pesan notifikasi masuk lagi di ponsel Gefano. Ayra melihat sepintas nama si pengirim pesan, yang tak lain dan tak bukan.. Glenca..
Hatinya serasa dihantam batu besar..
\=\=\=\=\=
