NovelToon NovelToon
Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Delia adalah seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Hingga suatu ketika Delia dijadwalkan terbang bersama seorang pilot tampan idola para wanita, menggantikan rekannya yang berhalangan masuk, dan bertemu dengan seorang pilot tampan, yang digandrungi banyak pramugari.

Delia pikir kapten Abian adalah Captain ramah dan baik, nyatanya Captain itu sangat menyebalkan untuknya, membuat Delia begitu membenci pilot itu.

"Aku bersumpah, walau didunia ini laki-laki tersisa hanya dia, aku tak sudi jika harus berjodoh dengan laki-laki bermulut sambal sepertinya," gerutu Delia.

Namun Delia seperti termakan omongannya sendiri, dia yang tak sengaja bertemu mama Abian, dan wanita itu menjodohkan mereka berdua, Delia pun jatuh cinta pada pesona sang pilot.

Hingga saat Abian datang dan melamar Delia. Terungkap jika kematian ayahnya ada hubungannya dengan Abian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Pembunuh

"Tabrak lari?" Dania mengangguk "Bukannya ayah kecelakaan karena menghindari mobil?"

"Itu biar Kakak nggak kepikiran sama ayah."

"Kamu yakin Dania, nggak salah mobil kan?, secara mobil seperti itu banyak di luaran sana"

"Yakin Kak, Dania juga masih hapal plat mobilnya, dan itu sama persis sama mobil temen Kakak"

Delia meremas bahu adiknya, menatap mata Dania lama , mencari kesungguhan dalam ucapannya. Namun Delia lihat adiknya itu cukup bersungguh-sungguh, tak ada keraguan disana.

"Kakak tanya sekali lagi, kamu yakin Dania?, jangan sampai kamu salah memberi informasi," dengan masih memegang kedua bahu Dania.

"Kakak percaya kan sama Dania?, Dania satu-satunya saksi mata disana Kak, dan Dania bisa bertanggung jawab atas ucapan Nia," ucap Dania sungguh-sungguh membuat bahu Delia seketika melemas, kakinya pun sudah tak kuat lagi menopang beban tubuhnya, hampir dia saja limbung dan tangannya menyenggol teh manis yang dibuatnya.

Delia melihat kearah ruang tamu dimana Abian dan mamanya sedang berbincang, dengan tatapan yang sudah dipenuhi emosi, lalu dengan langkah panjang Delia menghampiri Abian.

"Delia mana airnya nak?" tanya mamanya saat Delia menyibak gorden pintu bergambar hello kitty berwarna pink itu.

Delia tak menjawab, dia langsung duduk bersimpuh di depan Abian dengan lututnya menyentuh lantai, tatapan Delia sangat tajam dan tak bersahabat, membuat Abian dan mama Delia heran.

"Abian jawab pertanyaan ku, apa enam bulan sebelumnya kamu pernah datang kesini?"

"Delia ada apa?" tanya Abian dan mama Delia bersamaan, mama Delia setengah bangkit ingin menghampiri Delia.

"JAWAB PERTANYAAN KU, apa sebelumnya kamu pernah datang kesini menggunakan mobil mu itu?, dan terjadi kecelakaan?"

Ditanya semendadak ini dan dengan amarah tentu saja membuat Abian tak ingat apapun, dan dia bingung harus menjawab apa, akhirnya Abian hanya mengangguk samar, walau dia belum yakin, namun dia memang pernah lewat daerah sini entah itu kapan, dan dia ingat memang sempat terjadi kecelakaan, namun tak sampai memakan korban.

"Kamu tahu jika yang kamu tabrak itu ayah ku?, dan dia meninggal di tempat, tapi kamu tidak bertanggung jawab?" suara Delia begitu meninggi, hingga urat leher dan keningnya terlihat, matanya juga memerah menahan segala rasa yang berkecamuk, marah, kecewa, sedih, semua bercampur menjadi satu.

Delia memukul-mukul tubuh Abian, sebagai bentuk kekesalanya.

Abian dan mama Delia terkejut, mama Delia membekap mulutnya tak percaya, dan ketika itu juga Dania muncul dari dapur.

"Ma, Dania ingat mobil teman Kakak yang menabrak motor ayah pagi itu, warna dan plat mobilnya sama dengan yang Dania lihat." Dania menjelaskan duduk perkaranya, menjawab kebingungan Abian dan mama Delia.

"Astaga, Dania kamu yakin?, tidak salah kan?" mama Delia pun coba menyakinkan pernyataan Dania.

"Ma, Dania sangat yakin, mobil itu menabrak kita dari belakang, Nia terpental dan ayah tertindih motor kita. Dania sempat lihat mobil itu, memang Dania tak punya bukti foto atau apa, tapi Dania ingat sekali, mobil itu sempat berhenti, namun saat warga menghampiri dan meminta tanggung jawab, mobil itu langsung pergi, dan mau menabrak warga yang menghalanginya."

Semakin luruh saja tangis Delia, dia tak bisa membayangkan, tubuh kurus ayahnya yang tertindi badan motor, dan tubuh adiknya terpental, namun tanpa merasa berdosa si penabrak lari dari tanggung jawab begitu saja.

Sedang Abian yang mendengar penjelasan Dania, sedikit demi sedikit kejadian itu, namun Abian tak percaya jika itu sampai memakan korban.

"Dasar pembunuh, kamu pembunuh ayah ku, pergi kamu dari sini, pergi." Delia mendorong tubuh Abian yang hanya pasrah saat Delia memukul dan mendorongnya.

"Delia aku yakin ini salah paham, kamu dengar dulu penjelasan ku."

"Nggak perlu, kamu nggak perlu menjelaskan apa-apa, semua sudah terlambat, ayah ku tidak akan hidup lagi, dan kamu pembunuhnya."

"Astagfirullah nak, tenangkan diri kamu, istighfar sayang, kamu nggak bisa menuduhnya tanpa bukti. Biarkan nak Bian menjelaskan yang terjadi, dia pasti memiliki alasannya, semua sudah takdir dan jalanya ayahmu meninggal dengan cara seperti ini."

"Nggak Ma, dia harus pergi, Delia nggak mau liat muka dia, suruh dia pergi Ma, dia pembunuh ayah. Membuat adik-adik Delia jadi anak yatim."

Delia segera berlalu dan masuk ke kamarnya, dia tak mau lagi melihat Abian, bayangan wajah ayahnya seketika terlintas dibenaknya, rasa bersalah dan kehilangan begitu Delia rasakan, bersalah jika dia terus membiarkan orang yang membuat ayahnya pergi untuk selamanya berada dirumahnya, bahkan dengan mudah dia ingin meminta anaknya.

"Bu, saya bisa jelaskan yang terjadi, semua ini salah paham, bukan saya yang mengendarainya, waktu itu mobil saya dipinjam oleh teman, bahkan saya tidak tahu, jika kecelakaan waktu itu memakan korban," Abian memohon pada mama Delia, kini dia sudah ingat kejadian itu.

Mama Abian terdiam sesaat, dia juga masih begitu syok, anaknya baru saja pulang, dan datang bersama dengan orang yang menabrak suaminya, dia tak tahu harus menanggapi Abian seperti apa?.

"Benar kata Delia, sebaiknya kamu pulang dulu sekarang, maaf bukan kami tidak menghargai tamu. Delia begitu dekat dengan ayahnya, dia pasti sangat terpukul, saya harap kamu bisa mengerti itu. Sebenarnya saya sendiri sudah ikhlas atas kejadian yang menimpa suami saya, jika kamu benar tidak bersalah, datanglah lagi dan bawa bukti, jika kamu bukan pelakunya."

Mama Delia berkata dengan pandangan kosong tanpa melihat wajah Abian, membuat hati Abian seperti teriris, dia ikut merasakan sakit yang keluarga Delia rasakan. Abian melihat begitu banyak kekecewaan disana, namun Abian sedikit merasa ada kesempatan yang diberikan mama Delia.

"Baik Bu, saya akan datang lagi dan membawa bukti jika saya tidak bersalah, sampaikan salam saya pada Delia, katakan padanya, dia harus menunggu saya datang," Abian berkata dengan sangat percaya diri, karena memang bukan dia pelakunya.

Mama Delia tak menanggapi Abian, dia pun segera bangkit, meninggalkan Abian seorang diri disana, padahal dia sudah mulai melupakan suaminya, namun diingatkan lagi, dan melihat orang yang menabraknya, pastinya mama Delia kembali dibuat ingat akan laki-laki yang sudah memberinya tiga orang anak itu, perasaan sedih dan kehilangan kembali menghampirinya.

Abian menghela nafas, dia melihat pintu kamar Delia yang tertutup rapat, yang tanpa Abian tahu, jika Delia sedang duduk bersandar di sebalik pintu kamarnya, Delia menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya dengan bahu bergetar, Delia mengakui jika dia sudah memiliki rasa sayang pada Abian, namun rasa yang baru singgah itu harus segera dipatahkan dengan kenyataan yang ada, Delia sangat kecewa dengan takdirnya saat ini, kenapa harus Abian orangnya?, jika pun memang Abian pelakunya, Delia tak akan sekecewa ini, jika Abian bertanggung jawab, dan tak lari begitu saja.

"Kak maaf, maaf jika Dania membuat hubungan Kakak dan Kak Delia harus seperti ini, tapi memang mobil Kakak yang menabrak kami waktu itu."

Abian yang sedang memijit keningnya tersentak, ternyata Dania masih berdiri di depannya.

"Tidak apa," ucap Abian "Oh ya, siapa nama kamu?" tanyanya.

"Aku Dania, adik kedua Kak Delia."

Abian mengangguk "Aku butuh nomor kamu Dania, kamu saksi mata kejadian kan?, kamu harus percaya sama aku, jika bukan aku pelakunya," Abian memberikan ponselnya agar Dania mengetik nomornya disana.

Dania mengangguk, mengambil hape Abian, adik Delia yang masih duduk di bangku kelas sebelas SMA itu cukup mengerti maksud Abian.

"Aku butuh banyak informasi dari kamu, rahasiakan ini dari Delia, ini jadi rahasia kita berdua."

"Jadi Kakak ngajak Dania kerja sama?"

Abian memiringkan kepalanya, sedikit setuju dengan Dania "Ya, bisa dibilang begitu."

"Baik, nia setuju, tapi jika Kakak tidak bisa membuktikannya, Kakak tidak akan pernah aku restui untuk dekat sama Kak Delia lagi."

Abian tersenyum, adik Delia cukup cerdas, dan satu lagi, keluarga Delia bukanlah keluarga matre, nyatanya Dania tak sedikitpun berusaha memerasnya, padahal bisa saja Dania memanfaatkan Abian dengan keadaan ini, dan mama Delia meminta pertanggung jawaban dengan meminta sejumlah uang yang banyak.

1
Afternoon Honey
bagus ide ceritanya
Cut SNY@"GranyCUT"
moduuuus..
Cut SNY@"GranyCUT"
betul sekali nih thor...
Cut SNY@"GranyCUT"
kacian Abian sudah ileran kang bakso tutup..😀
Cut SNY@"GranyCUT"
hmm bayi gede ambekan
Cut SNY@"GranyCUT"
thor salah gak nih? iris mata Dedisa bukannya hitam?
Cut SNY@"GranyCUT"
astaga Rendy..🤣🤣🤣
Cut SNY@"GranyCUT"
Daniel cengeng ih..
Cut SNY@"GranyCUT"
author bisa aja nih.. 🤣🤣🤣
Cut SNY@"GranyCUT"
hadeuh mama Amanda.. 😄😄😄
Cut SNY@"GranyCUT"
dibekam😉
Mulyana
lanjut
Cut SNY@"GranyCUT"
Jelas saingannya berat karena yang satu sudah teruji sukses menghasilkan 3 anak yang sudah dewasa😁
Qaisaa Nazarudin
ya ialah pasti,My sekretaris my husband 😂😂
Cut SNY@"GranyCUT"
apakah laki2 itu orang yang telah melecehkan Delia?
Cut SNY@"GranyCUT"
kejadian apa nih? jadi penasaran..
Cut SNY@"GranyCUT"
biar selamat, nikah dan menunda momongan
Cut SNY@"GranyCUT"
nah lho.. emang enak... sok jual mahal lho Bi
Cut SNY@"GranyCUT"
wkwkwk.. kocak
Cut SNY@"GranyCUT"
eits.. kuat nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!