Jatuh cinta pandangan pertama bisa saja terjadi.
Dan katanya pacaran setelah menikah sangat indah.
Benarkah?
Simak yuk dan temukan jawabannya disini.
Seperti biasa cerita ini hanya fiktif, jangan dikaitkan dengan dunia nyata, oke!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Viora menyudahi panggilan videonya, ia tidak menceritakan kejadian di butiknya pada suaminya. Kini Viora akan ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.
Polisi sekarang sedang menangkap pelaku utamanya atau lebih tepatnya orang yang membayar mereka ber-4.
Viora bersama Meisya kini masuk kedalam mobil. Setelah Viora membagikan bonus untuk para pekerjanya.
Mereka sungguh sangat gembira, tapi juga ada sedih karena butik tempat mereka bekerja mengalami banyak kerugian.
Meskipun itu bukan milik mereka. Tapi disinilah mereka mencari nafkah. Kini butik Viora sudah kembali seperti semula.
Para pekerja yang Viora bayar untuk menggantikan kaca dan manekin sangat profesional dalam bekerja. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk menggantikan semuanya.
"Nona, apa Nona punya musuh?" tanya Meisya.
"Keluarga kami memang banyak musuh sejak dulu. Dari zaman Opa dan Oma buyut sudah ada yang dendam dengan beliau. Entahlah, kami juga tidak mengerti mengapa bisa seperti itu. Padahal kalau diingat-ingat, kami tidak pernah melakukan kesalahan pada orang lain. Mungkin ada yang tidak kami sadari sehingga mereka menjadi dendam," jawab Viora panjang lebar.
"Nona, kalau orang Iri tidak pandang baik atau buruk seseorang," ucap Meisya.
"Hmmm, kamu benar," ujar Viora.
Mereka mengobrol seperti seorang sahabat, bukan seperti atasan dan bawahan. Tapi Meisya tetap menjaga attitude baiknya di luar atau didalam pekerjaan.
Kini keduanya pun tiba di kantor polisi. Bertepatan dengan kedatangan Viora dan Meisya, polisi sedang membawa pelaku yang menyuruh mereka.
"Selamat siang Pak," sapa Viora. Ya karena kini sudah menunjukkan pukul 11 siang.
"Selamat siang, silakan Nona," jawab polisi yang ada disitu.
Kemudian polisi menceritakan hasil interogasi kepada ke 4 orang yang merusak butik Viora. Dan orang yang membayar mereka kini diamankan di satu ruangan bersama ke 4 pria tadi.
"Boleh saya menemui pelaku tersebut?" tanya Viora.
"Silakan Nona, mungkin Nona ingin memberi mereka pelajaran sedikit," jawab polisi itu.
"Tidak Pak, nanti saya terkena pasal penganiayaan," ucap Viora. Polisi itu tersenyum, dan dibalas oleh Viora.
Polisi itu masih muda, dia terpesona melihat Viora tersenyum. Sebenarnya Viora tidak tersenyum pun sudah sangat mempesona.
"Keluarga Henderson sulit dijangkau, dalam mimpi pun tidak mungkin bisa memiliki nya," batin polisi itu.
"Silakan Nona," ucap polisi itu membawa Viora keruangan tempat pelaku.
Viora dan Meisya masuk. Orang itu saat melihat Viora, langsung bangkit dan menyerang Viora.
Ya orang itu adalah Imelda yang tidak terima kekalahan. Hingga berbagai cara ia lakukan untuk menakuti-nakuti Viora. Imelda belum mengetahui kalau yang menghancurkan perusahaan nya adalah Viora.
Imelda langsung berlari kearah Viora, ia ingin mencekik Viora hingga mati. Tapi Viora dengan santainya mengelak, sehingga Imelda terjerembab jatuh kelantai. Karena Viora menjegal kaki Imelda.
Polisi dan semua yang ada disitu hanya tertawa, mereka seperti menonton film komedi. Hanya Viora yang tidak tertawa.
"Beri mereka hukuman yang setimpal Pak," pinta Viora, kemudian ia dan Meisya pamit pulang.
Viora juga sudah memberikan keterangan dan Meisya memberikan kesaksian kepada polisi. Setelah ini polisi akan menindak lanjuti nya.
Viora dan Meisya masuk kedalam mobil, Viora menjalankan mobilnya bukan kearah butik, tapi kearah restoran. Karena sudah waktunya makan siang.
Meisya yang pada dasarnya dari keluarga sederhana pun protes saat Viora membawanya ke restoran mewah.
"Sekali-sekali gak apa-apa," jawab Viora. Meisya pun tidak berkomentar lagi.
Viora masuk dan disambut ramah oleh pelayan, Viora memesan makanan untuk dibungkus saja. Dan Viora juga membelikan untuk pegawainya yang lain.
Sebenarnya makanan disini tidak bisa untuk dibungkus dan dibawa pulang, tapi mereka mengenal Viora sebagai Nona muda keluarga Henderson, siapa yang berani membantah?.
Viora membayar semua makanan tersebut menggunakan kartu hitam miliknya, bukan kartu hitam yang diberikan oleh suaminya.
Setelah semuanya selesai, Viora dan Meisya kembali ke butik. Mereka akan makan bersama di butik nanti. Viora sudah memberitahu pekerja nya agar menunggu dirinya, karena ia sudah membeli makanan untuk mereka.
Mobil Viora berselisih dengan mobil milik Ibra, saat ini Ibra sedang menuju sebuah restoran untuk makan siang.
Ibra yang melihat mobil Viora yang keluar dari restoran pun tidak sempat untuk menegur nya. Karena mobil Viora sudah melaju.
Sedangkan Ibra bersama Aaron baru saja tiba di restoran tersebut. Ibra memarkirkan mobilnya, ia mengajak Aaron agar ada teman makan.
Tentu saja Aaron tidak akan menolak, rezeki didepan mata masa ingin ditolak. Aaron paling gemar yang namanya gratisan. Diajak bosnya makan pasti dibayarin.
Dua cowok tampan itu masuk kedalam restoran, seorang pelayan sampai mimisan saat melihat Ibra. Aaron juga tampan, tapi masih kalah dengan pesona Ibra.
"Hidungmu berdarah," tegur sahabatnya yang melihat temannya mimisan. Karena ia belum melihat dua cogan itu.
Pelayan itu buru-buru mengambil tisu dan mengelap hidungnya. Ia lalu berlari ke toilet untuk membersihkan hidungnya itu.
Pelayan yang satunya pun segera menghampiri tamunya, yang sedang membelakangi pelayan itu.
"Selamat da ...." Pelayan itu terperangah melihat dua cogan didepannya.
Kini giliran dirinya yang mimisan saat melihat Ibra yang begitu mempesona. Pelayan itu pun segera berlari ke toilet juga.
"Kaya gak pernah lihat cowok tampan," ucap Aaron narsis.
Ibra hanya diam saja, ia sudah terbiasa dipandang seperti itu, tidak sedikit wanita yang menginginkan dirinya. Bahkan sewaktu ia kuliah dulu pun selalu dikejar-kejar wanita.
Ibra tidak menggubris semua itu, dengan sikapnya yang dingin terhadap wanita membuat mereka menyerah. Tapi ada juga yang nekad dengan melakukan berbagai cara. Beruntung semuanya gagal.
Akhirnya Ibra meminta dilayani oleh pelayan laki-laki. Karena dua pelayan wanita sudah mimisan karenanya.
Ibra dan Aaron pun memesan makanan yang mereka inginkan. Setelah menunggu beberapa menit, Ibra dan Aaron bisa makan dengan tenang.
Sedangkan Viora sudah membagikan makanan kepada pegawainya. Mereka semua sangat senang, bos tempat mereka bekerja sangat baik.
"Kalau begini betah aku kerja disini," kata salah satu pegawai yang baru beberapa bulan bekerja.
"Iya, itu sebabnya kami suka bekerja disini. kalau ditempat lain, kita diperlakukan seperti robot," pegawai lain menimpali. Ia sudah setahun bekerja disini.
Dulu dia pernah bekerja ditempat lain, akhirnya berhenti karena tidak tahan. Selain bosnya pemarah, memerintahkan seenaknya dan gaji sering telat, bonus tidak ada meskipun sering lembur. Dan banyak lagi yang membuatnya tidak betah.
Setelah selesai makan, mereka beristirahat sebentar, kadang ada yang tidur siang setengah jam. Kadang bermain game dan lain-lain lagi sesuai hobi mereka.
Karena waktu istirahat siang ada 2 jam, jadi mereka sempat tidur siang bagi yang ingin tidur.
Sementara Viora tidak ada istirahatnya, tangannya selalu bergerak-gerak mencoretkan pensil pada kertasnya.
.
Alhamdulillah, satu Minggu sudah aku buat cerita ini. Semoga aku bisa menyenangkan hati kalian dengan membaca karya recehku ini.