NovelToon NovelToon
CINTA UNTUK NATALIA

CINTA UNTUK NATALIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Harijati

"Love doesn't always end well." Kata-kata Malefince dalam film Malefince terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Malefince. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Proyek pdkt 2

Keluar dari pintu rumahnya, Yosef langsung masuk mobil yang sudah menunggunya

"Pagi bos." Sapa Jimmy yang duduk di belakang kemudi.

"Pagi." Sahut Yosef. Setelah meletakkan tas kerjanya di jok belakang. Mobil melaju meninggalkan rumah keluarga Abraham Laksono.

Diam-diam Jimmy mencuri pandang ke wajah Yosef.

"Ngapain lihat-lihat?" Tegur Yosef yang tahu gelagat asistennya.

Jimmy terkekeh, "Moodmu pagi ini kelihatan lagi baik."

Dengan tetap melihat sekitar jalan yang dilaluinya, Yosef menjawab, "bukankah selama ini moodku selalu baik. Paling tidak selalu stabil. Ga kayak kamu yang sering uring-uringan ga jelas, kayak remaja labil." Sinis Yosef.

"Ck, sontoloyo. Enak saja ngatain aku remaja labil. Aku uring-uringan juga gara-gara kamu yang suka ngasih kerjaan ga kira-kira." Dumel Jimmy.

"Eh, jadi selama ini kamu ga ikhlas kerja denganku." Sentak Yosef.

"Gaji yang aku kasih ke kamu juga melebihi standart." Sungut Yosef.

"Hehehe....iya sih." Sahut Jimmy.

Tidak ada yang tersinggung dengan perdebatan mereka yang seperti berantem. Mereka berdua seperti Tom dan Jerry kalau sudah ketemu. Tapi itu bentuk kedekatan mereka sebagai sahabat yang saling tahu bagaimana diri mereka masing-masing.

Tidak ada orang yang dapat memahami dan mengerti Yosef selain Jimmy dan tentunya papi mami Jimmy. Begitu pula sebaliknya, Yosef sangat memahami dan mengerti Jimmy. Bahkan saat ekonomi keluarga orang tua Jimmy sedang terpuruk, Yosef lah yang membantu Jimmy membayar uang kuliahnya dan kebutuhan sehari-hari. Yosef melakukan itu karena ia tahu Jimmy berteman dengannya motivasinya tulus. Jimmy tidak pernah memanfaatkan persahabatan mereka, sebab itu awalnya ia menolak saat Yosef membantu membayar biaya kuliahnya, tetapi Yosef kekeh ingin membantunya. Karena Yosef tidak mau sahabatnya tidak dapat melanjutkan kuliahnya, dan itu bisa berpengaruh pada masa depan Jimmy.

Demi membalas kebaikan Yosef, Jimmy bersedia saat Yosef memintanya bekerja dengannya selepas mereka menyelesaikan kuliahnya.

"Hmm....apa yang membuat pagi ini wajah bos secerah mentari?" Tanya Jimmy penasaran.

"Bukankah setiap hari wajahku selalu cerah, secara aku ini pria yang tampan dan mempesona." Kelakar Yosef menanggapi pertanyaan temannya itu.

"Huwekk! Cih baru tahu que kalau Bosque memiliki sisi kenarsisan yang tinggi." Ledek Jimmy yang disambut kekehan Yosef.

"Kalau boleh tebak, sepertinya proyek pdkt yang Lo mulai hari ini yang bikin Lo kelihatan bahagia." Tebak Jimmy.

"Memangnya kelihatan sekali ya? Kok aku merasa biasa saja." Elak Yosef mengedikkan bahunya.

"Ckk.." decih Jimmy.

"Sepertinya hati Lo Uda mantep deketin dia."

"Aku akan selalu mantap melangkah kalau sudah ambil keputusan. Kamu tau itu kan? Demikian juga dengan effortku untuk mendekati Natalia." Jawab Yosef dengan mantap.

"Cih..belum-belum Uda bucin. Gue jadi penasaran kalau dia sudah berhasil mendapatkan cinta Natalia. Bakal sebucin apa dirinya pada gadis itu." Batin Jimmy.

Empat puluh menit kemudian mereka sudah sampai di perusahaan. Mobil berhenti di depan pintu lobby, seorang security membuka pintu mobil untuk Yosef sambil mengucapkan salam dan memberi hormat pada Presdir perusahaan. Setelah menurunkan Yosef di depan pintu lobby, Jimmy berlalu membawa mobilnya ke paskir khusus mobil pejabat tinggi perusahaan.

Sementara menunggu Jimmy memarkirkan mobil, Yosef fokus melihat jadwalnya hari ini, selain meeting dengan divisi perencanaan struktur.

"Sstt...bos." bisik Jimmy yang sudah berdiri didepan bosnya.

Yosef mengangkat kepalanya dan melihat kode dari mata asistennya.

Yosef pun mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk mata Jimmy.

Hatinya seketika berdesir saat melihat sosok cantik yang berjalan elegan melewati pintu lobby tempat Yosef dan Jimmy berdiri.

Sementara itu Natalia, sosok cantik yang dilihat Yosef, sempat enggan untuk melangkah masuk lobby perusahaan demi melihat laki-laki yang belakangan ini mengusik hatinya berdiri bersandar pada salah satu pilar dalam lobby.

Natalia, gadis yang mempunyai self control yang cukup baik, sebaik emotional intelligence yang dimilikinya, memantapkan langkahnya masuk lobby.

Tidak ingin bertindak bodoh seperti hari kemarin, kali ini Natalia dengan berani menatap dengan sopan Presdir dan asistennya dan memberi salam.

"Selamat pagi pak." sapanya dengan tersenyum ramah disertai anggukan kecil sebagai tanda hormat.

Yosef terpaku melihat senyum Natalia yang memberikan desiran di dadanya, terlebih mendengar suara Natalia yang terdengar merdu di telinganya.

Jimmy memutar bola matanya melihat bosnya yang terpanah pada Natalia sampai tidak membalas sapaan gadis itu. Untungnya Jimmy langsung membalas salam Natalia.

"Sadar woi." bisik Jimmy sambil menepuk lengan Yosef.

"CK. Kau ini. Ga ada sopan-dopannya sama bos " gerutu Yosef jengkel.

"Habis bos, tingkahmu tadi bikin malu tau. Untung hanya beberapa gelintir orang di lobby ini dan lebih untungnya mereka ga lihat bagaimana liurmy hampir menetes karena terpesona pada pegawaimu sendiri. Gerutu Jimmy.

"Mana ada aku ngiler. Kau ini lebai. Uda ah, aku mau mempersiapkan diri untuk meeting jam 10.00 nanti." Gegas Yosef dengan langkah panjangnya yang diikuti Jimmy berjalan menuju lift khusus CEO atau Presdir.

Sementara itu, Natalia merasa dadanya berdegup saat menyapa bosnya tadi, mata bosnya yang tak lepas menatapnya kagum, demikian senyuman bibir seksi bosnya yang membuat wajah bosnya yang tampan makin mempesona.

Natalia mengedikkan kepalanya, berusaha mengusir wajah tampan Presdir Yosef.

"Seperti biasa, Natalia menjadi orang pertama di divisinya selain Maya yang datang lebih dulu.

Diletakkannya tas kerjanya di meja lalu diletakkannya pantatnya di kursi. Ia menghela nafas panjang. Sejenak menutup kedua matanya dan bersyukur sudah sampai di kantor dengan selamat. Berdoa minta hikmat dan kesanggupan dari Tuhan untuk menyelesaikan pekerjaannya hari ini.

"Pagi Nat." Sapa Maya yang datang diikuti pak Hasan dan Tama.

 "Pagi May." Sahut Natalia.

Setelah meletakkan tasnya di mejanya, Maya lanjut beranjak ke ruang pak Hendra seperti yang biasa dilakukannya saat baru tiba di kantor.

Tak lama ia keluar, bertepatan dengan pak Hendra yang baru datang bersamaan dengan Budi.

"Selamat pagi semua." Salam pak Hendra.

"Selamat pagi pak." Sahut Maya, Natalia, pak Hasan dan Tama.

Sebelum masuk ke ruangannya, pak Hendra menyampaikan informasi yang baru semalam diterimanya dari Jimmy.

"Oh ya. Untuk meeting nanti jam 10.00, pak Jimmy memberi tahu kalau ternyata ga semua harus ikut, hanya saya dan natalia yang ikut meeting. Kamu siap ya Nat."

"Iya, sii..ap pak." Jawab Natalia gugup karena terkejut kalau hanya dia dan pak Hendra yang meeting dengan Presdir.

Setelah memberi informasi. Pak Yosef beranjak ke ruangannya diikuti Maya yang akan membacakan jadwal manager hari ini, selain meeting jam 10.00 dengan Presdir.

"Kamu tumben gugup Nat, kaget ya? Tanya pak Hasan yang melihat gelagat Natalia.

'Iya pak, kemarin informasia semua staf divisi kita, kok jadinya hanya pak Hendra dan saya. Secara saya kan masih yunior." Keluh Nataliah.

" Sudah ga usah gugup dan takut gitu Nat. Kamu kan biasanya percaya diri menghadapi apapun. Siapa tahu ini membawa dampak positif bagi kariermu di sini." Timbrung Tama.

"Ya semoga saja." Sahut Natalia.

Natalia berfikir, kira-kira proyek apa yang akan dibicarakan nanti. Dan saat ini apa yang harus ia persiapkan. Sedangkan pak Hendra belum kasih instruksi apa-apa.

 Natalia mempersiapkan mentalnya menghadapi meeting dengan Presdir. Otomatis nanti dia akan banyak berinteraksi dengan pria yang sebenarnya ingin ia hindari.

Di liriknya Maya yang serius mengoreksi berkas-berkas yang akan diserahkan ke manajer Hendra.

Jam 9.45. Pak Hendra keluar ruangan dan bersama Natalia pergi ke ruang meeting di lantai tujuh yang berseberangan dengan ruang Presdir. Ruang meeting lantai tujuh, adalah ruang meeting khusus yang hanya dipakai bila Presdir mau.

Natalia beberapa kali ikut meeting di lantai enam, dan baru kali ini dia meeting di lantai tujuh, lantai khusus untuk CEO atau Presdir.

Pak Hendra dan Natalia sudah ada di lantai tujuh. Lalu pak Hendra menghampiri perempuan berusia empat puluh tahunan yang adalah sekretaris Presdir.

Sandra, perempuan anggun dan energik selama ini menjadi sekretaris pak Abraham. Sejak pergantian Presdir, pak Abraham minta Sandra menjadi sekretaris anaknya. Menurut Abraham, Sandra yang sudah tahu seluk beluk perusahaan dan pekerjaan Presdir, akan sangat membantu kinerja Yosef sebagai Presdir baru, selain juga dibantu Jimmy sebagai asisten Yosef.

Sandra yang melihat kehadiran pak Hendra dan Natalia, langsung mengarahkan mereka ke ruang meeting

"Di tunggu sebentar ya pak, sebentar lagi pak Yosef datang. Beliau masih terima telpon dari rekan klien." Terang Sandra, lalu permisi kembali ke mejanya.

Pak Hendra mengambil tempat duduk. Lalu meminta Natalia duduk di sebelahnya.

" Duduk di sini Nat. Kita tunggu Presdir."

"Baik pak." Sahut Natalia lalu mengambil tempat duduk di sebelah manajernya.

Sementara di ruang Presdir, tampak Yosef baru selesai menerima telpon dari salah satu kliennya. Sementara Jimmy duduk di sofa, menunggu Yosef untuk meeting sebentar lagi.

Yosef menghela nafas melirik ke Jimmy tanpa berkata apa-apa.

"Bagaimana? Sudah siap bertemu pujaan hatimu?" Goda Jimmy menaik turunkan alisnya.

Yosef melirik jam tangannya tanpa meladeni godaan Jimmy.

"Apa mereka sudah di ruang meeting?" Tanya Yosef.

"Sandra tadi sudah mengabari kalau pak Hendra dan Natalia sudah menunggumu." Jawab Jimmy.

Mereka berdua segera beranjak ke ruang meeting.

Yosef memasuki ruang meeting dengan berwibawa, disusul Jimmy di belakangnya

Pak Hendra dan Natalia berdiri menyambut kedatangan Presdir dan asistennya.

"Silahkan duduk."Perintahnya kepada mereka yang ada di ruang meeting. Yosef duduk di kepala meja di kursi yang dikhususkan bagi Presdir.

Mata Yosef menatap Natalia, sejenak mereka saling berpandangan. Natalia dengan tenang menatap bosnya. Ketenangan yang membuat hati Yosef mengaguminya.

Yosef memutuskan pandangannya dari Natalia,lalu berbicara kepada pak Hendra.

"Pak Hendra, saya punya tanah di Buleleng Bali. Saya berencana membuat resort di sana. Sementara ini sudah berdiri sebuah villa yang saya bangun lima tahun yang lalu. Lahan disekitarnya masih luas. Sangat bagus bila dibangun resort untuk tempat berlibur."Jelas Yosef.

Sementara Jimmy menyalakan layar proyektor yang menampilkan villa dan lahan tanah seperti yang dijelaskan Yosef.

Pak Hendra dan Natalia mengarahkan pandangannya ke layar proyektor.

"Lalu tugas apa yang bapak berikan kepada kami?" tanya Hendra.

"Saya serahkan proyek ini kepada Natalia. Dan saya harap tidak ada yang keberatan dengan keputusan saya." Jelas Yosef yang membuat Hendra dan Natalia terkejut.

Sedangkan Jimmy diam-diam tersenyum melihat reaksi Hendra dan Natalia.

"Bagaimana Nat? Tanya pak Hendra menoleh ke Natalia.

Sesaat Natalia menghela nafas dan dengan tenang berkata, " Saya berterima kasih untuk kepercayaan yang pak Presdir berikan kepada saya, secara saya masih yunior dan belum banyak pengalaman. Tapi, maaf, bukankah lebih baik diberikan kepada yang lebih senior. Sekali lagi maaf saya tidak bermaksud menolak perintah bapak."

Yosef tersenyum, "Justru dengan proyek ini dapat menambah pengalaman. Anda akan banyak belajar dari proyek ini. Secara ini proyek kecil dan tidak beresiko. Anda juga tidak sendiri, ada arsitek yang akan mendampingi. Anda juga bisa mencari pegawai untuk anda jadikan asisten.

"Bagaimana menurut pak Hendra? Sebagai manajer Natalia, pak Hendra pasti tahu bagaimana kinerja Natalia." Tanya Yosef, memandang serius Hendra.

"Memang benar saya tahu bagaimana kinerja Natalia selama ini. Juga dari nilai akademisnya yang excellent. Saya percaya Natalia mampu melaksanakan tugas dari pak Presdir." Jawab Hendra.

"Okey. Sudah fix ya. Dan Natalia, anda sudah boleh mempersiapkan diri dari sekarang. Habis meeting ini, kamu langsung temui saya di ruangan saya untuk membahas proyek ini. Saya kira, meeting cukup sekian. Selamat siang." Yosef langsung berdiri, berlalu meninggalkan ruang meeting.

Disusul pak Hendra yang tidak lupa menjabat tangan Natalia Mengucapkan selamat untuk proyek yang diterimanya tanpa harus bekerja keras membuat proposal.

"Selamat ya Nat. Saya percaya kau pasti bisa. Sukses ya." Ucap Hendra memberi semangat pada Natalia.

"Terima kasih pak untuk doanya. Saha harap pak Hendra tak keberatan kalau saya minta masukan dan bimbingan dari pak Hendra." Kata Natalia merendah.

"Baik-baik." Sahutpak Hendra menepuk- nepuk lembut bahu Natalia. Anak buahnya yang sudah ia anggap seperti anaknya.

Keluar dari ruang meeting, Natalia berjalan menuju meja sekretaris.

"Bu, saya diminta pak Yosef untuk menemuinya." Lapor Natalia

"Oh ya Langsung ketuk pintunya saja Nat." Sahut Sandra.

Setelah mengucapkan terima kasih, Natalia beranjak menuju ruang Presdir.

sampai di depan pintu yang tertulis Ruang Presdir yang tertutup rapat, Natalia menghela nafas panjang. Tak dapat dipungkiri kalau saat ini ia merasa gugup. Setelah menenangkan debat jantungnya, dengan pelan Natalia mengetuk pintu di depannya. Setelah mendengar perintah masuk dari balik pintu, Nataliapun.membuka pintu dan masuk.

"Permisi pak."

Tampak Yosef terlihat duduk dikursi kebesarannya dan menatapnya.

"Silahkan duduk." Perintah Yosef menunjuk kursi di depan.mejanya

"Terima kasih." Sahut Natalia lalu duduk di kursi yang tersedia di depan meja bosnya.

Yosef mengambil flasdisc lalu diserahkannya kepada Natalia

"Semua hal tentang proyek ada di fd ini. Kamu boleh mempelajarinya."

"Saya sudah pilih arsitek dan asisten untuk membantumu. Hari Sabtu ini kita akan langsung berangkat ke Bali Ada dua hari untuk kamu mempersiapkan semua keperluan mu."

Natalia kaget, baginya semuanya terlalu mendadak. Belum sempat hilang terkejutnya karena dapat tugas memimpin proyek, ditambah dengan harus langsung meninjau tempat proyek dikerjakan.

Natalia menatap Yosef dengan bingung.

"Mengapa diam? Kamu tidak keberatan kan kalau kita pergi hari Sabtu?" Tanya Yosef menatap lekat Natalia

"Saya ingin resort itu segera dikerjakan. Meskipun kelihatannya terlalu terburu-buru, tapi semuanya saya sudah persiapkan dengan matang."

"Saya pilih hari Sabtu, supaya kamu bisa beristirahat di sana sampai hari Minggu. Sehingga Senin bisa memulai pekerjaanmu dengan tubuh dan pikiran yang segar."

"Kalau tidak ada yang kamu tanyakan, kamu boleh kembali ke ruanganmu." Perintah Yosef. Natalia mengucapkan terima kasih lalu permisi meninggalkan ruangan Presdir.

Setelah Natalia meninggalkan ruangannya, Yosef menghela nafas lega. Dipejamkannya matanya. Bibirnya tersenyum bahagia.

Tak bisa dipungkiri, berhadapan dengan Natalia terlalu lama bisa membuat dirinya sakit jantung. Tiap kali matanya berserobok dengan Natalia, jantungnya berdebar tak beraturan.

"Jadi begini rasanya jatuh cinta." Desah Yosef sambil membayangkan wajah Natalia yang sulit hilang dari pikirannya.

1
Siti Aminah
semakin seru jalan cerita nya
Author Ra
Hai, aku udah mmpir dan like ni, mampir juga yuk ke karya ku😊kita saling beri feedback dan dukungan sesama author baru, terimakasih
Yati: ok, terima kasih ya
total 1 replies
martina melati
pujangga yg pandai merangkai kata?
Yati: ./Kiss/😘😘😘🙏🙏🙏
total 1 replies
martina melati
wow langsung to the pointttt....
Yati: wkwkwk......begitulah sifat Yosef ses. 🙏
total 1 replies
martina melati
bsk2 bawa bekal lebih buat maya jd gk mkn dkantin
kairin
bagus bgt alur ceritanya, lanjut dong
Ppp Yooo: trima kasij
Yati: thanks Kairin😘
total 2 replies
Siti Aminah
ditunggu kelanjutan nya
Siti Aminah
ditunggu kelanjutan segera
Marhen Edy Ardiyanto
lanjut thot
Siti Aminah
makin seru
Siti Aminah
tidak sabar menunggu episode selanjutnya
Siti Aminah
tidak sabar menunggu episode berikutnya
Ppp Yooo
cerita fiktik yang mengandung edukativ. dapat menambah wawasan. Afa unsur reliji yg mengingatkan kita untuk tidak memiliki hati yg jahat. Roman- roman asmara mulai terasa. untuk karya pertama cukup bagus. dan selanjutnya lebih ditingkatkan kemampuan menulisnya.
Marhen Edy Ardiyanto
kasian reno
Marhen Edy Ardiyanto
lanjut kak, tuntaskan jangan bikin penasaran
Marhen Edy Ardiyanto
semangat kak
Marhen Edy Ardiyanto
kasian Natalia. diam diam cinta
Marhen Edy Ardiyanto
Natalia jangan cepat menilai seseorang
Marhen Edy Ardiyanto
lanjut thot. penasaran meski di awal ceritanya belum m seru
Yati
Semoga senang dengan karya perdana saya, tentang seorang gadis yang menghindari cinta Krn menganggap cinta tidak selalu berakhir bahagia
Yati: misi yang mulia
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!