NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sleep Call

Author Pov

"Gimana pertemuan dengan profesor Leon Tam?"

"Luar biasa bu, dia sih masternya teori ya bu. Jadi banyak tau tentang pengkajian teori ya bu. Dan dia memberikan banyak informasi sekali tentang tujuan penelitian ibu ini. Apalagi sekarang kita kan sedang melakukan survey dan review. Jadi apa yang disampaikan profesor Leon tadi sangat membantu pengisian data yang udah aku susun..." ucap Tami begitu bersemangat sampai bu Jenette juga mendapatkan energi yang sama dari Tami.

"Saya kira hanya saya yang merasakan kesenangan itu Tam. Ini cukup memberikan peluang lebih cepat untuk kita mendapatkan data-data dan metode lebih sistematis pengerjaan penelitian ini ya Tam..."

"Hmmm.." jawab Tami mengangguk tersenyum.

"Besok kita melakukan survey lapangan ya bu sama profesor Leon?"

"Yaa, dan dia akan mengajak salah satu temannya yang juga ahli untuk mengolah data ,jadi nanti kita akan dibantu untuk mengolah data lebih expert lagi..." ucap bu Jenette.

"Waaah keren keren, jadi nggak sabar untuk besok ya bu..."

"Ya mudah-mudahan orangnya bisa ya Tam, tapi kalaupun besok belom bisa , toh kita masih punya banyak waktu disini untuk ketemuan sama dia...." ucap bu Jenette. Disusul anggukan oleh Tami.

Bu Jenette dan Tami sedang dalam perjalanan menuju sungai Cam, yang merupakan bagian dari kota Cambridge paling indah. Dan kebanyakan orang kesini itu melakukan piknik atau punting. Punting ini merupakan kegiatan naik perahu menyusuri sungai. Naik perahu ini ada dua pilihan. Bisa menyewa perahu untuk sendiri dan mengayuh sendiri atau bisa didampingi seseorang yang akan berdiri dibelakang bangku penumpang dan mengayuh perahunya dengan dayung.

Sesampainya di sungai Cam, Tami dan bu Jenette segera mencari tempat untuk duduk. Tapi sebelum mendapatkan tempat duduk bu Jenette langsung mengajak Tami menaiki perahu.

"Mau langsung naik perahu aja nggak Tam? Kayanya ini udah terlalu sore, jadi kita nikmati sore kita dulu sebelum kita pergi ke alun-alun..."

"Mmmm saya mau lihat-lihat dulu deh bu cara perahunya berjalan di atas sungai itu. Soalnya saya cukup takut naik perahu..." jawab Tami malah membuat gelak tawa bu Jenette.

"Masa sih Tam?? Saya kira nggak ada hal yang bikin kamu nggak berani coba..."

"Yaa ada beberapa hal yang perlu pertimbangan juga bu..." jawab Tami tertawa. Begitu juga dengan bu Jenette tertawa lepas mendengar jawaban Tami.

"So, gimana nih? Kamu yakin mau duduk aja atau mau coba ikut saya menikmati sungai Cam?" tanya bu Jenette. Tapi sebelum Tami menjawab pertanyaan bu Jenette, handphonenya Tami berdering. Dan saat dilihat.

'Emril Calling'

"Hmmm baiklah sepertinya kamu menikmati pemandangan sungai Cam dari sini saja ya Tam. Biar saya aja yang menikmati sungai Cam dengan perahu itu..." ucap bu Jenette menggoda Tami. Tami terlihat tersenyum sipu malu, tapi dia membiarkan bu Jenette pergi menuju perahu itu.

Seperginya bu Jenette, Tami segera mencari tempat untuk duduk dengan nyaman, setelah duduk dengan nyaman Tami mengangkat telepon dari Emril.

"Ya..." jawab Tami.

"Haii.." ucap Emril suaranya terdengar parau.

"mmm tumben, udah di tempat tidur ya?"

"Mmm iya...ko nggak ada kabar ya setelah lunch..."

"Oh yaa maaf, tadi setelah selesai sama prof Leon, aku dan bu Jenette langsung ke sungai Cam. Dan ini baru banget sampe disini..."

"Mmm ngapain disitu?"

"Naik perahu, tapi cuma bu Jenette. Aku cuma duduk duduk aja. Mmm kamu lelah banget kayanya..."

"Yaa aku cukup lelah nggak ada kamu disamping aku. Ternyata seberat ini ditinggal kamu lama-lama. Udah nahan kangen, harus keteteran pula ngerjain semuanya sendirian. Bisa nggak sih kamu lebih cepet pulangnya...." mendengar pernyataan Emril, Tami senyum-senyum sendiri.

"Yaa cuma dua minggu itu nggak lama lah Emr...lagi juga kan kita udah bahas point-pointnya kamu tinggal menjabarkan aja. Emang kegiatan kamu apa aja sih sang pujangga?"

"Hmm pujangga?"

"Yaa kan kamu terkenal punya banyak kalimat pujangga untuk bikin orang tersanjung..."

"Hmmm kalau orang itu kamu, aku memang punya banyak segudang kata manis, tapi kalau itu orang lain, aku nggak punya kalimat sama sekali..."

"Hahahaaa...gombalnya abang satu inii.."

"Abang? Ya ampun Tam baru berapa hari LDR aja kamu udah nganggap aku abang abang sekarang, gimana kalo udah nyampe dua minggu, kamu nganggap aku apa ya..."

"Ahahahaaa..." mendengar protes Emril, Tami malah tertawa. Tapi hal itu membuat Emril ngoceh nggak karuan dengan suara paraunya. Entah untuk membuktikan atau mengomel karena Tami susah sekali percaya sama ucapan-ucapan manisnya.

"Terus kamu nggak menikmati sungai Cam dong?"

"Menikmati ko. Bahkan lagi menikmati banget. Duduk sendirian, ngeliat pemandangan sungai Cam dengan beberapa perahu yang melintas. Lalu melihat pemandangan di sekitarannya malah bikin lebih nyaman..."

"Ditambah aku temenin, iya kan?"

"Ahahhaaa PD nya kamu itu enggak abis-abis ya..."

"Itu pasti kenyataan kan?" Tami hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Dia selalu kehabisan kata kalau Emril sudah bersikap manja dan manis seperti ini.

"Hari ini aku sempet kelewatan lunch. Soalnya jadwa praktikum ada dua, setelahnya aku kuliah, lalu aku bikin materi lagi buat besok materi kuliah. Sebelum futsal aku tugas kelompok dulu. Udah selesai itu aku futsal sama Bara dan kawan lainnya..." ucap Emril yang semakin berat suaranya.

"Yaudah sekarang tidur kalau kamu cape, besok juga kan kamu masih dari pagi udah ke kampus..."

"Iyaa bener, besok aku ada kuliah pagi, praktikum, terus kuliah lagi sampai sore...."

"Yaudah mulai tidur deh..."

"Taammm kangen..."

"Yaa..."

"Sama?"

"Iyaa..."

"Terus aku dibiarin tidur sendirian gitu?"

"Ini dari tadi aku elus rambut kamu biar kamu cepet tidur..."

"Aahh kangen, pengen sekali-kali bener tidur disamping kamu..."

"Udah tidur deh, jangan ngoceh mulu..."

"Hmmm nggak paham orang kangen berat ya..."

"Ya peluk lah kalau kangen..."

"Ini aku peluk, peluk erat biar kamu enggak pergi-pergi. Mmm lama-lama aku susulin kamu nih..."

"Iyaaa aku tunggu..."

"Hah? Serius? Kalau serius ditungguin aku beneran nyusul nih. Aku cari tiket dari sekarang..."

"Yaudah aku tungguin. Tapi kamu yakin bakal ninggalin tanggung jawab kamu. Pasti bunda kecewa..." ucap Tami sambil senyum senyum menggodanya.

"Tuh kan kaya biasa deh, pasti langsung mematahkan lagi semangat aku..."

"Mmm itu kan pengingat ajaaa..."

"Ah udah lah nggak usah kasih aku harapan sering-sering. Aku kejebak terus sama cara main kamu..."

"Hahahahaa...ngambek deh kaya biasa...yaudah sekarang tidur aja. Katanya capeee..."

"Iyaa emang cape, tapi kalau ngobrol intens gini sama kamu sambil menikmati waktu-waktu mau merem tuh, malah bikin aku rela begadang kayanya..."

"Apaan sih...udah deh tiduur..."

"Masih disayang-sayangkan?"

"Iyaa emang enggak kerasa?"

"Mm kerasa ko, terus sleep kiss nya ?"

"Udah loh, emang nggak kerasa ya..."

"Enggaaakkk...ulang ulang sleep kiss nya..."

"Mmmm..."

"Mmuach.... Aku aja deh yang kiss biar kerasa lebih lama..." ucap Emril membuat Tami senyum-senyum bahkan menundukkan kepalanya.

"Night Emril...."

"Night sweety..." ucap Emril.

"Peluk juga dong..."

"Iyaa....." jawab Tami terlihat matanya menatap ke satu arah.

Tanpa Tami sadari dari tadi gerak geriknya, ekspreisnya menjadi perhatian khusus bu Jenette. Dia kadang ikut tersenyum melihat ekspresinya Tami saat malu malu atau senyum sambil geleng-geleng kepala. Bu Jenette menyadari Tami dan Emril sedang ada di fase jatuh cinta tapi bu Jenette paham kalau mereka hanya butuh ruang untuk mereka saja tanpa ada orang lain tau tentang privacy nya mereka.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!