NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan

''Barra kamu sudah sadar?" tanya Ayana pada anaknya yang terus memanggil-manggilnya

''ibu'' panggil Barra tanpa membuka matanya

''ibu disini Barra, kamu baik-baik saja kan? apa kamu merasa sakit?" tanya Ayana dengan khawatirnya

Barra akhirnya dengan perlahan membuka matanya, ia menatap orang tua nya yang berdiri di depan tempat tidurnya. mereka berdua tampak emosional mungkin karena Barra sudah sadar.

''aku akan memanggi dokter" ujar Aidan pergi membalikan badan keluar untuk memanggilkan dokter.

tidak selang lama, dokter pun datang untuk melakukan pemeriksaan pada Barra pasca sadar.

''kondisi Barra cukup stabil, suasana hati anak anda sebagian besar di pengaruhi oleh suasana hati orang tua nya. jadi kalian harus hati-hati agar keadaan ini tidak terjadi lagi" jelas dokter setelah memeriksa Barra

saat dokter mengatakan itu, nenek Lakes memasuki ruangan Barra karena dia tidak bisa tenang jika harus menunggu kabar Barra dari rumah dan pergi langsung ke rumah sakit.

''saya sudah tua, saya tidak punya keinginan lain sekarang. satu-satunya harapan saya adalah agar Barra bisa sembuh kembali'' ucap nenek pada dokter

''nenek, Barra pasti akan membaik" sanggah Aidan

''aku tidak memintamu untuk memutuskan hubungan dengan Almira, tapi bisakah kamu setidaknya berpura-pura di depan Barra?'' pinta nenek pada cucunya itu

''aku alkan melakukannnya" jawab Aidan

\=\=\=

sudah dua hari Aidan dan Ayana merawat Barra di rumah sakit, Aidan bahkan tidak berangkat ke kantor ia mengurus pekerjaannya sambil menemani Barra. tapi selama dua hari ini, Barra tidak mau berbicara dengan Aidan. apalagi aidan tidak paham bagaimana menghadapi anak kecil, jadi hubungan anak dan ayah itu menjadi kaku.

''sepertinya aku tidak perlu memberi tahu Kai, dia masih di luar negri pasti sangat sibuk dengan pekerjaannya, lagipula kondisi Barra sudah muai membaik sekarang" ucap Ayana dalam hatinya

''Ayana??" ucap seseorang

''KAi. kau?" Ayana terkejut

entah bagaimana dia bisa tahu kondisi Barra, tapi Kai tiba-tiba muncul di ruangan Barra sambil membawa koper yang menandakan dia baru kembali dari luar negrinya.

''Ayana apakah kamu tiba-tiba menjadi bodoh?" tanya Kai sedikit jengkel

''kenapa kamu sudah kembali Kai?" tanya Ayana heran

''akku kembali untuk menemui Barra" ujar nya menjawab keterheranan Ayana

''paman Kai?" ucap Barra tidak kalah terkejut

''barra bagaimana kondisimu?" tanya Kai sambil memeluk Barra lalu mengusap pucuk kepalanya dengan lembut.

''paman Kai, aku baik-baik saja" jawan Barra sambil tersenyum

''Barra sudah membaik sekarang, seharusnya kamu tidak perlu buru-buru kembali. ini minumlah" ujar Ayana sambil memberikan secangkir air hangat kepada Kai.

''jika jasmine tidak memberitahuku, apa kamu berencana tidak akan memberi tahuku semua ini? kenapa kamu tidak memberi tahuku Ayana?" ujar Kai

''aku......'' ucapan Ayana terpotong saat Kai memegang ke dua tangan nya

''lain kali jika ada masalah jangan sembunyikan dariku, karena di dalam hatiku barra sangat penting aku sudah menganggapnya seperti anakku sendiri'' jelas Kai

''baiklah, aku akan memberitahumu lain kali" ucap ayana sebari menganggukan kepalanya

''ekhm.....!'' terdengar suara batuk dan ketukan dari pintu yang setengah terbuka.

aidan yang baru kembali dari luar hanya berdiri di depan pintu.

''ayana ikut aku sebentar, dokter ingin bertemu dengan kita" ujar Aidan

''Kai bisakah kamu menjaga Barra sebentar?" pinta Ayana

''pergilah, aku akan menjaga barra di sini" balas Kai

Ayana mengangguk lalu pergi mengikuti Aidan keluar, mereka berjalan berdampingan menuju ruangan dokter. tiba-tiba Aidan meraih pinggang Ayana dan memeluknya.

''ayana apa kau baik-baik saja?" tanya Aidan

''aku baik-baik saja, lepaskan aku" balas Ayana

Aidan kembali memikirkan kejadian di ruangan Barra saat Kai memeluk Barra  lalu memegang ke dua lengan istrinya.

''mereka terlihat seperti keluarga asli yang beranggotakan tiga orang dan aku adalah orang luar" guman Aidan dalam hatinya

''lepas AIdan'' Ayana berusaha melepaskan pelukan Aidan dari nya

''Ayana, ada apa dengan mu? sekarang aku bahkan tidak bisa meyentuhmu sedikitpun, sedangkan Kai bisa menyentuhmu semaunya dan kalian tersenyum bersama" balas Aidan bertanya pada Ayana

''Aidan, omong kosong apa yang kamu bicarakan?" ujar Ayana

''pikirkan tentang sikapmu terhadapku akhir-akhir ini, kamu seolah-oalah tidak melihatku. kenapa kamu memperlakukanku seperti itu? aku ini suamimu berhentilah menggoda pria lain di depanku" ucap Aidan

''jadi sebenarnya kamu masih ingat kalau kamu adalah suamiku? aku kira kamu sudah melupakannya, karena kamu sudah pergi selama empat tahun lamanya. tapi kenapa kamu tidak terus melupakannya saja? apa gunanya mengingatnya sekakang? aku tidak pernah mempermasalahkan urusanmu dengan wanita lain, dan sekarang kamu mengatakan padaku bahwa tidak boleh menggoda pria lain?'' balas Ayana yang mulai tersulut emosi pada suaminya itu.

mata Aidan menatap Ayana dengan tatapan yang tidak dapat di artikan ''Ayana, coba ucapkan sekali lagi!'' ujar nya

''tentu aku bisa mengatakannya tidak hanya sekali lagi, bahkan bisa ratusan kali. Aidan dengarkan aku! siapa yang aku pikirkan dan siapa yang bersamaku dan apa yang kami lakukan itu tidak ada hubungannya denganmu!!'' jawab Ayana dengan berani ''jadi jika ingin mengekangku, bagaimana jika kamu memutuskan hubunganmu dengan Almira dulu? itu sangat adil bukan untuk kita sebagai pasangan suami istri, jika kamu tidak bisa melakukannya itu berarti kamu tidak punya hak untuk memintaku mengikuti perintahmu" lanjut Ayana.

''aku yakin, seumur hidup ini kamu tidak akan bisa melakukan itu" ucap Ayana lagi

Ayana mendorong tubuh Aidan lalu berjalan ke ruangan dokter, baru beberapa langkah ia berpapasan dengan Almira tapi itu tidak membuatnya menghentikan langkanhnya ia tetap melanjutkannya untuk ke ruangan dokter.

Almira yang mementikan dirinya sendiri juga tidak menghiraukan Ayana, ia melirik Ayana sekilas lalu berjalan menghampiri Aidan dan memeluknya.

''Aidan kenapa akhir-akhir ini aku sulit sekali untuk melihatmu, kau bahkan tidak datang untuk melihatku walau sebentar'' rengek Almira pada Aidan

Ayana akhirnya berhenti dan menoleh ke Arah dimana Aidan dan Almira berada. ''benar yang aku katakan" ucapnya dalam hati

Ayana tidak melihat mereka lagi dan kembali melanjutkan jalannya ke ruangan di mana dokter berada.

''nyonya Ayana  kenapa anda datang sendirian? di mana tuan Aidan?" tanya dokter sesampainya Ayana di sana.

''dia tiba-tiba ada sesuatu yang harus di urus dok, jadi........'' sebelum Ayana menyelesaikan kalimatnya, pintu diketuk dan aidan masuk lalu duduk di kursi  bersebelahan dengan Ayana

''dokter maaf saya terlambat" maaf Aidan

Ayana meliriknya untuk beberapa saat dan berucap dalam hatinya '' aku pikir dia sibuk mengurusi Almira"

''dokter ada apa anda meminta kami datang kesini?'' akhirnya Ayana bertanya pada dokter

''nyonya Ayana, jangan terlalu gugup saya hanya ingin berbicara tentang kesehatan Barra. saya harap anda berdua ingat apa yang saya katakan terakhir kali, tolong berikan dia lingkungan yang bahagia dan tenang karena itu akan mempengaruhi kesehatannya dan juga tentang penyakinya semoga nyonya bisa mengandung dan melahirkan anak lagi secepatnya, sehingga kami juga bisa membantu Barra secepatnya" jelas dokter mengingatkan pasangan suami istri itu

''baik dok....'' balas Aidan mengerti

''hubungan Aidan dan barra sangat renggang, nanti bagaimana barra menjalani hidupnya tanpa ayah? dan jika aku melahirkan anak lagi aku takut ketika anak itu tumbuh besar dan mengetahui bahwa dia di lahirkan hanya untuk menyelamatkan Barra. tapi aku sangat egois jika aku tidak melakukannya'' jelas Ayana dalam hati nya

mereka meninggalkan ruangan dokter dan kembali ke kamar barra tanpa mereka saling berbicara sedikitpun.

''kamu  kembali dululah, aku mau mencari rangga dulu" ujar Aidan dan hanya di angguki Ayana tanpa menghiraukannya

saat membuka pintu kamar rawat Barra, Ayana mendengar suara keributan dari dalam.

''pergi aku tidak ingin melihatmu! aku juga tidak ingin ibuku melihatmu!" teriak Barra pada Almira yang ternyata berada di sana bersama Soraya

''Barra jaga sikapmu? bibi Almira datang untuk menjengukmu, kenapa kamu malah menyuruhnya pergi? siapa yang mengajarimu sikap tidak sopan seperti ini" tegur Soraya bata cucunya itu

''kau memang anak liar, persis seperti ibumu!'' ucap Almira kesal

''nyonya Soraya, Barra baru saja pulih dan membutuhkan lingkungan yang tenang silahkan pergi jiga kalan hanya datang untuk ribut" ujar Kai

''siapa kamu? kenapa kamu peduli dengan urusan keluarga kami? tuan Kai apa hakmu mengatakan hal seperti itu padaku? kamu hanya teman Ayana, apakah hubungan kalian lebih dari sekedar teman?" tanya Soraya menuduk karena mulai terpancing emosi.

''nyonya Soraya, tolong ucapkan kata-katamu dengan bermartabat, jangan mengatakan sesuatu tanpa memikirkannya dengan matang. nada bicaramu terlalu agresif dan sangat tidak enak di untuk di dengar" kai membalas ucapan Soraya

''siapa kamu? beraninya mengajariku!" ujar Soraya dengan nada menekannya

PLAK

satu tamparan keras mendarat di pipi Ayana  saat dia mendorong Kai ketika Soraya ingin menamparnya,

''Ayana kamu baik-baik saja?" tanya Kai khawatir

''ibu....'' lirih barra yang melihat ibunya tertampar

Kai mengambil sapu tangannya untuk menyeka darah yang keluar dari sudut bibir Ayana

''aku baik-baik saja Kai"

''sekarang siapa yang percaya kalau kalian berdua hanya bertemat?" ejek Soraya

''aku dengan hormat memanggilmu sebagai ibu, tapi bukan berarti kamu bisa berbicara omong kosong dan menginjak-injaku sesukamu, Barra baru saja pulih dari operasi kan? kamu tahu dia hampir kehilangan nyawanya?'' jelas Ayana

''apa gunanya aku mengetahui itu?'' balas Soraya tidak peduli

''lalu apa kamu melihat Barra sebagai cucumu? jika kamu melihatnya sebagai cucumu, kamu harus tahu kalau dokter dengan tegas mengatakan bahwa dia perlu istirahat. kamu jelas tahu bahwa  Barra  tidak suka melihat wanita ini tapi kenapa kamu harus membawanya ke sini? apa kamu sengaja ingin mencelakai anakku?'' heran Ayana pada orang yang di sebuynya ibu mertua

"Ayaan....!!'' ucapnya dengan nada tinggi

Soraya ingin menampar Ayana lagi tapi niatnya terhenti saat ia mendengar suara pintu terbuka dan memperlihatkan Aidan masuk ke dalam.

''ada apa ini? Almira kenapa kamu di sini?" tanya Aidan kebingungan

''Aidan aku...... aku baru tahu kalau Barra juga di rawat disini, jadi aku datang untuk menjenguknya tapi saat aku masuk, aku tidak menyangka barra sangat marah dan menyuruhku keluar" ucap Almira mengadu

''akulah yang membawa almira ke sini, meskipun dia sedang sakit dia masih menghawatirkan barra. jadi dia meminta ku membuatkan bubur untuk barra tapi apa kau tahu apa yang di lakukan anakmu? dia berkata tidak sopan pada almira'' sanggah Soraya dengan kesal

''karena dia orang jahat, dia jahat pada ibuku aku tidak mau menerima makanannya" barra berucap

''Aidan kau dengar kan? lihat bagaimana Ayana mendidik anaknya?" menyalahkan Ayana

''keluar! kalian semua keluar sekarang!" teriak Ayana yang kehabisan kesabaran pada mereka

''jangan bersikap keterlaluan Ayana!" ujar Soraya

''KELUAR'' teriak Aidan dengan penuh penekanan

.

BERSAMBUNG.............!!!

1
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
lanjjutttt 💪🤗
muna aprilia
lnjut
Fikri Syahroni
jgn lama2 up thor
Uthie
Baguslah kalau sudah tahu kamu Aidan 😌
Retno Harningsih
up
Fikri Syahroni
kuraang thor, up lg
Uthie
Seruuu 👍👍👍
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!