Rei Yamazaki, seorang putra keempat dari pemimpin Yakuza yang sangat terkenal dan disegani.
Akan tetapi, Rei yang lahir dari ibu seorang Hostess dan bukan istri sah membuat Rei dan ibunya pergi meninggalkan Jepang dan tinggal di Indonesia.
Dari kecil, Rei di didik untuk tidak tampil menonjol. Ibunya tidak memberikan pelajaran atau ilmu bela diri sehingga membuat Rei menjadi pemuda bodoh dan pecundang.
Maka dari itu, Rei selalu dibully oleh teman-teman sekolah nya.
Meski ingin menyembunyikan sosok Rei dari pantauan ayahnya namun, sebuah tragedi terjadi.
Ibunya Rei meninggal dunia karena bencana kebakaran di rumah nya.
Hingga suatu waktu, Rei mendapatkan sebuah system yang dimana para penggunanya mampu meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan sebagainya.
Dengan system itu lah kehidupan Rei berubah dan dia pun ingin mencari kebenaran dari kematian ibunya itu dengan pergi ke Jepang.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Rei Yamazaki dengan Nano Machine System.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakuza System | Bab 22
...Sewer (2)...
Di waktu ini, Casino Sewer lantai 1 bawah tanah dihebohkan dengan kemunculan pemenang Jackpot Slot petir Zeus yang berhadiah kan 100 juta Yen ditambah Kartu Emas member Sewer.
Tidak lama kemudian, Rei dihampiri oleh gadis cantik dengan pakaian stelan blazer merah dan rambut terkuncir.
"Selamat kepada anda yang telah mendapatkan hadiah Jackpot permainan slot!" ucap gadis seraya membungkukkan badannya.
Rei pun membalasnya dengan senyuman dan menundukkan kepalanya.
"Tuan, sebelum menerima hadiah. Ketua kami ingin bertemu dengan anda!"
Mendengar itu, Rei sontak tersenyum senang lantaran tujuan yang sebenarnya dia pergi ke Sewer ingin bertemu dengan Daigo Miyazaki.
"Baik. Aku akan menemuinya," jawab Rei.
Gadis itu pun mengembalikan posisi badannya.
"Tuan, silahkan ikut dengan saya!" seru gadis.
Setelah itu, Rei mengikuti gadis tersebut.
Lokasi ruangan pemimpin mereka berada di lantai 6 bawah tanah dan saat pintu lift terbuka, Rei sontak disambut oleh ruangan hall yang sangat besar dengan berdindingkan aquarium raksasa.
Tidak lama kemudian, Daigo yang datang berjalan dari samping depan kearah Rei seraya berkata,
"Orang bijak mengatakan, jangan pernah meremehkan anak muda yang teraniaya. Kita tidak kalau beberapa tahun kedepan, anak muda itu akan menjadi lebih kuat dan bahkan bisa menguasai dunia." Daigo menghentikan langkah tepat didepan Rei, "Bukan kah begitu?" ucap Daigo yang diakhiri dengan senyuman kecil.
Gadis yang mengantar Rei itu sontak menundukkan kepalanya.
"Terimakasih, Sayaka. Kamu sudah boleh melakukan pekerjaan mu yang lain!" seru Daigo.
"Baik, Ayahanda," jawab gadis yang bernama Sayaka.
Setelah itu, Sayaka berbalik badan dan menundukkan kepalanya kearah Rei yang mana Rei juga menundukkan kepala sebagai respon nya. Lalu, dia meninggalkan ruangan.
Sesaat setelah itu, Daigo memperkenalkan dirinya.
"Maaf, aku belum memperkenalkan diri. Aku Daigo Miyazaki, pemilik dari Sewer Klub ini. Jadi, aku harus memanggil mu siapa? Shinichi atau ... Rei Yamazaki," ucap Daigo dengan senyuman kecil.
Rei pun tersenyum kecil, "Seperti nya aku memang tidak bisa menyembunyikan identitas ku dihadapan Paman Daigo. Namun, dengan ini aku bisa lebih mudah untuk berbincang-bincang."
Daigo tersenyum kecut, "Seperti nya juga kamu terlalu meremehkan ku, Rei. Aku bisa saja memberitahu anggota klan naga yang ingin kepala mu. Tapi, aku tidak melakukan nya. Kenapa?" Daigo menempelkan telunjuk ke dada Rei, "Karena kau boneka yang cukup menarik. Bagaimana, tidak? Di usia mu yang masih 16 tahun, kamu berhasil membunuh seluruh keluarga angkasa di Indonesia hanya demi balas dendam gadis rendahan."
Mendengar sahabat nya di hina, Rei pun mengepalkan tangannya dengan erat untuk menahan amarahnya namun, dia tidak boleh marah demi tujuannya utama nya.
Daigo melepaskan tangan dari dada Rei dan berbalik badan, "Jadi, apa tujuan mu mendatangi ku?"
Rei pun menenangkan diri dan menjawab nya, "Apakah paman tahu tentang kematian ibuku? Siapa yang telah membakar rumah kami?" tanya dingin Rei.
Mendengar itu, Daigo tersenyum kecil.
"Kamu tahu, Rei?! Informasi itu merupakan informasi rahasia yang ada di Klan 7 Naga maka dari itu, harga dari informasi itu cukup mahal," jawab Daigo.
"Iya. Aku tahu. Aku akan membayarnya berapa pun yang paman minta," jawab dingin Rei dengan tatapan tajam.
"Rei, aku tidak membutuhkan uang. Apalagi itu dari mu," jawab Daigo.
"Jadi, apa yang harus kulakukan?" tanya Rei.
Daigo tersenyum lebar dan berbalikan badan nya.
"Tunjukkan tekad mu dengan bertanding di Battle Cage!" seru Daigo.
Battle Cage merupakan sebuah pertandingan satu lawan satu diatas ring namun, seusai namanya. Pertandingan itu tidak hanya diatas ring melainkan kedua peserta akan dikurung didalam kandang sampai salah satu dari lawan mereka tidak sadarkan diri atau menyerah.
Lalu, pemenang dari Battle Cage ditentukan dengan bertarung empat kali berturut-turut tanpa istirahat dan hadiah ditentukan dari hasil pertaruhan untuk pemenang itu sendiri.
Memahami itu, Rei pun menjawab nya dengan tegas.
"Baiklah. Aku akan mengikuti battle Cage. Kapan pertandingan nya?" tanya Rei.
"Sekarang juga jadi persiapkan diri mu dan tenang saja, kamu akan tetap menjadi Shinichi Pratama," jawab Daigo.
Rei pun tersenyum kecil dan menjawab nya, "Aku mengerti. Jika hanya itu bayaran untuk informasi yang ku butuhkan, aku akan mengikuti nya."
Seusai mengatakan itu, Rei berbalik badan keluar ruangan.
"Aku harap kamu akan memberikan tontonan yang luar biasa," jawab Daigo dengan senyuman lebar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
