menceritakan seorang bernama Garet Adelson, dia sebenarnya adalah seorang pewaris dari perusahaan Adelson dari ibukota, namun karena rencana dari ibu tirinya yang bernama Bellona yang mengusir Garet dari keluarga Adelson, dia harus menanggung cacian dan hinaan dari ibu mertuanya yang kejam.
namun suatu ketika Garet akhirnya bisa mengungkap kebusukan ibu tirinya dan berhasil mengambil hak nya kembali dan bisa merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiranggadwi Bramantya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA TIDAK PANTAS MEMBUATKU BERLUTUT
" Ibu tidak perlu menjual istriku, aku akan membantu perusahaan ayah" Garet berkata dengan percaya diri.
Angel mengerutkan kening, dia tidak mau mempermalukan Garet, tapi dia juga tidak yakin dengan perkataan Garet.
Angel juga heran dengan perubahan sikap Garet hari ini, biasanya Garet hanya diam dam menurut, tapi sekarang dia seperti orang yang berbeda, dia berani membantah perkataan ibuku dan juga sangat berwibawa.
" Apa? apa aku tidak salah dengar?, kamu mau membantu perusahaan suamiku dengan kemampuanmu? lelucon macam apa ini" ucap Amara sambil tertawa.
Orang-orang di sekitarnya juga ikut menertawakan Garet, mereka rasa Garet hanya bisa membual, siap yang tidak tahu bahwa keadaan Gemston Group sekarang dalam keadaan kritis, dan di ambang kebangkrutan, kalau Garet benar-benar bisa menyelesaikan masalah perusahaan Gemston, mereka tidak akan meminta bantuan kepada David sekarang.
" Aku kira dia hanya orang yang tidak berguna, tapi ternyata dia juga orang yang pandai membual hahahah" ejek salah satu wanita yang ada di samping David.
" Ikutlah denganku " Garet tidak memperdulikan ejekan dari orang-orang dan langsung menggandeng tangan Angel dan berkata dengan percaya diri.
" Beraninya kamu menyombongkan diri di depanku, dengan satu kata dariku, perusahaan Gemston akan bangkrut dalam tiga hari" melihat Garet yang hendak mengajak Angel untuk pergi, David langsung berdiri dan berkata dengan mengancam.
" Sialan, cepat berlutut dan minta maaf kepada Direktur David, Garet " Teriak Amara sangat panik.
" Dia tidak pantas membuatku berlutut " ucap Garet dengan sinis.
" David... aku, aku minta maaf atas sikap suamiku, tolong jangan masukan ke dalam hati" Angel melepaskan tangan Garet dan berkata dengan memelas.
" Angel... " Garet ingin menghentikan ucapan Angel tapi langsung di hentikan oleh Angel.
" Cukup Garet, aku tidak bisa melihat perusahaan hancur " Angel menyela Garet.
" Angel, aku sudah memberimu kesempatan, kalau kamu benar-benar ingin berbicara denganku, datanglah ke tempatku besok malam, mari kita berbicara dengan nyaman dan tanpa gangguan " David melirik Garet dengan sinis dan tersenyum penuh kemenangan.
" Baiklah David, besok malam aku akan menemani putriku untuk datang dan..." Amar ingin mengatakan sesuatu tapi langsung di sela oleh David.
" Maaf bibi, aku hanya ingin berbicara dengan Angel, bibi tidak perlu repot-repot untuk menemani Angel" ucap David dengan tersenyum licik.
David mempunyai rencana liciknya kepada Angel, jika Amara iku, rencananya akan berantakan, jadi dia menolak kalau Amara ikut.
" Baiklah, aku mengijinkan Angel untuk berbicara dan bernegosiasi denganmu besok malam " Amara tidak berani menolak permintaan David.
" Ibu... " Angel tidak habis fikir dengan ibunya.
Angel pun langsung beranjak pergi meninggalkan mereka.
" Kenapa kamu masih berdiri di sini? cepat kejar kakakku" ucap Calista sambil mendorong Garet dengan kasar.
" kamu memang tidak berguna " Amara kembali memarahi Garet.
" Jika terjadi sesuatu kepada putriku, aku akan mem**nuhmu " tambah Amara dengan perasaan tidak bersalah.
Garet mengabaikan Amara dan dengan tatapan penuh amarah melirik David, Garet berlari menyusul Angel.
Angel sudah tau rencana David yang sebenarnya, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak ingin melihat perusahaan keluarganya bangkrut.
Dia juga tidak ingin melihat keluarganya di usir oleh neneknya dan keluarga besarnya.
" Angel " Garet menarik tangan istrinya dengan lembut.
" Jangan sentuh aku " Angel melepaskan genggaman tangan Garet dengan kasar.
