NovelToon NovelToon
Memeluk Yudistira

Memeluk Yudistira

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gulla

Ini tentang Naomi si gadis cantik ber-hoodie merah yang dibenci ibu dan kakaknya karena dianggap sebagai penyebab kematian sang ayah.

Sejak bertemu dengan Yudistira hidupnya berubah. Tanpa sadar Naomi jatuh cinta dengan Yudistira. Pria yang selalu ada untuknya.

Namun sayangnya mereka dipisahkan oleh satu garis keyanikan. Terlebih lagi tiba-tiba Naomi divonis mengidap kanker leukimia.

Apakah semesta memberikan Naomi kesempatan untuk memperjuangkan cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Kelas masih sepi. Naomi  sengaja datang pagi sekali. Ia juga menghindar dari Yudistira. Karena  tadi pagi tiba-tiba ia mimisan. Ia takut jika cowok itu akan berlebihan  dengan penyakitnya. Wajahnya juga terlihat pucat. Hal itu akan menambah  rasa khawatir Yudistira. Ia ingin terus menerus menjadi beban.

Ketika Naomi duduk. Ia  terkejut mendapati Nara yang berlarian menuju kelas. Temannya itu  padahal jarang sekali berangkat pagi. Ada apa gerangan?

"Nao, tau nggak?"

"Nggak tau."

"Aku belum selesai ngomong." Balas Nara sebal.

"Yaudah ngomong aja."

Kemudian Nara  mengeluarkan ponselnya. Ia menunjukkan sebuah pesan pada Naomi dengan  bahagia. Matanya penuh binar menjelaskan hal terindah yang ia dapatkan.  Akhirnya Sadewa akan menjadi miliknya.

"Kak Dewa mau nembak aku. Lihat dia bilang mau ditembak pakai apa. Ih so sweet banget. Tahu nggak aku balesnya apa? Aku bales mau boneka, bunga, coklat sama  es pisang ijo." Naomi tersenyum kecil membaca pesan aneh Nara. Sepertinya Nara belum sadar. Jika ditembak yang Sadewa maksud itu bukan  cinta tapi ditembak beneran. Ia jadi teringat pesan terakhir yang  diberikan Sadewa padanya untuk mengatakan pada Nara ingin ditembak  dengan pistol atau benda lainnya.

"Romantis banget Kak Sadewa."

"Jangan terlalu berharap banyak Nar. Kalau jatuh sakit." Naomi mencoba membuka mata Nara untuk tidak terus menghayal.

"Dukung dong, masa kamu nggak dukung aku sama Sadewa."

"Iya aku dukung."

Tepat saat itu sebuah  pesan masuk muncul di ponsel Nara. Gadis itu tersenyum sumringah ketika  tahu jika Sadewa yang menghubunginya. Nara langsung bersemangat dan  memamerkannya pada Naomi.

"Nahkan Kak Dewa chat aku lagi. Pasti dia mau ngajak ketemuan."

Nara membuka pesan  tersebut. Keningnya berkerut melihat sebuah gambar yang dikirim Sadewa.

Ia langsung mendownloadnya. Ia penasaran setengah mati. Jantungnya  berdebar kencang dua kali lipat dari biasanya. Ia berharap cintanya  terbalas. Lalu ketika gambar berhasil di download, ia terkejut mendapati

sebuah gambar pistol.

"Naomi, kok Kak Dewa kirim gambar pistol. Apa maksudnya ini?" Naomi tersenyum kecil, ia sudah menduga.

"Dia mau nembak kamu pake pistol itu."

"APA????"

"GIMANA INI?? PASTI KAMU BOHONGKAN NAOMI. NGGAK MUNGKIN KAK DEWA MAU NYAKITIN CEWEK CANTIK KAYAK AKU!!!"

"Cabe diem lo! Pagi-pagi udah bikin keributan." Leo langsung mengomeli Nara bahkan melempar tas

gadis itu dari kursinya. Leo tidak suka tempatnya di gunakan cewek  jadi-jadian seperti Nara. Nara yang emosi memukuli Leo dengan ganas.  Kemudian mereka kejar-kejaran mengelilingi ruangan kelas sambil

meneriakkan satu sama lain.

Naomi menggelengkan  kepalanya melihat tingkah ke dua orang itu. Mereka lebih mirip Tom and Jerry, tapi mereka cocok. Naomi terdiam, ia teringat Vano. Pulang sekolah nanti ia harus pergi ke rumah sakit. Ia juga akan izin sebentar datang terlambat ke Kafe. Sebelum itu ia harus datang ke markas Vano mencari keberadaan orang itu.

***

Naomi menatap markas anak wolves, dirinya benar-benar nekat datang kesini. Jujur ia tidak takut, ia tidak pernah takut dengan apapun. Ia sudah terbiasa hidup  disudutkan oleh karena itu ia tidak ingin terus ditindas.

"Wah lihat nih cewek nyalinya gede juga berani dateng kesini." Suara Atta menyadarkan Naomi jika ia tidak sendiri di sini.

Naomi membalikkan badan menatap cowok itu. Bukan hanya Atta ada kelima cowok lagi namun ia tidak

mengenalinya. Naomi tersenyum menyambut ucapan Atta. Tidak ada rasa  takut sama sekali di wajahnya. Hal itu membuat anak buah Vano terkagum. Pantas saja Vano selalu ngotot ingin tanding dengan Naomi.

"Domba kecil berani sekali dateng ke markas serigala. Nggak takut nanti diterkam?"

"Vano dirawat dimana?"

"Kalau gue nggak mau kasih tau lo, gimana?"

Naomi menarik napas, ia kesal menatap Atta. Ia ingin cepat pergi, sebelum Yudistira curiga. Cowok itu sedari tadi mengirimnya pesan. Padahal Naomi sudah mengatakan jika ia ada urusan sekolah sebentar. Tapi, Yudistira tidak percaya.

Bug!

Naomi menendang kaki Atta tanpa ada rasa bersalah. Sedangkan Atta menatap Naomi tidak percaya. Sial! Gadis itu kecil itu memang tidak punya rasa takut.

"Kasih tau aku dimana Kak Vano dirawat atau aku bakal lapor ke Kak Yudistira kalau kalian lagi nyerang aku sekarang." Naomi mengambil ponselnya, mengarahkan nama kontak panggilan Yudistira.

Atta berdecak, ia memaki dalam hati. Padahal disini ia yang diserang. Jika Yudistira percaya dengan bualan Naomi. Markas ini bisa hancur dalam sekejap. Keluarga Anggara itu harus diwaspadai.

"Oke, gue kasih tau. Ayo ikut gue."

***

Naomi berada di kamar rawat Vano. Ternyata yang dikatakan Yudistira semalam benar. Vano hanya cedera biasa, kepalanya sudah di jahit. Bahkan, cowok itu sudah sadar. Bahkan menatapnya tajam. Seakan tak suka dengan

kehadirannya.

"Jadi dia yang bikin kamu sekarat?" Suara pria paruh baya membuat Naomi mendongak. Sepertinya itu suara ayah Vano. Ia tahu pasti ia akan disalahkan atas kecelakaan Vano. Tapi, ia tidak takut. Karena ia tidak salah. Jadi untuk apa takut.

"Nama kamu siapa?" tanya Riki.

"Naomi, Om."

"Kamu hebat sekali bisa bikin anak Om tidak berdaya seperti ini." Anaknya yang keras kepala sepertinya bisa bertobat jika di dekatkan dengan gadis ini.

"Bagaimana jika kamu saya angkat menjadi adik Vano? Saya akan memberikan semua fasilitas hidup dan juga harta warisan sebanyak 25 persen." Naomi terkejut mendengar itu. Apa maksud ayah Vano ingin mengangkatnya menjadi anak? Seharusnya ia diperlakukan kasar bukan seperti ini.

"Ayah apa maksudnya ini? Aku tidak mau memiliki adik seperti dia." Vano yang sedari tadi diam ikut bicara. Ia merasa ayahnya sudah keterlaluan. Mau mengangkat anak dan memberikan harta warisan. Vano tidak sudi berbagi.  Apalagi dengan Naomi. Ia tidak mau mereka menjadi saudara.

"Naomi, bisakah kamu keluar sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan dengan  anakku." Naomi menurut, ia tahu diri posisinya disini. Namun ia merasa aneh dengan tawaran ayah Vano. Kenapa pria paruh baya itu menginginkannya menjadi anak?

Riki menatap Vano, lalu menghembuskan napas. "Kamu tahu siapa anak perempuan tadi?"

"Naomi, anak SMP yang sok jago-"

"Dia anak dari ayah yang sudah kamu tabrak sampai meninggal Vano!" Riki dengan tegas mengatakan itu. Sontak hal itu membuat Vano terkejut. Bagaimana bisa? Bahkan ia tidak menyadari hal itu.

"Lalu kenapa? Bukannya ayah sudah memberikan uang yang banyak untuk keluarga  mereka." Bagi Vano dosa masalalunya sudah di bayarkan.

"Kamu belum berubah. Ayah merasa gagal mendidik kamu. Mau sampai kapan kamu arogan dan keras kepala seperti ini. Bahkan kamu tidak merasa bersalah sama sekali telah membunuh seseorang." Vano diam tidak menjawab. Ia lebih memilih untuk tidur. Kepalanya pening karena ucapan ayahnya.

"Ayah telah memutuskan akan mengangkat dia sebagai adik kamu." Kemudian Riki pergi meninggalkan Vano yang masih sibuk berpikir. Vano merasa takdir sengaja melakukan ini padanya. Apa ia harus menebus semua dosanya?Vano tersenyum, apa ini waktunya Tuhan menghukumnya?

1
gulla daisy
sedih ceritanya tapi bagus
gulla daisy
Kasian Naomi
gulla daisy
Sedih banget novelnyaaa
wgulla_
ayo
Damiri
awas aja
Damiri
naomi sabar ya
Damiri
sedih jadi naomi
Damiri
lanjut
Damiri
bagusss
Damiri
lanjut suka kak
Damiri
bagus
Damiri
bagus sekali aku suka
Binti Masfufah
menarik
wgulla_: udh lanjut kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!