NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Popy & Momy

"Vei, lihat topi ini! " Peter menunjuk topi rajut dengan motif bertelinga kelinci.

"Wah... !" Mata Vei berbinar senang.

Peter dengan semangat mengambil topi rajut motif kelinci itu, namun melihat motif T-rex, dan motif hewan lainnya, Peter semakin semangat memilih dan masing-masing satu motif hewan ia angkut ke troli.

"Peter, topi di-"

"Ssssttt... ini urusan kami lelaki! " ucap Peter memotong pembicaraan Vei yang belum sempat ia selesaikan.

"Terserahlah! " Vei menyerah kalah.

Vei mendorong troli mengikuti langkah Peter yang berjalan sambil menggendong Alberto.

Di luar jam kerja Peter, kegiatan yang ia lakukan adalah membunuh waktu untuk bayi kecil itu.

"Sini, biar aku saja yang menggendong Alberto. " Ucap Vei saat melihat Alberto merengek pelan dalam gendongan Peter.

"Ssssttt! " bisik Peter, menepuk-nepuk lembut bokong bayi kecil itu. Alhasil bayi itu kembali terlelap tidur. Mata Peter seolah memberitahukan bahwa ia ahli menangani situasi ini.

Vei memutar bola matanya malas.

"Katanya, kalau bayi ini sering menghabiskan waktu dan sering menempel seperti ini, maka wajah bayi ini bakalan meniru wajahku juga! " Bisik Peter ke Vei.

Vei menatap horor wajah Peter. "Ngak mungkin! " Bisik Vei pada Peter.

Peter meledek dengan tampang usil, lalu melangkah pergi menjauh dari Vei.

"Sudahlah! " gumam Vei mengangkat bahu.

Vei memandang boneka kanguru dengan bayi kanguru di kantong perutnya. 'Seperti seseorang! ' batin Vei tersenyum memandang dan memutar-mutar boneka itu.

"Oh? Kak Vei? ini beneran kakak? "

Vei terkejut melihat tangan yang memegang bahunya.

"Adek? " Ucap Vei terkejut.

Perempuan itu langsung memeluk tubuh Vei dan membisikkan sesuatu di telinga Vei.

Sontak Vei mendorong tubuh perempuan itu.

"Auuwwww! Sakit, Kak! " Adek meringis kesakitan.

Dan kejadian saat Vei mendorongnya disaksikan oleh sepasang mata dari jarak yang tak jauh dari mereka berdua.

Pria itu langsung bergegas menghampiri dan menolong Adek.

"Kamu tidak apa-apa sayang? Mana yang sakit? Apa terluka? " Tanya pria itu panik memastikan tubuh Adek .

"R-Re-Reno... " Ucap Vei hampir tak bersuara.

Reno menolong Adek untuk berdiri. Menatap nyalang pada Vei.

Vei menggeleng tak percaya dengan semua yang dilihatnya saat ini.

Vei menggenggam pegangan troli kuat-kuat. Refleks melangkah mundur.

Namun, Reno melangkah mendekat ke arah Vei.

Adek mencegat tangan Reno, mengisyaratkan kata 'jangan! ' dengan menggelengkan kepala.

Reno memahami maksud kekasihnya itu, tapi ia tak terima jika kekasihnya yang karena kelemah lembutan nya malah Vei manfaatkan dengan bersikap kasar begitu.

Reno melepaskan cegatan tangan Adek di lengannya, "Tenanglah, aku hanya tak mau kamu kekasihku di jahati wanita penyihir itu! " Ucap Reno pelan pada Adek.

Tubuh Vei bergetar takut. Kilasan ingatan itu kembali muncul dalam pandangannya.

Tubuh Vei tak kuat berdiri di atas kedua kaki lemahnya. Luruh dengan keringat dingin yang membulir di keningnya.

Reno tersenyum miring.

"Wajahmu cantik, tapi hatimu busuk! " ucap Reno memandang Vei hina, ia melirik sejenak troli milik Vei, 'Topi bayi? Bayi? '.

"Dasar jalang! " Reno emosi mengetahui Vei saat ini sudah memiliki anak saja. Tangan kanannya melayang sudah di udara, siap-siap mendarat di pipi Vei. Seperti dahulu, saat itu.

Vei tak mampu bergeming. Tubuhnya tak bisa di gerakkan lagi. Pikirannya penuh dengan ketakutan masa itu kembali menyerbunya kini dengan tangan orang yang sama.

Vei melirik sejenak. Yah, seperti dulu juga, saudara perempuannya itu menikmati dengan senyum 'kemenangan' di sana.

TAP!

Tamparan itu tercegat dalam cengkraman tangan Peter. Begitu kuat Peter mencengkram.

Menyadari tenaganya kalah, Reno menarik tangannya, namun tak bisa juga ia lepas dari cengkraman itu.

"Jangan ikut campur masalah orang lain! Lepaskan! " Reno menghentakkan tangannya.

Jika bukan karena Alberto dalam gendongannya, sudah pasti ia akan menghabisi pria yang telah merendahkan Vei.

"Tampangmu tidak ada bedanya dari hatimu! " Ucap Peter penuh penekanan.

Kalimat itu melukai harga diri Reno. "Apa maksudmu?! " Bentak Reno tak terima.

"Ayok, mom. " Ucap Peter membantu Vei berdiri, "Apa perlu ku gendong? Jika tak mampu berjalan sekarang, popy masih bisa menggendong momy. "

"Sial! " umpat Reno emosi.

"Momy, Popy? " Gumam Adek dari belakang, melangkah mendekat ke sisi Reno.

'Kak Vei sudah menikah? Dengan pria tampan itu? ' sang Adek memandang dengan perasaan tak suka, 'Dari pakaian pria itu, itu pakaian mahal, berarti dia pria yang kaya raya! Harusnya aku yang di posisimu itu kak Vei! Kau tak pantas di sana! " batin Adek tak terima.

"Kak Vei, apa ini kakak iparku? Kakak sudah menikah rupanya, aku turut bahagia kak Vei dan untuk kakak ipar juga! " Adek melangkah maju untuk bersalaman.

Vei menepis kasar tangan sang Adek .

Reno tersulut emosi, kekasihnya lagi-lagi diperlakukan kasar oleh Vei.

"Jahat sekali kamu, Vei! Dia sudah baik-baik berlaku sopan padamu! Hanya karena kamu kakaan seenaknya -"

"Ayok Momy, kita pergi saja dari sini! " Ucap Peter, tak membiarkan kedua orang itu memuaskan emosi pada Vei.

Hanya melihat wajah Vei saat ini, Peter sudah mengerti bahwa Vei sekarang ingin cepat pulang.

Di sisi lain, sang Adek menangis dalam pelukan Reno.

"Apa aku jahat sampai kak Vei tak mau menyalamku? Apa salah aku? "

"Tidak sayang, tidak! Kamu tidak salah, justru Vei yang jahat padamu. Karena dia tahu kamu adik yang lemah lembut, membuatnya bertingkah kasar padamu. Tapi tenanglah, aku disini, aku akan selalu menjagamu, tak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi, sayang. " Reno mengecup pucuk kepala Adek.

Adek tersenyum senang. Namun, disisi lain tak ikhlas melihat Vei mendapatkan pria tajir dan setampan itu.

"Ayok? " Ajak Reno kemudian. Keduanya pun berjalan pergi.

'Benar saja kata mama! Kamu selingkuh dariku, Vei! Wajah bayi itu persis sama dengan wajah pria itu. Tanpa tes DNA pun itu sudah terbukti anak pria itu. Tak mungkin itu anakku! '

Batin Reno dengan pandangan tajam.

"Sayang, kamu mikirin apa? " Ucap Adek menyadari raut wajah Reno yang berubah.

Reno tersentak, "Bukan, Bukan apa-apa! " Jawab Reno tersenyum.

Di sisi lain, di kediaman keluarga kecil Peter.

Vei yang sudah membasuh wajahnya duduk diatas sofa empuk.

Peter memberikan Alberto ke gendongan Vei.

"Vei, Alberto sepertinya sudah haus! " ucap Peter.

"Eh? Haus? Oh Iyah? " ucap Vei, lalu memberi minum bayinya.

Kilasan ingatan tadi membuatnya lupa keadaannya saat ini. Bahkan berapa bodohnya ia tak menyadari bahwa ia saat ini sudah memiliki bayi.

Pikirannya berkecambuk di dalam otak. Tak tahu harus bagaimana.

Peter sekali lagi menyadari raut wajah itu, raut yang menyimpan sesuatu yang sepertinya Vei tak mau memberitahukan padanya.

"Vei, minum dulu, ini bisa untuk menenangkan perasaanmu. " Ucap Peter memberi segelas teh hijau pada Vei.

"Jika ada yang ingin kamu ceritakan, silahkan saja. Kita ini sahabat, Vei, Jangan lupa itu! Namun, kalau memang belum bisa menceritakannya sekarang, juga tidak apa! " Ucap Peter tulus.

Vei menatap Peter, "Akan ku ceritakan padamu. Namun, aku ingin tidur sebentar saja. Maaf, tapi boleh kamu yang jaga Alberto sebentar, Peter? "

Peter mengangguk, "Tentu! Ya sudah istirahatlah! "

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!