NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.

Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.

Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?

Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Aku menemukanmu

Huateng terbang menembus dinding hotel bintang lima, mencari kamar tinggal Qixuan disana.

Penciuman Huateng sangatlah tajam sehingga dia mampu membaui aroma orang yang dia incar meski dalam jarak radius berapa mil jauhnya.

Huateng terus terbang, melesat kilat di dalam hotel bintang lima, tempat dimana Qixuan berada sesuai informasi yang didapatnya dari Haocun.

Seluruh area hotel langsung bercahaya terang saat Huateng terbang disana.

Hembusan kepakan sayapnya berhamburan penuh cahaya kemilauan, memenuhi setiap area hotel yang dilaluinya ketika Huateng melintasinya.

Terdengar suara dengung nyaring yang mengiringi kedatangannya.

Huateng melesat cepat lalu terbang naik seraya berputar-putar saat berada di dalam hotel bintang lima. Dia mengendus-endus, untuk mencari-cari aroma tubuh Qixuan.

Kedatangannya tak seorangpun yang mengetahuinya bahkan tak akan ada yang mengira jika ada malaikat hadir disana bersama mereka.

Sesaat Huateng menghentikan laju gerakannya, terdiam dengan terus mengendus-endus.

"Qixuan...", gumamnya berbisik sembari mencari-cari ke sekitarnya.

Huateng bergerak kembali ke jalan yang tercium oleh aroma Qixuan lalu terbang naik mengitari sebuah ruangan di lantai atas hotel, terlihat disana sinar kemilau berpendar-pendar terang dari arah kamar di sudut ruangan hotel.

"Aku menemukanmu, Qixuan...", ucap Huateng.

Huateng melanjutkan gerakannya menuju ke arah kamar yang terletak di sudut.

Sinar kemilau yang berasal dari arah kamar semakin lama semakin berkilauan terang serta bertambah penuh cahaya.

Huateng mempercepat laju gerakannya ke arah kamar yang dipenuhi oleh cahaya sinar terang lalu berhenti tepat di depan pintu kamar yang agak terbuka.

Aroma Qixuan semakin bertambah menyengat dari dalam kamar, membuat Huateng penasaran dengan yang ada di dalam kamar tersebut.

Menengok sekilas lalu mendorong pintu kamar hotel.

"Qixuan...", gumamnya seraya masuk dengan tubuh setengah melayang ringan.

Huateng mencium aroma tubuh Qixuan yang semakin menguat dari dalam ruangan kamar hotel.

Saat Huateng melangkah masuk ke dalam kamar hotel, dia tidak melihat Qixuan di sana.

Namun, Huateng melihat anak laki-laki kecil

 sedang duduk di atas ranjang tidur sembari bermain game. Dan di punggung anak kecil itu tampak dua sayap berwarna putih yang mengepak pelan.

Huateng langsung terkesiap diam, tubuhnya mendadak tegang serta berubah kaku sedangkan degup jantungnya terus berdetak kencang.

DEGH... !

DEGH... !

DEGH... !

Suara detak jantungnya sampai terdengar keluar, membuat Huateng semakin gelisah.

WUSHHH... !

Kepakan sayap Huateng bergerak ringan saat dia melangkah mendekat ke arah tempat tidur lalu berhenti tepat di sisi ranjang dengan pandangan lurus, menatap anak laki-laki di atas ranjang.

Suasana terasa lain, kehangatan timbul disekitar mereka ketika keduanya saling berpandangan satu sama lain.

Anak kecil laki-laki itu menatap Huateng dengan ekspresi tertegun.

"Siapa kau ?" tanyanya.

Huateng tersadar lalu menjawab dengan canggung.

"Aku... ?! Aku..., mmm... ?! Namaku Huateng...", sahutnya.

"Huateng ? Wow ! Namamu sama dengan nama belakangku !" ucap anak kecil itu terpana lalu melompat turun.

Anak kecil laki-laki mengitari Huateng yang berdiri diam dengan sayap dipunggung mengepak pelan.

"Namaku Bao Huateng ! Dan kenapa kita sangat mirip sekali ???" ucap Bao kecil dengan lincahnya, bergerak mengelilingi Huateng.

Huateng diam tapi dia terlihat pucat saat anak kecil laki-laki besayap itu menyebutkan nama lengkapnya "Bao Huateng".

Tap... !

Tap... !

Tap... !

Bao Huateng masih mengitari Huateng yang berdiri terdiam serta mematung.

Sorot mata Huateng berubah teduh ketika dia melihat Bao Huateng yang memiliki kemiripan dengannya.

"Bagaimana kau masuk ?" tanya Bao seraya memperhatikan dua sayap milik Huateng dengan seksama.

"Aku melihat cahaya terang dari kamar ini ketika aku melintas menuju kamarku", sahut Huateng.

"Apa kita sama ?" tanya Bao.

Bao Huateng hendak menyentuh sayap milik Huateng tiba-tiba saja dua sayap putih itu mengepak kuat, menyentakkan Bao kecil sehingga dia memekik keras.

"Maaf, maaf...", ucap Huateng saat melihat Bao menjadi terkejut.

"Woah... ! Sayapmu indah sekali, Huateng !" sahut Bao kecil lalu bersorak ceria sambil bertepuk tangan.

"Terimakasih", ucap Huateng sembari tersenyum.

Mendadak saja Bao Huateng kecil memeluk tubuh Huateng sembari tertawa kecil.

"Aku suka denganmu, Huateng", kata Bao.

Tubuh Huateng mengeras kuat saat Bao Huateng memeluk dirinya, seolah-olah seluruh detak nadinya berhenti seketika. Dan membuat tubuh Huateng berubah membeku bagaikan bongkahan es.

"Qixuan...", gumamnya lirih seraya memejamkan kedua matanya rapat.

Terlihat hatinya tercabik-cabik kuat saat melihat kemiripan dirinya dengan Bao Huateng.

Mungkinkah Bao Huateng adalah anaknya dengan Qixuan.

Huateng melangkah mundur, mengejutkan Bao Huateng yang memeluk erat dirinya, nalurinya langsung berubah lembut dan membuat sang malaikat jatuh terduduk.

WUSHHH... !

Kedua sayap Huateng menutupi tubuhnya sehingga dirinya tak terlihat oleh Bao kecil.

Bao Huateng berlari kecil ke arah Huateng yang bersembunyi dibalik dua sayap putihnya sembari berteriak pelan, memanggil nama Huateng.

"Huateng !" panggil Bao.

Bao Huateng berdiri di dekat Huateng yang duduk di lantai kamar hotel dengan dua sayap menutup rapat tubuhnya.

"Huateng...", panggil Bao lagi.

SRET... !

Huateng menyembulkan kepalanya dari balik kedua sayap putihnya lalu melirik pelan ke arah Bao kecil.

"Apa ?" sahut Huateng.

"Kenapa denganmu ?" tanya Bao kecil seraya berjalan semakin mendekat.

Huateng menggeleng pelan saat Bao kecil bertanya padanya tentang dirinya yang tiba-tiba bersembunyi di balik dua sayap kokohnya.

"Aku baik-baik saja...", sahut Huateng kemudian.

"Apa kau sakit, Huateng ?" tanya Bao kecil yang berusaha melihat Huateng di balik sayapnya.

"Tidak !" jawab Huateng lalu terdiam menunduk.

"Kenapa kamu bersembunyi ?" tanya Bao kecil sembari membungkukkan badannya ke arah Huateng duduk.

"Aku selalu seperti ini jika hatiku sedang gelisah", sahut Huateng.

"Oh... ?!" gumam Bao kecil dengan ekspresi polosnya mengamati Huateng.

"Apa kau ingin duduk bersamaku, Bao... Huateng... ?" ucap Huateng seraya melongok keluar dari balik sayap putihnya.

"Ya !!!" sahut Bao kecil lalu tersenyum lebar.

Huateng kemudian membuka kedua sayap kokohnya, berwarna putih, agar Bao kecil dapat duduk bersama dengannya.

Ketika kedua sayap milik Huateng mengepak lebar disisi kanan-kirinya, muncul sinar kemilau terang berhamburan disekeliling mereka.

Kehangatan kembali menyeruak hadir diantara Huateng dan Bao kecil saat mereka bersama, tampak Bao Huateng berlari mendekat lalu duduk di atas pangkuan sang malaikat.

Sret... !

Sayap Huateng kembali bergerak ke arah depan lalu menutupi tubuh keduanya.

"Apa kau suka, Bao ?" tanya Huateng.

"Ya, kau sangat hangat, Huateng !" sahut Bao kecil yang duduk di pangkuan Huateng.

"Dan apakah kau tinggal sendirian di kamar ini ?" tanya Huateng.

"Tidak...", sahut Bao kecil sambil menggeleng pelan.

"Benarkah itu ? Tapi aku melihatmu sedang duduk sendirian di kamar hotel ini lalu siapa yang mengirimmu kemari ?" tanya Huateng.

"Ibuku sedang pergi", sahut Bao kecil sembari mendongak.

"Pergi ? Kemana ? Denga siapa ?" tanya Huateng mulai menyelidiki.

"Ibuku keluar tadi, beli obat", jawab Bao kecil seraya mengulurkan tangannya ke arah cahaya kelip-kelip yang berterbangan di atasnya.

"Obat ? Apa dia sakit ?" tanya Huateng semakin penasaran.

"Tadi ibuku demam", ucap Bao kecil.

"Oh, dia demam...", sahut Huateng lalu mendongak ke arah cahaya kemilau di atas mereka kemudian menghela nafas pelan.

"Lihat cahaya milikmu lebih banyak dari punyaku !" kata Boa kecil.

Terdengar suara tawa riang dari Bao Huateng saat dirinya asyik melihat kilau cahaya terang yang sangat hangat berterbangan di atasnya.

Kedua tangan mungilnya terangkat ke atas sembari menggapai-gapai penuh ceria.

Terlihat wajah Huateng yang berubah cerah saat mendengar suara tawa renyah Bao kecil, sehingga hatinya langsung berubah hangat dan terasa sangat damai.

"Yah...", gumam Huateng lalu tersenyum.

1
Hera Imoet
syukaaaaa bingittt 😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!