Dahye seorang mahasiswi semester 6 yang harus terjerat dengan paksaan perjodohan dari orang tua nya. Dahye terpaksa menikah dengan seorang pria tampan dan mapan yang sudah berumur 30 tahun. Diawali dengan rasa yang belum ada sama sekali sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi cinta mereka justru di uji oleh banyak masalah-masalah keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjatuh lemah
Dahye pun pergi ke tempat ia membuat janji dengan seseorang.
Ternyata dia pergi untuk men jumpai seorang dokter handal bagian jantung yang terkenal di Negara itu.
"Selamat sore dok" sapa Dahye
"Ya selamat sore juga" jawab dokter itu.
"Baiklah dokter mungkin saya langsung ke intinya saja ya"
"Suami saya terkena penyakit langka di bagian jantungnya. Menurut informasi yang saya dapat dari dokter yang merawatnya selama ini ada pembengkakan di bagian jantung suami saya. Akan tetapi bagian yang bengkak itu justru bagian yang sangat jarang terkena gejala jantung. Hal itu membuat pihak rumah sakit tersebut tidak bisa menangani kasus penyakit suami saya" Jelas Dahye
"Saya pernah juga mendengar kasus yang seperti ini pada pasien yang lainnya. Dan memang benar sekali bahwa kasus ini sangat jarang ditemukan bahkan kasus ini susah untuk disembuhkan." Jawab dokter itu
"Apakah tidak ada saran dari dokter untuk pengobatan suami saya dalam waktu terdekat ini?" Tanya Dahye
"kalau untuk berobat di negara ini mungkin suami anda tidak akan mendapatkan fasilitas yang memungkinkan untuk proses pemulihan nya. Saya pikir lebih baik anda membawa suami anda untuk konsultasi ke luar negeri.
Kebetulan saya sendiri punya teman dokter di Swiss, bagaimana jika anda kesana?" Saran dokter itu
"Tidak masalah, yang penting suami saya bisa sembuh" ucap Dahye dengan tegas
"Kalau begitu nanti malam saya akan konfirmasi kejelasan dengan anda, saya akan menghubungi teman dokter saya yang ada disana" ucap dokter itu.
"Baiklah kalau begitu dok, saya benar-benar mengharapkan bantuan dari dokter" kata Dahye penuh harap.
.........
Sementara di dalam rumah tampak Alfaro yang melangkah ke lantai dua rumah itu. Dia sudah lama tidak melihat kamar calon bayi mereka.
Dia membuka pintu kamar itu dan ternyata kamar itu tidak tampak berdebu sama sekali.
Setelah melihat lihat seisi kamar itu Alfaro menidurkan badannya di ranjang yang ada di kamar itu, hingga tanpa disadari nya dia sudah tertidur pulas.
Di lantai bawah, bi Ina memastikan apakah Alfaro masih di kamar bayi itu. Dia naik ke lantai dua, saat melirik ke arah dalam kamar itu dia melihat Alfaro sudah tertidur pulas.
"Baguss ini adalah kesempatan yang baik untukku" ucap bi Ina.
Dia bergegas melangkah ke lantai 1 dan menuju ke kamar Alfaro.
Bi Ina tampak memfoto beberapa hal yang dia cari dari tadi, mungkin akan menjadi barang bukti. Setelah mendapatkan semua yang dia cari dia pun kembali ke dapur.
Setelah itu dia kembali menelepon seseorang.
"Halo nyonya saya menemukan sesuatu yang sangat menyedihkan" ucap bi Ina
"Menyedihkan bagaimana maksud mu?" Jawab wanita dari seberang telepon itu
"Tuan Alfaro sepertinya sedang mengidap penyakit mematikan nyonya" ucap bi Ina
"Hah??!!! Kamu jangan ngarang ya Ina" ketus wanita itu dengan suara yang agar gemetar dan ketus
"Saya mana berani main-main nyonya, ini benar-benar bisa menjadi bukti ke nyonya saya akan segera mengirimkan beberapa foto pada nyonya" ucap bi Ina.
Dia pun mematikan panggilan itu lalu mengirim semua foto yang dia ambil tadi di kamar Alfaro.
Ternyata yang Ina potokan adalah obat-obatan yang berlatar sebagai obat penenang jantung, surat pernyataan di diagnosa memiliki penyakit jantung langka dan di diagnosa memiliki umur yang tidak sampai setahun lagi.
Bahkan semua surat surat penting itu pun belum sepenuh nya di ketahui oleh Dahye Teruma mengenai sisa umur yang dimiliki oleh Alfaro
Membaca semua nya itu membuat seorang wanita yang sedang berlibur dengan besan nya itu terjatuh lemas secara tiba-tiba
Ternyata Ina adalah salah satu suruhan ibu nya Alfaro untuk melihat bagaimana perkembangan hubungan antara anak nya dan menantunya itu.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya ayah Alfaro yang panik dengan keadaan istrinya yang tiba-tiba seperti itu
"Anak kita yahhh" ucap ibu Alfaro sambil menangis kejer
"Anak kita kenapa Bu,? Tanya ayah
Papa dan mama Dahye juga ikut terkejut mendengar nama menantu nya itu di sebut.
Ibu Alfaro yang sudah tidak sanggup lagi untuk berkata-kata hanya bisa menunjukkan sebuah surat yang ada di layar kaca handphone nya.
Setelah membaca surat itu seketika semuanya pun menangis histeris terutama ibu Alfaro.
Karena keadaan yang tiba-tiba itu akhirnya keluar itu pun memutuskan untuk pulang dari negara itu.
........
Sedangkan di seberang sana Alfaro masih tidur nyenyak di kamar calon bayi mereka dulu. Sementara Dahye baru saja pulang setelah menemui beberapa dokter yang dia kenal bisa menyembuhkan penyakit jantung.
Dahye mencari Alfaro ke kamar nya namun tidak ada. Tetapi saat masuk ke kamar itu Dahye salfok pada lembaran surat yang terletak di meja samping tempat tidur Alfaro.
Dia melangkah ke arah meja itu lalu mengambil beberapa surat surat yang terletak disana.
Dahye membaca nya satu per satu
Deggggg.......
Tiba-tiba jantung Dahye berdetak kencang bahkan sangat kencang hati nya sangat sakit
"Hah?!!!!! Apa ini?? Sisa umur yang tidak sampai dalam setahun?" Kata Dahye berbicara sendiri
Tubub Dahye tiba-tiba lemas dan tak berdaya lagi, yang tadi nya dia ingin mencari keberadaan Alfaro justru sekarang dia tidak punya tenaga bahkan untuk berdiri sekalipun.
Dahye menangis sejadi jadi nya, air mata nya tak kunjung berhenti setelah membayangkan bagaimana hidupnya jika suami nya itu sudah tidak ada lagi.
Semua orang yang mengetahui kabar tentang hal itu pun di buat menangis. Tidak tahu apa yang akan terjadi jika benar sisa umur Alfaro kurang dari setahun. Dahye hanya bisa berdoa dan menguatkan dirinya dengan kenyataan yang menimpa nya saat ini.
Setelah puas mengeluarkan semua tangisannya di kamar Alfaro. Dahye bangkit dari tempat itu.
"Bi, Alfaro dimana ya?" tanya Dahye berusaha tegar
"ohhh tuan Alfaro sepertinya di dalam kamar calon bayi kalian non" sahut bi Ina
Mendengar keberadaan Alfaro semakin membuat hati Dahye tersayat, ini bukan hanya tentang kejadian yang menimpa nya saat ini akan tetapi rasa sakit kehilangan calon anak mereka masih dirasakan oleh pasangan itu sampai saat ini.
Dahye pun melangkah ke arah kamar itu, dia bergegas ingin menjumpai suaminya.
Dahye menatap wajah Alfaro yang tertidur pulas di atas tempat tidur itu, dan tanpa berpikir panjang Dahye langsung menghamburkan ciumannya pada bibir manis pria itu.
Ciuman panas Dahye itu membuat Alfaro terbangun dari tidur nya. Alfaro merasa senang karena beberapa hari ini yang menciumnya terlebih dahulu adalah Dahye.
Alfaro pun membalas ciuman itu dengan penuh cinta dan gairah, tangannya membelai tubuh Dahye dan dia membalikkan posisi mereka.
Dahye yang masih terpuruk dengan semua yang dia baca tadi mengalihkan semua isi pikiran nya dengan menghamburkan semua cintanya lewat ciuman panas di sore hari itu.
