NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / matabatin
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Empat

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Leon pada Alandro yang sibuk memeriksa Ragna yang tak sadarkan diri.

"Sepertinya dia demam, mengingat dia berjemur selama tiga jam dibawah terik matahari. Apalagi saat ini cuaca sedang ekstrim dan kemungkinan dia banyak pikiran." Alandro meletakkan stetoskop dilehernya, "Apa yang membuat dia tertekan seperti ini, Leon? Kau tidak menyiksanya, kan?" Tuduh Alandro pada Leon yang kini menatapnya tajam.

"Untuk apa aku menyiksa kucing menggemaskan ini?" Tanya Leon balik membuat Alandro terkekeh tak bersalah. Tetapi dia teringat dengan kejadian yang menimpa putrinya, dimana orang-orang menggunjing Ragna terang-terangan membuat pria itu menggeram kesal.

"Sepertinya aku tau penyebab kucing manisku seperti ini."

Alandro menatap Leon penasaran, lalu dia mengangguk seakan paham maksud perkataan sahabatnya itu, "Masalah anak remaja, bukan? Biar ku tebak, beberapa siswa menggunjingnya terang-terangan karena parasnya ini, kan?" Tebaknya tepat sasaran.

"Hn."

"Aku tidak mengerti perempuan," Alandro mengeluh tak habis pikir, "Jika terlalu cantik dia akan dihujat, jika menyembunyikan kecantikan juga mendapatkan perundungan."

"Begitulah."

'Tok' 'Tok'

Seorang perawat laki-laki tampan muncul dari balik pintu. Dia adalah Ivanka Sagahara, asisten sekaligus dokter jaga di klinik milik Alandro setelah disarankan oleh Ragna.

"Maaf, Dok, ada beberapa pengunjung yang ingin masuk. Mereka mengaku pihak sekolah dari pasien bernama Ragna."

Alandro menatap Leon yang memasang ekspresi jengkel yang kentara. Karena merekalah putrinya terbaring tak sadarkan diri.

"Suruh mereka masuk." Ucap Alandro setelah mendapatkan anggukkan terpaksa dari Leon.

Ivanka mengangguk.

Tak lama, tiga orang guru dan beberapa siswa yang menggunakan seragam OSIS bersama tiga perempuan yang menggunakan seragam sekolah memasuki ruang rawat Ragna. Ketiga orang perempuan itu memegang tangan tiga laki-laki dengan erat sambil sesekali menghentakkan tangan, membuat mereka menatap tiga perempuan itu dengan senyum.

Leon menatap tiga perempuan remaja itu dengan jengkel. Karena tiga orang perempuan itu tadi berbisik keras mengatakan dirinya merupakan simpanan Ragna dan putrinya seorang jalang. Tanpa disadarinya, mata berwarna merah kecokelatan itu berubah menjadi merah.

"Apakah Anda wali dari siswa bernama Ragna?" Tanya seorang guru pada Leon yang menatapnya tajam.

"Saya ayahnya."

Wajah tiga perempuan itu memucat. Tetapi saat melihat wajah tampan meski terdapat luka bakar, membuat ketiganya tersipu. Apalagi saat melihat wajah Alandro yang juga sama-sama sangat tampan. Mereka melirik Ragna dan menatapnya tak suka.

"Kami dari pihak sekolah ingin meminta maaf atas kejadian tadi." Seorang guru memecah suasana tegang yang terjadi diruangan itu.

"Apakah sudah meminta maaf pada siswa yang lain? Yang aku lihat, tadi banyak siswa yang lemas dan pingsan di sekolah." Tukas Leon tajam membuat mereka terdiam.

Mereka, khususnya para siswa berseragam OSIS terdiam menunduk.

"Mohon maafkan kelalaian kami."

"Hn."

Alandro menyikut Leon dengan kencang, membuat pria itu mendelik galak padanya.

"Maaf, sebelumnya. Apakah rambut dari siswa itu asli?" Tanya seorang guru perempuan hati-hati.

"Iya. Asli. Bahkan matanya pun memang begitu sejak lahir." Jawab Leon. Pria itu mengeluarkan beberapa foto Ragna yang baru lahir hingga berusia tiga tahun. Foto-foto itu dia dapatkan setelah meretas ponsel sang kakak.

Mereka melihat foto Ragna mengangguk. Para siswa yang menghukum Ragna merasa bersalah.

Mereka berbincang sejenak dan Leon menangkap tatapan tak suka yang dilayangkan tiga siswa perempuan pada Ragna.

"Apakah aku perlu mencongkel mata kalian bertiga? Sejak tadi kalian menatap putriku dengan tak suka." Hardik Leon saat melihat tatapan tak suka murid perempuan yang ditunjukkan pada Ragna yang tertidur.

"Tidak ada, Om. Kami tidak menatapnya dengan begitu." Sahut salah satu murid perempuan dan diangguki dua orang temannya.

Leon menatap mereka tajam, membuatnya merinding. Apalagi mata merah yang menatap tajam memberi kesan horor yang menakutkan.

"Ukh... "

Ragna membuka mata dan mendapati dirinya berada di sebuah ruangan putih dengan bau obat-obatan. Apakah dirinya berada di rumah sakit?

Ragna memutuskan bangkit dari tempat tidur, tetapi rasa pusing segera menghampirinya, membuat Ragna kembali berbaring.

'Cklek'

Ragna menoleh dan melihat Ivanka memasuki ruangan. Pria itu tersenyum ramah dan memeriksanya.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya pria itu setelah melakukan pemeriksaan.

"Masih pusing, Dok."

"Beristirahatlah." Ivanka duduk di kursi dekat dengan brankar, "Untuk hari ini kau menginap dulu, mengingat kondisimu belum stabil sekaligus untuk berjaga-jaga kalau kondisimu memburuk."

"Baik."

Ivanka membenarkan posisi brankar Ragna dengan posisi duduk, tak lupa menyerahkan sebotol air yang memang tersedia di sana. "Tuan Leon sedang keluar dan profesor Alandro sedang di lab. Apa kau ingin menemuinya?"

"Tidak usah, Dok." Ragna menjawab santai dan membuka botol minuman itu.

"Baiklah. Apa ada yang kau butuhkan?" Tanyanya sambil menatap Ragna yang meminum minumannya dengan gemas.

Gadis itu terlampau imut dimatanya.

Ragna yang mendengar isi hati Ivanka hanya bisa tersenyum tipis. Gadis itu sudah kebal dengan tatapan dan pujian diam-diam maupun dimaki-maki secara diam-diam.

"Jangan panggil aku dokter. Sekarang ini sudah lewat jam jaga. Kau bisa memanggilku kakak biar kita semakin dekat." Pinta Ivanka dengan mata berbinar penuh harap.

Ivanka sangat ingin memiliki seorang adik perempuan. Pria muda ini hidup seorang diri. Orang tuanya sudah bercerai dan mereka hidup bahagia dengan keluarga masing-masing. Ivanka sendiri dilupakan oleh kedua orang tuanya.

Dan pertemuannya dengan Ragna terjadi saat Ivanka tengah duduk di pinggir jembatan dengan putus asa. Dia hendak melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan dan dibawahnya terdapat sungai beraliran deras yang dipenuhi bebatuan.

"Jangan konyol. Mereka hanya menangisimu sesaat sebagai formalitas. Setelahnya mereka akan biasa saja dan kau dilupakan." Ucap Ragna yang saat itu berusia sepuluh tahun.

Ivanka yang saat itu tengah berputus asa menoleh. Dia menatap Ragna kecil dengan kesal, "Anak kecil jangan sok tau! Sebaiknya kau pulang sana!"

"Begitu?" Ragna tersenyum meremehkan, "Kau hendak bunuh diri karena permasalahanmu yang entah apa. Itu konyol sekali. Kalau ingin membuat mereka menyesal, bunuh diri bukanlah solusi. Kau harus membalas mereka dengan baik. Hidup hanya sekali dan kau ingin mengakhiri dengan cara konyol? Lucu sekali! Kau pikir setelah bunuh diri akan lebih baik? Justru kau akan mendapatkan penderitaan yang luar biasa lebih berat dari saat kau hidup."

Ivanka terdiam. Anak kecil sepertinya memiliki pemikiran luar biasa yang membuat pemuda itu malu.

"Pulanglah, Adik kecil yang manis. Nanti ibumu panik mencarimu," Ivanka mengusir Ragna dengan wajah sebal sambil mengibaskan tangannya.

"Wanita bodoh itu sudah meninggal." Ragna menjawab enteng membuat Ivanka menganga mendengar ucapan anak kecil itu.

"Kalau begitu, ayahmu? Nanti dia panik kalau kau menghilang."

"Bajingan itu tidak pantas dipanggil ayah. Jadi dia bukan ayahku."

"Lalu kau tinggal bersama siapa? Sebaiknya kau pulang. Aku akan mengantarmu."

"Aku tinggal bersama paman. Dia mengadopsiku."

Ragna memilih duduk di sebelah pemuda itu, "Setiap manusia memiliki ujian kehidupan masing-masing agar hidup menjadi lebih baik. Kalau fokus dengan masalah, kau tidak akan menemukan solusinya. Jangan sia-siakan hidupmu dengan orang yang tidak peduli denganmu. Lebih baik pergunakan untuk dirimu sendiri. Kau akan dianggap pecundang dan menjadi ejekan meski kau sudah mati karena pemikiran sempit." Ceramahnya panjang lebar.

Ivanka menangis tergugu setelah mendengar omelan Ragna. Selama ini dia selalu sendirian dan tidak memiliki seorang teman yang benar-benar peduli padanya.

Beberapa saat kemudian, pria itu menatap Ragna dengan raut lebih cerah, "Terimakasih, adik manis. Berkatmu aku memiliki tujuan baru."

"Kau hanya beruntung saja. Aku hanya kebetulan lewat sini." Ragna menjawab datar. Tetapi gadis itu memekik saat tubuhnya tiba-tiba terangkat begitu saja.

Ivanka menoleh dan mendapati dua pria tengah menatap kesal bocah perempuan itu. Salah satu pria dengan mata cokelat kemerahan menenteng kerah pakaian Ragna seperti menenteng tengkuk kucing.

"Bisakah kau tidak menghilang sebentar saja, Ragna?"

Gadis kecil itu merengut, "Aku sedang bosan, Ayah. Jadi, bisa turunkan aku? Aku bukan kucing."

"Oh, ya, Om. Dia memiliki kemampuan yang bagus sebagai orang kepercayaan. Sebaiknya kau rekrut dia dan jadikan asisten. Aku jamin dia tidak akan berkhianat jika Om memperlakukannya dengan baik."

Albert Fernando/Erlando Leonardo (tanpa brewok yg tipis² ya guys.😁)

yg ini nyamar jadi guru dengan nama Erlando.

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!