Find 10 Fragments

Setelah menyelesaikan sesi latihan, aku duduk di atas batu besar, di pinggir hutan di dalam portal peringatan C. Hari itu, aku sedang bermeditasi setelah membunuh beberapa monster, berusaha meningkatkan kemampuan magis ku. Aku menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan merasakan aliran energi magis yang mengalir melalui aliran seperti pembuluh darah, menguat dan semakin terkendali.

Aku membuka mataku setelah melihat bagaimana energi sihir didalam diriku mengalir, aku memandang sekeliling. Hutan yang lebat. Aku berdiri, berniat untuk menyelesaikan portal peringatan C yang aku beli.

Aku terus meningkat kan semua stats yang aku punya dengan cara berolahraga, namun peningkatannya sama seperti saat aku bertarung melawan monster didalam portal. Jadi aku melakukan berburu untuk mendapatkan uang dan bertambah kuat.

Aku mulai mencari boss dan monster. Dengan pedang di tangan, aku mulai berburu monster satu per satu sampai membunuh boss monster. Pertarungan berlangsung selama berjam-jam, hingga akhirnya statistik stamina milikku mencapai angka 300.

Saat itu, aku mendengar suara familiar di kepalaku, suara dari sistem.

[Selamat. Statistik stamina Anda telah mencapai 300. Anda telah memenuhi syarat untuk menerima misi baru.]

"Tumben, biasanya kamu memunculkan pesan tepat didepan mataku. Kenapa tiba-tiba berbicara?" tanyaku. Aku sudah lama tidak mendengar suara sistem.

[Karena kita sedang berdua dan anda tidak akan di anggap aneh jika berbicara sendiri di tempat sepi.]

Aku menghela napas, namun sebelum aku ingin bertanya, suara sistem kembali terdengar.

[Namun, Anda harus menunggu selama beberapa hari sebelum misi tersebut tersedia. Ini adalah waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri.]

Aku menggigit bibir, sedikit kecewa namun paham akan pentingnya istirahat. Di dunia sebelumnya aku terus menjalani misi tanpa istirahat dan sistem juga tidak pernah menyuruhku untuk melakukan istirahat.

"Berapa lama tepatnya aku harus menunggu?" tanyaku pada sistem.

[Tiga hari. Ketika waktu tiba, saya akan memberi tahu Anda detail misi tersebut.]

Aku mengangguk meskipun tak ada yang melihat. "Baiklah, aku akan memanfaatkan waktu tiga hari dengan sebaik-baiknya."

Aku melanjutkan pertanyaanku, "Bukan-" perkataan ku terhenti oleh sistem yang tiba-tiba memotong.

[Saya tahu apa yang ingin Anda tanyakan. Saya bisa saja bersuara karena Anda bisa berbicara dalam hati untuk melakukan komunikasi dengan saya.]

"Kamu tahu betul apa yang ingin aku katakan." Aku tersenyum tipis.

[Haa..]

Aku keluar dari portal dan kembali ke dunia nyata. Aku tahu, tiga hari itu bukanlah waktu yang lama, namun cukup untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Aku memutuskan untuk menghabiskan waktu tersebut dengan cara tidur di asrama sampai waktunya tiba.

***

Di asrama yang sepi, aku tengah bersantai di kamar, menikmati waktu luang setelah seminggu penuh dengan latihan dan tugas akademi. Tiba-tiba, sebuah notifikasi muncul dan layar transparan di depan mata menampilkan pesan dari sistem.

[Stamina Anda telah mencapai 300. Silakan pergi ke lokasi yang telah ditentukan untuk membuka segel pertama Anda.]

Untuk membantuku lebih kuat dengan cepat, sistem memisahkan beberapa kekuatan asli ku menjadi beberapa bagian. Dan akhirnya, setelah sekian lama aku bisa merasakan kekuatan asli. Walaupun hanya sedikit karena ini kekuatan dari segel pertama.

Aku mengangguk memahami pesan tersebut. "Akhirnya, saatnya tiba," gumamku. Sebelum pergi, aku mengirim pesan kepada wali kelasku Instruktur Elara.

Ikki: [Permisi, Instruktur Elara. Saya ingin menginformasikan bahwa saya harus pergi selama tiga hari ke depan untuk urusan penting dan saya tidak akan absen dalam tiga hari di akademi.]

Tidak butuh waktu lama, pesan balasan dari Elara muncul di layar.

Elara: [Baik, Ikki. Jaga diri baik-baik dan kembali dengan selamat.]

Ikki: [Ya, terima kasih.]

Dengan izin yang sudah didapatkan, aku bisa sedikit lega. Bahkan jika aku tidak masuk selama beberapa hari, itu tidak akan mengurangi nilaiku karena memiliki izin. Namun, tepat saat aku bersiap untuk berangkat, cincin ku berkedip lalu layar transparan di depan mataku kembali menyala, kali ini menampilkan pesan dari Alisa.

Alisa: [Hei, Ikki. Apa kamu ada waktu akhir pekan ini? Aku ingin kita pergi kencan untuk memperdalam hubungan kita. Biar orang-orang tidak terlalu curiga tentang hubungan kita.]

Aku menghela napas panjang. Aku sudah menerima uangnya dan itu membuatku tidak enak untuk menolak, tapi. Aku tahu betapa pentingnya menjaga penampilan hubungan kami di depan orang lain, tapi urusan membuka segel pertama ini jauh lebih mendesak. Aku pun mengetik balasan dengan cepat.

Ikki: [Aku ada urusan yang lebih penting dari pada kencan, kita bisa lakukan itu nanti setelah urusanku selesai. Banyak waktu untuk melakukan kencan, dan kencan bisa dilakukan kapan saja.]

Alisa: [Oh, begitu ya. Baiklah, semoga urusanmu lancar. Kita bisa atur waktu lain untuk kencan. Jaga diri ya.]

Ikki: [Baiklah, terima kasih.]

Aku mematikan layar transparan dan menghela napas sekali lagi. Aku tahu bahwa Alisa memahami situasinya. Aku jadi tidak enak setelah menerima bayaran tapi tidak mengikuti apa katanya.

"Aku akan kembali."

Aku pergi menuju lokasi yang ditandai oleh sistem, sampai di sebuah portal berwarna emas yang berkilau di bawah sinar matahari. Portal itu tepat berada di taman yang sering di datangi oleh banyak orang dan saat ini taman itu sedang ramai. Namun entah kenapa, mereka tidak ada yang menyadarinya sama sekali.

Sepertinya portal ini hanya bisa di lihat olehku, seolah-olah terhubung langsung dengan jiwa ku. Jantungku berdegup kencang saat aku mendekati portal tersebut. Tanpa ragu, aku melangkah masuk ke dalam portal. Portal yang berada di taman berganti warna menjadi biru dan orang-orang yang berada disana menghubungi asosiasi.

Sekejap kemudian, pemandangan di sekitar berubah drastis. Di depan ku kini berdiri sebuah menara yang menjulang tinggi, begitu tinggi hingga puncaknya tak terlihat, tersembunyi di balik awan yang menggumpal. Menara itu terbuat dari batu hitam yang berkilauan.

Aku melihat portal yang hilang di belakangku. Sistem tiba-tiba muncul di hadapanku, sebuah hologram dengan cahaya biru lembut.

[Selamat datang. Menara ini memiliki 100 lantai, setiap lantai dipenuhi dengan monster yang memiliki peringkat berbeda.]

"Saat aku bertarung kenapa kamu tidak bersuara saja di kepalaku seperti saat itu? Dengan begitu tidak akan ada pesan MP atau HP yang sudah rendah menghalangi penglihatan ku," kataku pada sistem yang kadang-kadang.

[Saya akan melakukannya.]

Aku menatap menara itu dengan mata penuh semangat. "Seperti apa peringkat monster di setiap lantai?" tanyaku dengan antusias.

[Monster lantai 1-39 adalah peringkat F. Lantai 40-59 adalah peringkat E. Lantai 60-69 adalah peringkat D. Lantai 70-79 adalah peringkat C. Lantai 80-89 adalah peringkat B. Lantai 90-99 adalah peringkat A. Lantai 100 adalah lantai boss dan kekuatan anda akan kembali setelah mengalahkannya.]

Aku mengepalkan tinju, merasakan adrenalin yang mengalir di nadi. "Aku siap! Apa tidak ada batas waktunya? Jika tidak ada aku akan menyelesaikan secepat yang aku bisa sih."

Sistem bersuara karena tidak terlalu penting.

[Anda tidak memiliki batas waktu, lakukan semau Anda. Namun, waktu disini berjalan sama dengan waktu di dunia Anda.]

"Oke," jawab aku dengan santai.

Aku mendekati pintu menara yang besar dan berat, terbuat dari logam dengan ukiran rumit. Aku mengambil napas dalam-dalam sebelum mendorong pintu. Dengan dorongan kuat, aku membuka pintu itu. Angin dingin menyambut, seakan menantang ku untuk melangkah lebih jauh. Aku menarik napas dalam-dalam, membayangkan setiap pertempuran yang akan aku hadapi.

[Ingatlah. Setiap lantai memiliki tantangan tersendiri. Jangan meremehkan musuh-musuh mu, tetapi juga jangan biarkan ketakutan menguasai mu.]

Aku tersenyum lebar. "Jangan khawatir, aku akan membantai mereka semua. Setiap lantai akan ku taklukkan, satu per satu."

Aku memang meminta tiga hari, tapi apa itu cukup untuk menaklukan menara ini dalam waktu sesingkat itu?

Aku melangkah ke dalam menara. Pintu menutup di belakang dengan suara gemuruh, menandakan awal dari pertarungan yang sangat berbahaya. Aku sudah masuk, tidak bisa kembali sampai menyelesaikan menaranya.

[Semoga beruntung.]

Aku mendengar suara sistem yang menghilang perlahan.

Aku tersenyum melihat monster lantai pertama yang ketakutan saat melihat aku yang penuh dengan semangat membara. Aku mengeluarkan pedang hitam legam dari inventory sistem, siap membantai semua monster yang aku lihat.