Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Sekarang suasana kembali sunyi, mereka seolah berbicara lewat tatapan. Para lelaki ini tak ada yang mengeluarkan suara, mereka sibuk memandang pria tampan yang ada di samping gadis manis itu.
“Lulaaa, gue kangen!” Teriakan yang memekakkan telinga pun membuat pandangan mereka terarah kepada gadis yang berlari menuju tempat di mana mereka duduk sekarang, terlihat sekali gadis itu sangat bersemangat.
“Cherry, Lula juga kangen,” Balas Lula tak kalah bahagianya sambil memeluk sahabatnya itu.
Apakah kedua gadis ini tidak menyadari tatapan para pria tampan yang sedang menatap mereka berdua, seolah mereka sudah berpisah sangat lama.
“Hmm!” Deheman serentak dari para pria itu pun membuat mereka segera melepaskan pelukan mereka.
“Apaan sih, pada Hmm semua! Kalian sariawan?” Tanya Cherry kesal.
“Sudah Cher, duduk dulu.” Ajak Lula kepada sahabatnya itu.
“Wah ini pacar baru lo ya?” Tanya Cherry heboh ketika pandangannya melihat seorang pria yang sangat-sangat tampan dan juga berkarisma itu.
“Iya! Saya Nathan, kekasih sekaligus calon suami gadis manis ini.” Balas Nathan menjawab pertanyaan gadis bersuara toa itu.
“Apa?” Teriak mereka bersamaan, mereka sangat terkejut dengan pernyataan lelaki yang sepertinya lebih tua dari mereka semua. Apa dia tidak waras?
‘Wah sahabat gue hebat banget bisa dapatin cogan.” Histeris Cherry yang juga ikut merasa lega karena sahabatnya itu bertemu dengan orang yang tepat.
Jangan tanya sekarang Lula hanya bisa menunduk malu, karena perkataan spontan lelaki tampan dan sahabatnya itu. Apakah saat ini dia benar-benar kekasih Nathan?
“Jangan asal bicara! Lula adalah kekasihku!” Ucap Evan datar dan merasa tak terima dengan pengakuan lelaki itu.
“Apakah kamu yang menolong adik kami?" tanya Azka yang mencoba mengalihkan pembicaraan Evan. karena sangat jelas terlihat hawa permusuhan di antara mereka.
“Lebih tepatnya, kekasihku ini yang telah menyelamatkanku.”
“Maksudnya?” Azka pun semakin dibuat bingung.
“Ya intinya, dia sudah menyelamatkan nyawaku, dan gadis ini adalah cinta pertama dan terakhirku!” Balas Nathan sambil menatap kekasihnya itu lembut, sementara gadis yang ditatap itu pun semakin tak kuasa menampakkan wajahnya itu.
“Wah, aku bersyukur karena princessku baik-baik saja.” Sambung Byan sambil mengelus kepala adiknya dengan penuh sayang.
“Sayang, kamu enggak kekasih dari pria songong ini kan?” Tanya Evan cemas.
“Jika kamu memang mencintainya, lantas kenapa kamu tidak memercayainya?” Tanya Nathan dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.
Sekakmat, seakan Lelaki yang ditanyai itu bungkam tak dapat menjawab. Memang benar apa yang dikatakan pria asing ini, dia sangat bodoh! Kenapa tidak mempercayai pacarnya sendiri.
“Sudahlah sayang, sekarang saatnya kita ke sekolah barumu baby.” Ucap Nathan lembut.
“What, lo pindah sekolah? Lo pindah ke mana? Pokoknya gue juga mau ikut! Gue mau satu sekolah sama lo.” Histeris gadis itu sangat sedih.
“Iya sayang, kenapa kamu pindah sekolah?” Tanya Azka dan Byan yang juga sangat terkejut.
“Maafin aku Lula.” Batin Evan yang masih belum mengeluarkan suaranya. Sementara tiga orang laki-laki yang tak lain adalah Gavin, dan dua temannya ternyata sejak tadi menguping pembicaraan mereka, termasuk gadis licik yang juga ikut mendengar percakapan mereka semua.
“Wah, gue sedih Lula pindah sekolah.” Ucap Gavin berbisik kepada kedua sahabatnya itu.
“Iya padahal dia baik banget.” Balas Zidan yang juga merasa sedih.
“Tahu tuh gara-gara nenek lampir.” Sambung Raihan yang juga merasa sedih, bagaimana pun Lula sudah mereka anggap sebagai adik mereka sendiri.
“Ternyata namanya Nathan, tunggu bukannya dia pengusaha muda dari keluarga Lemuel? Lihat saja apa yang bisa kulakukan.” Batin gadis licik itu sambil segera pergi menuju kelasnya.
“Cherry kan kita bisa ketemu pas pulang sekolah, dan buat kakak, jangan sedih kan kita bisa sering ketemu. Tapi aku mohon jangan kasih tahu kakak-kakak yang lain, aku belum bisa bertemu mereka.” Ucap Lula
“Iya siap.” Balas Cherry menanggapi ucapan sahabatnya itu.
“Iya sayang, kakak janji tidak akan kasih tahu yang lain, tapi apakah kamu tidak mencoba menelepon Kak Rian?”
“Kak Rian kenapa kak?” Tanya Lula langsung khawatir ketika mendengar perkataan Azka.
“Sampai sekarang, kak Rian tidak pulang. Jadi kemarin kak Rian sudah pulang, dia langsung nyari kamu princess. Dan kamu tahu sayang? Kak Rian juga yang sudah bikin gadis licik itu mengakui kesalahannya.” Azka pun menceritakan apa yang sudah terjadi kepada adik kesayangannya itu.
“Apa kamu tahu princess, kakak-kakak yang lain sangat menyesal, mereka selalu ke kamar kamu karena sangat merindukan kamu sayang, dan sekarang keadaan saat sunyi, tak ada keceriaan lagi.” Sambung Byan dengan raut sedih membayangkan suasana di mansion Alexander itu.
“Nanti Lula bakal telepon kak Rian, dan kakak jangan sedih ya, kalau Lula sudah siap, Lula bakal nemuin kakak-kakak yang lain. Kalau sekarang Lula masih kecewa kak, apalagi sama kata-kata mereka.” Balas Lula dengan kepala yang langsung tertunduk, air mata pun kembali menetes di wajahnya.
“Sayang jangan menangis, air matamu itu melukai perasaanku.” Bisik Nathan yang sangat tidak suka melihat gadisnya itu bersedih.
“Lula sudah jangan sedih ya.” Ucap Cherry yang juga mencoba menguatkan sahabatnya itu.
“Iya princess, kami mohon jangan menangis lagi! Sudah cukup kami semua membuat kamu terluka sayang, kami mengerti kok kekecewaan kamu, dan kami juga tidak pantas mendapatkan maaf kamu terlalu cepat.” Ucap Azka dengan nada penyesalan, dia sudah tidak sanggup melihat air mata adiknya itu.
“Iya sayang, pokoknya kami akan sering mengunjungi kamu.” Sambung Byan kepada adiknya itu.
“Lula, masukkan nomor kamu sayang.” Sambung Azka yang langsung ingat jika telepon Lula tertinggal di rumah, dan dia tidak tahu lagi nomor telepon adiknya itu sekarang.
Gadis itu pun langsung memasukkan nonya ke dalam telepon kakaknya itu, dia sangat senang karena ternyata dirinya terbukti tidak bersalah, dan dia juga sangat tidak tega mendengar cerita kakaknya tadi, apa sebegitu menyesalkah kakak-kakaknya?
“Ya sudah kami pergi dulu.” Ucap Nathan berpamitan kepada mereka semua.
“Jaga Lula baik-baik!” Balas Azka dan Byan kepada lelaki tampan itu, mereka percaya jika Nathan adalah orang yang tepat untuk menjaga princess mereka. Nathan pun langsung mengangguk mantap.
Sementara Lula dan Nathan sudah pergi beranjak meninggalkan sekolah itu, lelaki yang bernama Evan itu pun hanya bisa memandang kepergian orang yang dia cintai itu. Sekarang hanya tinggal penyesalan. Jika Lula bahagia dengan lelaki itu, dia akan mencoba merelakannya.
“Semoga kamu bahagia sayang.” Batin Evan.
****
Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam mobil Nathan, tetapi gadis itu masih saja terlihat sangat sedih.
“Baby, aku tidak bisa melihat kamu bersedih, bisakah kamu tersenyum sekarang,”
“Iya-iya aku tidak sedih lagi.”
“Nah itu baru calon istri yang baik.”
“jangan sebut-sebut Suami Istri lagi,” Ucap Lula sangat kesal, kenapa lelaki ini sangat senang membuatnya malu..
“Wah, kenapa sayang? Kan nanti kamu juga akan menjadi istri aku.” Balas Nathan semakin bersemangat untuk menggoda kekasih mungilnya itu.
“Geer banget, lagian aku juga mau dikenali sama sepupu kamu itu.” Cibir Lula memanas-manasi pria menyebalkan itu.
“Tidak! Pokoknya aku tidak mengizinkan! Percaya deh aku lebih tampan dari dia, bahkan dia tak ada apa-apanya dibanding kekasihmu ini sayang.” Balas Nathan cepat. Dia merasa sangat tidak rela! Jangan sampai si Lavender itu bertemu dengan gadisnya.
“Hahaha, kamu lebay banget sih.” Balas Lula sambil terkikik geli melihat ekspresi dari lelaki itu. Apa dia cemburu?
“Sudah jangan bahas itu lagi, kalau bisa aku langsung nikahin kamu sekarang! Biar tidak ada yang bisa merebut kamu dari aku.”
“Kamu gila?” Teriak Lula terkejut, apa dia akan menikah? Itu tak pernah terpikirkan olehnya.
“Iya aku gila karena kamu baby.” Balas Nathan sambil segera mengecup kening gadisnya.
“Dasar enggak sopan! Main cium-cium anak orang aja.” Gerutu Lula yang sebenarnya sangat tersipu dengan apa yang dilakukan lelaki itu.
“Apa aku harus meminta izin nona manis?”
“Sudah deh, katanya mau ke sekolah baru.”
“Iya-iya sayang!”
Setelah menghabiskan beberapa menit untuk menggoda kekasihnya itu, kini mereka pun segera menuju sekolah milik keluarga Lemuel.
****
Sementara itu, Byan dan Azka pun segera mengabari kakak sulungnya itu.
“Biar aku saja yang menelepon,” Ucap Azka dan Byan pun langsung mengangguk menyetujui.
“Halo Azka, apa kamu sudah mendapatkan info tentang Lula?” Tanya suara yang terdengar sangat frustrasi itu.
“Sudah kak, sekarang princess tinggal di kediaman keluarga Lemuel kak, namanya Nathan kak.”
“Lemuel? Iya kakak tahu, apakah princess kita baik-baik saja?” Tanya Rian
“Sangat baik kak, tapi Lula mau pindah sekolah kak, ke sekolah milik keluarga Lemuel. Tapi aku rasa itu lebih baik kak, jadi Lula enggak satu sekolah sama gadis iblis itu, dan tadi Lula juga berpesan supaya jangan kasih tahu kakak-kakak yang lain kak, soalnya Lula belum siap ketemu mereka.”
“Iya itu lebih baik, kakak senang jika princess baik-baik saja. Dan kakak juga mengerti kekecewaan Lula, beruntung dia gadis berhati malaikat yang mau memaafkan perbuatan bodoh mereka. Oh iya kakak akan ke sekolah nanti dan akan mencabut beasiswa gadis iblis itu, kakak akan bikin hidupnya seperti di neraka.”
“Aku juga sangat setuju kak, berani sekali dia menyakiti princess kesayangan kita. Ya sudah kak, aku tutup dulu ya, aku mau masuk kelas.” Ucap Azka sambil mematikan teleponnya.
Sementara lelaki yang baru saja mendapat kabar tentang princessnya itu merasa sangat lega, karena Lula bertemu dengan orang yang tepat, yap Rian tahu siapa Nathan itu, pengusaha muda yang tidak pernah dekat dengan perempuan.
“Syukurlah princess, kamu baik-baik saja,” Ucap lelaki itu sangat lega, akhirnya dia bisa bernafas dengan normal lagi. Dia berharap hidup princessnya akan selalu bahagia.
“Lihat saja gadis iblis, kau pikir kau sedang berhadapan dengan siapa.” Gumam Rian sambil tersenyum sinis
****
Sementara itu, tiga orang lelaki tampan berusaha menghibur sahabat mereka.
“Woi Van, sudah lo jangan sedih gitu.” Ucap Gavin yang mencoba menghibur sahabatnya yang saat ini dilanda kegalauan yang luar biasa.
“Hmm, gue ikhlas kok kalau Lula bahagia.” Balas Evan tulus, walaupun berat baginya, tapi dia akan berusaha untuk mengikhlaskan gadis manis itu. Dia pun juga merasa bahwa Nathan adalah orang yang tepat membuat gadis itu bahagia.
“Iya Evan. Jodoh enggak akan ke mana kok.” Ucap Zidan dan Rayhan. Mereka berdoa supaya Evan juga bisa menemukan kebahagiaannya. Mereka sebenarnya juga merasa sangat menyesal karena sempat meragukan kebaikan hati Malaikat manis itu.
****
