setiap orang pasti pernah merasakan ini, mencintai orang yang tidak balik mencintai kita.
itulah yang sedang dirasakan oleh Yasmin, memperjuangkan Azriel yang tidak pernah mencintainya.
novel ini adalah lanjutan cerita dari anak Abian dan Alexa. buat kalian yang belum membaca tentang kisah mereka,di sarankan untuk membacanya dulu ya 😊🙏.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. di kejar bukannya mengejar
( di meja makan )
" Yasmin mana ?"tanya Alexa yang melihat Azriel hanya turun sendirian.
" masih tidur ma "ucap khalisa sambil duduk di kursi.
" tau dari mana kalau Yasmin masih tidur ?"tanya Alexa sambil menatap kearah khalisa.
" ya tau lah, orang dia tidur di kamar aku "ucap khalisa sambil mengambil makanannya.
" benar itu ?"tanya Alexa sambil menatap kearah Azriel.
" iya "ucap Azriel sambil duduk di kursi
" kenapa Yasmin di kamar khalisa, kalian belum baikan ?"tanya Alexa sambil menatap kearah Azriel.
" gimana mau baikan, kakak saja tidak minta maaf kepada Yasmin "ucap khalisa sambil menyuapi nasi kedalam mulutnya.
" aduh Azriel,kamu itu gimana sih ?"omel Alexa yang merasa greget dengan putranya.
" sepertinya Yasmin sudah menyerah deh mama, dia berfikir untuk bercerai saja dari kakak "ucap khalisa sambil melirik sekilas kearah kakaknya.
" uhuk uhuk "Abian yang sedang minum sampai tersedak mendengar perkataan khalisa.
" tu dengar, kalau sikapmu terus begini kamu akan kehilangan Yasmin "ucap Alexa sambil menatap kearah Azriel.
" Ting "mendengar itu Azriel langsung meletakkan sendok nya dengan kasar lalu beranjak bangun dan pergi.
" Azriel !"panggil Alexa yang melihat Azriel malah pergi begitu saja.
" sudahlah, biarkan dia untuk berfikir "ucap Abian sambil menatap kearah istrinya.
" dia sama persis sepertimu, menyebalkan !"gerutu Alexa sambil melanjutkan makannya.
" orang dia anak aku "gumam Abian sambil meneguk air minumnya.
" aku ke kantor dulu "ucap Abian sambil mencium kening istrinya.
" hati-hati "ucap Alexa sambil mencium tangan suaminya.
" papa pergi dulu "ucap Abian, khalisa hanya mengangguk kepalanya sambil meneguk air minumnya.
" kalau Yasmin tidak mau turun, nanti bawa makanannya ke kamar ya "ucap Alexa sambil beranjak bangun.
" iya ma "ucap khalisa
...**...
Devan keluar dari rumah dan melihat di depan pintu ada sebuah paket. Merasa penasaran iapun mengambil paket tersebut lalu membukanya.
ia melihat kotak tersebut hanya berisi sebuah kertas yang bertuliskan ( apa masih ingat dengan aku ?).
" ada apa ?"tanya Feby sambil menghampiri Devan.
" ada yang mengirimkan sebuah paket "ucap Devan sambil menatap kearah sekitar rumahnya.
" apa isinya ?"tanya Feby
" hanya sebuah kertas "ucap Devan sambil memberikan kertas tersebut kepada istrinya.
" siapa yang mengirim beginian,kamu ada masalah sama orang ?"tanya Feby sambil menatap kearah Devan.
" tidak ada "ucap Devan yang juga merasa penasaran dengan orang yang mengirimkan paket tersebut.
" mungkin orang iseng, tidak usah dipikirkan "ucap Devan, Feby hanya mengangguk kepalanya sambil membuang kertas tersebut ke tong sampah.
" yasudah aku pergi dulu "ucap Devan.
" hati-hati "ucap Feby sambil mencium tangan Devan.
" iya "ucap Devan sambil masuk kedalam mobilnya dan pergi menuju kantor.
setelah Devan pergi,Feby pun kembali masuk kedalam rumah.
...**...
khalisa masuk kedalam kamar sambil membawa sarapan untuk Yasmin.
" makan dulu, sudah aku bawakan "ucap khalisa sambil meletakkan nampannya di atas meja.
" tumben baik "ucap Yasmin sambil berjalan menghampiri khalisa.
" sudah cepat makan, marah juga perlu tenaga "ucap khalisa sambil duduk di sofa.
Yasmin pun duduk di sofa dan mulai menikmati sarapannya.
" tok tok tok "terdengar suara ketukan pintu dari luar.
" masuk saja "ucap khalisa sambil menatap kearah pintu.
" permisi non, ini kopernya mau bibik taruh dimana ?"tanya bibik sambil membawa koper milik Yasmin.
" bawa masuk ke sini saja bik "ucap Yasmin
" baik non "ucap bibik sambil masuk dan meletakkan kopernya di samping lemari.
" bibik permisi dulu non "ucap bibik sambil berjalan keluar.
" makasih bik "ucap Yasmin,bibik hanya mengangguk sambil pergi.
" benaran tidak mau kembali ke kamar kak Azriel ?"tanya khalisa sambil menatap kearah Yasmin.
" kau tidak suka aku disini ?"tanya Yasmin sambil menyuapi nasi kedalam mulutnya.
" bukan begitu, maksudku kau tidak ingin memperbaiki hubungan kalian ?"tanya khalisa
" terserah kau saja lah, pusing aku memikirkan hubungan kalian yang masih gitu-gitu aja "ucap khalisa yang melihat asyik makan tanpa menjawab pertanyaannya.
" kau mau aku bagaimana lagi ?"tanya Yasmin sambil meletakkan piringnya di atas meja.
" masak harus aku yang selalu mengejar ?,aku kan wanita yang harusnya dikejar bukan malah mengejar "ucap Yasmin sambil bersandar di bahu sofa.
" aku kan juga pengen merasakan bagaimana rasanya diperjuangkan dan di cintai balik "ucap Yasmin sambil menunduk.
melihat itu khalisa langsung memeluk Yasmin yang terlihat bersedih.
" sudah jangan menangis "ucap khalisa sambil mengusap punggung Yasmin.
khalisa melepaskan pelukannya lalu menatap kearah Yasmin yang sedang menghapus air matanya.
" kakak emang harus diberi pelajaran, sikapnya sudah keterlaluan "ucap khalisa dengan kesal.
" drrrtt..."dering ponsel khalisa.
" sebentar "ucap khalisa sambil beranjak bangun dan berjalan menuju ranjang untuk mengambil ponselnya.
" ada apa ?"tanya khalisa sambil menjawab panggilan dari Marcell.
" bisa kita bertemu ?"tanya Marcell
" aku sedang sibuk "ucap khalisa dengan ketus
" ini penting,aku tunggu di tempat biasa "ucap Marcell sambil memutuskan panggilannya.
" dasar menyebalkan "gerutu khalisa yang merasa kesal karena Marcell memutuskan panggilannya saat ia belum selesai bicara.
" siapa ?"tanya Yasmin sambil menatap kearah khalisa.
" si payah, dia ingin bertemu denganku "ucap khalisa sambil duduk di sofa.
" yasudah tunggu apa lagi ?, pergi sana "ucap Yasmin
" malas, yang ada nanti malah membuatku semakin kesal "ucap khalisa sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
" pergi saja, siapa tau penting "ucap Yasmin sambil menatap kearah khalisa.
" drrrtt..."ponsel khalisa kembali berdering
" itu dia menelpon lagi "ucap Yasmin sambil menatap kearah ponsel khalisa.
" apa lagi ?"tanya khalisa sambil mengangkat telponnya.
" iya baiklah, tunggu sebentar "ucap khalisa sambil memutuskan panggilannya.
" ayok siap-siap kita pergi "ucap khalisa sambil menatap kearah Yasmin.
" kau saja, aku tidak ikut "ucap Yasmin
" benaran ?"tanya khalisa, Yasmin hanya mengangguk sambil bersandar di bahu sofa.
" baiklah "ucap khalisa sambil beranjak bangun dan pergi bersiap-siap.
" yasudah aku pergi dulu ya "ucap khalisa yang sudah selesai mengganti bajunya.
" iya hati-hati "ucap Yasmin sambil menoleh sekilas kearah khalisa lalu kembali fokus pada ponselnya.
" ya "ucap khalisa sambil pergi.
...**...
( di cafe )
" ada apa ?"tanya khalisa sambil duduk di depan Marcell.
" makasih mbak "ucap Marcell kepada pelayan yang mengantarkan pesanannya.
" cepat katakan kenapa kau meminta aku untuk ke sini "ucap khalisa sambil menatap kearah Marcell.
" Ehem "Marcell berdehem dan mulai menceritakan masalahnya kepada Khalisa.
" apa aku tidak salah dengar ?, kau meminta aku untuk menjadi pacar pura-pura mu ?"tanya khalisa yang terlihat terkejut, Marcell hanya mengangguk kepalanya sambil menatap kearah khalisa.
" aku tidak mau "ucap khalisa dengan ketus
" ayok lah, tolong bantu aku "bujuk Marcell sambil memegang tangan khalisa.
" ini menyangkut masa depan ku,aku tidak mau di jodohkan dengan Rani "ucap Marcell sambil menatap kearah khalisa dengan penuh harap.
" mau ya, please !"bujuk Marcell
" ya baiklah "ucap khalisa yang merasa kasihan dengan Marcell.
" makasih "ucap Marcell sambil tersenyum senang.
" sekarang lepas, tidak usah nyari kesempatan "ucap khalisa sambil menatap kearah tangan Marcell.
" iya "ucap Marcell sambil melepaskan tangan khalisa.
tetep smngat Thor