Zivanna tak menyangka hubungan yang sudah dia jalanin selama 5 tahun bisa kandas seketika di terpa orang ketiga.
Di saat rencana pernikahan sudah di ambang mata justru sang kekasih ketahuan menghamili sepupu nya sendiri.
Apa yang Zivanna lakukan? apakah tetap ingin melanjutkan pernikahan ataukah memilih mundur?
Yuuk mampir di cerita terbaru ku bukan Simpanan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
"Mana catatan nya? segera kirim kan ke saya" pinta Pras dengan sengaja,dia tau kalau Zizi tak berkonsentrasi dalam rapat tadi.
"Hmmm.... it-u mas eh pak ketumpahan minuman tadi" jawab Zizi gugup
Pras mengambil buku catatan yang memang biasanya di pakai Zizi untuk mencatat semua pekerjaan penting nya, terlihat kosong untuk topik hari ini tidak ada tumpahan teh atau kopi seperti yang di katakan Zizi.
Pras menghela nafas panjang meletakkan catatan itu kembali di atas meja sedangkan Zizi memejamkan mata nya takut kalau sang suami mengomel.
Pras mendekat pada Zizi dan berbisik di telinga nya.
"Lain kali kalau saya sedang berbicara di perhatikan ibu Zizi Prasetyo bukan nya malah memperhatikan saya" sindir Pras membuat Zizi gugup setengah mati karena ketahuan memperhatikan suaminya ini.
Pras segera masuk kembali kedalam ruangan nya sedangkan Zizi menggeleng kan kepala nya pelan, ntah apa yang terjadi dengan dirinya saat ini.
****
"Zi,turun yuk dia ujung jalan ada yang jual somay baru kata nya penjualnya ganteng lo Zi" canda Ratih
Zizi melirik jam tangan nya memang sudah waktunya pulang tapi jika dia turun sendiri bagaimana Pras, Jika menunggu Pras bisa-bisa orang akan curiga mereka pulang selalu akhir.
Zizi mengirimkan pesan pada Pras
"Mas... aku tunggu di bawah,mau beli somay dulu dengan Ratih"
Tak berapa lama Pras menjawab
"Oke"
"Yuk tih" ajak Zizi setelah merapikan meja kerjanya.
"Zi....kok sekarang pak Pras tambah ganteng ya Zi, pesona nya itu lo bikin kesengsem"puji Ratih membuat Zizi terdiam.
"Ganteng dari mana nya?" tanya Zizi ketus
"Kamu nggak perhatiin ya Zi kalau pak Pras jalan kelihatan berwibawa gitu,apalagi saat sedang meeting ya ampun bikin klepek-klepek Zi" cerita Ratih sambil membayangkan Pras
"Gila!!! kenapa makin kesini makin banyak fans nya mas Pras,jadi Ratih juga memperhatikan mas Pras saat bicara tadi,siiall!!!" batin Zizi kesal
"Andai aja pak Pras mau membuka hati nya buat kita para Fans nya gue pastiin si do'i bakal di keliling perempuan -perempuan cantik, tinggal pilih aja kali ya Zi..hihi" lanjut Ratih terkekeh kecil membuat Zizi membayangkan Pras yang sedang di keliling cewek-cewek centil di kantor ini.
"Zi....."
"Zizi" panggil Ratih yang melihat Zizi sedang melamun.
"Nggak....nggak boleh" teriak Zizi menggeleng kan kepala nya menghilangkan bayangan Pras sedang di keliling para karyawan wanita cantik.
"Zi...kamu kesambet" ucap Ratih menepuk pipi Zizi
"He..... it-u, mendadak sakit perut aku Tih,mau buang air besar"
"Yah...udah dekat lo Zi,itu di depan sana" tunjuk Ratih pada gerobak mamang somay yang sedang dikerubungi pembeli
"Kamu aja deh,aku lain kali aja ya! mau antri juga panjang banget, keburu keluar ini pup nya" ucap Zizi membuat Ratih bergedik jijik
"Aku ke atas sebentar" ucap Zizi melihat ke arah parkiran kalau Pras baru saja masuk kedalam mobil dia segera menyusul untuk ikut masuk.
"Sudah selesai beli somay nya?"tanya Pras dan di jawab gelengan oleh Zizi
"Jalan mas!" perintah Zizi dan di anggukki Pras patuh
Dia segera menginjak pedal gas nya menembus jalanan kota Jakarta, sudah pasti macet karena ini jam pulang kantor.