Maukah Kamu Menjadi Istri Ku?

Arga sangat bahagia dengan kehamilan Elis, walau pun tidak di sengaja namun Arga berjanji pada diri nya sendiri untuk selalu membahagiakan Nya.

Arga dan Elis keluar dari ruangan pemeriksaan dan kembali ke ruangan tempat Elis istrahat sebelum nya.

Arga membawa Elis duduk di sofa lalu Dia berlutut di depan Elis menatap mata wanita hamil itu begitu dalam dan lembut.

Arga menghela nafas kasar resah sebelum Dia mengatakan sesuatu.

"Elis, Aku minta maaf karena telah menghancurkan masa depan Mu, menghancurkan mimpin dan impian Mu, Namun Aku juga tidak bisa menolak takdir yang sudah di tentukan oleh sang pemberi kehidupan. Jika Kamu ingin marah pada Ku, jika Kamu ingin membenci Aku silahkan, Aku tidak masalah apa pun yang ingin Kamu lalukan kan pada Ku, tetapi Aku mohon biarkah anak Ku hidup di rahim Mu karena dia tidak bersalah, Aku mohon jangan sakiti anak Ku," ujar Arga sambil menangis di depan Elis.

"Aku memang pria bejat, tapi Aku tidak pernah menyentuh wanita mana pun selain diri Mu itu pun tidak di sengaja karena kondisi dan tubuh Aku di kuasai obat perangsang. Aku janji demi anak Ku Jika Kamu tidak ingin menikah dengan Ku, Aku akan melepas kan Mu setelah anak Ku lahir, Aku akan berusaha membuat mimpi dan impian Mu tercapai apa pun itu," pinta Arga memohon.

Sedangkan Elis tidak bisa berkata-kata mendengar setiap kata dari mulut Arga, mungkin kah Dia merasa bersyukur karena di perkosa oleh pria itu yang sangat bertanggung jawab dan rela merendahkan harga diri di depan nya.

Elis perlahan turun dari sofa lalu berlutut sejajar dengan Arga yang menatap Nya dengan mata yang sembab, Sejenak mereka saling tatap tanpa mengucapkan satu kata pun, Elis memeluk arga dengan erat dan menangis di peluk kan Nya.

Arga spontan membalas pelukan erat Elis tanpa mengucapkan apa pun, Dia hanya ikut menangis sambil mengelus kepala Elis dengan lembut.

"Terima kasih Mas, terima kasih sudah bertanggung jawab, Aku janji akan menjaga dan membesarkan anak ini bersama Mu, Aku tidak akan melakukan hal buruk pada nya, Aku janji akan belajar mencintai Mu demi anak ini Anak Kita," ujar Elis sesegukan.

Arga melepaskan peluk kan Nya lalu menatap Elis dalam.

"Apa itu artinya Kamu menerima Ku Elis? Apa Kamu mau menikah dengan Ku?" tanya Arga memastikan.

Elis mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Arga.

Tanpa aba-aba Arga kembali memeluk Elis dengan erat dan dengan perasaan yang sangat-sangat bahagia.

"Terima kasih Elis, terima kasih sayang, Aku berjanji akan selalu ada untuk Mu dan mem bahagia kan Mu," ujar Arga lalu mengangkat Elis dan berputar sebagai gambaran betapa bahagia nya Dia sekarang.

Arga menghentikan tingkat nya karena takut Elis dan anak Nya kenapa napa. Arga mengecup seluruh inci wajah Elis namun saat Dia ingin mencium bibir tiba-tiba ada yang menarik kuping nya dari belakang untuk menjauhi Elis.

"Au au au sakit woy," rintih Arga.

"Hm berani ya sekarang Kamu main rahasiaan sama Abang dan main cium-cium anak gadis orang," omel Dani.

"Abaaang," teriak Arga lalu memeluk Dani erat dengan perasaan yang sungguh bahagia.

Dani membalas pelukan Arga dengan perasaan tak kalah bahagia, Dia sudah mendengar semua kejadian yang menimpa Arga dari Alano.

"Awas, ngapain peluk-peluk Aku ingin berkenalan dengan gadis itu," jahil Dani.

"Gadis yang mana?" tanya Arga selidik.

"Ya gadis itu lah," tunjuk Dani ke arah Elis.

"No! jangan Dia Abang, Dia milik Ku," Pekik Arga sambil mendekati Elis dan sembunyikan di belakang tubuh nya.

"Sebelum masuk gereja berarti masih bisa dong," goda Dani.

"Tidak bisa, Elis sedang mengandung anak Ku," ketus Arga.

Mata Dani melotot mendengar ucapan Arga, bukan hanya Dani namun dua orang di belakang Dani yang dari tadi diam juga ikut melotot.

"Benar kah Nak?" tanya Ibu Yeni yang dari tadi diam lalu menghampiri anak Nya.

"Benar Bu," jawab Elis dengan mata berkaca-kaca.

"Selamat ya Nak, Ibu sangat bahagia," ujar Ibu Yeni terharu sambil memeluk anak Nya.

"Selamat ya Ga," ujar Dani.

"Terima kasih Bang," jawab Arga sambil membalas peluk kan Abang Nya.

"Selamat ya, Kamu harus jadi calon suami ya baik, ingat baik-baik dengan janji Mu jika Kamu sampai melanggar janji Mu Aku akan memberi Mu hukuman mati," ujar Alano tegas sambil memeluk Arga.

"Iya Al, Aku janji akan menempati janji Ku dan terima kasih juga untuk hari ini," jawab Arga.

"Sebaik nya sekarang Kita pulang, Kita harus bicarakan ini dengan yang lain dan merunding kembali tentang pernikahan kalian dan david," ujar Dani.

"Baik lah ayo Kita pulang sekarang," ajak Alano.

"Kami pulang kemana?" celetuk Arga.

Plak

"Aduh sakit Al," rintih Arga saat Alano memukul bahu nya dengan kuat.

"Memangnya Kamu tidak punya rumah, selama ini Kamu tinggal di mana?" geram Alano menatap tajam Arga.

"Galak amat, Aku kan punya apartemen Al," ujar Arga.

"Pulang ke manson rumah Mu di manson bukan apartemen itu hanya sebagai tempat persinggahan," ujar Alano tegas.

"Baiklah ayo sayang Kita pulang," ajak Arga lalu menggendong Elis.

"Aku bisa jalan sendiri mas," bisik Elis malu dengan yang lain.

"Tidak, Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak Kita," ujar Arga enteng lalu keluar dari ruangan itu.

"Ibu bisa jalan sendiri?" tanya Alano.

"Bisa Na-" ucapan Ibu Yeni terpotong oleh Dani.

"Gendong saja Al," perintah Dani.

"Oke," jawab Alano lalu menggendong Ibu Yeni keluar.

"Ibu bisa jalan sendiri Nak," ujar Ibu Yeni.

"Biar Ibu tidak kecapean," jawab Dani.

Ibu Yeni yang berada di gendongan Alano di buat terharu dengan perlakuan mereka.

"Ya Tuhan tolong panjang kan umur ini, Aku masih ingin merasakan ke bersamaan bersama mereka," batin Ibu Yeni.

Sampai di mobil Alano membawa Ibu Yeni duduk di depan sedangkan Arga dan Elis di belakang.

"Bang Aku pinjam mobil Mu ya, Aku mau jemput Elsa dulu," ujar Alano.

"Hm ini kunci Nya Dan hati-hati," ujar Dani lalu masuk ke dalam mobil.

"Alano mau kemana Bang," tanya Arga saat melihat Alano masuk ke dalam mobil Dani.

"Mau jemput Elsa," jawab Dani.

"Elsa itu siapa mas," tanya Elis.

"Elsa itu adik Kami juga calon istri nya Alano," jawab Arga.

"Ooh," jawab Elis walau pun Dia belum mengerti tetapi tidak berani bertanya lagi.

Arga hanya tersenyum simpul melihat muka Elis karena Dia tau Elis belum paham maksud nya.

"Nanti Aku jelas kan," bisik Arga.

Elis menatap Arga bingung sekaligus kaget ternyata Arga sangat peka.

Setelah 20 menit mereka memasuki gerbang yang tinggi menjulang plus mewah membuat Elis dan Ibu Yeni menganga.

"Ini istana," guman Elis.

"Ini istana siapa Nak," tanya Ibu Yeni.

"Ini manson milik keluarga Leonard Bu dan Kita semua tinggal di sini," jawab Dani.

"Leonard? kalian anggota keluarga Leonard?" tanya Elis.

"Kami bukan keluarga Leonard tapi Kami sahabat yang di anggap keluarga oleh mereka dari saat orang tua Kami masih muda," jelas Arga.

"Lalu siapa yang asli keturunan Leonard," tanya Elis.

"Alano Leonard," jawab Arga.

"Ooh," jawab Elis mengerti.

"Ayo Kita turun," ajak Dani saat Dia sudah memarkirkan mobil nya.

Mereka turun dari mobil sambil memperhatikan keliling manson itu.

Elis dan Ibu Yeni bisa melihat orang-orang yang berpakaian hitam berdiri tegak di setiap sudut manson dengan beberapa senjata menempel di badan mereka membuat Elis dan Ibu Yeni merinding.

"Ayo sayang masuk, Ibu ayo masuk," ajak Arga. Sambil menggendong Elis.

"Aku bisa jalan sendiri mas," pekik Elis kesal sekaligus malu.

Arga tidak menjawab membuat Elis mendengus kesal.

"Arga siapa yang Kamu gendong Nak," tanya Ibu Asih yang baru muncul dari arah dapur.

"Calon menantu dan calon cucu Mu Ibu," jawab Arga sumringah saat melihat wanita yang Dia rindukan itu.

Ibu Asih heran sekaligus bingung saat mendengar jawaban Arga.

Dia ingin bertanya lagi namun sudah di alihkan oleh Dani.

"Ibu Aku sangat merindukan Mu," ujar Dani lalu tanpa aba-aba menggendong Ibu Asih untuk di bawa duduk di sofa.

"Apa yang Kamu lakukan Nak, astaga Dani Ibu belum menyapa tamu-tamu itu," pekik Ibu Asih kesal yang di balas kekehan kecil oleh Dani.

"Ayo Ibu, Kita ke ruangan keluarga," ajak Ajak Arga.

Mereka masuk ke ruang keluarga dan duduk di sana namun saat tatapan Ibu Asih dan Ibu Yeni saling bertemu mereka di buat melotot tidak percaya.

"Yeni!" pekik Ibu Asih.

"Asih!" pekik ibu Yeni.

...****************...

...Minta maaf Author...

Halo guys, Author minta maaf ya kemarin cuma upload 1 Bab aja soalnya Author sambil kerja dan kemarin sibuk banget jadi tidak ada waktu buat upload banyak.

Tapi hari ini Author akan usahain upload sampai 3 Bab atau 4 Bab lagi ya.

Oh iya, karya ini "Maukah Kamu Menjadi Istri Ku?" murni ciptaan Author sendiri, jadi bagi Sahabat Author yang lain mohon maaf jika ada persamaan nama pemeran nya.

Dan jika ada penulisan kata yang salah mohon di koreksi di kolom komentar ya agar author bisa lansung revisi.

Terima kasih semua sudah mampir di novel author di tunggu Bab selanjut nya ya.