nadia adalah seorang mahasiswi yang harus dengan terpaksa menikah dengan dosennya sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blueskyy1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
" Ayok yah.. Bun.. Kak.... Kita makan bareng² sama mama jga " Ajak nya.
Lalu mereka semua pun berkumpul di ruangan yang terdapat sofa panjang untuk menikmati kue brownies bersama.
Nadia pun merasakan kehangatan keluarga setelah sekian lama tetapi masih sedikit kurang kerena tidak ada Papa dan juga kedua kakak nya yang ikut kumpul bersama disini.
•••••••••••••••••••••••••••••••
Tok!!... Tok!!...
" Aska " Panggil Salma.
Aska pun lalu membuka pintu kamar nya.
" Iya umi ada apa? " Tanya aska.
" Kebetulan Umi hari ini masak banyak jadi kmu mau kan antar makanan ini ke apartemen nya Nadia " Pinta Salma.
" Aska umi? Sendiri? " Tanya nya kaget.
" Iya lah nak kmu sendiri umi sore ini mau ke rumah bu ida ada acara pengajian di sana.. .. Kmu mau kan nak? " Balas Salma.
" Eee iyaa umi... Tapi emang Viona kemana umi kenapa ngga dia aja? " Tanya aska lagi.
" Viona kan ada les sore ini sayang... Kmu ini kenapa sih? biasa kalo umi suruh ini itu selalu bilang iya ngga banyak nanya seperti ini " Heran Salma.
" Ee ngga kok umi... Iya nanti aska anterin deh tapi aska ngga tau alamat dimana " Ujar aska.
" Mereka tinggal di APARTEMEN RAYA CITY " balas Salma.
" Yodah umi ke kamar dulu yah " Pamit nya.
Jujur saja aska saat ini sedang tidak seperti biasanya,entah kenapa kalau Membahas soal Nadia jantung nya tiba-tiba saja berdetak sangat kencang... Perasaan apa ini.
•
•
•
•
" Kak Aska " Panggil Viona dari balik pintu kamar nya.
" Apa? " Tanya Aska datar.
" Mau minta duit dong buat jajan nanti sore kan aku mau Les " Ujar Viona seraya menadahkan kedua tangan nya untuk menerima lembaran kertas berwarna merah itu.
Kemudian Aska pun merogoh saku celana nya dan menghitung beberapa lembar kertas merah di tangan nya.
" Ini 100 ribu aja " Ucap Aska datar sambil menyerah 1 lembar uang berwarna merah itu.
" Cuma 100 ribu aja kak.... Wah kak Aska mulai pelit nih sama Nadia " Dengus Nadia kesal.
" Bukan pelit cuma kakak ngga mau kmu ngga fokus les nya malah mikirin jajanan terus... Mau ngga? Kalo ngga mau kakak ambil lagi " Ujar nya seraya ingin mengambil uang kertas di tangan Viona itu.
" Ehh.... Enak aja orang udh di kasih kok di ambil lagi " Kesal Viona.
" Tapi makasih ya kak... " Ujar Viona tersenyum.
" Iya sama-sama " Balas Aska.
•••••••••••••••••••••
Tok!!.. Tok!!
" Permisi dok.. Ini laporan yang dokter minta " Ujar suster Dian.
" Iya letakkan atas meja aja " Balas nya datar.
" Kalo begitu saya permisi dok.. " Ujar dian sopan.
" Iya terimakasih yah " Balas dafi tanpa menoleh ke arah dian karena sibuk dengan layar laptopnya.
" Iya dok sama-sama " Balas dian tersenyum.
" Em dokter dafi udah makan siang? " Tanya dian ragu-ragu.
" Belum " Balas nya apa adanya.
" Mau saya belikan dok? " Tawar Dian.
" Tidak perlu.. Terimakasih " Balas nya datar.
" Ya sudah saya permisi dok assalamu'alaikum " Ujar Dian kemudian dengan menghela nafas nya panjang.
" Wa'alaikumsalam " Balas dafi.
Saat dafi sedang sibuk dengan beberapa berkas di depan nya, tiba-tiba saja pintu ruangan nya terbuka dengan kasar.
Brakk!!
" Kakkk " Teriak dafa.
Sontak dafi pun terkejut melihat kedatangan adik laki-laki nya itu.
" Ada apa? " Tanya dafi.
" Mama kemana kak? " Tanya dafa dengan tatapan tajam.
" Di apartemen " Balas nya singkat.
" Apartemen? Apartemen kita? " Tanya nya memastikan.
" Iyaa " Balas dafi.
" Ngapain? Kok ngga pulang ke rumah " Tanya dafa sinis.
" Mama ngga akan pulang ke rumah sebelum Papa yang jemput mereka " Balas dafi santai.
" Mereka? Maksud kakak ada orang lain selain mama di sana? " Tanya dafa yang masih tidak mengerti.
" Bukan orang lain lagi.. Dia saudara kita " Balas dafi.
" Apa maksud kakak nadia? " Tanya dafa tepat sasaran.
" Iya " balas nya.
" Hah? Apa ini? Ngga mungkin!!.. Kenapa mama tiba-tiba jadi peduli sama nadia!!" ujar nya tak percaya.
" Dafa kakak harap km bisa menerima kenyataan ini semua.... Mama sama kakak itu selama ini peduli sama nadia kita sayang sama nadia cuma karena 1 hal makanya kita pura-pura acuh sama dia " Jelas dafi.
" Maksud kakak apa? " Tanya dafa dengan muka yang sudah memerah.
" Kalau kmu pengen tau nanti malam datang ke apartemen, untuk sekarang kakak ngga bisa jelasin soal nya kerjaan kakak banyak " balas dafi sambil menatap layar laptopnya kembali.
Dafa pun tidak bisa lagi menahan amarah nya,tanpa banyak bicara dafa langsung membanting pintu ruangan kakak nya dengan kasar lalu pergi meninggalkan klinik kakak nya itu dengan perasaan sangat dongkol.
Dafa pun segera berjalan menuju parkiran dengan raut muka yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.
Kini ia segera memakai helm miliknya lalu menyalakan motornya dan dia segera menjalan kan motornya membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.
Tiba-tiba saja motor nya sedikit oleh dan
BRAKKKKKK!!......
" Awwwww " Ringis dafa.
Seorang gadis cantik bertubuh mungil itu pun segera menghampiri dafa.
" Kakak ngga papa kan? " Tanya gadis berwajah baby Face itu.
" Kaki gw sakit " Balas nya sinis memegangi kaki nya.
" Maaf ya kak.... Pasti ini gara-gara aku yah " ujar nya merasa tidak enak.
" Gue jga yang salah tadi ngga fokus nyetir nya " Ucap nya kemudian membuka helm nya.
" Masyaallah ganteng nya.. hidung mancung, bibir tipis, alis tebal beh ber damage " Batin nya.
" Kenapa liatin gue kaya gitu? " Tanya dafa.
" Ngga kak siapa yang lihatin " Balas nya lalu menghadap ke arah lain.
" Nama lu siapa? " Tanya dafa Tiba-tiba.
" Fika " Balas nya.
" Lu bisa bantuin gw berdiri ngga? " Tanya nya karena jujur saat ini kaki nya terasa begitu sakit.
" Bisa kak yodah ayo aku bantuin " ucap nya lalu membantu dafa berdiri.
" Apa kakak mau di bawa ke rumah sakit aja? " Tanya Fika cukup khawatir.
" Ngga usah cuma gini doang kok nanti juga sembuh sendiri " Balas dafa santai.
" Ya jangan anggap remeh luka kecil gini kak, nanti kalau jadi bengkak gimana " ujar Fika.
" Udah santai aja kakak gue dokter kok jadi kalau ada apa-apa kan ada dia " Balas dafa.
" Terus nanti kakak pulang nya gimana? " Tanya Fika.
" Nanti gw tinggal naik taksi aja biar motor gw di urus sama supir gw " Balas dafa sambil memainkan ponsel nya memesan taksi online.
" Oya gue boleh minta no WA lo? " Tanya dafa pada Fika.
" Boleh kak " balas Fika.
" Bay the way lu kelas berapa? " Tanya dafa.
" Oh aku mahasiswa semester dua kak " Balas Fika.
" Ooo sekolah di Universitas mana? " Tanya dafa lagi.
" Di UI kak " Balas Fika.
Dafa pun hanya membalas dengan ber oh ria saja.
Tak berselang lama taksi dafa pun sudah tiba, lalu dafa pun di bantu oleh supir taksi dan juga Fika untuk berjalan masuk ke dalam taksi itu.
•••••••••••••••••••••••••••••
Sore ini aska sudah bersiap untuk mengantarkan makanan ke apartemen nadia seperti amanah sang umi.
Kini aska memakai celana jeans kaos oblong yang di balut oleh jaket hitam miliknya, tak lupa juga ia memakai sepatu putih.
Tampan dan keren dua kata untuk aska saat ini.
" Wah kakak kaya anak geng motor gini penampilan nya " Ledek viona.
" Iya mantan " Balas aska datar seraya memakai jam tangan.
" Mantan? Maksud kakak dulu kakak emang pernah masuk ke geng motor gitu? " Tanya viona kaget.
Aska pun hanya membalas dengan deheman saja.
" Wahh... Parah nih aku baru tau ternyata kakak ku ini dulu nya seorang geng motor " Ujar viona.
" Udah² ayo buruan siap² sekalian kakak anter ke tempat les " Ucap aska datar.
" Iya² " Balas viona lalu berlari ke kamar nya untuk bersiap-siap.
Next??.... Tunggu part selanjutnya ya kakak² makasih udah setia baca cerita aku
