Gadis Hacker Milik Ceo

Hari ini Sofia datang ke Perusahaan Enzo dengan kesal, dia ingin bertemu dengan Enzo secepatnya dan bertanya perihal kuliahnya. Bisa-bisanya Enzo memberi perintah pada pihak kampus untuk melarang dia datang kuliah. Memang benar Sofia mengambil kuliah malam namun pagi ini dia datang untuk menanyakan apakah dirinya telah di DO karena sudah lama tidak masuk. tapi jawaban yang didapatkan sungguh membuat Sofia tidak senang. Enzo telah memberi perintah pada pihak kampus agar Sofia melakukan kuliah private saja. Sedangkan jadwal dan hari juga sudah ditentukan sesuai mata pelajaran dari Dosen yang akan datang kerumah.

Baru saja Sofia masuk dirinya sudah dihadang oleh satpam yang hendak keluar, awalnya Sofia mengira satpam itu tidak sengaja menghalangi jalannya. Namun saat Sofia bergeser satpam itu juga ikut bergeser begitu seterusnya.

“ Bisakah bapak minggir? Bapak telah menghalangi jalan saya “ emosi Sofia semakin memuncak setelah mendapat jawaban yang tidak puas dari pihak kampus, sekarang seorang satpam tengah menghalangi jalannya.

“ Maaf Bu Sofia ini perintah dari Pak Enzo, anda tidak diizinkan masuk “ penjelasan dari satpam tersebut membuat Sofia terkejut kala itu juga. Leni yang melihat keributan antara Sofia dan satpam didekat pintu utama bergegas menghampirinya.

“ Bapak tahu siapa saya kan? Saya Sofia Calista Fernando kenapa saya tidak boleh masuk? “

Haduh Sofia ucapanmu terkesan sombong tahu tidak? Belum lama jadi nyonya Fernando sudah belagu hihihih. Sofia jadi geram sendiri dengan situasi di sini, sepertinya Enzo memang berniat menghindarinya.

Belum sempat satpam itu menjawab Leni telah tiba diantara mereka.

“ Ada apa ini? Kenapa ribut sekali? “ kedua orang yang ribut tadi menoleh ke arah sumber suara secara bersamaan.

“ Ini mbak aku tidak boleh masuk katanya “ wajah yang awalnya terlihat ganas berubah seperti anak kucing yang merengek pada induknya. Satpam yang melihat perubahan sikap Sofia hanya bisa menahan tawa. Kalau sampai tertawa beneran bisa kelar hidupnya.

“ Pak biarkan dia masuk saya yang akan bertanggung jawab “ Leni membujuk satpam itu dengan penuh

keyakinan. Melihat kedua wanita yang menunjukkan wajah memohon membuat satpam itu luluh juga dan menyetujui ucapan Leni. Kedua gadis itu bersorak girang tak lupa pelukan teletubis menjadi pelengkap dalam kegirangan mereka. Sofia bergegas pamit untuk menemui Enzo tak lupa dia berpesan pada Leni bahwa dirinya akan mampir setelah bertemu suaminya.

Setibanya dilantai paling atas Sofia  masuk begitu saja diruangan Enzo tanpa permisi. Bukankah dirinya Sofia Calista Fernando? Wajar dong kalau masuk begitu saja tanpa permisi. Xixixi Sofia berceloteh sendiri dalam

fikirannya sebelum dia benar-benar masuk kedalam. Terlihat Enzo tengah sibuk menatap laptop tanpa peduli dengan kehadirannya sama sekali. Sofia mengernyit dengan sikap suaminya yang  tidak bergerak sedikitpun dari tempat dan pandangannya.

Sikap apa ini? Kenapa tidak ada romatisnya sama sekali saat istri sedang berkunjung?

Sofia berjalan mendekat lalu duduk dihadapan Enzo dengan kasar berharap suaminya tahu bahwa dia datang. Tapi usahanya sia-sai saja sebab Enzo masih fokus dengan laptopnya tanpa mau melihat sedikitpun.

“ Ehm “ masih diam tanpa merespon.

“ Ehm.. Ehm “ sedikit meninggikan suaranya tapi lelaki didepannya masih saja diam tanpa mau merespon.

Bbrraakk Sofia menggebrak meja Enzo, dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap suaminya itu.

“ Jika mau ribut tunggulah sampai aku pulang, aku sedang banyak pekerjaan “

Akhirnya sebuah kalimat keluar juga dari mulut Enzo namun pandangannya masih fokus pada laptop tanpa mau melirik apalagi melihat Sofia.

“ Mas kenapa kamu melarangku kuliah? “ protes Sofia.

“ Mas tidak melarangmu “ menjawab santai tanpa tahu bahwa gadis didepannya semakin tersulut emosi.

“ Tapi mas memberi perintah pada pihak kampus untuk melarangku masuk “ sedikit memajukan tubuhnya untuk meminta jawaban pada suaminya.

“ Hanya melarangmu pergi kekampus tidak melarang kuliah “ masih saja menjawab dengan santai sedangkan Sofia sudah mengepalkan tangannya menahan marah.

“ Kenapa mas melarangku ? “ Sofia ingin tahu kenapa Enzo melarangnya pergi kekampus.

“ Aku tidak mau ada lalat yang menikmati kecantikan istriku “

Apa? Alasan tidak masuk akal apa ini? Sofia tidak habis fikir dengan Enzo. Bukankah dunia sudah tahu bahwa mereka menikah? Lagi pula lelaki mana yang mau menggoda wanita yang sudah bersuami?.

“ Mas aku tidak mungkin tebar-tebar pesona dikampus jadi mas tenang aja ya “ sedikit merayu berharap suaminya itu menyetujui.

“ Kamu memang tidak tapi mas tidak percaya dengan orang-orang disana “ terus menjawab ucapan Sofia tapi mata tetap fokus pada laptop. Sofia yang semakin sebal dengan sikap Enzo bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja. Ironis sekali bahwa Enzo tidak ada niat menghentikan atau sekedar memanggilnya.

Sofia menuju ruang resepsionis untuk menemui Leni sebab dia sudah berjanji untuk mengunjungi sahabatnya itu. terlihat Leni sedang berbicara di telefon dengan serius jadi Sofia hanya bisa menunggu dengan diam. Semenjak Sofia resign waktu itu Leni bekerja sendiri tanpa teman, sepertinya perusahaan memang tidak mencari pengganti dirinya. Setelah Leni selesai berbicara di telefon Sofia langsung merengek

seperti kucing yang ingin dimanja oleh induknya.

“ Kenapa? “ Leni penasaran dengan Sofia yang terlihat muram sejak tiba tadi.

Sofia menceritakan semua kejadian sejak dia pergi ke kampus hingga bertemu Enzo diruangannya. Leni yang mendengar curhatan Sofia malah terpingkal membuat gadis itu manyun.

“ Sepertinya kamu harus mengggunakan pesona kecantikanmu untuk memikat Enzo agar dia menuruti kemauanmu “

Sofia berfikir sejenak dengan ide Leni meski sedikit gila tapi patut dicoba juga terlebih lagi mereka belum melakukan malam pertama setelah sah menjadi suami istri. Sofia yakin bahwa Enzo pasti terpikat dengan pesonanya, meski dia sendiri sedikit ragu untuk melakukan aksi gilanya nanti. Kesannya seperti Sofia yang meminta dulu kalau dia mengeluarkan jurus pesonanya nanti malam. Sungguh memalukan.

Waktu yang direncanakan telah tiba kala Enzo masuk kedalam kamar masih dengan pakaian kerjanya. Enzo menatap heran istrinya yang terlihat cantik dan seksi malam ini, bohong kalau dirinya tidak tergoda melihat pemandangan yang sangat menggiurkan tepat didepan mata. Sofia hanya mengenakan lingeria dan sedikit memoles wajahnya sedangkan rambutnya diikat tinggi. Sofia berjalan mendekati Enzo yang masih diam mematung ditempatnya. Jurus menggoda dia lancarkan untuk memikat sang suami.

“ Mas apakah aku cantik dan menarik ? “ bertanya dengan centil lalu mengedipkan sebelah matanya membuat Enzo semakin memanas.

“ Apa yang kamu inginkan? “ Sofia tersenyum mendengar ucapan Enzo barusan, sepertinya suaminya itu sudah bisa membaca isi kepalanya.

“ Izinkan aku pergi kekampus okey “ Enzo menghembuskan nafas kasar lalu pergi dari hadapan Sofia begitu saja. Dia sudah tidak tahan lagi dengan situasi yang semakin memanas itu, Enzo bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk menyiram tubuhnya dengan air dingin,  menghilangkan hawa nafsu yang semakin meronta. Sedangkan itu Sofia mengernyit melihat sikap Enzo yang mengabaikannya. Apa dia tidak tertarik dengan perempuan? Kenapa tidak tergoda sama sekali ? Sofia berjalan menuju ruang ganti dengan penuh tanda tanya.

Hai semua mohon maaf sebelumnya kalau Author belum bisa update banyak, tapi Author akan usahakan buat update setiap hari🤞🤞🤞