NovelToon NovelToon
JANGAN AMBIL ANAKKU

JANGAN AMBIL ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:24k
Nilai: 5
Nama Author: Anita Jenius

Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Lamaran Mike Di Depan Pak Riko.

Pak Riko duduk dan melihat semua yang ada di depannya itu dengan tatapan dingin. Pak Budi dan para tetangga yang dibawa oleh Mike ke sana merasa terbawa dalam hawa dingin yang tercipta oleh tatapan Pak Riko. Mereka pun merinding melihatnya.

“Ekhemm.. Selamat siang om..!!” Mike menyapa Pak Riko untuk mencairkan suasana yang tegang seperti hendak menghadapi ujian akhir semester di perkuliahan.

“Hmm..!!” Pak Riko melihat ke arah Mike dengan sinis.

Mendengar jawaban Pak Riko hanya seperti itu, Jantung Mike pun jadi berdetak lebih kencang dari biasanya. Nyalinya seperti ciut melihat tatapan Pak Riko.

“Aduh.. Gimana ini? Belum ngomong aja, tanggapan om Riko sudah membuat jantungku hampir lepas. Gimana kalau aku mengatakan niatku tapi om Riko tahu aku nggak membawa keluarga asliku. Pasti Om Riko seratus persen nggak akan setuju. Gimana ya?” Mike terdiam sebentar bingung apa yang harus dia lakukan.

“Nggak.. Aku nggak boleh takut. Aku sudah terlanjur datang di sini. Aku pasti harus mengatakannya sekarang. Apapun jawabannya aku harus bisa menerimanya.” Batin Mike meyakinkan dirinya sendiri.

Melihat Mike diam sampai keringat dingin seperti itu, keningnya pun mengernyit melihat Mike seperti itu namun masih menunggu apa yang akan di katakan Mike padanya.

“Di minum dulu Nak Mike tehnya biar nggak tegang.” Bu Mira yang mengerti situasi pun menawarkan hal tersebut pada Mike.

“Iya tante.”

Mike pun menunduk untuk mengambil cangkir teh yang ada di depannya agar bisa dia minum. Sandra yang melihatnya gugup dan penuh dengan keringat sengaja mendekatkan tisu ke dekat cangkir teh milik Mike agar Mike gampang mengambilnya untuk menyeka keringatnya. Mike pun meminum air teh nya lalu menyeka keringatnya yang bercucuran itu dengan beberapa helai tisu yang ada di sana. Lalu Mike menarik nafas dan membuangnya untuk menetralkan kegugupannya.

Sandra melihat Mike dengan tatapan kasihan tapi nggak bisa berbuat apapun untuk membantunya. Saat ini Mike lah juru kunci dalam permasalahan ini. Sandra nggak bisa membantunya.

“Kamu sudah tenang Mike?” Bisik Pak Budi di telinga Budi.

“Puji Tuhan sudah Pak.” Mike pun menghela nafas untuk terakhir kalinya karena merasa dirinya saat ini sudah cukup tenang.

“Bagus Nak. Sekarang ada baiknya semuanya di mulai. Takutnya papa nya Nak Sandra malah marah dan mengusir kita dari rumah ini.” Pak Budi mengingatkan.

“Iya Pak.” Mike menuruti apa yang dikatakan Pak Budi. Karena Mike tahu apa yang di bilang Pak Budi itu benar.

Setelah tenang Mike kembali berani melihat ke arah Pak Riko. Ditatapnya kedua mata Pak Riko dengan ketegasan yang dia miliki. Lalu Mike pun mulai bicara pada Pak Riko.

“Maaf om Riko sudah menunggu lama.”

“Ehmm..” Pak Riko masih menjawab dengan jawaban yang sama seperti tadi.

“Kedatangan saya dan paman saya beserta beberapa keluarga saya ke sini yakni memiliki maksud untuk melamar kembali anaknya om secara resmi untuk menjadi istri saya om. Saya dan keluarga juga membawa sedikit oleh-oleh sebagai symbol seserahan untuk Sandra om. Saya mohon om dan keluarga tidak melihat dari jumlah dan harga barang yang ada di sini om. Yang terpenting adalah niat saya yang tulus untuk meminang Sandra anak om menjadi istri saya sekarang dan selamanya om. Kiranya om dapat menerima pinangan dan niat baik dari saya.” Jelas Mike panjang lebar memulai pembicaraan lamaran ini.

Pak Riko belum menjawab apa yang dikatakan Mike. Dia hanya melihat ke arah Mike saat ini. Pak Riko terlihat memikirkan apa yang baru saja di bilang oleh Mike pada nya barusan.

“Gimana om Riko? Apakah om menerima lamaran saya untuk meminang anak om Riko?” Tanya Mike sekali lagi karena dirinya nggak mendapat tanggapan dari Pak Riko.

Bu Mira pun melihat suaminya itu dengan tatapan penuh arti. Dia tahu benar apa jawaban yang akan diberikan suaminya itu pada Mike. Tapi bu Mira masih berharap suaminya itu berubah pikiran. Soalnya biar bagaimana pun mereka itu berada di pihak perempuan. Dalam kasus kehamilan di luar nikah pihak perempuan lah yang lebih banyak dirugikan dari pihak laki-laki. Bu Mira nggak mau masa depannya Sandra akan suram kalau pernikahan ini tidak terjadi walau nggak ada kepastian juga kalau Sandra bisa bahagia kalau menikah dengan Mike. Namun pikir bu Mira setidaknya Sandra nggak sendiri menghadapi kehamilan yang sedang dialaminya.

“Pa.. Jawab dong pertanyaan nya Mike. Jangan diam aja.” Bu Mira menyikut lengan suaminya itu untuk mengingatkan Pak Riko.

Pak Riko belum juga bergeming dan masih selalu diam. Saat ini Pak Riko sedang berpikir keras. Dia seakan dihadapkan pada buah simalakama. Nggak ada satu pun keputusan yang dirinya buat yang akan baik untuk kehidupan mereka terutama kehidupan Sandra anak semata wayangnya. Namun saat ini dan detik ini juga dia harus memutuskan segalanya.

“Kamu yakin mau menikahi anak saya Sandra??” Tanya Pak Riko akhirnya setelah dia diam beberapa saat.

“Iya om. Saya yakin seratus persen. Tanpa keraguan sedikitpun.” Mike menjawab dengan mantap.

“Apa kamu sudah punya pekerjaan yang menjadi pondasi kehidupan kalian nanti? Karena menikah itu memang gampang dan mudah. Yang susah itu adalah menjalani kehidupan rumah tangga kalian ke depannya. Apalagi setelah menikah pasti akan memiliki anak. Dan semua orang tahu mengurus dan membesarkan anak itu mempunyai tanggung jawab yang besar juga biaya yang besar pula. Apa kamu sanggup?” Tanya Pak Riko.

“Saya sanggup om. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kewajiban saya sebagai seorang ayah nantinya. Karena sekarang saya sudah punya pekerjaan dan akan mulai bekerja di hari Senin ini. Dan saya yakin walau gaji nya nggak seberapa saya bisa menghidupi kehidupan kami nantinya.” Janji Mike pada Pak Riko.

“Saya nggak butuh janji. Saya butuh bukti. Lagian gimana kamu percaya kamu bisa sementara kamu saja baru mulai bekerja hari Senin. Bisa jadi kamu nggak betah kerja di sana. Kan saya tahu kamu itu anak orang berada yang dari dulu apa saja selalu tersedia dan nggak pernah susah sama sekali. Bisa jadi kamu nggak betah dan nggak sanggup dengan kemiskinan yang kamu rasakan sehingga kamu membuang kerjaan kamu itu seenak kamu. Itu artinya anak saya akan menderita dong.” Pak Riko membeberkan keadaan yang menurut Pak Riko bisa saja terjadi pada Mike.

“Nggak om. Saya yakin saya nggak seperti itu om. Nanti apapun keadaannya. Sesulit apapun pekerjaannya. Mike janji tidak akan meninggalkan pekerjaan itu karena Mike punya tanggung jawab pada Sandra dan anak kami nanti.”

“Baiklah. Saya pegang janji kamu.” Pak Riko hanya berkata seperti itu.

“Jadi, om menyetujui kalau saya menikah dengan Sandra?” Tanya Mike lagi.

“Memangnya saya ada ngomong gitu?” Mike jelas bingung dengan apa yang dikatakan Pak Riko. Jawabannya sangat ambigu dan membingungkan.

“Terus maksud om apa?”

“Saya tidak setuju dengan pernikahan ini.” Jawaban Pak Riko membuat semuanya melihat ke arahnya.

“Kenapa om?”

“Karena kamu bohong sama saya..!” Kata Pak Riko tegas.

“Bohong? Bohong apa om?”

“Kamu yakin kamu nggak tahu kamu sedang bohong apa sama saya?”Pak Riko melihat dingin kepada Mike.

Mendengar perkataan Pak Riko, Mike pun mengernyitkan keningnya dan memikirkan dirinya sedang bohong apa sama Pak Riko.

“Aduh.. apa lagi sih ini? Memangnya aku lagi bohong apa sama om Riko.” Pikir Mike sambil tetap menatap Pak Riko.

“Astaga.. Jangan-jangan..!!!” Mike pun panik mengingat kelakuannya saat ini.

1
Lukalama
kirim /Rose//Rose/ untukmu 😘
Lukalama
/Rose//Rose/meluncur..../Pray/
Pena dua jempol
more like 👍🏿 and 1 🌹 for you ❤️
Pena dua jempol
kejamnya bapak mertua melebihi emak mertua 🤣😭
Pena dua jempol
seriusan ini /Sob//Sob/
Pena dua jempol
ya Allah pak Anwar... jaharaaaa sekali 😭😭
Zara Rahmi
update lagi
Elisabeth Ratna Susanti
tiga like plus iklan 👍
November
lanjut
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍
Lukalama
5 iklan untukmu thor 🫰
Lukalama
pasti si Mike ini...😂
Dewi Payang
5 🌹buat kak Anita🙏🫰
Dewi Payang
Gemes sama pak Riko
Dewi Payang
Ucapan pak Riko ada benarnya sih
Dewi Payang
Keras kepala.si pak Riko, terus gimana calon anak perutnya Sandra
Pena dua jempol
5 like + 2 🌹 untuk kakak 🫰🏿 ceritanya semakin menegangkan ❤️
Syiffitria
semangat dia mawar untukmu
Lukalama
5 iklan meluncur
Lukalama
/Rose//Rose/untukmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!