NovelToon NovelToon
Irama Kematian

Irama Kematian

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kuireputih

Menceritakan tentang Raya seorang perempuan yang memiliki kelebihan yaitu Indra keenam. Raya adalah seorang vokalis bend nya yang berada KapRal. Raya juga merangkap sebagai pencipta lagu yang dia ambil dari kisah-kisah arwah penasaran.

Suatu hari Genk KapRal didatangkan beberapa musibah dan malapetaka, pertama Raya nyaris terbunuh, kedua bend KapRal mendapati sebuah fitnah bahwa bend mereka melakukan plagiat atas lagu-lagu yang diciptakan Raya.
Saat merasa frustasi Raya tiba-tiba mendapat ide untuk datang ke villa milik kakeknya.
Di Sana dia yang ditemani sagara menemukan beberapa hal ganjil serta berhasil menemukan sebuah syair atau mantra yang akan di ubah oleh Raya menjadi sebuah lagu.
Dari sanalah malapetaka besar itu akan muncul. Setelah Raya memperkenalkan lagi ciptaanya kepada teman-teman bend nya.
Satu persatu teman-teman bend mati dengan cara yang mengenaskan, pembunuh nya hanya meninggalkan jejak yang sama yaitu kedua bola mata korban lenyap tiada bekas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuireputih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 Villa Tua

Raya duduk termangu di depan piano. Pandangannnya hampa. Kabar dari Bara membuat shock dan nyaris gila. Plagiat? Mengapa orang begitu kejam menuduh seperti itu? Jika Raya membuka rahasia tentang indra keenam itu, ia yakin keadaan akan makin runyam. Ia bisa jadi bahan olokan masyarakat atas hal di luar logika itu.

Lagi pula Raya sudah memeriksa seluruh lagu ciptaannya. Tak dapat dipungkiri jika beberapa lagu memiliki kesamaan nada dengan lagu underground lain. Namun, sumpah! Semua itu di luar kesengajaan. Apa masih ada yang mau mendengarnya?

Mungkin saat ini semua anggota KapRal masih terlihat simpati. Namun, akankah simpati itu mampu tidak takluk di hadapan Bara?

Bulir demi bulir air mata luruh. Sakit menjalar perlahan dari luka di bahu yang telah dijahit. Namun, sakit ini tidak sesakit hati Raya yang menyayangkan sikap Bara. Kata bernada ancaman Bara masih terngiang jelas.

Buat lagu baru yang bisa menggebrak pasar, atau enyah selamanya dari KapRal.

Kondisi Raya yang belum sehat membuat gadis itu sulit konsentrasi. Jangankan membuat lagu, mendengarkan curahan hati para arwah penasaran pun ia tidak mampu.

Mendadak Sagara muncul dari dapur dengan membawa dua cangkir kopi yang asapnya masih mengepul. Tak sengaja melihat Raya menangis membuatnya tak tega.

Raya tampak stress berat hingga enggan mempedulikan sekitar termasuk Sagara. Padahal sudah tiga jam Sagara di sini, tapi Raya tetap membisu. Meliriknya pun tidak.

"Sudahlah! Jangan kau pikir terus ucapan Bara. Toh, semua tak akan setuju kalau kau diganti, apalagi dengan kaleng rombeng macam Pita!" hibur Sagara yang melangkah perlahan menuju tempat Raya duduk. Gadis itu mendengus, lalu membuang muka.

"Kalau kau diganti, kami berempat juga akan keluar. Kita bentuk KapRal yang baru dan mencari manajer lain. Lagipula aku sudah muak dengan Bara." Sagara tersenyum kecut.

Diraihnya tangan Raya dan diremas kuat. Kepala Raya berpaling lagi. Kali ini menatap dalam mata kecoklatan Sagara. Sudut bibirnya tertarik, menciptakan senyum termanis yang pernah dilihat Sagara.

Sebuah bisikan aneh tak sungkan mampir menyapa telinga Raya. Bisikan alam gaib di mana hanya gadis itu yang mampu mendengar. Roh halus tak kasat mata membisikkan sebuah nama dan alamat dengan pelan seolah tak ingin dilupakan Raya barang satu kata.

Benar, dengan cepat kalimat itu terekam di otak gadis berparas indo itu.

"Antar aku ke vila kakekku, Gar!" Pintanya tegas.

Sagara hanya bisa mengangguk pasrah. Ia memilih menyimpan sendiri rasa keingintahuannya. Entah mengapa, ada suatu kekuatan tak terlihat yang membuat Sagara tak mampu menolak permintaan Raya.

Vila kakek Raya berada jauh dari ibukota. Andai Sagara tidak mengemudikan mobil dengan gila, mungkin mereka baru sampai kala matahari telah terik memanggang bumi.

Di bangku kemudi, Raya duduk dengan santai, sesekali memberi petunjuk jalan. Kembali Sagara dibuat heran. Hebat juga Raya bisa menghafal jalan yang hanya disoroti lampu mobil? Di sini gelap, sepi, mencekam, dan pasti banyak makhluk lain berkeliaran.

Waktu menunjukkan pukul satu dini hari ketika Raya menunjuk sebuah rumah megah putih bergaya Belanda yang berdiri kokoh di atas bukit. Satu-satunya rumah yang Sagara temui.

"Ini rumah siapa? Mengapa tiba-tiba kau mengajakku ke sini?" tanya Sagara penasaran.

Raya tak menjawab. Ia bergegas melepas sabuk pengaman dan membuka pintu mobil. Gadis itu tampak tak sabar. Langkahnya memburu, menghampiri rumah bernuansa putih yang catnya telah mengelupas dimakan usia dan tampak jelas kala didekati. Sebelah tangan Raya merogoh tas mungil dan mengeluarkan kunci.

1
Reni
cerita luar biasa keren Thor 👍👍👍
Reni
wahhhh ternyata karin kukira pita 😁
Reni
pembunuhan berantai berselimut mistis, wow. ......
Reni
wahhhh kok ka Reno nyebutnya siapa ini pelakunya bikin geregetan
Reni
ehhh lha kok malah Reno yg jadi mencurigakan
Reni
mungkinkah keluarga pita ada dendam dg keluarga raya dan menggunakan pita sebagai pion balas dendam
Reni
pita yg merasa kalah saing
Reni
kasian teman2 nya yg jadi korban pertama
Reni
huaaaaaa g bisa bayangin gimana jadi rindu
Reni
tambah ngeri uuiiiiyyyy
Reni
ini kisah cinta kakek buyut nya raya ya , ihhhh keren
Reni
gerbang dah terbuka
IntanPermata1379: follback boleh gak kk?🥺🤩
total 1 replies
Reni
widihhhh mas gara ternyata penakut 😅
Reni
Nahhhh perlahan dah nongol musuhnya
Reni
mungkin Santi dulu penghuni apartemen yg
Reni
orang terdekat yg jadi musuh dalam selimut , siapa kah diantara mereka
Reni
ngeri nya 😬😬😬😬
tapi kerennnnn 👍👍👍👍
Reni
wowwww baru bab awal udah merinding 😬
Hitam Kuire
/Frown/
Rion Ambara
/Awkward/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!