Hidup haruslah slalu kuat meskipun kadang kau akan merasakan sakit hari,tapi tersenyumlah karena dengan itulah aku membasuh lukaku.
Aku meilinda dan inilah kisah hidupku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Borealis77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
"Ooo... ya sudah,"ucap guru itu sambil berlalu pergi membuat Alexis bisa bernapas lega sambil mengelus dadanya karena ia sesungguhnya tidak biasa berbohong,dan melanjutkan langkahnya kembali karena ruangan itu sudah berada di depannya.
Pemuda itu berharap kalau gadis pujaannya itu baik baik saja,padahal ia baru saja ingat beberapa saat lalu kalau Mei baru saja meneriakinya karena keusilan yang ia lakukan,tapi kenapa tiba-tiba saja gadis itu bisa tergeletak di ruangan ini,pikir Alex.
Tok tok tok ..
Pintu ruangan terbuka,pemuda itu memasukan kepalanya sambil memindai seluruh isi ruangan untuk mencari gadis berlesung pipi itu.
Ia masuk dan menyibak sebuah tirai yang berada di sudut ruangan itu.
Terlihat seseorang yang sedang tertidur di atas sebuah ranjang Single ditutupi sebuah selimut sampai ke atas dadanya.
Pemuda itupun bergegas mendekat dan menarik kursi yang berada agak kebawah tempat tidur itu untuk ia duduki.
Ia pun duduk sambil mengusap rambut gadis itu yang sedang terlelap.
"Mei ada apa denganmu?" gumam Alex dalam hati sambil memandang wajah cantik di hadapannya itu,ia pun mengambil tangan mungil itu dan menggenggamnya seraya membawanya mendekati bibirnya sembari ia kecup.
Merasa ada yang mengusik tidurnya gadis itu pun perlahan membuka matanya sambil bergumam.
"Mmm .... "Sembari membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dan memindai ruangan itu yang berwarna putih,hingga ia melihat pada tangannya yang masih berada di dalam genggaman pemuda itu.
"Kak Alex,kok disini?" tanyanya dengan nada lirih sambil mengucek matanya dengan sebelah tangannya yang bebas.
"Iya,ini aku,kamu sudah membuat khawatir aja padahal baru saja kau marah marah padaku tapi sekarang kenapa malah berada disini sih ?" tanya Alex dengan nada khawatir sambil memandang wajah gadis itu yang hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan pemuda itu.
"Gak papa kak,ini biasa saja karena setiap bulan pasti ada 2 hari yang membuatku amat sakit,jadi ini hal biasa bagiku," ucap gadis itu membuat Alex bingung saja.
"Maksudmu apa,memangnya kamu mahluk lain yang bisa berubah di waktu tertentu sehingga membuatmu sakit?" tanya Alex,entahlah ia bercanda atau serius bertanya seperti itu.
"Hiih..kakak ini gak ngerti ya kalau di kasih tau!" ucap Mei sembari memukul lengan pemuda itu yang masih berwajah bingung.
"Ya...Memang aku gak ngerti Mei,makanya kalau ngomong yang jelas deh," ucap pemuda itu lagi dengan wajah bingung dan polosnya.
"Itu kak ... ," ucap Mei manggantung.
"Itu apa ?!" tanya Alex tak sabar.
"Aku sedang datang bulan tau, ah memalukan!"jelas Mei sambil memalingkan mukanya dan menarik tangannya serta membawanya ke wajahnya untuk menutupinya karena ia sekarang sangat malu.
Sedang Alex pun akhirnya mengerti apa yang terjadi sebenarnya membuatnya hanya tersenyum karena merasa lega.
"Ooo... begitu,aku mengerti sekarang," ucapnya sembari menarik tangan gadis itu yang menutupi wajahnya.
"Apaan sih kak," ucap Mei sambil kembali menarik tangannya untuk melepaskannya dari pemuda itu.
"Kamu kok malu sih yang,biasa aja kali aku sudah tau kok,kakak aku juga perempuan jadi sedikit banyak aku taulah masalah kalian,hehehe," ucap pemuda berkacamata itu sambil tertawa kecil,membuat Mei hanya mendelik kan matanya antara malu dan marah karena candaan pemuda itu.
"Ayolah yang,jangan ngambek terus lah nanti hilang lho cantiknya," canda Alex sambil mengelus tangan gadis itu yang berada di genggamannya itu sembari kembali berkata"sekarang kamu mau makan apa,biar aku beli deh,yang?" tanya Alex sambil memandang wajah gadis itu yang masih terdiam sembari memandang langit kamar ruangan itu,
Lalu
"Hei...atau kamu mau aku antar pulang Mei?" tanya pemuda itu sambil menarik wajah Mei untuk memandangnya,gadis itupun akhirnya kembali memperhatikan wajah pemuda dihadapannya itu
"Kamu mau apa,mau pulang biar aku antar?" tanya Alex lagi.
"Sekarang jam brapa kak?,Rani sudah pulang belum?" tanya Mei akhirnya.
"Jam 12.30,mungkin sebentar lagi acara akan selesai,sebentar aku hubungi dia," kata Alex sambil membelai wajah cantik di depannya.
"Ih...kak jauhkan tangannya," ucap Mei sambil menjauhkan tangan pemuda itu dari wajahnya membuat Alex hanya menuruti gadis itu saja sambil tersenyum,dan mengeluarkan ponselnya.
"Habis kamu cantik banget yang,jadi gemes yang pengen pegang jadinya,hehehe," ucap pemuda itu sambil tertawa kecil.
"Ih...jangan gitu deh kak,malu tau kalau ada yang lihat,"
"hehehe,bentar,"
"halo Rani kamu dimana,apa acaranya sudah selesai,aku sekarang ada di ruang UKS,"
" ...."
"oh,iya kalau begitu kamu pulang aja biar Mei nanti aku antar pulang deh,"
"..."
"ok,bye "
"Acara baru saja selesai dan aku sudah menyuruh ia pulang duluan aja,"ucap pemuda itu sambil membelai rambut gadis itu.
"Ih...kak,"ucap Mei sambil menjauhkan kepalanya.
"Ya gak apa apa Mei,kamu kan tadi aku bilang adik aku jadi gak apa apa kalau aku perlakukan seperti itu sebagai tanda sayang," ucap Alek lagi sambil mengedipkan matanya.
"Aw...,sakit Mei."Ringis pemuda itu yang mendapat cubitan maut di lengannya.
"Biar! nyebelin banget jadi orang,lagian kapan aku jadi adikmu kak,wajah kita aja beda banget memangnya orang gak bisa nilai gitu." Sebal Mei sambil memasang wajah sinis.
"Ya kan adik kelas aku,hahaha...," tawa Alek karena sudah mengerjai gadis itu yang terlihat mengerucutkan bibirnya karena kesal.
" Heh...ngapain kamu Alex,buat ribut aja," tanya petugas ruangan itu yang bertemu dengannya di luar tadi.
"Oh ini Bu,adik saya lucu tadi sudah besar gitu masih mau minta di gendong aja," gelak Alek lagi sambil melirik Mei dan mengedipkan matanya.
"kalian ini ada ada saja,sudah sana bawa adikmu pulang,sudah pada bubar juga kegiatannya sekarang,sebentar lagi ruangan ini mau ibu kunci jadi sebaiknya kalian sekarang pulang,"ucap wanita itu sambil menuju mejanya yang berada di samping pintu ruangan itu yang menghadap ke tempat tidur yang di tutupi tirai tipis.
"Iya Bu," ucap Alex sambil berucap pada mei" yuk,adikku sayang kita pulang ya,gak papa deh Kaka gendong," ucap Alek sengaja mengeraskan suaranya.yang hanya mendapat pukulan dari gadis itu.
"Aduhh...." Ringisnya karena ia merasakan panas di lengannya yang baru saja mendapat cubitan dari gadis itu dengan mata mendelik.
"Mei sakit,kamu ini ya," bisik Alex sambil meringis dan menggosok lengannya.
"Ayo pulang...bisa jalan gak?" tanyanya lagi.
"Bisalah," ucap Mei sambil berpegangan pada tangan Alex yang ia ulurkan.
"Siapa tau kamu mau aku gendong,hehehe," bisik Alex usil yang slalu membuat kesal gadis itu.
"Mau aku cubit lagi kak,"ucap Mei sambil membuat gerakan seolah olah olah akan mencubitnya.
"Sudah yang,ihh kamu ini," ucap Alex sambil berbisik.
"Ayo pulang," ucap pemuda itu akhirnya sambil menggandeng tangan gadis itu.
"Mari Bu,pulang dulu.Selamat siang," ucap Alek dan mei berbarengan.
Mereka pun akhirnya keluar dari ruangan itu dan menuju keparkiran tak lupa mengambil tas gadis itu yang tadi tertinggal di kelas.
Bersambungj