Ketika Suami Mendua

"Lelaki akan bertahan bila istri nya mampu membuat nyaman." Nira berkata sombong sekali di hadapan Lea.

"Jangan berkata seolah olah aku sangat mengharap kan cinta dia! aku masih mampu mencari pria yang segala nya dari Arhan pria paling melarat namun banyak tingkah." bentak Lea menggelegar.

Baru ini Alea mengungkit kata melarat untuk suami nya karena dia juga bosan Arhan yang sok di katai miskin padahal selama ini tidak pernah ada yang bilang dia begitu, maka langsung tadi Lea mengatakan hal yang merendahkan dalam segi ekonomi. padahal sebelum nya tidak karena dia tak pernah menghina orang dari segi harta nya, cuma Arhan yang sudah banyak tingkah dan bila bicara seolah olah selama ini Lea sering bilang bahwa dia adalah orang miskin yang sama sekali tidak ada guna nya lagi di muka bumi ini.

"Kau miskin jelek, mokondo, pecinta tobrut, mulut lemes, pembohong, play victim, gak modal dan gak punya rasa bersyukur! semua yang jelek jelek kau borong." geram Alea.

"Maka nya jangan rata!" Nira dengan bangga menonjolkan milik nya.

Dor.

Dor.

Kedua barang yang tadi di tonjolkan itu mendadak saja meledak karena di tembak oleh Lea, jangan macam macam dengan nya karena dia sangat ganas bila sudah mengamuk begini. sakit hati dan juga terhina di buat nya, enak kalau yang menyakiti spek idol korea, lah ini yang membuat dia sakit hati adalah orang yang bentuk nya tidak karuan. paling penting nya dia adalah orang yang sudah membuat uang alea banyak habis, lalu seenak nya saja menyakiti tanpa berpikir dua kali lagi.

Jleeeep.

Di luar dugaan nya Lea, Nira sejak tadi mendekati nya juga punya maksud yang jahat, dia sudah membawa pisau kecil yang biasa nya untuk membedah, sebagai dokter dia tahu tempat yang berbahaya sehingga Alea tersungkur karena tepat di bagian ginjal dia tertusuk oleh pisau dokter pribadi nya di rumah ini.

"Niraaaa!"

Arhan berlari memeluk Nira yang tumbang seketika karena dada nya kena tembak dengan pistol Lea, darah menggenang di lantai karena ada dua tubuh yang terluka, dia adalah Lea dan Nira karena mereka sama sama terluka. Alea masih bisa melihat bagai mana Arhan suami nya sendiri lebih memilih memeluk Nira sebagai selingkuhan nya, sedangkan Lea sendiri malah di biarkan tergeletak.

"Nira, sadar lah! Sayang, ku mohon sadar lah." Arhan menangis pilu.

"Bangsat tak tahu diri kau, Arhan!" sambil menahan sakit Lea masih mengumpat pada suami nya.

"Diam kau, Lea! kau pikir aku tidak tahu bahwa selama ini kau masih mengharap kan Zero, aku tahu Kenzo bukan lah anak ku." bentak Arhan malah menuduh Lea.

Alea tertawa miris karena suami nya memang orang yang tidak bisa mengakui kesalahan nya, malah menuduh orang yang sudah di sakiti, tak akan bisa menang melawan orang yang punya tabiat buruk seperti Arhan yang sungguh munafik sekali.

Dor.

Sungguh tangguh sekali wanita yang tergeletak tak berdaya ini, dia masih bisa menahan sakit dan menembakan pistol nya kearah kepala Arhan. tapi karena sakit maka bidikan nya agak meleset, sehingga hanya kena lengan suami nya saja, Arhan menggerang kembali setelah dua kali tertembak oleh istri nya di sini.

Sus nya Kenzo sama sekali tidak dengar karena kamar Lea ada peredam suara nya, entah betapa kali tembakan pun tidak bisa keluar. malah Sus Kenzo membawa bayi itu keatas untuk di tidurkan dulu, sama sekali tidak tahu tragedi di dalam kamar majikan nya yang saat ini sudah bergelimang darah.

"Memang betina anjing kau ya!" Arhan bangkit merebut pistol nya Alea.

Sayang nya pistol sudah habis peluru sehungga tak ada lagi, Arhan yang sudah sangat marah mengambil sarung tangan dan menghajar wajah Lea dengan gagang pistol yang sangat kuat dan berat itu. namun rasa sakit di tubuh nya tak sesakit hati Lea atas pengkhianatan suami nya, sudah ketahuan selingkuh tapi masih mengelak dan sekarang malah menghajar istri nya karena dia marah sebab Nira mati di tangan Alea sendiri yang tadi mengetahui perbuatan buruk ini.

Buaaak, Buaaak.

Patah hidung Alea karena di hantam dengan gagang pistol, bahkan pipi nya juga bengkak parah akibat penghajatan Arhan yang sangat brutal, entah apa kurang nya Alea pada dia selama ini. Arhan sebenar nya hanya merasa kalah saing dengan istri nya sehingga dia banyak tingkah begini, tak terima Alea yang penghasilan nya lebih besar sehingga dia merasa rendah diri, ingin nya punya istri yang nurut dan diam di rumah, namun yang nama nya jalang ya memang begitu.

...****************...

Jack berlari dari koridor rumah sakit dan berhenti di depan ruang operasi setelah di beri kabar oleh Papa nya bahwa Lea terluka parah sehingga harus menjalani operasi besar, bagian tulang rusuk nya ada yang patah tiga dan patahan nya ada yang sedikit lagi menusuk jantung.

Arhan juga sedang di tangani untuk mengeluarkan peluru yang ada di lengan kalau di telapak tangan bolong sehingga tembus, tadi Papa David menerima telefon bahwa Alea dan Nira bertengkar hebat tak tahu masalah apa di dalam kamar sehingga langsung saling melukai satu sama lain.

"Bagai mana istri ku, Pa?!" Arhan yang sudah di perban keluar dari ruangan nya.

"Alea belum keluar, kenapa kamu keluar dari ruangan?" Mama Ela menegur menantu nya.

"Aku tidak bisa tenang, Ma." Arhan menangis pilu.

Jack yang memang tidak pernah suka dengan adik ipar nya ini langsung mencengkeram leher Arhan, dia begitu marah dengan kelakuan nya yang tidak bisa menjaga Alea.

"Apa saja kerja mu, Bangsat?! bahkan menjaga istri saja kau tidak becus." umpat Jack.

"Maafkan aku, Bang! aku memang tidak becus jadi suami, pukul saja aku." teriak Arhan.

"Tolong berhenti lah." Mama Ela juga panik sendiri.

Buaaaak.

Arhan melanting menabrak kursi besi karena di hantam tinju Jack, jangan menantang pria ini bila tak mau sengsara, habis lah Arhan karena tangan nya yang tadi sudah di perban harus tersangkut sehingga mengeluarkan banyak darah pula. sangat tidak ia duga bahwa Jack meninju nya sungguhan, padahal tadi dia hanya bicara saja.

"Bila sampai adik ku celaka, maka kau juga akan celaka." ancam Jack.

"Tenang kan dulu dirimu." Papa David membuka suara.

"Masalah nya sedang ku selidiki, tak akan ada yang bisa lolos dari masalah ini." Jimmy menggeram sambil menatap Arhan.

Arhan ketar ketir di tatap oleh asisten nya Lea yang tampan dan juga bengis ini, terlihat jelas bagai mana tangan nya gemetaran saat akan bangkit berdiri dari jatuh nya tadi setelah di hantam dengan tinju Jack, semoga saja rahang nya tak patah dua.