Giana Liam sejak kecil sudah hidup serba kekurangan. Sejak kecil hidup dengan ayahnya yang hanya seorang penjual rokok dikedai kecil, sedangkan ibunya sudah pergi meninggalkan dia dan ayahnya, dan memilih menjadi wanita malam juga simpanan para pejabat.
Setelah tamat SMA Giana memilih bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga disebuah rumah besar milik Tuan Marcello Abraham, biasa dikenal dengan Ello Abraham, penguasa dunia bisnis di negara kecil Noreland, dengan segala lini bisnisnya. Noreland merupakan sebuah negara indah di pinggiran pantai Marine Bay.
Giana tidak menyangka jika pekerjaan yang dia dapatkan karena ulah ibunya yang ternyata menjual dirinya pada sang tuan rumah, dimana Giana harus menjadi pelayan cinta tuannya. Bagaimanakah nasib Giana setelah dia dijual oleh ibunya sendiri? Akankah hidupnya menjadi lebih baik atau justru semakin kacau?
Bagaimana juga dengan tuannya yang ternyata juga seorang mafia? Apakah akan memperlakukan Giana dengan baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mima Rahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ello Turun Tangan, Kairo Ketar-Ketir
Sekali lagi Giana menanyakan hal tersebut, dan lagi-lagi Ello kehabisan kata-kata. Giana itu cerdas, Ello juga mengakui itu.
"Sayang, aku akan cerita, tapi janji dulu sama aku. Kamu tetap tenang, dan biarkan aku yang selesaikan masalah ini. Bagaimana?" tanya Ello
Giana menganggukkan kepala, "Lagi pula aku kan bukan Kak Ello yang main tebas orang kalau udah gak suka. Jangankan nebas orang, sama tikus saja aku takut."
Ello terkekeh sendiri. Ello tahu kelemahan Giana adalah tidak bisa beladiri apapun. Kehidupan Giana jauh dari kehidupan kekerasan selama ini, seperti orang pada umumnya, berbeda dengan Ello yang kerap berhadapan dengan musuh, entah musuh didunia bisnis maupun dunia mafia.
"Waktu itu, ada pejabat negara yang disinyalir melakukan kejahatan pencucian uang. Daddymu adalah seorang pengacara yang ditunjuk pemerintah untuk mendalami kasus ini, namun sayangnya, ketika Daddymu mendalami dan menyelidiki kasus ini dan kemungkinan hampir terkuak, Daddy dan Mommymu mengalami kecelakaan tunggal. Mobil baru yang dibawa mereka mengalami pecah ban dan rem yang ternyata tidak berfungsi. Sejak meninggalnya Daddymu, pemerintah tidak melanjutkan kasus dan kasus ditutup. Dia bebas, dan sampai sekarang masih menjadi pejabat negara." Ello menceritakan kejadian kematian kedua orang tua Giana dengan kalimat yang mudah dipahami Giana.
"Lalu kenapa Kakak bisa mengatakan kalau kematian Daddy dan Mommy tidak wajar?" tanya Giana
"Kecelakaan itu tidak wajar, mobil baru dipakai 3 bulang, sayang. Daddymu juga membeli mobil baru, bukan mobil bekas," jawab Ello, "Kecurigaan kedua adalah harta kekayaan yang seharusnya diwariskan ke kamu melalui Paman Anthony, kenapa tidak sampai ke tangan paman Anthony? Bahkan paman merawatmu dalam keadaan miskin, dan istrinya minggat, kemana harta kekayaan orang tuamu?"
"Aku tidak tahu soal itu," jawab Giana
"Daddymu memiliki sebuah perusahaan software terkenal Giana, bagaimana bisa perusahaan itu justru sekarang jatuh ke tangan Galeto Ward?" tanya Ello, "Dan paman Anthony lagi-lagi hanya menjawab, kami orang biasa, tahu apa soal perusahaan. Aku curiga ada konspirasi disini."
"Mungkin paman menjualnya karena Paman tidak bisa mengurusnya?" tanya Giana
"Kalau pamanmu menjualnya, itu sangat tidak mungkin, bahkan sejak kematian kedua orangtua mu, paman tidak tahu keberadaan surat-surat penting itu ada dimana," jawab Ello
Giana hanya terdiam, dan Ello tahu jika wanita itu pasti memikirkan sesuatu.
"Sayang, kamu sudah janji kan, kalau nggak akan terlalu memikirkan masalah ini dulu? Biar aku yang selesaikan, yang penting kamu dan bayi-bayi kita sehat. Dua minggu lagi mereka akan lahir, sayang," kata Ello
"Kak, pantas kalau Mommy Cameron menjualku dulu, ternyata aku bukan anak kandungnya?" tanya Giana, mencoba mengingat kejadian lalu, hingga akhirnya Giana bisa terdampar dirumah besar Ello.
"Begitulah, aku sudah curiga dari awal. Mana ada ibu kandung tega menjual anaknya sendiri," jawab Ello, "Dan aku masih mencari keberadaannya hingga saat ini, karena Cameron Miller ada hubungan istimewa dengan Galeto Ward. Orang yang kau sebut Mommy itu menjadi wanita simpanan Galeto."
"Apakah Galeto itu adalah orang yang menjadi target kakak? Orang yang diduga membunuh kedua orangtuaku?" tanya Giana
Ello menganggukkan kepala, "Maka dari itu biar aku yang selesaikan, karena menghadapi Galeto bukan soal mudah. Dia tentunya dibawah perlindungan pemerintahan saat ini."
Giana hanya terdiam, mau berbuat apapun juga tidak bisa, apa lagi sekarang sedang hamil. Dia akhirnya hanya bisa mempercayakan semuanya pada pria bernama Ello, pria yang telah memberikan dia cinta dan kasih sayang, meski sempat memberikan sakit beberapa waktu lalu.
Selama Giana dirawat di rumah sakit sampai nanti hari kelahiran bayinya, Ello selalu menemani Giana, sedangkan ketika dia harus bekerja, maka Jino yang akan menemani Giana dengan beberapa bodyguard kepercayaan Ello tentunya.
"Ada kabar apa tentang Galeto?" tanya Ello pagi itu, dia tengah duduk bersama Hover dan Kairo diruang kerjanya.
"Saya sudah mendapatkan berkas perkara kecelakaan orang tua Nona Giana dulu, Tuan. Bahkan bangkai mobil ternyata masih ada di pekarangan kepolisian bersamaan dengan mobil dan kendaraan lain bekas-bekas kecelakaan yang tidak diambil pemiliknya," jawab Kairo.
"Hasil pemeriksaan ulang menunjukkan, kabel rem putus dengan sangat mulus, artinya memang dipotong, kecelakaan itu murni sabotase." Lanjut Kairo
"Soal pencarian Cameron bagaimana?" tanya Ello
"Sejauh ini, wanita itu tinggal disebuah apartemen mewah milik Galeto, dia masih menjadi simpanan Galeto," jawab Hover
"Bagus! Persiapkan segala sesuatunya, aku akan menemui wanita itu dengan caraku," kata Ello sambil tersenyum
"Maksudnya?" tanya Kairo dan Hover bersamaan
"Aku akan bermain dengan Cameron, seperti biasanya," jawab Ello
"Tuan, jangan mentang-mentang Nona Giana sedang bedrest total anda mau main gila lagi," kata Kairo
"Kenapa? Ini hanya urusan kerjaan, lagi pula mana sudi aku tidur dengan wanita itu, aku hanya butuh menggodanya agar dia mau keluar dari ketiak Galeto, dan kita akan mendapatkan banyak informasi dari wanita itu. Paham!?" balas Ello
Kairo dan Hover hanya saling berpandangan kemudian menganggukkan kepala saja, bisa repot urusannya kalau mereka masih saja cerewet soal cara Ello memikat wanita yang menjadi musuhnya, toh hanya karena sebuah misi, lagi pula cinta Ello sudah terpatri di hati Giana.
"Semoga Tuan Ello nggak neko-neko lagi kali ini, aku justru takut kalau tuan Ello yang turun tangan sendiri seperti ini," kata Kairo.
"Tuan yang bergerak kenapa kamu yang ketar-ketir?" tanya Hover
"Aku selalu was-was kalau urusan Tuan Ello sudah sama perempuan. Akan aku culik Nona Giana dan anak-anaknya lagi kalau sampai Tuan Ello seperti dulu aku. Aku bisa sembunyikan mereka ditempat yang paling tidak diketahui Tuan Ello."
"Dimana?" tanya Hover
"Papua," jawab Kairo sekenanya
semangat Thor lanjut