I'M The Antagonist

Jack sesekali melirik Tuannya melalui kaca spion, dirinya benar benar tidak tahu jika Taunnya sudah melakukan hubungan ranjang dengan Nona Ella, tapi ternyata Tuannya hanya di jadikan alat oleh Nona Ella untuk membuat Nona Elena sakit hati, di lihat dari raut kecewa Tuannya tadi ketika mendengar semua kebohongan Nona Ella, sepertinya Tuannya sudah jatuh cinta dengan Nona Ella pikirnya.

'' Jack, menurutmu aku harus bagaimana ?'' tanya Edgar tiba tiba dengan pandangan fokus ke luar jendela.

'' Jika anda memang mencintai Nona Ella, maka buktikan padanya '' jawab Jack yang faham akan pertanyaan sang Tuan.

'' Tapi dia sudah membuatku kecewa '' tukas Edgar.

Jack diam dan tidak lagi memberi pendapat pada Tuannya, dirinya tahu meskipun tidak pernah merasakan jatuh cinta, tapi yang namanya di bohongi pasti kecewa dan sakit hati.

Dua hari telah berlalu Ella merasa tidak nyaman ketika datang ke perusahaan Empire Group, Edgar selalu bersikap dingin padanya, bahkan juga sudah dua hari ini Edgar tidak bicara dengannya, jangankan bicara mengirimi pesan ke nomor ponselnya pun tidak sama sekali.

Saat ini Ella masih berada di sekolah, dan untuk beberapa hari ini Ella tidak akan datang ke Empire Group, karna harus menyiapkan diri untuk ujian kelulusannya, Ella juga sudah mengirim pesan pada Edgar untuk meminta Izin, namun pria itu sama sekali tidak membalas pesan darinya, dan Ella hanya bisa memakluminya, mungkin Edgar masih marah karna dirinya telah membohonginya.

Ting

Ella meraih ponselnya yang berada di saku bajunya, Ella mengerutkan dahinya ketika mendapat pesan dari nomor tak di kenal, yang memintanya untuk bertemu di restoran Jepang yang berada tak jauh dari sekolahnya nanti sepulang dirinya sekolah.

'' Siapa orang ini '' gumam Ella, lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku bajunya, tanpa ada niatan untuk membalasnya.

Jam pulang sekolah sudah tiba, Ella yang sudah keluar dari gerbang sekolahnya segera menghentikan taksi, dan meminta sopir taksi untuk mengantarkannya ke restoran Jepang, karna dirinya sangat penasaran dengan tujuan orang yang memintanya bertemu.

Setelah sampai di restoran Jepang, Ella langsung masuk ke dalam begitu saja, dan segera pergi ke ruang VIP seperti yang di katakan oleh si pengirim pesan.

'' Silahkan Nona '' ucap pelayan restoran membukakan pintu VIP untuk Ella.

'' Terimaksih '' balas Ella.

Saat masuk ke dalam ruang VIP kedua mata Ella langsung menyipit, saat melihat keberadaan Tuan Robinson di dalam ruang VIP.

'' Paman '' sapa Ella.

'' Duduklah Ella '' ucap Tuan Robinson mempersilahkan.

Ella menganggukkan kepalanya lalu mendudukkan dirinya, dan kini kedua orang itu duduk saling berhadapan satu sama lain.

'' Kamu pesan dulu makanan yang kamu mau '' ujar Tuan Robinson dan si pelayan langsung memberikan buku menu ke hadapan Ella.

Ella hanya memesan minuman, karna kebetulan dirinya sudah kenyang.

Dan setelah si pelayan pergi untuk membuatkan pesanan Ella, kini tinggal Ella dan Tuan Robinson saja di ruangan itu.

'' Ada apa Paman meminta bertemu Ella di sini ?'' tanya Ella yang sudah sangat penasaran dengan tujuan Tuan Robinson memintanya bertemu dengan secara pribadi.

'' Kenapa kamu ingin menghancurkan keluargamu sendiri ?'' Ella sedikit tersentak saat mendengar pertanyaan Tuan Robinson, namun Ella segera menguasainya, dan terlihat biasa biasa saja.

'' Ternyata Paman sudah tahu ya '' tukas Ella tersenyum, bukannya menjawab pertanyaan Tuan Robinson.

'' Tentu, bahkan aku sudah tahu dengan tujuanmu mendekati Edgar '' sahut Tuan Robinson, hanya saja Tuan Robinson belum tahu apa yang menjadi penyebab Ella membenci keluarga kandungnya.

'' Ck, Ck, ternyata Paman jauh lebih pintar dari pada Kak Edgar ''

'' Karna Edgar tidak memakai logikanya saat di depanmu, dia memakai hatinya, jadi dia terlalu bahagia dengan perlakuan manismu, sampa sampai dia tidak tahu jika kamu hanya memanfaatkannya '' cetus Tuan Robinson yang seketika membuat Ella terdiam, dirinya tidak menyangka jika Edgar benar benar mencintainya, kini ada perasaan bersalah yang terbesit di hatinya karna sudah mempermainkan Edgar.

'' Ella asal kamu tahu, sebelumnya aku tidak pernah melihat Edgar begitu antusias ketika menceritakan prihal wanita, namun kali ini aku melihatnya ketika dia menceritakan tentangmu '' ucap Tuan Robinson lagi yang semakin membuat Ella merasa bersalah.

'' Apa kamu tidak ada rasa cinta pada putraku sedikitpun, Ella ?'' tanya Tuan Robinson.

'' Ella tidak tahu Paman, hanya saja dua hari ini Ella merasa tidak nyaman karna Kak Ed terus mendiamkanku '' sahut Ella yang mana membuat Tuan Robinson tersenyum samar.

'' Mungkin kamu sudah memeliki rasa pada Edgar, hanya saja kamu tidak menyadarinya '' tukas Tuan Robinson.

'' Mungkin '' sahut Ella.

'' Apa kamu tidak ingin menjadikan kebohonganmu itu berubah menjadi serius ?'' tanya Tuan Robinson.

'' Apa Paman tidak kecewa denganku, karna sudah mempermainkan Kak Edgar ?'' Ella balik bertanya.

''Kecewa, tentu saja, orang tua mana yang tidak kecewa jika anaknya di bohongi, tapi kita kembali lagi, jika putra Paman bahagia saat bersama denganmu, paman bisa apa, jadi Paman akan memaafkanmu, asalkan kamu tidak membohonginya lagi '' jawab Tuan Robinson panjang lebar, yang mana membuat Ella sedikit merasa iri dengan Edgar karna memiliki orang tua yang sangat perduli dan menyayanginya.

'' Tapi Ella sudah mengecewakannya, pasti sekarang Kak Edgar sangat membenci Ella '' tukas Ella sendu.

'' Dia mungkin kecewa denganmu, tapi bukan berarti dia membencimu, apa lagi kamu adalah orang yang sangat di cintainya, percayalah pada Paman, kalau Edgar dia tidak ingin kehilangan kamu '' timpal Tuan Robinson sembari mengelus pucuk kepala Ella yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri.

'' Lalu, apa yang harus Ella lakukan ?'' tanya Ella meletakan dagunya di atas meja dengan lemah, yang mana membuat Tuan Robinson tertawa pelan, Ella memanglah masih remaja, jadi wajar jika sikap Ella terkadang terlihat masih seperti gadis remaja pada umumnya.

'' Bukannya biasanya kamu sangat licik '' cibir Tuan Robinson yang mana membuat Ella cemberut karna malu.

'' Sudahlah, kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan, jadi Paman tidak akan membantumu '' tukas Tuan Robinson.

'' Sekarang jawab pertanyaan Paman, kenapa kamu membenci keluargamu? ''

Ella kembali menegakkan tubuhnya, dia menggigit jarinya berfikir, apakah dirinya harus bercerita pada Tuan Robinson pikirnya bingung, tapi akhirnya Ella memilih cerita pada Tuan Robinson.

'' Apa Paman percaya tentang kehidupan kedua ?'' tanya Ella. '' Em,, seperti kita pernah mati sebelumnya, lalu di beri kesempatan hidup kembali dan mengulang waktu '' tambah Ella.

'' Antara percaya dan tidak, tapi di dunia ini apa yang tidak mungkin terjadi '' sahut Tuan Robinson.

'' Yah, Paman benar di dunia ini apa yang tidak mungkin, dan Ella mengalaminya ''

Lalu Ella menceritakan semua tentang kehidupan pertamanya, dimana dia yang tidak pernah di perlakukan adil oleh kedua orang tuanya, dirinya harus mengalah pada Elena, bahkan dirinya seperti tak di anggap keberadaannya oleh mereka, dan Ella juga menceritakan jika di kehidupan pertamanya Edgar menikah dengan Elena, dan dirinya mendapat tuduhan telah meracuni Elena hingga keguguran, dan akhirnya dirinya di jebloskan ke penjara oleh Edgar, bahkan Edgar juga menyuruh orang orangnya untuk menyiksanya hingga dirinya meregang nyawa dengan mengenaskan.

Tuan Robinson yang mendengar cerita Ella hanya bias diam dengan rasa terkejutnya, antara mau percaya apa tidak, tapi dari sorot mata Ella tidak ada kebohongan di sana, tapi yang membuat Tuan Robinson sangat terkejut, ternyata putranya ikut andil dalam menyakiti Ella, bahkan Putranya lah yang telah membuat Ella di siksa di dalam jeruju besi hingga mati dengan mengenaskan.

" Ternyata putraku sudah pernah menyiksa fisik Ella sebelumnya " batin Tuan Robinson.

Tuan Robinson lalu menggenggam tangan Ella yang terlihat gemetar, dan tanpa terasa air matanya perlahan menetes membasahi pipinya.

'' Maafkan putra Paman, ternyata di kehidupan pertama kamu dia ikut andil dalam menyakitimu '' ucap Tuan Robinson merasa bersalah.