Kayla datang untuk menghadiri pesta pernikahan sepupunya. Namun, pernikahan itu menjadi pernikahan mendadak baginya karena sepupunya kabur dari rumah.
Untuk menutupi rasa malu pada tamu undangan, Ibu Kayla meminta Kayla menggantikan posisi sang sepupu. Dia tak ingin nama baik keluarga besar menjadi cemoohan tamu undangan.
Kayla tidak bisa menerima pernikahan ini, tapi demi mengabulkan permintaan sang ayah yang di paksa ibunya untuk membujuk Kayla, akhirnya dia terpaksa menerima takdirnya.
Dengan terpaksa dan hati yang luka Kayla melaksanakan permintaan sang ayah, pria terhebat dihidupnya.
Perjodohan ini mengantarkan mereka pada cinta pertama yang dulu sempat dikuburnya.
lanjut baca yukk...novel ini akan update setiap hari 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Ghina Fithri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Gadis itu menggenggam erat ponselnya. Lalu pergi dari tempat persembunyiannya setelah Raffa dan Nick meninggalkan lapangan basket.
****
IKLAN SEJENAK 🙏🙏🙏
🌹🌹🌹🌹
Aku mau kasih visual buat beberapa tokoh di novel ini. Semoga cocok buat Readers
Raffaza Surya Atmaja.
Kayla Az-Zahra Bramantyo
Nicholas Rahman Hakim
Gita, Dian, dan Lisa.
Ini cuma imajinasi author, semoga cocok.
Maaf kalau visualnya tidak sesuai dengan keinginan dari readers.
🌹🌹🌹🌹
2 bulan berlalu, Raffa dan Kayla melakukan aktivitasnya tanpa terjadi apa-apa di antara mereka.
Raffa hanya memperhatikan setiap gerak gerik Kayla dari kejauhan.
Sementara itu, Kayla berusaha untuk tetap menjaga hatinya agar tidak jatuh cinta pada Raffa dengan menganggap bahwa dirinya masih single.
Saat ini Kayla tengah berada di dalam kelas, menunggu dosen masuk.
"Eh, teman-teman! Kalian tau gak? Kampus kita mau ngadain event perkemahan di Bogor. Ada yang mau ikut, gak?" seru Gita yang baru saja masuk kelas.
Gita menghampiri ketiga sahabatnya dengan membawa berita hangat.
Ketiga sahabatnya saling melempar pandangan, lalu tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang pecicilan.
Gita duduk di samping Kayla lalu memutar bangkunya ke arah belakang agar dia dapat mengobrol dengan Lisa dan Dian yang duduk di belakang mereka.
"Barusan, aku baca brosur di papan pengumuman. DEMA akan mengadakan ajang kemah di daerah Bogor. Siapa pun boleh ikut," ujar Gita bersemangat.
"Kita ikutan, yuk!" ajak Gita antusias.
Kayla, Lisa dan Dian masih diam mencerna informasi dari Gita.
"Kapan acaranya?" tanya Kayla menanggapi informasi dari Gita.
"Satu minggu lagi, kalau ada yang mau ikut besok batas pendaftaran supaya pihak DeMa bisa mempersiapkan akomodasi keberangkatan," jelas Gita dengan detail.
"Gimana kita ikutan atau tidak?" tanya Kayla pada teman-temannya.
"Kayaknya bakalan seru deh, kita ikutan yuk!" ajak Dian menanggapi ajakan Kayla.
"Boleh, yuk!" timpal Lisa menyetujui.
Mereka berempat sepakat untuk mengikuti event perkemahan tersebut.
"Ya udah nanti siang kita langsung ke kantor DEMA untuk mendaftarkan diri," usul Gita bersemangat.
Kayla, Lisa, dan Dian mengangguk menyetujui usul Gita.
Tak berapa lama dosen pun masuk ke kelas mereka. Mereka mulai mengikuti mata kuliah dengan fokus.
Saat mata kuliah kosong, empat bersahabat itu melangkah menuju kantor DEMA yang terletak di gedung Administrasi kampus di samping gedung serbaguna.
Di depan kantor DEMA terlihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi mengantri untuk mendaftarkan diri dalam event perkemahan.
Mereka pun ikut mengantri di gerombolan para mahasiswa tersebut.
Raffa melihat Kayla yang bergabung dengan calon peserta event perkemahan yang sedang hot di Universitasnya.
Dia langsung menghampiri Kayla yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya. Raffa menarik tangan Kayla lalu membawanya menjauh dari kerumunan mahasiswa tersebut.
Ketiga sahabat Kayla hanya melongo melihat sahabat mereka dibawa oleh pria yang mereka ketahui sebagai saudara Kayla.
"Apa yang kamu lakukan di sana?" tanya Raffa pada Kayla dengan nada penuh intimidasi.
"Aku, aku cuma." Kayla tidak tahu harus menjawab apa.
Dia terlanjur takut melihat tatapan tajam yang dilayangkan Raffa padanya.
Akhirnya, Kayla hanya menundukkan kepalanya.
"Kamu mau ikut event yang diadakan DEMA?" tanya Raffa.
"I-iya," jawab Kayla gugup.
"Kamu mau ikut acara itu tanpa izin dariku?" tanya Raffa mengintimidasi Kayla.
"Apa itu penting untuk--?" tanya Kayla ragu.
"Ya jelas pentinglah, aku ini suamimu!" ujar Raffa tegas.
"Kalau terjadi apa-apa sama kamu itu adalah tanggung jawabku!" ujar Raffa penuh penekanan.
Tersirat emosi yang terpancar di wajahnya. Entah mengapa Raffa merasa kesal saat Kayla tidak meminta izin padanya saat ingin pergi berkemah.
Kayla hanya bisa menunduk, dia menyadari kesalahan yang telah dilakukannya. Tak seharusnya seorang istri pergi tanpa izin suaminya.
"Maaf, aku akan membatalkannya," lirih Kayla lalu dia pergi meninggalkan Raffa.
Raffa hendak menghentikan langkah Kayla, tapi Kayla melangkah begitu cepat.
"Maaf, aku nggak jadi ikut," lirih Kayla saat telah berada di dekat sahabatnya.
"Kena,-" Gita belum sempat bertanya alasan Kayla, dia sudah melihat sang sahabat berlari meninggalkan mereka.
Ketiga sahabat itu saling melempar pandangan, mereka bertanya-tanya apa alasan Kayla menggagalkan rencana mereka.
"Kamu bilang aku ini istrimu, tapi hatimu masih terpaut pada wanita lain, apa yang harus aku lakukan?" teriak Kayla melampiaskan kekesalannya pada Raffa di taman belakang kampus.
Kebetulan di taman itu tak ada seorang pun, sehingga Kayla dapat meluapkan keluh kesahnya.
Tiba-tiba Raffa, memeluk tubuh Kayla dari belakang. Hal itu membuat Kayla kaget.
Dia meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari tubuh kekar sang suami.
"Tolong lepaskan aku!" pekik Kayla.
Raffa panik saat Kayla berteriak dia takut, tiba-tiba ada orang memukulinya karena telah memeluk gadis itu.
"Diamlah!" teriak Raffa menghentikan Kayla yang tengah memberontak.
"Kamu?" Kayla malah bingung melihat keberadaan Raffa di taman itu bersamanya.
Kayla mengedarkan pandangannya melihat sekitarnya. Dia berusaha memastikan tidak ada orang di tempat mereka berada.
"Ngapain kamu di sini?" tanya Kayla masih kesal pada Raffa.
"Maafkan aku," lirih Raffa memohon pada sang istri.
"Maaf untuk apa?" tanya Kayla ketus.
"Aku bukan bermaksud melarangmu mengikuti event itu, tapi aku mau kamu meminta izin padaku!" ujar Raffa menjelaskan kesalahpahaman Kayla.
"Bagaimana caraku meminta izin padamu, aku sendiri tidak tahu keberadaanmu di mana, kamu selalu datang tiba-tiba menghampiriku, aku tidak tahu semuanya tentang dirimu," keluh Kayla pada Raffa.
Dua bulan lebih mereka menjalani hubungan suci ini, Kayla belum mengenali Raffa dengan baik. Kayla juga tidak tahu di mana asrama Raffa dan jurusan apa dia di Universitas ini.
"Oke, aku tahu aku salah. Kamu mau memaafkan aku?" tanya Raffa membujuk Kayla dengan senyuman yang melebar di wajahnya.
"Nggak!" ketus Kayla melipat tangannya di dadanya.
Dia melebarkan matanya menunjukkan amarahnya pada Raffa.
Raffa malah tersenyum melihat aksi yang dilakukan oleh Kayla.
"Kamu menggemaskan," gumam Raffa pelan yang masih dapat didengar oleh Kayla.
"Apa kamu bilang?" tanya Kayla mengganti gayanya dengan berkacak pinggang.
Kali ini dia yang mulai emosi melihat suaminya yang suka berbuat sesuka hatinya.
Raffa masih tersenyum gemas melihat tingkah Kayla.
"Apa senyum-senyum?" bentak Kayla.
Raffa pun tertawa lepas, "Hahaha!"
"Kamu itu semakin lucu kalau marah," ejek Raffa sambil mencubit pelan hidung Kayla.
"Kamu menyebalkan!" teriak Kayla.
Dia mulai memukul-mukul lengan kekar Raffa kesal, Raffa berusaha menghindari pukulan sang istri hingga dia terjatuh ke tanah.
Sebelum dia terjatuh, Raffa menarik lengan Kayla sehingga. Kayla ikut jatuh di atas tubuhnya.
Kini mata mereka beradu satu sama lain. Mereka tenggelam dalam rasa yang mereka sendiri tak mengerti rasa apa yang hadir di hati mereka.
Beberapa menit terjadi adegan saling menatap di antara keduanya. Tiba-tiba...
"Aaauuww!" pekik Kayla.
Bersambung . . .
.
.
.
.
Hai readers, terima kasih sudah membaca karya Author🙏🙏🙏
Tetaplah dukung Author dengan meninggalkan jejak berupa . . .
- Like
- Komentar
- Hadiah
dan
-Vote
Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏