"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4
Satu minggu kemudian
Tampak seorang pemuda duduk di sebuah kursi sembari merevisi beberapa berkas di hadapannya.
tokk
Tokk
Ketukan pintu dari luar membuat pemuda itu menoleh dan berkata "Masuklah"
"Selamat pagi Mr.Xavier"
"Hmm, pagi. Katakan ada apa?"
"Seorang gadis bernama Miska datang dan ingin membicarakan soal kerja sama pada anda tuan. Lantas bagaimana saya akan menghadapinya?"tanya sosok itu yang bukan lain adalah Asisten Xavier yah pemuda yang duduk di sebuah kursi adalah Xavier
Mendengar itu Xavier terdiam membisu saat mendengar kalimat tersebut
"Miska"gumam nya pelan
"Benar sekali tuan, Nona Miska dari perusahaan Cristian Defisian."
Xavier menelan salivanya lalu menatap pada jarum jam yang ada di tangannya
"Jika ingin bertemu sekarang katakan padanya saya tidak bisa"ujar Xavier dingin
"Tapi tuan proyek dari Pt.Cristian Defisian selalu besar dan menggiurkan. Bukankah leb-"
"Setiap hari Kamis, juga sabtu saya harus menghadiri sebuah pertemuan penting. Apapun alasannya saya tidak akan bertemu dengan Nona Miska selama saya dalam keadaan sibuk"ujar Xavier kembali fokus pada pekerjaannya
"Baik tuan"
***
***
Di tempat lain tepatnya di rumah Zahra terlihat gadis itu sedang berada di dapur menyiapkan beberapa menu dengan terburu buru.
Pagi ini ia mendapatkan tamu dan yang paling membuat Zahra shok adalah saat ketika ia tau kalau tamu itu datang untuk pelamaran.
Zahra ingin mengurung diri di kamar tapi tidak mungkin ia menginggalkan Ameena seorang diri
"Sudah sudah, bunda yang bakalan lanjut buat minum kamu siap siap gih"pinta Ameena pada putrinya
"Siap siap apa sih bund, orang Zahra gak mau kel-"
"Gak mau keluar gimana, orang mereka datang buat kamu nak."
"Tapi bun"cicit Zahra
"Bunda minta sekali lagi sama Zahra misal kalau gak mau bunda bakalan kecewa sama Zahra"ujar Ameena membuat Zahra berjalan ke kamarnya dan mulai bersiap
Singkat cerita Zahra mulai keluar dari kamar. Jujur ia kepo siapa yang berani datang ke rumahnya menyatakan lamaran
Saat sudah berdiri di depan tamu se akan akan Zahra tersihir akan apa yang ia lihat di hadapannya
"Bu-bukankah itu"cicit Zahra pelan namun tiba tiba Ameena memegang tangan putrinya menariknya pelan untuk segera duduk
Zahra mengalihkan pandangannya saat mendapati senyuman lebar dari pemuda di hadapannya
"Zahra ini salah satu orang yang selalu mendengar kajian kajian yang saya bawa saat menjadi pembawa nasehati di alun alun kota"senyum Pemuda itu tampak begitu tampan
"Masya Allah gak nyangka yang datang langsung salah satu dari ulama penting"ujar Ameena merasa cukup bangga akan sosok yang sekarang berada di depan mereka
"Jadi gimana nak Zahra, siap gak sama anak ibu Zayn?"tanya seorang wanita yang bukan lain adalah Windi ibu dari Zayn
Yah pemuda yang datang ke rumah Zahra adalah Zayn seorang pemuda yang menjadi incaran banyak kaum hawa sebab ilmu agamanya yang sangat besar.
"Kasi Zahra waktu ya bu"cicit Zahra merasa tidak enak
"Nggeh nak, jangan terburu buru ibu bakalan kasi waktu selama yang Zahra mau"balas Windi tersenyum manis pada Zahra dan Zahra juga melakukan hal yang sama
Windi terdiam melihat senyuman Zahra yang begitu sangat Alami rasanya tidak ingin berhenti melihat senyuman manis gadis itu
Cukup lama mereka bertukar cerita sampai pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah Zahra. Sebelum itu Zayn memberikan pesan pada Zahra sebelum benar benar meninggalkan rumah gadis itu.
"Pakailah waktu yang kamu mau untuk menjawab. Aku bakalan siap nunggu sampai kapanpun itu, aku gak berharap kok. Cukup kamu tau kalau orang yang aku suka itu kamu dan aku pengen seriusin kamu Zahra"ujar Zayn pelan dan mulai berjalan ke arah mobilnya.
Zahra terdiam mendengar semua itu. Ia merasa benar benar sangat bimbang dia memng menginginkan sosok lelaki yang faham agama tapi entah kenapa ia merasa harus terus menunggu kedatangan orang yang selama ini ia tunggu tunggu.
"Aku bahkan gak yakin kamu masih ingat aku apa enggak Xavi."batin gadis itu dengan mata yang berkaca kaca.
...ΩΩΩΩΩΩ...
Like, comment, follow and give gifts haha. Don't forget to keep smiling👋❤