Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Tiga tahun kemudian,
Setelah Kanaya melahirkan anak pertamanya, kehidupan rumah tangga Kanaya dan Adrian jauh dari kata bahagia. Bisnis Adrian kini berada di ujung tanduk. Adrian bingung harus bagaimana menyelamatkan perusahaannya. Sedangkan kebutuhan keluarganya harus tetap terpenuhi dan para karyawannya yang terus mendesaknya untuk memberikan upah pada mereka sebagaimana mestinya.
“Tuan Adrian, ini sudah lewat dari tanggal pemberian gaji karyawan. Para karyawan melayangkan protesnya !” kata asisten pribadi Adrian.
“Apa mereka tidak bisa bersabar ? Aku pun sedang berusaha untuk mencari investor !” kata Adrian dengan kesalnya.
Belum hilang rasa kesalnya, Adrian mendapatkan notifikasi di ponselnya berupa total belanja dari kartu kredit yang di pakai oleh Ibunya.
“250 juta !” Adrian hanya bisa menghela nafasnya, belum tuntas masalah mempersiapkan gaji karyawannya. Adrian harus melihat nominal belanja yang Ibunya lakukan harinya.
Belum lagi Kanaya yang mengirimkan pesan padanya jika ia harus membayar uang sekolah Kendra dan kelas renangnya.
Kepala Adrian mendadak ingin pecah, sebab saldo di rekeningnya hanya tersisa 300 juta. Tidak cukup untuk membayar kebutuhan keluarganya apalagi gaji para karyawannya.
“Tuan…ini tagihan listrik dan air yang harus segera di bayarkan !” ucap bendahara kantor Adrian yang memberikan laporan padanya.
Adrian hanya bisa mengusap kasar wajahnya dan menarik rambutnya ke belakang. Keadaan seperti ini benar-benar memusingkan kepalanya. Sebab pikirannya pun sudah buntu, entah bagaimana harus mencari jalan keluarnya.
Malam harinya Adrian datang ke sebuah club dan duduk di bar melihat minuman beralkohol yang sudah tertuang di gelasnya. Adrian hanya menatap minuman itu dengan perasaan hampa. Ia bingung harus bagaimana mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi pada bisnisnya.
Teman-teman yang ia punya semuanya seakan menjauhinya. Tidak ada dari mereka yang satu pun mau membantunya. Bahkan banyak diantara mereka malah menertawakannya dibelakangnya.
Saat Adrian termenung, kemudian ia menoleh ke sampingnya ketika mendengar suara dan wajah seseorang yang sangat ia kenal, pria itu temannya sewaktu masih kuliah.
“Romi ?”
“Apa kabar mu, Adrian ?” tanya Romi sudah lama mereka tidak bertemu dan kini mereka bertemu lagi secara tidak sengaja.
“Kacau !” jawab Adrian kemudian menyesap minumannya dengan perlahan.
“Why ? Ada apa dengan mu ?” tanya Romi ingin tahu.
“Bisnis ku sebentar lagi berakhir !” jawab Adrian dengan suara beratnya.
Romi hanya diam mendengarnya.
“Tapi Kau kan punya istri ! Bukan kah istri itu adalah penyemangat bagi seorang suami ?” kata Romi yang sedikit tahu tentang kehidupan Adrian sebab ia sering melihat kebersamaan Adrian bersama istrinya, Kanaya. Di media sosial milik Adrian.
“Iya istri Ku memang penyemangat ku, apalagi dia itu sangat cantik sekali !” kata Adrian memuji istrinya di hadapan Romi.
Romi hanya tersenyum mendengarnya,
“Jadi apa kesibukan mu, Rom ?” tanya Adrian
“Aku bekerja sebagai asisten pribadi seorang pengusaha besar !” jawab Romi
“Tapi Aku sedang kebingungan !” kata Romi lagi
“Ada apa ?” tanya Adrian
Keduanya kemudian terlibat dalam sebuah percakapan yang begitu intens.
“Bos Ku menginginkan seorang wanita !” jawab Romi
Adrian tergelak ingin tertawa mendengarnya.
“Apa susahnya, banyak wanita di dunia ini Kau tinggal pilihkan saja !” kata Adrian
“Tapi setiap kali Aku mendatangkan seorang wanita, dia selalu menolak ! Aku bingung harus wanita bagaimana lagi yang ia inginkan !” kata Romi dan Adrian hanya diam mendengarkannya.
“Dia mengatakan padaku berani memberi 100 milyar, pada wanita itu jika sesuai dengan kriterianya.” Kata Romi yang membuat Adrian langsung membelalakkan kedua matanya.
Uang 100 milyar bukanlah nominal yang kecil. Apalagi bagi Adrian yang memang membutuhkan uang saat ini. Haruskah ia bekerja sama dengan Romi untuk mencari wanita untuk bosnya itu.
“Ayolah kawan bantu Aku !” kata Romi setelah ia menyesap minumannya dan menoleh pada Adrian. Sedangkan Adrian masih tampak diam memikirkan sesuatu.
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣