Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Begitu waktu telah berjalan kembali, masyarakat yang ada di pasar sana nampak keheranan karena anak buahnya Deden tiba-tiba menghilang disana, mereka tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Bryan terhadap sepuluh orang anak buahnya Deden itu.
"Lho kesepuluh preman tadi kemana? Kok tiba-tiba menghilang?"
"Iya, perasaan tadi mereka ada disini mau menyerang kang Juan."
Masyarakat disana bertanya-tanya. Mereka tidak sadar bahwa tadi Bryan telah menghentikan waktu selama 30 menit.
"Mereka tadi berlari dengan cepat, aku juga tidak tahu mengapa mereka ketakutan seperti itu." Bryan mencoba menjawab beberapa pertanyaan dari masyarakat disana.
"Tapi walaupun begitu, kami sangat berterimakasih kepada kamu, kang Juan. Berkatmu mereka bisa pergi meninggalkan pasar ini." ucap seorang ibu penjual sembako.
"Iya, mungkin karena mereka takut sama kang Juan sampai berlari cepat sehingga kami tidak menyadari kepergian mereka. Kamu sangat hebat kang Juan, saya punya anak gadis, siapa tahu kang Juan mau berkenalan dengan anak saya." Seorang ibu penjual gorengan menawarkan anak gadisnya untuk berkenalan pada Bryan.
"Loh bukannya anak ibu masih SD ya?" sanggah penjual lainnya kepada pedagang gorengan itu.
Pedagang gorengan tersebut tertawa, "Oh iya, aku lupa. Maksudnya siapa tahu mas Juan mau menunggu anak saya dewasa." Padahal mungkin maksudnya secara tidak langsung penjual gorengan itu ingin Juan menjadi bapak dari anaknya.
Bryan menolaknya secara halus, "Aduh, maaf Bu. Sebenarnya sudah ada wanita yang ingin saya dekati."
Lilis yang sedang menyimak pembicaraan mereka sambil tersenyum, seketika senyumannya memudar, mungkin karena sebenarnya dia diam-diam sering memperhatikan Bryan, tapi dia tak bisa seperti gadis lainnya yang berani mengejar-ngejar Bryan. Mungkin sebenarnya dia menjadi penasaran siapakah wanita yang dimaksud oleh Bryan?
"Hm sayang sekali, kamu telah membuat banyak wanita patah hati, dan para emak-emak juga, padahal banyak yang mau menjadikan nak Juan menantu." canda seorang ibu pedagang kelontongan.
Bryan hanya tersenyum, sekilas dia melihat ke arah Lilis, Lilis sedikit terperanjat karena ketahuan memperhatikannya, wanita itu segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Namun candaan itu hanyalah sesaat, ketika mereka semua tersadar bahwa dagangan mereka telah dihancurkan oleh anak buahnya Deden, ada beberapa orang yang menangis, dan ada juga yang memilih diam walaupun hati menjerit.
"Bagaimana ini? Barang jualan aku dihancurkan oleh mereka, bahkan uangku di rampok oleh mereka. Aku gak punya uang lagi, aku gak akan bisa berjualan lagi, padahal aku seorang janda punya anak lima. Bagaimana caranya aku mencukupi kebutuhan keluargaku? Sementara aku tidak bisa berjualan lagi." terdengar seorang ibu menangis, mungkin usiannya sekitar 50 tahunan.
Kemudian seorang kakek tua renta menangis juga. "Mereka memang kejam, saya juga tidak akan bisa berjualan lagi. Semua kerupuk jualan saya sudah dihancurkan oleh mereka."
Dan suasana di pasar pun menjadi duka, hampir semua orang menangis, membuat Bryan merasa tergugah hatinya. Dia kasihan melihat nasib para pedagang disana yang begitu menyedihkan.
Kesedihan para masyarakat pasar, membuat malam ini Bryan tak tidur dengan nyenyak, dia ingin sekali membantu mereka.
"Sistem tolong berikan data padaku tentang alamat semua orang yang berjualan di pasar. Aku ingin menyumbangkan uang kepada mereka."
[Dalam menggunakan jasa layanan sistem tidak gratis, Tuan.]
Bryan menghela nafas, "Oke, potong saja uangku."
[Dengan senang hati, Tuan.]
[Dana 40.000.000 dikurangi secara otomatis untuk memproses data para pedagang di pasar kampung M.]
[Dana tersisa 14.307.500.000.]
[Sistem sedang memproses data.]
[Loading...]
[Loading...]
[Loading...]
[Jumlah pedagang: 84 orang
Nama: Cicih
Usia: 60 tahun
Alamat : Jalan Nagasuka Nomor 7
Barang yang di jual: Tahu
Nama: Engkos
Usia : 54 tahun
Alamat : Jalan Anggrek Nomor 2
Barang yang dijual: Tempe
Nama: Markonah
Usia : 48 tahun
Alamat: Jalan Racun tikus Nomor 5
Barang yang dijual: Daging sapi
Nama: Sukma
Usia : 40 tahun
Alamat: Jalan Gorong-gorong Nomor 41
Barang yang dijual: Daging ayam
Nama: Malik
Usia : 55 tahun
Alamat: Jalan Asam Manis Nomor 7
Barang yang dijual: Sayuran
Nama: Muhaemin
Usia : 60 tahun
Alamat: Jalan Angker Nomor 10
Barang yang dijual: Beras
Nama: Muhaemin
Usia : 60 tahun
Alamat: Jalan Ngalor Ngidul Nomor 19
Barang yang dijual: kacang-kacangan
*data 8 sampai 84 masih loading.]
Sambil menunggu semua data mereka keluar, Bryan ingin sistem memotong uangnya senilai 1,26 miliyar untuk memberikan 15 juta persatu orangnya, dia sangat ikhlas membantu mereka semua. "Potong uangku 1,26 miliyar, sistem. Aku ingin menyumbangkan uang itu untuk mereka."
[Baik, Tuan.]
[Dana 1.260.000.000 telah dikurangi secara otomatis di akun rekening Tuan, untuk menyumbang pada para pedagang di pasar kampung M.]
[Dana tersisa 13.047 500.000 .]
Sebuah keputusan yang tepat untuk Bryan, karena malam ini hampir semua pedagang disana menangis, mereka hanya mengandalkan mata pencaharian mereka dari berdagang, tapi barang dagangan mereka telah dihancurkan, bahkan uang mereka ada yang di rampok oleh anak buahnya Deden.
Bahkan ada beberapa pedagang yang terpaksa tidak makan malam ini, karena tak memiliki uang sama sekali, para preman tersebut memang begitu kejam, sama sekali tidak memiliki hati nurani, sampai harus menghancurkan barang dagangan para pedagang di pasar, dan juga merampok uang mereka.
...****************...
Sementara itu, Deden sedang menikmati kesenangannya bersama ketiga istrinya. Yang satu sedang menyuapinya, yang satu lagi sedang mengupas kulit buah jeruk untuknya, dan yang satunya lagi sedang mengipasinya.
Sayangnya suasana terganggu dengan kedatangan Jamal, salah satu anak buahnya yang tadi menyerang para pedagang di pasar. Jamal menceritakan kejadian yang sebenarnya tentang Bryan yang memiliki kekuatan bisa menghentikan waktu, tapi hal tersebut malah membuat Deden tertawa terpingkal-pingkal.
"Kamu pikir aku akan percaya pada ucapanmu? Tidak mungkin ada manusia sehebat itu, yang lagi viral di sosial media pun mungkin saja setingan."
Jamal terus berusaha meyakinkan Deden. "Benaran bos, saya gak bohong, tanya saja ke anak yang lainnya." Saat ini kondisi Jamal telah babak belur.
"Jangan bicara omong kosong lagi, kalau kamu tidak ingin aku memotong lidahmu. Hanya mengalahkan satu orang saja tidak becus!" bentak Deden.
Jamal pun memilih diam, dia tidak ingin lidahnya dipotong oleh Deden.
"Pokoknya aku gak mau tahu, kalian harus bawa si ojol itu kehadapanku, entah dengan keadaan masih hidup atau mati." ucap Deden sambil memeluk ketiga istrinya, dia akan merasa sempurna jika Lilis juga bisa dia peluk seperti ini. Menikmati hari-harinya dengan keempat istrinya.
"Baik, Bos." Jamal dan kawan-kawan pun segera pergi dari sana.
Sebenarnya Deden sedang menunggu kedatangan Lilis, berharap Lilis datang ke rumahnya untuk meminjam uang padanya, tapi sayangnya orang yang ditunggu belum juga datang. Padahal dia ingin sekali bisa menikmati tubuhnya Lilis yang molek itu.
Karena dia sangat kesal sekali menunggu orang yang didambakan tak kunjung datang, dia pun meminta ketiga istrinya untuk melayaninya.
"Cepat buka baju kalian!"
Ketiga istrinya Deden pun menurut saja karena takut pada suaminya itu, mereka membuka pakaian mereka, dan Deden pun langsung menggarap mereka secara bersamaan di dalam kamar, di kasur tersebut ditiduri oleh empat orang, yaitu Deden dan ketiga istrinya.
...****************...
Pagi ini di gemparkan dengan penemuan sebuah amplop coklat yang didalamnya terdapat uang senila 15 juta di setiap teras rumah para pedagang di pasar. Di amplop tersebut terdapat tulisan : Gunakan uang ini untuk modal.
Hampir semua orang menangis haru, akhirnya pertolongan datang, walaupun sebenarnya mereka sangat penasaran siapa orang yang telah menolong mereka. Sehingga akhirnya mereka bisa berjualan lagi di pasar.
Hampir semua pedagang di pasar sedang membicarakan siapa sosok misterius yang memberikan uang kepada mereka. Mereka sangat penasaran kepada sang dermawan tersebut.
"Kira-kira siapa ya orang yang sudah memberikan kita modal? Saya ingin berterimakasih sekali kepada orang itu." ucap seorang pedagang buah-buahan.
"Iya, saya juga penasaran. Ternyata di dunia ini masih ada orang baik yang sangat peduli pada rakyat miskin seperti kami." timpal seorang pedagang aneka ikan.
"Saking baiknya, dia tidak ingin memberikan uang secara terang-terangan." ucap seorang pedagang aneka jamu.
Hanya Lilis yang tidak ikut nimbrung, sebenarnya dia curiga pada satu orang, karena ketika dia tidak sengaja mendengar suara langkah seseorang di luar rumah malam tadi, dia melihat ada Bryan sedang menyimpan sesuatu di teras rumahnya, membuat hatinya bertanya-tanya, apa yang disimpan oleh kang ojek tampan itu.
Lilis terkejut begitu melihat ada sebuah amplop berwarna coklat di teras rumahnya, yang berisikan uang senilai 15 juta. Dia lebih terkejut ketika datang ke pasar, ternyata semua pedagang mendapatkan uang yang sama seperti Lilis.
"Sebenarnya siapa kang ojol itu? Mengapa dia punya uang sebanyak itu" gumam Lilis, dia berinisiatif untuk pergi menemui Bryan setelah pulang dari pasar.
Bryan kebetulan hari ini tidak pergi kemana-mana, walaupun dia sering menggunakan kekuatan super dari sistem, tapi fisiknya seperti manusia biasa, ada kalanya tumbang juga, apalagi dia harus menghadapi banyak musuh selama 14 hari ini. Sehingga dia merasakan badannya meriang, dia terbaring menggigil dibalik selimut tebal.